Selasa, 24 Februari 2015

Kalstar Kaji Rute Penerbangan Balikpapan-Tarakan-Makassar-Maumere

Maskapai KalStar Aviation kini tengah menjajaki untuk melayani rute penerbangan Balikpapan-Tarakan-Makassar-Maumere. Penerbangan yang menghubungkan Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur ini bisa makin meramaikan arus transportasi udara di Bandara Frans Seda di Maumere.

Kalstar Aviation, ATR 72-600. ZonaAero
Kalstar Aviation, ATR 72-600.
KalStar Jajaki Rute Penerbangan Balikpapan-Maumere.

KalStar Aviation, maskapai penerbangan yang berbasis di Serpong, Tangerang-Banten menjajaki kemungkinan membuka penerbangan dengan rute Balikpapan (Kalimantan Timur)-Tarakan (Kalimantan Utara)-Makassar (Sulawesi Selatan) dan Maumere (Nusa Tenggara Timur) pulang pergi (PP). Rencana KalStar buka rute penerbangan (PP) ke Maumere diharapkan bisa memperkuat maskapai Nam Air dan Wings Air yang telah melayani masyarakat Sikka dan Flores selama ini. "KalStar baru saja mengontak kita, berencana membuka rute PP Balikpapan-Tarakan, Makassar dan Maumere," kata Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Leo Paseli Soba di ruang kerjanya, Senin (23/2/2015).

Sebelumnya, kata Leo, Garuda Indonesia juga sudah melakukan survey untuk membuka rute penerbangan ke Maumere. Namun realisasinya sampai saat ini belum ada. "Garuda Indonesia itu hari juga sudah datang survey. Tetapi realisasinya sampai saat ini belum. Kita masih dua maskapai, Wings Air dan Nam Air saja," kata Leo.

Bandara Frans Seda setiap tahun dibenahi. Pada tahun ini, landasan pacu akan diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter. Sedangkan perpanjangan landasan ke tepi pantai, masih menunggu pembebasan lahan dan pemindahan kali oleh pemerintah daerah kabupaten Sikka.

kupang.tribunnews.com

Kamis, 19 Februari 2015

Malindo Air Tambah Jadwal Penerbangan Batam-Subang (Malaysia)

Maskapai Malindo Air menambah lagi jadwal penerbangan Batam-Subang (Malaysia). Jika sebelumnya penerbangan Batam-Subang (Malaysia) dilayani sebanyak 3 kali seminggu, maka untuk berikutnya Malindo Air melayani penerbangan tersebut sebanyak 7 kali setiap minggu.

Malindo Air. ZonaAero
Malindo Air.
Malindo Air tambah frekuensi penerbangan Batam-Subang.

Maskapai Malindo Air menambah frekuensi penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim, Indonesia ke Subang, Malaysia, dari tiga kali sepekan menjadi tujuh kali dengan pesawat ATR 72-600 kapasitas 70 penumpang. "Menurut manajemen Lion Group di Batam, permintaan penerbangan ke Subang atau sebaliknya terus meningkat. Sehingga frekuensi penerbangan ditambah menjadi setiap hari mulai beberapa waktu lalu," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa (17/2/2015).

Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam, bandara tersebut tidak dikelola oleh PT Angkasa Pura layaknya bandara besar lain di Indonesia.

Ia mengatakan, dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Subang, Malaysia terbang pukul 11.00 (waktu Batam 10.00 WIB) dan tiba di Bandara Internasional Hang Nadim Batam sekitar pukul 11.20 WIB. Pesawat akan kembali terbang dari Batam ke Subang pukul 11.50 WIB. "Awalnya Malindo Air yang mulai melayani Batam-Subang pada Mei 2014 hanya terbang Rabu, Jumat, dan Minggu. Sekarang sudah setiap hari dengan jadwal penerbangan dan pesawat sama," kata dia.

Malindo Air merupakan perusahaan patungan antara Malaysia National Aerospace and Defence Industries (NADI) dengan saham 51 persen dan Lion Air dari Indonesia yang memiliki 49 persen saham. "Tentu ini akan berdampak positif bagi dunia penerbangan di Hang Nadim Batam. Karena bukan hanya rute domestik yang berkembang, namun juga rute internasional," kata Djoko.

Sementara itu Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim, Suwarso mengatakan selain Malindo Air, rute yang sama juga dilayani maskapai anak perusahaan Malaysia Airlines, Firefly dengan pesawat serupa yang terbang empat kali sepekan. Dengan adanya dua maskapai yang menerbangi rute tersebut, kata Suwarso, dapat memberikan pilihan bagi masyarakat yang ingin bepergian ke Malaysia atau sebaliknya. Ia mengatakan, saat ini ada 7 maskapai yang memlayani penerbangan dari Hang Nadim yaitu Lion Air, Wing Air, Malindo Air, Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, Firefly.

www.antaranews.com

Garuda Indonesia Dan Lion Air Akan Layani Penerbangan Di Luwu, Sulawesi Selatan

Penerbangan di Luwu, Sulawesi Selatan, akan segera di layani maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air pada tahun 2015. Pelayanan penerbangan di Bandara Lagaligo tersebut akan bisa dilakukan oleh Garuda Indonesia dan Lion Air karena pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp. 30 milyar untuk perbaikan bandara yang berlokasi di kawasan Luwu Raya, Sulawesi Selatan ini.

Garuda Indonesia, ATR 72-600 Explore. ZonaAero
Garuda Indonesia, ATR 72-600 Explore.
Tahun Ini, Pesawat Lion Air dan Garuda Indonesia Mendarat di Luwu.

Kabar gembira untuk masyarakat Luwu Raya. Rencananya tahun ini pesawat Lion air dan Garuda Indonesia, sudah akan mendarat di Bandara Lagaligo, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu, Rudi Dappi, mengatakan rencananya akhir tahun 2015, pesawat Lion Air dan Garuda Indonesia, sudah akan mendarat di Bandara Lagaligo Bua. "Salah satu kendala sehingga Lion Air dan Garuda Indonesia, belum bisa mendarat di Bandara Lagaligo dalam waktu dekat ini karena terkendala landasan yang belum bisa dilalui pesawat dengan 70 sit" ungkap Rudi Dappi, rabu (18/2/2015).

Namun pemerintah pusat telah mengalokasikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp. 20 M untuk perbaikan Bandara Lagaligo pada tahun 2015.

www.tribunnews.com

Jumat, 06 Februari 2015

Tingkatkan Layanan Penerbangan Umroh, Lion Air Datangkan 3 Pesawat Airbus A330-300

Untuk meningkatkan pelayanan penerbangan Jemaah Umroh, maskapai Lion Air mendatangkan lagi 3 unit pesawat terbang jenis Airbus A330-300. Pesawat yang menggunakan mesin Trent 700 dari Rolls Royce ini dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir tahun 2015.

Airbus A330-300. ZonaAero
Airbus A330-300.
Lion Air Tambah 3 Airbus A330-300 untuk Layani Jemaah Umroh.

Lion Group, melalui anak usahanya PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) menambah armada operasionalnya untuk penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi. Lion Air memesan tiga unit pesawat Airbus A330-300 yang menggunakan mesin Trent 700 dari Rolls Royce. "Kami memesan pesawat ini untuk mengantar orang-orang yang akan pergi Umroh. Kami lihat selama ini banyak yang terkendala saat umroh karena harus transit. Maka kami buka langsung rute ke Jeddah," ujar CEO Lion Air, Rudy Lumingkewas, saat penandatanganan pembelian pesawat Airbus, di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten, Rabu (4/2/2015).

Rudi mengatakan, pihaknya menambah pesawatnya untuk menggantikan pesawat lama Boeing 747. "Selain ke Jeddah, A330 akan digunakan untuk penerbangan domestik juga, agar kami bisa memberikan pelayanan yang lebih pada penumpang," tutur pria yang mengenakan jas hitam ini.

Pesawat rencananya akan tiba di Indonesia pada akhir tahun secara bertahap. "Pesawat datang tiga kali mulai Oktober hingga Desember 2015. Akhir tahun sudah mulai bisa dipakai terbang," terang dia.

Penandatanganan kontrak pemesanan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond, Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, CEO Rolls Royce John Rishton, Dirut Lion Air Rudy Lumingkewas dan pendiri Lion Group Rusdi Kirana.

Saat ini, Lion Grup telah memesan 237 pesawat Airbus yang terdiri dari 60 buah A320neo, 109 buah A300neo dan tiga buah A330-300.

ekonomi.metrotvnews.com

LP3 Banyuwangi Bersiap Menjadi Sekolah Penerbang Bertaraf Internasional

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi adalah sekolah penerbang atau pilot milik pemerintah Indonesia dan berlokasi di Kompleks Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur. Meskipun masih terhitung baru, namun sekolah pilot ini telah berkembang dengan pesat dan kini bersiap untuk menjadi sekolah penerbangan bertaraf internasional.

LP3 Banyuwangi, Jawa Timur. ZonaAero
LP3 Banyuwangi, Jawa Timur.
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi Siap Go Internasional.

Loka Banyuwangi adalah harapan. Harapan agar sekolah penerbang nasional bisa menjadi raja di negeri sendiri. Begitu setidaknya harapan yang dilontarkan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Wahju Satrio Utomo. "Kita nantinya bisa pasok pilot sendiri. Jadi maskapai nasional tidak memakai pilot asing," ujar pria yang akrab disapa Tommy ini.

Sekolah yang punya nama asli Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi ini adalah sekolah kedua untuk pendidikan penerbang yang dimiliki Pemerintah. Keberadaannya di bawah kendali BPSDM Kementerian Perhubungan. Sekolah ini terletak di kompleks Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, kabupaten paling timur di Pulau Jawa yang mempunyai motto "Sunrise of Java".

Fasilitas mewah

Kelahiran Loka Banyuwangi memang rumit. Sebelumnya unit ini menjadi bagian Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya. Dibentuk pada 26 November 2012. Para taruna penerbang batch 1 saat itu sudah mulai masuk.

Sambil mendidik taruna di Surabaya, pihak ATKP dan BPSDM menyiapkan lokasi di Banyuwangi untuk latihan terbang. Pada 23 Desember 2013, unit ini resmi pindah di Banyuwangi. Tidak hanya untuk latihan terbang namun juga mendirikan sekolah sendiri.

Selama dua tahun perjalanannya, LP3 Banyuwangi ternyata berkembang sangat cepat. Pada awalnya, untuk operasional latihan terbang, sekolah ini masih meminjam dua unit pesawat latih dari STPI Curug. Saat ini mereka sudah memiliki sendiri sembilan pesawat latih. Tahun depan sudah dianggarkan pengadaan tiga pesawat latih baru single engine. Bahkan juga ada program untuk mengadakan pesawat latih multy engine dan rotary wing (helikopter).

Sampai akhir 2014, Loka Banyuwangi sudah mempunyai 8 batch siswa. Jumlah keseluruhan taruna-taruni yang dididik mencapai 103 orang. Semua taruna-taruni mendapat beasiswa penuh. Termasuk taruna-taruni dari Papua dan Papua Barat yang terkumpul di batch 3.

Loka Banyuwangi juga mempunyai kompleks yang terbilang megah dan mewah. Tiga gedung megah yaitu gedung perkantoran terpadu dengan ruang kelas serta asrama dan hanggar telah berdiri di areal seluas 2,5 hektar. Di samping itu juga ada fasilitas lain seperti ruang olahraga, oase, masjid dan lainnya.

www.tribunnews.com

Kamis, 05 Februari 2015

Susi Air Buka Penerbangan Pekanbaru-Tembilahan (pp)

Rute penerbangan Pekanbaru-Tembilahan (pp) yang dilayani maskapai Susi Air secara resmi telah dioperasikan mulai hari Rabu 4 Februari 2015 lalu. Penerbangan ini dioperasikan Susi Air sebanyak 1 kali seminggu yaitu pada hari Rabu.

Susi Air, ATR 42-300. ZonaAero
Susi Air, ATR 42-300.
Susi Air Lakukan Penerbangan Perdana di Indragiri Hilir.

Pesawat maskapai Susi Air pada Rabu (4/2/2015) lalu telah melakukan penerbangan perdananya di Bandara Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, rute yang ditempuh adalah Tembilahan-Pekanbaru, Pekanbaru-Tembilahan. "Untuk sementara ini penerbangan dengan rute Tembilahan-Pekanbaru, Pekanbaru-Tembilahan, akan rutin dilakukan seminggu sekali pada hari Rabu," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Indragiri Hilir, Tantawi di Tembilahan, Rabu (4/2/2015).

Dia mengatakan, penerbangan dari Pekanbaru menuju Tembilahan dijadwalkan pada pukul 11.40 waktu Indonesia Barat (WIB) dengan harga tiket Rp 374.500, sedangkan untuk rute Tembilahan - Pekanbaru di jadwalkan pukul 12.50 WIB, dengan harga tiket Rp 329.500. "Dengan kapasitas 19 tempat duduk. Saat ini Bandara Tempuling, hanya melayani rute penerbangan itu saja, dan mengenai penambahan rute, kita lihat saja prospek kedepannya seperti apa, kita fokuskan dulu pada rute yang telah tersedia," ungkapnya, selain itu, dia menyampaikan bahwa bagi masyarakat yang ingin melakukan penerbangan menuju ke Pekanbaru, dapat membeli tiket di DishubKominfo sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

Dia menyampaikan bahwa sebelumnya, memang sudah ada usulan mengenai rute lain, yaitu untuk penerbangan Tembilahan-Jambi dan Tembilahan - Batam, namun belum dapat terealisasi. "2015 ini kami kembali mengusulkan rute tersebut, dan akan ada rapat koordinasi teknis dalam waktu dekat ini, semoga segera terealisasi, karna pada saat test landing dari pihak Susi Air pada sabtu lalu, pihak kru pilot dan co-pilot menyatakan bahwa bandara tempuling sudah layak," jelasnya.

Dia berharap penerbangan rutin ini bisa menjadi salah satu langkah untuk memajukan Kabupaten indragiri Hilir dan dapat meningkatkan pendapatan daerah. "Semoga kedepannya akan ada maskapai penerbangan lainnya," ujarnya.

www.beritasatu.com

Selasa, 03 Februari 2015

Rute penerbangan Kuala Namu-Meulaboh Resmi Dilayani Garuda Indonesia

Rute penerbangan Kuala Namu-Meulaboh secara resmi telah dioperasikan maskapai Garuda Indonesia mulai Senin, 2 Februari 2015. Perusahaan penerbangan milik pemerintah ini menggunakan pesawat terbang jenis ATR 72-600 untuk melayani rute baru ini. Penerbangan Kuala Namu-Meulaboh ini dilayani sebanyak 4 kali setiap minggunya, yaitu pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.

Garuda Indonesia, ATR 72-600. ZonaAero
Garuda Indonesia, ATR 72-600.
Garuda Indonesia Buka Rute Kuala Namu-Meulaboh.

Garuda Indonesia pada Senin (2/2/2015) secara resmi melayani rute penerbangan baru Kuala Namu–Nagan Raya (Meulaboh) pp menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 terbaru dengan kapasitas sebanyak 70 penumpang (semua kelas ekonomi). Rute baru Kuala Namu–Nagan Raya (Meulaboh) pp tersebut merupakan bagian dari komitmen Garuda Indonesia untuk terus memperkuat jaringan penerbangannya di domestik, khususnya memperkuat konektivitas jaringan penerbangan di wilayah barat Indonesia.

Penerbangan baru ini juga sekaligus sebagai bentuk dukungan Garuda Indonesia untuk terus mendukung perkembangan industri pariwisata serta ekonomi nasional melalui penyediaan akses menuju destinasi-destinasi baru, khususnya di Propinsi Nanggroë Aceh Darussalam (NAD).

Penerbangan Kuala Namu–Nagan Raya (Meulaboh) pp dilayani dengan menggunakan GA 7122, berangkat dari Kuala Namu pukul 08.50 WIB dan tiba di Bandara Nagan Raya (Meulaboh) pada pukul 09.50 WIB, dan berangkat kembali dari Nagan Raya (Meulaboh) dengan GA 7123 pada pukul 10.20 WIB dan tiba di Kuala Namu pada pukul 11.25 WIB. Penerbangan ini dilayani sebanyak empat kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.

Penerbangan ini akan menghubungkan kota-kota di Indonesia (via Kuala Namu) dengan beberapa wilayah di pesisir barat dan selatan Propinsi NAD yang dikenal dengan wilayah yang menghasilkan hasil bumi terkenal dan potensi wisata bahari yang cukup diminati oleh para turis baik turis domestik maupun internasional, salah satunya adalah obyek wisata pantai Suak Ribee dan pantai Lhok Bubon.

Melalui pengoperasian rute Kuala Namu–Nagan Raya (Meulaboh) pp ini, maka saat ini Garuda Indonesia telah mengoperasikan sebanyak 25 penerbangan dari dan ke Propinsi NAD setiap minggunya, melengkapi rute penerbangan Jakarta–Banda Aceh 2 kali sehari dan Medan–Banda Aceh 1 kali sehari.

Selain itu, Garuda Indonesia juga akan melayani penerbangan ke kota-kota lainnya di Propinsi NAD yaitu Kuala Namu-Lhokseumawe mulai tanggal 4 Februari 2015, dan Kuala Namu–Sabang mulai tanggal 6 Februari 2015 mendatang.

Sebelumnya, untuk peningkatan konektivitas di pulau Kalimantan, pada bulan November lalu, Garuda Indonesia juga telah menghubungkan kota-kota Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak dan Putussibau dengan ATR72-600, serta Desember 2014 lalu, Garuda Indonesia juga telah menghubungkan Ambon dengan Ternate, Saumlaki dan Langgur di kepulauan Maluku.

industri.bisnis.com

Senin, 02 Februari 2015

Konter Penjualan Tiket Pesawat Di Bandara Akan Ditiadakan

Konter penjualan tiket pesawat terbang akan ditiadakan di seluruh bandara di Indonesia. Kebijakan yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pelayanan publik di bandara dan berdasarkan surat edaran dari Kementerian Perhubungan bernomor HK .209/I/16PHB.2014 ini berlaku mulai tanggal 15 Februari 2015.

Bandar Udara. ZonaAero
Bandar Udara.
Mulai 15 Februari, tak ada lagi konter penjualan tiket di bandara.

PT Angkasa Pura II pada Februari 2015 mendatang akan menutup semua konter yang menjual tiket di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Penutupan tersebut dilakukan berguna untuk peningkatan pelayanan publik di Bandara yang ada di seluruh Indonesia. Manajer Humas dan Protokeler Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan surat edaran pada 31 Desember 2014 lalu. Dalam surat bernomor: HK .209/I/16PHB.2014 di dalamnya berisi tentang instruksi untuk seluruh bandara yang ada di Indonesia tentang peningkatan pelayanan publik. "Ada lima point di dalamnya, pertama soal meniadakan ruang penjualan tiket atau (ticket sales counter) yang ada di gedung terminal penumpang. Kedua, melarang penggunaan taksi yang tidak terdaftar untuk beroperasi di Bandara," ujar Yudis, Minggu (1/2/2015) di Tangerang, Banten.

Ketiga, lanjut Yudis, memberlakukan larangan merokok di area sisi udara (air side) dan di ruangan yang memiliki akses ke sisi udara. Keempat, menyediakan customer service lounge bagi airlines untuk melayani kebutuhan penumpang termasuk fare adjustment. "Sedangkan yang kelima kami diminta untuk mensosialisasikannya," ujar Yudis.

Saat ini di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat enam konter tiket. Pada Terminal 1A, B, dan C terdapat konter tiket milik maskapai penerbangan Lion Air, Batik Air, Sriwajaya Air, dan Citilink. Sedangkan di Terminal 2, terdapat konter tiket pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia. "Kalau di Terminal 3 terdapat konter pesawat milik maskapai Air Asia," rincinya.

Dengan demikian, kata dia, pihaknya menghimbau kepada seluruh pengguna jasa bandara di sana, ketika sampai di terminal sudah memiliki tiket.

www.merdeka.com

Minggu, 01 Februari 2015

AirAsia Buka Penerbangan Solo-Denpasar

Rute penerbangan Solo-Denpasar secara resmi telah dioperasikan maskapai AirAsia mulai Rabu, 28 Januari 2015. Pihak AirAsia melayani penerbangan Solo-Denpasar ini dengan menggunakan pesawat terbang jenis Airbus 320 yang berkapasitas 190 penumpang.

Indonesia AirAsia. ZonaAero
Indonesia AirAsia.
AirAsia Terbangi Solo-Denpasar dengan Airbus 320.

AirAsia resmi membuka rute penerbangan baru Solo-Denpasar, Rabu (28/1/2015). Pesawat jenis Airbus 320 pada layanan pertama rute baru penerbangan itu membawa 119 penumpang dari total 180 kursi yang tersedia. General Manager (GM) Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Abdullah Usman, menuturkan rute baru penerbangan itu akan beroperasi selama tiga kali dalam sepekan, yaitu pada Rabu, Jumat, dan Minggu setiap pukul 12.55 WIB. "Hal tersebut untuk memfasilitasi wisatawan dari Solo yang ingin ke Bali maupun sebaliknya , untuk itu waktu penerbanganpun kami sesuaikan. Misalnya berangkat dari Solo Rabu, Minggu sudah bisa balik ke Solo lagi," jelas dia saat ditemui wartawan saat memantau operasional rute baru penerbangan itu, Rabu (28/1/2015).

Usman mengklaim animo warga Solo terkait rute Solo-Denpasar sudah terasa pada hari pertama operasional rute baru penerbangan itu. Rute yang sudah direncanakan sejak tahun 2014 lalu itu dinilai mampu meningkatkan pendapatan daerah melalui tingkat kunjungan ke Solo dari Bali. "Biasanya kalau mau ke Bali harus melalui Jogja maupun Surabaya, tetapi orang Solo sekarang sudah tidak perlu pusing kalau mau ke Bali," imbuhnya.

Paket Lengkap

Selama ini, terang Usman, para travel agent baik dari Solo maupun Bali hanya menjual program wisata tanpa ada tanggungan bagaimana wisatawan pergi ke Solo maupun Bali. Dibukanya rute Solo-Denpasar juga memudahkan pelaku bisnis pariwisata memberikan paket lengkap dengan akomodasi ke dua tempat tersebut. Ke depan, Usman berharap ada penambahan keberangkatan rute Solo-Denpasar. Tidak hanya tiga kali dalam sepekan. Harga yang relatif murah, hanya Rp307.000/seat membuat pihaknya yakin akan berdampak pada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Solo maupun Jawa Tengah.

Sementara itu, salah seorang penumpang, Gunawan, 28, warga Mojosongo, Solo, membebrkan dengan dibukanya rute Solo-Denpasar memudahkan pria yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bali untuk pulang pergi dari Solo menuju Bali. "Kalau biasanya saya harus ke Jogja kalau mau ke Bali. Sekarang sudah ada rute Solo-Denpasar lebih meringankan biaya akomodasi ke Bali," terang Gunawan yang membawa delapan keluarganya dalam perjalanan tersebut.

Menurut Gunawan, banyak warga Solo khususnya penjual batik yang memasarkan produknya di sejumlah pusat kerajinan di Bali. Bahkan ia mengatakan sering pulang ke Solo bersama rombongan pedagang batik di Bali.

www.solopos.com