Upaya General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman yang mencoba menarik maskapai penerbangan Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM) patut diacungi jempol. Upaya penarikan penerbangan dari Amsterdam Belanda ke Solo itu bisa dilihat sebagai kerja keras untuk meramaikan bandara setempat. "Kita minta tolong pada Direktorat Perhubungan Udara untuk menyelaraskan rencana ini. Mudah-mudahan saja," kata dia, Senin (9/4/2012).
Sejak dibangun kembali dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 7 Maret 2009 silam nyaris tidak ada perkembangan signifikan di bandara yang sebelumnya disebut Panasan itu. Tidak ada maskapai menambah jadwal penerbangan baru. Juga tidak ada maskapai membuka jalur penerbangan baru. Padahal, fasilitas anyar di bandara Solo paling komplit dibanding Adisucipto Yogyakarta dan Ahmad Yani Semarang yang sama-sama menyandang bandara internasional. Apron-nya lebih dari cukup untuk menampung pesawat berbadan besar jenis air bus yang selama ini digunakan KLM dan maskapai internasional lainnya.
Abdullah Usman berharap, penarikan KLM ke Solo bisa terwujud, setelah pihak maskapai gagal membuka jalur penerbangan baru di Denpasar Bali. Selama ini penerbangan dari Indonesia ke Belanda dengan KLM hanya dilayani dari Jakarta menuju Amsterdam PP.
Menurut dia, banyak orang bule, khususnya Belanda yang datang ke Solo atau pun Jateng. Baik untuk berwisata, berbisnis, atau pun studi. Itu bisa dilihat dari penerbangan Air Asia dari Malaysia dan Silk Air dari Singapura yang penumpangnya kebanyakan bule. Juga yang turun di Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Solo dengan pesawat domestik.
Namun kalau KLM sasarannya ke Bali seperti rencana semula, jam penerbangan nantinya bisa disinkronkan dengan penerbangan Royal Airways yang berencana membuka penerbangan dari Solo ke Bali dalam waktu dekat ini. Jika KLM dan Royal Airways benar-benar buka penerbangan ditambah dengan Trigana Airservice yang sudah pasti membuka penerbangan Solo-Banjarmasin maka Bandara Adi Soemarmo akan ramai. "Keramaian bandara tentu berdampak positif terhadap perekonomian sekitar dimana bandara berada," pungkasnya.
www.suaramerdeka.com