Cari di Blog Ini

Senin, 04 Maret 2013

Tambah 10 Pesawat A320, Indonesia AirAsia Pertahankan Dominasi Penerbangan Internasional

Selama tiga tahun belakangan ini, 42 persen rute penerbangan dari dan ke luar negeri (internasional) dikuasai oleh maskapai Indonesia AirAsia. Untuk mempertahankan dominasi penerbangan internasional tersebut, Indonesia AirAsia menambah kekuatan armada penerbangannya dengan 10 pesawat Airbus A320 lagi. 10 pesawat A320 tersebut disebar pada enam hub penerbangan Indonesia AirAsia di seluruh Indonesia.
Indonesia AirAsia. ZonaAero
Indonesia AirAsia
AirAsia Indonesia Tetap Fokus pada Penerbangan Internasional

PT Indonesia AirAsia, operator maskapai penerbangan AirAsia, selama tiga tahun terakhir terus mengungguli maskapai lain untuk rute penerbangan internasional, dengan pangsa pasar menembus 42%. Hal ini yang membuat maskapai asal Malaysia tersebut tetap memilih fokus pada penerbangan rute internasional di 2013. Meski, AirAsia juga akan ikut menggenjot penerbangan di rute domestik. "Kalau tahun lalu, rasio penerbangan internasional dan domestik kami 70:30. Kita harapkan tahun ini akan lebih banyak penerbangan domestik, sekitar 55:45," kata Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Darmadi, Jumat (1/3/2013).

Dia menyebutkan upaya untuk tetap mempertahankan penguasaan penerbangan rute internasional melalui penambahan 10 unit pesawat Airbus A320. Armada tersebut tersebar di 6 hub yakni Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Medan, dan Makasar.

Darmadi mengakui, penawaran destinasi penerbangan untuk rute domestik milik Indonesia AirAsia belum terlalu banyak. Untuk itu, pihaknya berencana menambah frekuensi penerbangan domestik untuk menggenjot kenaikan pangsa pasar. "Kami saat ini sudah terbang di 14 kota. Memang masih banyak bandara yang belum kami datangi. Tapi ke depan dengan dukungandari Kemenparekraf, kita akan membenahi terlebih dahulu hub (bandara penghubung) ini agar konektivitas dapat berkembang," imbuh Darmadi.

Sebagai informasi, AirAsia sedang melakukan studi pengembangan penerbangan di Bandung. Hasilnya, kunjungan inbond dari Bandung meningkat dibanding tahun lalu, sebesar 43,58%. Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ukus Kuswara mengatakan peningkatan kunjungan pariwisata didukung kemitraan yang membaik antara pemerintah, maskapai, dan agen perjalanan. "Kunjungan wisata membaik karena mudahnya visa, fasilitas masuk, kenyamanan bandara, konektivitas baik. Sehingga di hub (bandara penghubung) wisatawan ga bingung. Yang jelas keamanan dan keselamatan itu faktor utama," tandas Ukus.

bisnis.liputan6.com