Cari di Blog Ini

Rabu, 30 Mei 2012

Pakaian Bersayap Telah Menggantikan Parasut Pada Aksi Skydiving Gary Connery

Gary Connery
Skydiving Tak Lagi Perlu Parasut

Gary Connery tercatat sebagai skydiver pertama di dunia yang mendarat dengan selamat tanpa menggunakan parasut. Pria 42 tahun berprofesi sebagai pemeran pengganti atau stuntman ini, terjun dari helikopter di ketinggian 2.400 kaki (73 meter) hanya menggunakan "pakaian bersayap".

Cukup dengan membentangkan tangan dan kaki, Garry dengan mulus mendaratkan tubuhnya di sebuah lapangan di daerah Oxfordshire, Inggris, tanpa mengalami cedera sedikitpun. Yang berbeda, tempat pendaratan bukan lapangan biasa. Gary mengerahkan 100 relawan untuk membangun tumpukan kardus setinggi 3,66 meter (12 kaki), dengan lebar 40 kaki dan panjang 350 kaki. Landasan kardus ini dimaksudkan meredam benturan jika Gary gagal mendarat dengan benar. "Sangat nyaman dan empuk," ujar Gary mengomentari pendaratannya.

Penerbangan berlangsung singkat tak lebih dari 50 detik. Lima detik sebelum mendarat, Gary merentangkan kaki-tanganya untuk memperlambat laju luncur tubuh sekaligus mengarahkan ke landasan kardus. "Perhitungan saya tepat," tambahnya.

Agar bisa mengendalikan baju terbang dengan baik, Garry mengadaptasi cara kendali burung layang-layang. Bagaimana mereka menggunakan ekornya untuk mengontrol penerbangan dipelajari dengan seksama.

Aksi Gary mendapat izin khusus dari otoritas penerbangan setempat. Dan tentunya dukungan penuh kerabat, relawan dan wartawan Inggris. Seluruh aksi Gary diabadikan kameraman khusus skydiving. Gary adalah stuntman senior Inggris yang sempat melakukan adegan berbahaya di film laga mulai dari James Bond-Die Another Day, Batman Begins dan The Beach.

www.jpnn.com

Penerbangan Jakarta-Taipei Kembali Dilayani Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Airbus A330-200
Garuda Buka Kembali Rute Jakarta-Taipei

Maskapai Nasional Garuda Indonesia membuka kembali penerbangan ke Taiwan. Garuda Indonesia pernah melayani penerbangan rute Jakarta-Taipei namun terhenti pada tahun 2004.

Pihak Garuda optimistis pembukaan rute tersebut dapat menarik turis dan investor asal Taiwan ke Indonesia. Garuda pun siap memberikan pelayanan langsung dan penuh meskipun harus bersaing dengan maskapai lain.

Direktur Services Garuda Indonesia Faik Fahmi mengatakan pengguna jasa rute tersebut dapat melanjutkan penerbangan ke beberapa destinasi seperti San Fransisco dan Los Angeles di Amerika Serikat.

Garuda melayani rute Jakarta-Taipei setiap hari dengan menggunakan Pesawat Boeing 737-800 NG. Kapasitas pesawat sebanyak 156 penumpang yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu 12 kursi untuk bisnis dan 144 kursi ekonomi.

www.metrotvnews.com

Senin, 28 Mei 2012

Lion Air Sediakan Jasa Penyewaan Pesawat Jet Pribadi

Hawker 900 XP
Lion Air Sediakan Penyewaan Jet Pribadi

Mulai meningkatnya tren pemakaian pesawat pribadi oleh masyarakat segmen menengah ke atas menarik minat maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines, yang mengoperasikan armada Lion Air, untuk membuka layanan penyewaan jet-jet pribadi di tahun ini. Pihak Lion Air memastikan layanan jet pribadi dengan logo "Bizjet" mulai beroperasi pada Juni 2012.

Menurut Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, investasi yang disiapkan mencapai 70 juta dollar AS untuk membeli empat pesawat jenis Hawker 900 XP dengan kapasitas 9 kursi. Kesepakatan pembelian sudah terjadi Februari lalu antara pihak Lion Air dengan Hawker Beechcraft Corporation asal Amerika Serikat (AS). "Mulai bulan depan kami mulai beroperasi," ujarnya akhir pekan lalu.

Perseroan telah mendatangkan dua unit tahun ini, sisanya akan didatangkan tahun depan dan setelah diadakan evaluasi terlebih dahulu dengan kedatangan dua unit awal. Edward bilang, jet pribadi menjadi pilihan para eksekutif, karena kemudahan dan kepraktisannya sehingga perjalanan bisnis menjadi lancar. "Mereka tidak akan menghadapi kendala, seperti delay dan kendala reservasi atau check in yang masih sering terjadi pada penerbangan pesawat komersial berjadwal," tegas Edward. Biaya juga relatif terjangkau bagi kalangan bisnis.

Meski Edward belum mau menyebutkan berapa tarif penyewaan, saat ini untuk tarif penyewaan jet pribadi di Indonesia sekitar 5.000 hingga 6.000 dollar AS per jam. Sedangkan gambaran biaya operasional tiap jam untuk pesawat Cessna Citation CJ 4, dengan kapasitas 7 penumpang adalah sekitar 1.400 dollar AS. Untuk jenis Hawker baru pertama kali beroperasi sebagai jet pribadi di Indonesia.

Incar Indonesia timur

Perusahaan bakal mengincar pangsa pasar dari para pebisnis tambang yang sering bepergian ke wilayah Indonesia Timur. "Perkembangan industri mineral tambang sangat cepat, ini peluang bisnis," tambah Edward.

Ia juga mengaku sudah menjalin kesepakatan dengan beberapa perusahaan tambang domestik, namun tetap belum bersedia mengungkapkan rincian nama perusahaannya. "Masih tahap finalisasi, belum bisa diungkapkan," ujar Edo.

Pemain lain dalam bisnis pesawat carteran adalah PT ASI Pudjiastuti Aviation pemilik Susi Air. Menurut Susi Pudjiastuti, Presdir Susi Air, bisnis penyewaan pribadi memang menjanjikan. "Peminatnya terus meningkat sedangkan pemain minim," ujarnya.

Rute yang paling banyak dipesan adalah rute Indonesia timur. "Kebutuhannya mulai dari bisnis hingga pembuatan dokumentasi," ujar Susi.

Saat ini Susi Air mengoperasikan 40 unit pesawat carteran dan penerbangan tidak berjadwal yang terdiri dari tipe Cessna C208B Grand Caravan dan Piaggio P180 Avanti. Sedangkan 7 unit Pilatus PC-6 Porter dievaluasi terlebih dahulu.

Tahun ini pihaknya akan menambah 16 armada. Armada yang akan didatangkan tipe Cessna C208B Grand Caravan, Piaggio P180 Avanti, dan Pilatus PC-6 Porter dengan kapasitas penumpangnya sekitar 12 orang. Total investasinya sekitar 120-130 juta dollar AS.

bisniskeuangan.kompas.com

Minggu, 27 Mei 2012

AirAsia Operasikan Penerbangan Bandung-Pekanbaru Dan Penang

AirAsia Airbus A320
Penerbangan Rute Bandung-Pekanbaru dan Penang Mulai Beroperasi

Dua rute baru maskapai AirAsia, yaitu Bandung-Pekanbaru dan Bandung-Penang (Malaysia) mulai beroperasi, Sabtu (26/5/2012). Penerbangan perdana untuk rute Bandung-Pekanbaru dilakukan pukul 07.50 WIB, sedangkan rute Bandung-Penang akan dilakukan pukul 17.15 WIB. Tingkat keterisian (load factor) untuk kedua rute tersebut mencapai 80 persen lebih.

Sebelumnya, peluncuran dua rute baru tersebut telah digelar pada 26 April lalu. Kini, akses dari dan menuju Kota Bandung pun makin luas. "Kami sangat senang karena mulai hari ini dapat melayani para pelanggan kami di Bandung yang ingin terbang langsung menuju Pekanbaru dan Penang. Kami harap dengan adanya penerbangan langsung ini akan dapat meningkatkan perekonomian dan tentunya sektor pariwisata di kota-kota tersebut," ujar Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dharmadi dalam rilis yang diterima detikbandung, Sabtu (26/5/2012).

Kota Pekanbaru yang pertumbuhan ekonominya terus meningkat dinilai memiliki potensi. Selein itu, kota ini juga bisa menjadi tujuan wisata dengan adanya beberapa lokasi wisata adat dan bersejarah seperti Balai Adat Riau serta Anjungan Seni Idrus Tintin yang berdiri megah di Arena Purna MTQ yang sekarang berubah namanya menjadi komplek Bandar serai Jalan Sudirman Pekanbaru. Begitu juga dengan Penang Malaysia yang tak kalah menarik. Kota ini memiliki Georgetown dan beragam bangunan tua yang khas dan bersejarah lainnya.

Penerbangan Bandung-Pekan Baru dan Bandung-Penang yang beroperasi setiap hari ini menggunakan pesawat Airbus A320, yang akan memberikan kenyamanan lebih untuk para pelanggan.

Selain dua rute tersebut, AirAsia Indonesia juga melayani rute Bandung-Kuala Lumpur sebanyak 4 kali dalam sehari, juga Bandung-Singapura, Bandung-Medan, dan Bandung-Denpasar masing-masing sebanyak 2 kali setiap harinya.

bandung.detik.com

Pascainsiden Superjet 100, SkyAviation Tunda Layani Penerbangan Komersial Di Dumai

Sukhoi Superjet 100
Sky Aviation Tunda Terbangi Dumai Pascakecelakaan Sukhoi

Kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat beberapa waktu lalu ternyata berpengaruh terhadap rencana Sky Aviation melayani penerbangan umum di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Riau. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Dumai, Marwan saat dihubungi Antara, Sabtu (26/5), di Kota Dumai.

Menurut dia, manajemen maskapai Sky Aviation kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Dumai telah sepakat kembali membuka buka rute penerbangan komersil tujuan Dumai-Batam pulang pergi sebanyak 2 kali dalam sepekan. Sebelumnya sempat vakum selama lebih kurang 6 bulan karena kendala perizinan terbang. Kesepakatan penerbangan umum ini bahkan sebelumnya telah diumumkan ke khalayak ramai masyarakat Dumai dan sekitarnya.

Kecelakaan yang merenggut belasan nyawa tersebut terjadi sebelum Sky Aviation memulai rencana terbang di Dumai pada 7 Mei 2012 lalu. Namun, karena ada insiden kecelakaan penerbangan perdana Sukhoi, yang juga notabene jenis pesawat yang akan dipakai Sky Aviation, layanan terbang di Dumai mengalami penundaan. "Belum ada konfirmasi pihak Sky Aviation kapan bisa membuka rute penerbangan lagi di Dumai. Informasi mereka menunda penerbangan baru sebatas komunikasi lewat telepon," kata Marwan.

Dia menjelaskan kondisi penerbangan komersil saat ini di bandara Pinang Kampai nihil rute nihil dari maskapai umum. Hal ini disebabkan selain kendala teknis di bandara, juga karena sedikitnya potensi penumpang yang keluar kota memanfaatkan jalur transportasi udara.

www.mediaindonesia.com

Kamis, 24 Mei 2012

Penerbangan Jakarta-Biak-Jayapura Dilayani Pesawat Sriwijaya Air

Sriwijaya Air
Sriwijaya Buka Rute Penerbangan ke Jayapura dan Biak

Melihat potensi penerbangan di Indonesia Timur yang mengalami pertumbuhan pesat, PT Sriwijaya Air semakin mengepakkan sayapnya untuk menerbangi Indonesia Timur. Maskapai ini membuka rute penerbangan Jakarta-Jayapura (PP) dan Jakarta Biak dengan transit di Makassar. Rute ini menjadi rute ketiga dan keempat Sriwijaya setelah beberapa bulan lalu membuka rute Manokwari dan Sorong.

Komisaris Sriwjaya Air Soenaryo mengatakan, dengan trayek baru ke Papua ini, pihaknya telah mewujudkan impian untuk menghubungkan penumpang dari ujung barat dengan ujung timur Indonesia melalui jalur udara. "Berarti Sriwijaya telah menerbangkan penumpang dari Banda Aceh hingga pulau paling timur di Jayapura. Kini Sriwijaya bisa melayani masyarakat di Papua dan Banda Aceh," jelas Soenaryo, setibanya di Jayapura dari penerbangan perdana dari Jakarta, Selasa (22/5) pagi.

Dengan demikian, penerbangan perdana ini menjadi bagian dari rangkaian panjang rute 33 armada yang dimiliki Sriwijaya Air merentangkan sayap di Indonesia. Sehingga, dengan adanya rute baru ini, pelanggan dapat melakukan perjalanan dari Banda Aceh ke Papua dalam waktu singkat.

Dengan armada barunya, yaitu pesawat Boeing 737-800 New Generation, penerbangan perdana terhitung mulai 21 Mei 2012. Sriwijaya Air melayani rute Jakarta Jayapura (PP) dengan jadwal penerbangan sehari sekali dan khusus untuk hari Selasa, Kamis, dan Minggu. Rute penerbangan tersebut akan menuju Biak terlebih dahulu sebelum ke Jayapura.

www.mediaindonesia.com

Rabu, 23 Mei 2012

PTDI Siap Produksi Komponen Pesawat Sukhoi Superjet 100

Sukhoi Superjet 100 dalam manuver terbang
PT DI Akan Buat Ekor Pesawat Sukhoi Superjet 100

PT Dirgantara Indonesia akan membuat komponen pesawat untuk Sukhoi Superjet 100, sama dengan pesawat yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak Bogor. Komponen pesawat yang akan dibuat PT DI, yaitu bagian ekor pesawat, meliputi badan, bagian vertikal dan horizontal ekor.

Kerjasama yang sudah 90 persen positif itu, saat ini sedang memasuki penawaran harga. Jika Sukhoi sudah menyetujui, kerjasama pun hanya tinggal teken kontrak. "Komponen yang ditawarkan Sukhoi untuk kita buat yaitu ekor. Kami sudah kaji kemampuan. Kami juga sudah melewati proses tes produk. Sekarang sedang penawaran harga. Kalau oke, ya kita kerjakan," ujar Kepala Tim Humas PT DI saat berbincang dengan wartawan di Kantor PT DI Jalan Pajajaran, Selasa (22/5/2012).

Ia mengatakan, proyeksi untuk produksi komponen ekor tersebut sudah dibuat hingga 2025. Dimana rata-rata ada 40 komponen per tahun yang harus dibuat. "Kami harap, kerjasama ini bisa deal tahun ini," tutur Sonny.

Nantinya, komponen yang dibuat PT DI akan dipasang untuk pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang dipesan oleh berbagai negara. Ia mengatakan, proyek komponen pesawat seperti ini cukup baik bagi PTDI yang tetap berambisi menjual produk peswat secara keseluruhan. Sejak tahun 2003, PT DI membuat komponen peswat untuk berbagai jenis pesawat, seperti untuk Airbus.

bandung.detik.com

Pesawat Hondajet F3 Berhasil Jalani Uji Penerbangan

Hondajet F3
Pesawat Komersial Honda Berhasil Diterbangkan

Honda Motor Co. Ltd. mengumumkan sukses melakukan uji terbang Honda Jet F3 pertamanya di Piedmont International Airport, Greensboro, North Carolina, Amerika Serikat, Jumat 4 Mei 2012. Dengan kesuksesan ini ambisi pabrikan mobil memproduksi pesawat komersial di ambang pintu. Dalam pengumumannya, Selasa 22 Mei, Honda menyatakan, Jet F3 merupakan pesawat generasi keempat yang diharapkan dapat memperoleh sertifikasi terbang dari Federal Aviation Administration (FAA).

Dalam uji tersebut, Honda Jet F3 menyelesaikan penerbangan selama 74 menit dan mencapai ketinggian 11.500 kaki dengan kecepatan 313 Knot True Air Speed (KTAS). Berbeda dengan model Honda Jet lainnya, pesawat F3 tampil dengan paduan warna putih dan garis kuning untuk mewakili karakter sporty dan efisiensi tinggi yang disebut Honda sebagai sebuah 'mobil sport di langit.'

Honda Jet merupakan pesawat terbang komersial pertama dari Honda yang memiliki keunggulan dalam performa, kenyamanan, kualitas, dan efisiensi bahan bakar. Pesawat ini menggabungkan inovasi teknologi dalam bidang penerbangan, termasuk konfigurasi over-wing engine-mount yang unik, yaitu penempatan mesin di bagian atas sayap pesawat. Penempatan mesin ini dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar dengan mengurangi coefficient drag terhadap aerodinamika. Honda Jet menggunakan dua mesin GE Honda HF120 Turbofan Jet dan dilengkapi perangkat penerbangan paling canggih yang pernah diterapkan pada jet bisnis ringan.

Honda Jet mempunyai bentuk dan desain kabin yang nyaman, didukung dengan desain badan pesawat yang mampu mengurangi kebisingan di dalam kabin. Sementara itu, kapasitas kargonya dirancang lebih lapang dan lebih besar.

Prototipe Honda Jet telah terlebih dulu mengudara pada 21 Desember 2010 di Pusat Fasilitas Honda Aircraft Company di bandara Internasional Piedmont Triad. Dengan terwujudnya proyek ini, Honda menjadi satu-satunya perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri otomotif roda empat, roda dua, power products, dan pesawat komersial.

otomotif.vivanews.com

Selasa, 22 Mei 2012

NTT Kaji Kemungkinan Buka Rute Penerbangan Kupang-Darwin-Dili

Bandara El Tari Kupang Nusa Tenggara Timur
Pemprov NTT Jajaki Pembukaan Rute Kupang-Darwin-Dili

Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan kesempatan terhadap kemungkinan dibukanya jalur penerbangan Kupang-Darwin-Dili, untuk menghidupkan sektor ekonomi di daerah tersebut. "Peluang dan kesempatan itu kita berikan secara terbuka kepada perusahaan penerbangan nasional pemerintah dan swasta," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Bruno Kupok, di Kupang, Jumat (18/5).

Menurut dia, pemerintah pada tataran kebijakan telah memberikan kesempatan yang terbuka dan sangat luas kepada semua perusahaan penerbangan, baik milik pemerintah maupun swasta nasional, untuk bisa menjajaki kemungkinan dibukannya jalur penerbangan dengan rute tersebut. Hal itu, kata dia, dimungkinkan karena arus penumpang dari Darwin dan Timor Leste ke NTT melalui Kota Kupang, telah menujukan tren baik dan tentunya akan terus meningkat.

Terdapat sejumlah turis asal Australia yang datang ke sejumlah daerah di NTT untuk menikmati wisata alam dan budaya, merupakan fakta bahwa peluang untuk menjadikan Kota Kupang sebagai stasiun kedatangan dan keberangkatan, sangatlah terbuka. Selama ini, kata dia, wisatawan tersebut datang ke Kupang melalui Bandara Udara Ngurah Rai-Denpasar. Akibatnya, Kota Kupang hanyalah sekadar daerah transit, bukan tujuan. "Karena itu perlu untuk dibukanya jalur penerbangan dimaksud, agar Kota Kupang dan NTT secara keseluruhan menjadi daerah tujuan tidak sekadar transit," kata Bruno.

Ia meyakini, jalur penerbangan Kupang-Darwin-Dili, akan menjadi salah satu sumber baru bagi pemerintah dan seluruh warga di wilayah kepulauan itu, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, yang bersumber dari berbagai sektor, seperti paket wisata dan lainnya.

www.fajar.co.id

Kamis, 17 Mei 2012

Insiden Superjet 100, Aikbat Human Error Atau Cuaca Buruk?

Ilustrasi insiden pesawat Superjet 100
Sukhoi Dihempas Angin?

Berbagai analisa penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang menghantam tebing di kawasan Gunung Salak, pada Rabu (9/5/2012) lalu, muncul dari berbagai pihak. Ada yang mengaitkan dengan nuansa mistik, ada pula yang melihat dari sudut pandang ilmiah. Namun, analisa paling gres berdasarkan data ilmiah disampaikan oleh Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, Sabtu (12/5/012). Ia memperkirakan, Sukhoi menabrak tebing Gunung Salak saat menghindari awan Cumulo Nimbus yang menjulang setinggi 37.000 kaki (11,1 km). "Logika sederhananya, pilot akan mencari jalan keluar yang paling aman. Namun menaikkan pesawat untuk mengatasi awan mungkin dianggap terlalu tinggi, dari 10.000 kaki harus terbang melebihi 37.000 kaki. Karena itu, pilihannya hanya mencari jalan ke kanan, kiri, atau bawah," paparnya.

Karena itu, pilihan minta izin menurunkan ke 6.000 kaki, menurut Thomas, mungkin juga didasarkan pertimbangan ada sedikit celah yang terlihat di bawah, tetapi terlambat memperhitungkan risiko yang lebih fatal karena di ketinggian itu terdapat banyak gunung. Thomas mencatat, data MTSAT menunjukkan bahwa sekitar waktu kejadian, awan di sekitar Gunung Salak memang tampak sangat rapat dengan liputan awan lebih dari 70 persen. Analisis indeks konveksi yang bisa menggambarkan ketinggian awan juga menunjukkan indeks sekitar 30 yang bermakna adanya awan Cb (Cumulo Nimbus) yang menjulang tinggi sampai sekitar 37.000 kaki (11,1 km). Data satelit itu memberi gambaran bahwa saat kejadian, pesawat dikepung awan tebal yang menjulang tinggi. Pada saat sebelum jatuh itu, diinformasikan pesawat turun dari ketinggian 10.000 kaki (3 km) ke 6.000 kaki (1,8 km), padahal tinggi gunung Salak sekitar 2,2 km.

Namun Thomas menegaskan bahwa analisis ini hanya berdasarkan data satelit cuaca, sekadar untuk memberi jawaban sementara berdasarkan data, bukan berdasarkan spekulasi yang tak berdasar. "Analisis komprehensif tentang faktor lainnya tentu kita nantikan dari analisis rekaman penerbangan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), walau tentu saja factor cuaca tetap tak dapat dikesampingkan," katanya.

Sementara itu, mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT Syamsul Bahri yang ditemui mengatakan, saat berada di dalam kepungan awan, seorang pilot memiliki risiko yang tinggi untuk tiba-tiba naik atau tiba-tiba turun. "Karena itulah, setiap pilot selalu menghindari awan untuk menghindari risiko ini dengan terbang jauh di atas liputan awan. Namun mungkin si pilot belum menguasai medan yang berat ini," kata pria yang berpengalaman menerbangkan pesawat untuk layanan modifikasi cuaca itu.

Sebelumnya beredar analisa bahwa penyebab jatuhnya pesawat karena terganggu oleh sinyal telepon seluler. Analisa yang dibuat Seand Munir, yang ditayangkan Kompasiana, itu mendasarkan pada info bahwa ponsel milik dua wartawan Majalah Angkasa, Dodi Aviantara dan Didik Yusuf masih aktif selama pesawat mengangkasa. Namun, info tersebut dibantah pihak redaksi Majalah Angkasa, yang mengaku sudah mengecek ke pihak provider dan ahli telematika. Merasa disudutkan oleh info tersebut, maka manajemen majalah Angkasa langsung membuat klarifikasi resmi. "Sehubungan banyaknya beredar informasi tentang aktivasi ponsel di pesawat Sukhoi dari wartawan Majalah Angkasa, kami sudah melakukan pengecekan ke operator seluler dan ternyata ponsel atas nama Dody Aviantra (wartawan Angkasa) mendapatkan sinyal terakhir di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 14.16 WIB," ungkap Pemimpin Redaksi Majalah Angkasa, Adrianus Darmawan.

Tentang infomasi bahwa aktivasi ponsel pada pukul 17.00 WIB atas nama wartawan Angkasa, menurut Adrianus, hal itu tidak benar. Pihak Angkasa menyatakan bahwa mereka sangat menyesalkan desas-desus tersebut. "Kami tidak tahu sumber berita ini muncul dari mana dan motivasinya apa. Kami sangat tidak terima dengan kabar ini. Kami sudah mengecek pada pihak provider dan ahli telematika yang menyatakan bahwa ponsel mereka sudah tidak aktif saat penerbangan itu berlangsung," ujar Adrianus.

Menurut Adrianus, kabar itu telah membuat sedih keluarga kedua wartawan Angkasa. "Keluarga korban juga sangat menyanggah berita tersebut," Adrianus nenambahkan.

Akibat Hempasan Angin?

Selain analisa ala pengamat ponsel, muncul pula pandangan dengan melihat pengaruh angin seperti disebutkan dalam laman indocropcircle.com. Menurut penulis di laman tersebut, karena merupakan penerbangan perkenalan, bisa jadi sang pilot ingin menunjukkan performa maksimal dari pesawat dengan melakukan manuver secara 'push to the limit'. Artinya, sang pilot akan menunjukkan kelebihan dari pesawat, misal manuver seperti menukik, berbelok ataupun naik tinggi secara 'tak biasa'. Namun karena kondisi cuaca yang tidak diprediksi sebelumnya, akhirnya berakibat fatal: pesawat menghantam tebing. Pesawat terlempar atau terdorong oleh angin samping dari sisi gunung Salak yang selalu berubah-ubah setiap saat dan membuat pesawat melenceng dari jalur yang telah ditetapkan. Meskipun pada awalnya rute tetap normal, namun berubah secara perlahan akibat adanya angin dari arah antara selatan dan membuat pesawat melenceng dari jalur dan mendekati puncak gunung Salak.

Tapi dengan kondisi seperti itu pasti warning alarm di cockpit akan berbunyi dan pilot akan dapat mengantisipasinya. Dalam komunikasi via radio terakhir, atau 20 menit setelah lepas landas, pilot meminta izin kepada menara Bandara Soekarno Hatta untuk menurunkan ketinggian dari 10.000 ribu kaki (3.000 meter) menjadi 6.000 ribu kaki (1.800 meter). Bisa jadi, seperti disebutkan oleh pihak LAPAN, pilot bermaksud menghindari awan cumulo nimbus. Pilot pun memilih menukik ke bawah dan mendekati puncak gunung untuk menghindari awan tebal itu yang disebut cumulo nimbus.

Mestinya, warning alarm pada cockpit berbunyi. Tapi entah mengapa diabaikan pilot. Sangat mungkin sang pilot ingin show skill dan show performs pesawat canggih ini dengan melakukan gerakan menanjak ke atas puncak gunung Salak dengan melipir tebing gunung. Namun karena adanya angin dari arah kiri dan kanan, atau terdorong angin dari arah belakang, membuat pesawat sulit bergerak ke atas. Pesawat tidak lagi memiliki dorongan mesin yang normal (lost power) untuk menanjak dan ke puncak Gunung Salak. Akhirnya pesawat membentur tebing jurang.

Minim Persiapan

Dari kubu Rusia berkembang pandangan lain. Menurut analisa para pakar di Rusia, pesawat Superjet, atau secara resmi disebut 'Sukhoi Superjet 100' adalah pesawat penumpang satu-satunya yang dirancang dan dibangun di Federasi Rusia. Semua penerbangan Rusia lain dirancang sebelum jatuhnya Uni Soviet. Pemerintah Rusia ingin sekali menunjukkan bukti bangkitnya industry penerbangan Rusia yang terganggu menyusul hancurnya Uni Soviet. Memang para pakar mengkritik pesawat itu terkait sejumlah masalah kecil. Toh, sejauh ini tidak pernah ada yang meragukan keselamatan atau fungsi pesawat itu. Keprihatinan utama adalah bahwa Superjet itu memerlukan landasan yang telah disiapkan dengan benar, yang hanya tersedia sedikit di Rusia.

Pesawat baru ini melakukan penerbangan perdana bulan April 2011. Sejak itu, Sukhoi Superjet hanya mengalami sejumlah masalah kecil, dan semuanya terkait dengan alat pendaratan. Nah, sebelum jatuh berkeping-keping, Sukhoi komersial itu menjalani tur keliling Asia. Tur promosi Superjet ini adalah yang pertama dengan pilot profesional dan berpengalaman. Disebutkan dalam tur itu bahwa kemampuan para awak Sukhoi selalu diandalkan dan hanya sedikit yang meragukan. Tak pelak, kecelakaan di Bogor menjadi pukulan psikologis yang telak bagi keseluruhan industry penerbangan Rusia.

Sejauh ini memang belum diketahui penyebab kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak. Namun Mogomed Tolboev, salah seorang pilot terbang demo terbaik di Rusia, meyakini bahwa kecelakaan di Bogor itu lantaran kurang persiapan penerbangan. "Terbang demo itu dilakukan di kawasan pegunungan yang sangat sulit," katanya kepada media Rusia. Ia membandingkan kecelakaan Superjet dengan kecelakaan dengan korban tim aerobotik Rusia yang disebut 'Ksatria Rusia'.

Pada tahun 1995, tiga jet tempur dari unit ini kembali dari air show di Malaysia. Mereka merencanakan untuk mendarat di Vietnam, di pangkalan militer Rusia di sana, dan jatuh di kawasan pegunungan. Pada saat itu, penyelidikan menunjukkan kecelakaan terjadi karena buruknya persiapan penerbangan. Menurut Mogomed, bisa jadi, kali ini juga disebabkan oleh hal yang sama.

Kesalahan Pilot?

Sementara itu, harian terkemuka Rusia Izvestia pada Jumat (11/5/2012) mengungkap kesimpulan sementara dari sebuah ujicoba menggunakan simulator pesawat sejenis di pusat pelatihan pilot di Zhukovsky, tak jauh dari Moskow. Hasil dari ujicoba tersebut menduga sistem peringatan kondisi area penerbangan atau Terrain Awareness and Warning System (TAWS) yang terpasang di kokpit Sukhoi Superjet 100 harusnya memberikan peringatan atau informasi kepada pilot. Sistem ini otomatis bekerja mendeteksi kondisi geografis yang mungkin menjadi rintangan dalam sebuah penerbangan Sukhoi SJ 100 tersebut. "Anda tidak bisa mengabaikan sinyal peringatan. Jika bahaya terjadi, sistem akan menampilkan pesan peringatan," ujar salah seorang sumber yang tak disebutkan namanya.

Menurut sumber tersebut, selain indikator dalam bentuk lampu merah peringatan, isyarat juga keluar dengan pesan suara. "Selain itu, sistem secara otomatis dapat mengintervensi untuk mencegah pesawat dari tabrakan," tambahnya. Sumber tersebut menduga pilot pesawat telah mematikan sistem peringatan saat musibah terjadi untuk berbicara dengan para penumpang.
Sementara ahli lain dari pusat pelatihan pilot tersebut memperkirakan, bisa jadi pilot tidak memperhatikan sistem peringatan yang selalu menyala di aeal perbukitan. Namun demikian, tidak semua ahli sepakat dengan kesimpulan ujicoba pada simulator ini. Seorang pakar keselamatan penerbangan lainnya mengatakan, uji coba pada simulator tidak bisa memberikan gambaran keseluruhan peristiwa tragis tersebut. "Pengujian dengan pesawat sesungguhnya hanya mungkin dilakukan setelah penemuan dan penguraian data rekaman penerbangan pesawat tersebut," ungkap pakar dari Pusat Penelitian Penerbangan Sipil Rusia itu, seperti ditulis kantor berita Prime News.

Sementara pakar lainnya sepakat mengenai Sistem Peringatan jalur penerbangan menjadi titik kritis dalam kasus ini. "Ada tiga kemungkinan, pertama (sistem) tersebut tidak bekerja, kedua (sistem) tersebut dimatikan atau mereka (pilot dan co pilot) tidak memperhatikannya, dan ketiga (sistem) tersebut memberikan indikasi yang keliru," ujarnya.

Sebelumnya, indikasi human error ini pertamakali disebutkan oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin, Kamis (10/5/2010) lalu. Pendapat Rogozin ini berdasar keterangan ahli setempat mengenai musabab musibah itu.

Apapun analisa yang berkembang, kunci jawabannya ada pada data penerbangan yang tersimpan pada Black Box pesawat. Ini menjadi tantangan untuk mengungkap misteri jatuhnya Sukhoi, tanpa diembel-embeli kata kira-kira, kemungkinan, boleh jadi, kurang lebih, jangan-jangan, dan sederet ungkapan lain pertanda ketidak pastian.

www.gatra.com

Rabu, 16 Mei 2012

Belum Dapat Izin Rute Penerbangan Baru, Mandala Airlines Tinjau Ulang Rencana Pembelian Pesawat Baru

Mandala Airlines
Mandala Kukuh di Penerbangan Murah

Maskapai penerbangan Mandala Air mengukuhkan diri pada tipe layanan penerbangan murah di Indonesia. Oleh karenanya, Mandala bertekad menambah jumlah pesawat yang digunakan sebanyak 10 unit hingga akhir tahun 2012. "Karena pilihan bisnis kami LCC (Low Cost Carrier / penerbangan berbiaya murah) maka jenis pesawat yang digunakan pun harus satu jenis. Pilihan kami adalah Airbus 320/318," kata Pendiri Kelompok Usaha Saratoga sekaligus pemegang saham Mandala, Sandiaga Uno di Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Mandala pernah diberhentikan operasinya pada 13 Januari 2011. Saat itu, maskapai ini berkibar di 20 rute di seluruh Indonesia. Namun, akibat didera utang, Mandala tutup operasi. Pada April 2012, Mandala kembali "dihidupkan" oleh Tiger Airways yang berkolaborasi dengan Saratoga. Namun, rute yang 20 hilang, digantikan tiga rute baru, yakni Jakarta-Medan, Medan-Singapura, dan Jakarta-Kuala Lumpur.

Menurut Sandiaga, rencana pembelian 10 unit Airbus sedikit terkendala karena keterbatasan lahan di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Mandala belum mendapatkan izin untuk membuka rute baru akibat keterbatasan areal parkir pesawat. "Dengan kondisi itu, ada kemungkinan rencana pembelian pesawat baru tersebut kami tinjau ulang dulu," ujarnya.

Layanan Mandala diberikan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Maskapai lain yang menggunakan terminal itu adalah LCC Air Asia.

bisniskeuangan.kompas.com

Meskipun Terjadi Insiden, Sky Aviation Tetap Pesan Sukhoi Superjet 100

Sukhoi Superjet 100
Sky Tak Batalkan Pesanan Shukoi

Sky Aviation menegaskan mereka tidak menunda atau membatalkan pemesanan atas 12 unit pesawat berpenumpang maksimal 100 orang, Sukhoi Superjet 100. Tambahan jumlah pesawat kelas sedang itu dibutuhkan, untuk menopang rencana ekspansi maskapai penerbangan ini. Demikian ditegaskan General Manager Pemasaran Sky Aviation, Sutito Zainuddin, di Jakarta, Selasa (15/5/2012). "MoU (nota kesepahaman) yang kami buat beberapa tahun lalu masih berlaku hingga saat ini," tuturnya.

Menurut Sutito, penambahan pesawat itu diperlukan untuk menghubungkan kota-kota besar di beberapa provinsi, terutama dengan Jakarta. Itu akan meningkatkan daya angkut Sky Aviation. "Untuk tujuan itu, sangat cocok untuk menggunakan pesawat dengan jumlah kursi hingga 100. Mengingat panjang landasan pacu yang terbatas di daerah," ujarnya.

Tanpa tambahan pesawat kelas menengah itu, daya tembus Sky Aviation hanya terbatas pada pengangkutan jarak pendek antar kabupaten. "Sekarang, dari Natuna ke Jakarta harus menunggu pesawat lain di Batam. Nanti di Batam sudah tersedia pesawat kami, sehingga penumpang tidak perlu menunggu lama," ujar Sutito.

bisniskeuangan.kompas.com

SilkAir Berminat Layani Penerbangan Singapura-Banjarmasin

Pihak maskapai penerbangan SilkAir melirik penerbangan langsung dari Singapura ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Perwakilan SilkAir dan Bandara Changi, Singapura, Selasa (15/5/2012) siang, bertemu dengan Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarmasin.
SilkAir. ZonaAero
SilkAir Lirik Jajaki Rute Singapura-Banjarmasin

Pihak maskapai penerbangan SilkAir melirik penerbangan langsung dari Singapura ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Perwakilan SilkAir dan Bandara Changi, Singapura, Selasa (15/5/2012) siang, bertemu dengan Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarmasin.

Abdul Rahman Osman, Manajer SilkAir Wilayah Kalimantan Timur, mengatakan, pihaknya menilai Banjarmasin sebagai salah satu daerah potensial di Indonesia. "Penumpang pesawat dari Banjarmasin ke Singapura juga cukup besar," ujar Osman yang mengaku belum tahu persis kapan rencana ini direalisasikan.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menyambut baik upaya ini karena salah satunya bermanfaat untuk saling mempromosikan potensi daerah masing-masing. Penerbangan langsung juga akan memangkas tingginya biaya sebagaimana terjadi pada penerbangan transit selama ini.

regional.kompas.com

AirAsia INSURE, Asuransi Penerbangan Untuk Penumpang Pesawat AirAsia

AirAsia
AirAsia Tawarkan Layanan Asuransi Penerbangan

Maskapai AirAsia menawarkan AirAsia INSURE, sebuah layanan asuransi yang akan melindungi penumpang saat melakukan perjalanan dengan AirAsia. "AirAsia INSURE menawarkan berbagai manfaat seperti penggantian untuk kehilangan bagasi dan barang milik pribadi," ujar Communications Manager AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny pada Selasa (15/5/2012).

Dengan layanan ini, barang yang diasuransikan akan diganti sampai dengan Rp 5,5 juta atau maksimal Rp 700 ribu per item untuk penerbangan international.

Layanan ini juga akan diberikan manakala ada keterlambatan dari penerbangan berjadwal melebihi dua jam dari waktu pemberangkatan yang dijadwalkan. Pengembalian akan dilakukan jika terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh operator penerbangan. "Penumpang akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp 600 ribu," tambahnya.

www.tribunnews.com

Tim SAR Temukan Black Box Pesawat Sukhoi Superjet 100

Lokasi Jatuh Sukhoi Superjet 100
Kotak hitam ditemukan 100 meter dari ekor pesawat

Kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di hutan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, ditemukan di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat penemuan ekor pesawat. "Memang benar kotak hitam sudah ditemukan oleh anggota tim Kopasus dan Federasi Panjat Tebing Indonesia yang melakukan pencarian. Kotak ini ditemukan berjarak 100 meter dari posisi ekor pesawat," kata Komandan Korem 061/Suryakancana, Kol Inf AM Putranto, saat dihubungi, Selasa malam.

Danrem menyebutkan, kotak hitam tersebut diterima dari anggota SAR sekitar pukul 21.30 WIB. Awalnya Danrem belum bisa memastikan bahwa yang ditemukan itu adalah kotak hitam pesawat Sukhoi. Danrem baru bisa memastikan penemuan black box itu setelah hasil pemeriksaan perwakilan dari Komite Keselamatan Transportasi (KNKT) membenarkan bahwa yang ditemukan anggota tim charly (C) tersebut adalah kotak hitam Sukhoi Superjet 100.

Danrem menyebutkan, meski kotak hitam telah ditemukan operasi evakuasi masih terus dilanjutkan mengingat saat ini masih ada anggota SAR yang berada di atas. "Operasi masih lanjut, karena saat ini ada beberapa kantung jenazah yang akan dievakuasi dari atas menuju halim," katanya.

Kotak hitam ditemukan oleh Lettu Inf Taufik dari Kopasus Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Kotak tersebut diserahkan kepada Danrem sekitar pukul 21.00 WIB di posko kendali utama evakuasi korban di Balai Embrio Ternak, Cipelang, Bogor. Rencananya kotak hitam akan dikirim ke Bandara Halim Perdanakusumah Rabu (16/5), dan diserahkan secara resmi kepada KNKT untuk invetigasi.

www.antaranews.com

Minggu, 13 Mei 2012

Menteri Perhubungan Resmikan Bandara Marinda Di Raja Ampat

Raja Ampat
Marinda, Bandara Baru Milik Raja Ampat

Telah menjadi destinasi favorit mancanegara, Raja Ampat kini akhirnya memiliki bandara. Sejumlah rencana sudah disusun guna menyempurnakan Bandara Marinda. Bertepatan dengan HUT ke-9 Raja Ampat, Menteri Perhubungan E.E Mangindaan meresmikan Bandara Marinda Rabu (9/5/2012) sekira pukul 09.00 WIT. Peresmian Bandara Marinda turut dihadiri Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti dan Gubernur Papua Barat Abraham O. Atururi. "Raja ampat sudah menjadi destinasi wisata yang terkenal di dunia internasional. Penting untuk dibuatnya sebuah bandara di Waisai (Ibu Kota Raja Ampat-red)," kata Yusdi Lamatenggo, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Rabu (9/5/2012).

Seperti dilansir situs infopublik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Menhub datang ke Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, dengan menumpang pesawat Aviastar yang dipiloti Kapten Yusuf dan Co-pilot Fasta Gunawan. Keduanya berangkat dari Bandara DEO di Kota Sorong, Papua Barat. Sementara Selasa, 8 Mei 2012, pesawat jenis twin otter tersebut sempat melakukan uji coba pendaratan perdana yang disaksikan Bupati Raja Ampat Marcus Wanma beserta sejumlah pejabat di jajaran pemda, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta segenap warga setempat. "Bandara ini belum selesai semua karena masih diperlukan penambahan runway. Pemkot, pemkab, dan berbagai pihak akan bekerja sama untuk menyempurnakannya," imbuhnya.

Yusdi menambahkan, landasan pacu Bandara Marinda sepanjang 1.200 meter akan diperpanjang lagi menjadi 2.000 meter sehingga ke depan bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar. Nantinya, diharapkan bukan hanya pesawat lokal, tapi pesawat internasional yang berbadan besar bisa langsung mendarat ke bandara ini. Sementara soal pengoperasian bandara dan maskapai yang akan membuka rute ke Bandara Marinda, Yusdi belum bisa memastikan. "Secepatnya, saya tidak bisa katakan tepatnya kapan, tapi kita harapkan sekitar Agustus sudah ada maskapai regular yang membuka rutenya ke sini," tukasnya.

Sejumlah rencana telah disusun untuk Bandara Marinda. Yusdi mengatakan akan mengajak diskusi pihak maskapai terkait pembukaan rute ke Raja Ampat. Sementara sebelumnya, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus dan MICE Achyaruddin, di Jakarta, juga sempat mengatakan bahwa bandara baru Raja Ampat akan dibuatkan rute wisata, misalnya Bali langsung Raja Ampat atau Bali-Wakatobi-Raja Ampat.

travel.okezone.com

Jumat, 11 Mei 2012

Gunung Salak, Kuburan Bagi Pesawat Terbang

Gunung Salak Bogor Jawa Barat
Gunung Salak dan pesawat jatuh

Boleh dikata Gunung Salak yang ada di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, adalah sebuah "kuburan" pesawat terbang karena sudah sering kecelakaan pesawat terjadi di gunung ini. Bahkan banyak orang yang mengaitkan gunung ini dengan hal-hal mistis, diantaranya karena selimut tebal kabut di gunung ini yang bagi sebagian orang dianggap misterius. Namun, secara logika, kabut tebal di gunung ini memang secara tidak langsung akan mengganggu perjalanan pesawat terbang seperti terjadi pada pesawat buatan Rusia, Sukhoi Superjet (SJJ) 100 yang diduga menabrak tebing gunung ini.

Bagi pegiat alam bebas, karakteristik gunung tersebut terbilang unik dibandingkan gunung-gunung lain di Pulau Jawa. Karakteristiknya menyerupai gunung di Bukit Barisan yang membelah Sumatera. Gunung Salak juga menelan banyak korban dari kalangan pendaki gunung. Medannya yang ekstrem ditambah hutan yang lebat membuat orang yang kurang memahami alam bebas, tersesat.

Mengutip Wikipedia, hutan di Gunung Salak terdiri dari hutan pegunungan bawah (submontane forest) dan hutan pegunungan atas (montane forest). Bagian bawah kawasan hutan, semula adalah hutan produksi kelolaan Perum Perhutani. Di antara jenis pohon yang ditanam di sini adalah tusam (Pinus merkusii), rasamala (Altingia excelsa). Pada beberapa lokasi, terutama arah Cidahu, Sukabumi, ditemukan pula jenis tumbuhan langka bernama Rafflesia rochussenii yang menyebar terbatas sampai Gunung Gede dan Gunung Pangrango di dekatnya.

Bukan jalur penerbangan

Lalu, mengapa Gunung Salak disebut sebagai "kuburan" pesawat terbang? Dari catatan sejumlah media online, di gunung yang masuk ke wilayah Taman Nasional Gunung Salak Halimun ini memang kerap terjadi rangkaian kecelakaan pesawat.
  1. Pada 15 April 2004, pesawat Paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport, jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Tiga orang tewas akibat kecelakaan ini.
  2. 20 Juni 2004, pesawat Cessna 185 Skywagon, jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Lima orang tewas.
  3. Kemudian pada Juni 2008, pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut. Kecelakaan ini menewaskan 18 orang.
  4. 30 April 2009, tiga orang tewas setelah kecelakaan terjadi pada pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
  5. Selanjutnya yang terakhir ini, pesawat SSJ-100 buatan Rusia berpenumpang 46 orang jatuh pada 9 April 2012.
Sejumlah kalangan keheranan mengapa Sukhoi yang malang ini turun ke ketinggian yang justru di bawah tinggi gunung. Staf Ahli Menristek Bidang Pertahanan Keamanan Hari Purwanto bahkan menyatakan penerbangan melalui kawasan Gunung Salak seharusnya tidak dilakukan pada ketinggian 6.000 kaki karena tinggi gunung itu sendiri sekitar 2.200 meter. Belum lagi awan tebal selalu meliputi pegunungan itu. "Biasanya penerbangan dari Halim menuju Pelabuhan Ratu di ketinggian 12.000 kaki dan standar minimum 8.000 kaki, tapi Sukhoi ini terbang dari ketinggian 10.000 kaki, mengapa turun ke 6.000 kaki?" kata Hari Purwanto di Makassar, Kamis.

Pesawat Sukhoi Super Jet 100 buatan Rusia yang sempat hilang kontak saat Joy Flight dari Halim Perdanakusuma ke Pelabuhan Ratu diperkirakan menabrak pinggir tebing Gunung Salak. 45 orang yang menumpangi pesawat ini diperkirakan tewas.

Hari menyebutkan tiga faktor yang mungkin menyebabkan sebuah pesawat jatuh di Gunung Salak. Ketiganya adalah faktor cuaca, faktor kesalahan manusia, dan faktor kelaikan pesawat. Ia mengingatkan bahwa jalur penerbangan Bandara Halim Perdanakusuma ke Pelabuhan Ratu via Gunung Salak, bukan jalur penerbangan. Pun bukan area aman untuk penerbangan, apalagi bagi pilot yang tidak terlalu mengerti medan di sana.

Pesawat Sukhoi yang telah dipesan penerbangan swasta Indonesia untuk penerbangan komersil itu diakuinya sudah diuji di sejumlah negara lain sebelum diuji di Indonesia, seperti Myanmar atau negara yang pasarnya terbuka bagi pesawat di luar Boeing, Airbus dan lainnya.

Hari mengungkapkan, pada masa lalu, semua pesawat yang akan digunakan di Indonesia harus melalui kajian atau review teknologi dari BPPT. Namun sejak satu dekade ini review itu tidak dilakukan lagi.

www.antaranews.com

Boeing Ikut Serta Merancang Pesawat Sukhoi Superjet 100

Sukhoi Superjet 100
Inilah Kisah Di Balik Pembuatan Pesawat Sukhoi Superjet 100

Sukhoi Superjet 100 merupakan pesawat penumpang untuk jarak tempuh menengah yang dirancang sejak 2000. Superjet 100 menjadi pesawat penumpang pertama sejak keruntuhan Uni Soviet dan juga merupakan pesawat sipil pertama buatan Sukhoi yang terkenal dengan jet tempurnya. Menurut kantor berita RIA Novosti, biro rancang pesawat itu bermitra dengan berbagai pihak asing dalam pengembangan Superjet 100, termasuk Boeing, dimana sejumlah ahlinya turut serta dalam merancang pesawat tersebut.

Sejumlah pihak asing yang juga mengerjakan Superjet 100 antara lain perusahaan asal Italia Finnmeccanica yang menjadi investor terbesar, perusahaan asal Prancis Snecma untuk mesin dan perusahaan Thales untuk perangkat avionik. Selain itu, firma asal Jerman Liebherr turut dalam pengerjaan sistem pengendalian dan sistem penunjang kehidupan pesawat Superjet 100.

Program pesawat ini sempat tertinggal, karena penundaan pengembangan mesin serta sertifikasi. Superjet 100 melakukan terbang perdana pada 2008 dan mendapat sertifikasi untuk beroperasi di Rusia pada 2011 dan di Uni Eropa pada Februari 2012.

Mesin ganda Superjet 100 --yang bisa memuat 100 penumpang-- memiliki kecepatan jelajah 828 kilometer per jam dengan jarak jelajah maksimum antara 3.000 hingga 4.500 kilometer dengan muatan penuh, tergantung kapasitas tempat duduk.

Pesawat tersebut dibuat dengan tujuan untuk menggantikan pesawat Tupolev Tu-134 dan Yakovlev Yak-42 dan bersaing dengan pesawat penumpang dari perusahaan asal Brasil Embraer E-Jets dan perusahaan asal Kanada Bombardier CRJ. Pesawat ini menawarkan alternatif yang lebih murah dari pesawat besutan perusahaan Brasil dan Kanada itu. Harga superjet Rusia ini dibanderol US$35 juta per unit. Pesawat tersebut terjual secara lambat, tetapi berkesinambungan di pasar yang amat berkompetisi, dimana Maskapai Aeroflot asal Rusia mengoperasikan tujuh unit dan maskapai asal Armenia, yaitu Armavia sebanyak satu unit.

Menurut kabar tidak ada satu pun maskapai yang menghentikan pengoperasian Sukhoi Superjet 100 pascaterjadinya kecelakaan pesawat sejenis di Indonesia pada 9 Mei 2012.

Sebelum kecelakaan terjadi, Sukhoi mendapat pesanan Superjet 100 sebanyak 100 unit, termasuk dari maskapai Rusia Transaero. Hingga berita diturunkan, belum ada konfirmasi apakah sejumlah konsumen berniat menarik pesanan mereka.

www.bisnis.com

Rabu, 09 Mei 2012

Amonia Untuk Bahan Bakar Mesin Roket Rusia

Mesin Roket
Rusia kembangkan roket berbahan bakar amonia

Perusahaan pembuat mesin asal Rusia, Energomash, mulai memproduksi roket berbahan bakar campuran asetilena dan amonia (atsetam). "Campuran asetilena dan amonia 20 kali lebih murah dari bahan bakar hidrogen karena satu kilogram hidrogen seharga sekitar dua ribu rubel (67 dolar AS) dan satu kilogram atsetam paling mahal seharga seratus rubel (3,35 dolar AS)," kata Direktur Inovasi Teknologi Energomash, Anatoly Likhvantsev, menyebutkan alasan penggunaan bahan bakar amonia, seperti dikutip Ria Novosti.

Energomash mengklaim roket itu juga memiliki tingkat efisiensi bahan bakar peluncur sekitar 30 persen dibanding roket-roket saat ini. "Komponen yang terkandung dalam atsetam dapat disimpan dan diangkut dengan mudah, sedangkan hidrogen membutuhkan penyimpanan dan pengangkutan dengan kondisi khusus," Likhvantsev.

Mesin amonia akan dirakit berdasarkan mesin berbahan bakar oksigen RD-161 dan minyak tanah. Energomash akan memulai proyek itu tahun ini dan dijadwalkan selesai pada 2015 sehingga dapat dipakai pada 2017 atau 2018. Berdasarkan perhitungan para teknisi Energomash, mesin atsetam tidak memerlukan perubahan struktur utama dari mesin roket yang ada sekarang karena sifat fisik atsetam tidak banyak berbeda dengan minyak tanah.

www.antaranews.com

Selasa, 08 Mei 2012

Sriwijaya Air Layani Penerbangan Kelas Bisnis Solo-Jakarta Mulai 15 Mei 2012

Sriwijaya Air Boeing 737-4Q8 PK-CKC
Sriwijaya Air Segera Buka Kelas Bisnis Solo-Jakarta

Maskapai penerbangan Sriwijaya Air segera membuka penerbangan kelas bisnis untuk rute Solo-Jakarta mulai 15 Mei. Disampaikan Sales Representative Sriwijaya Air Solo, Nur Sapto Siwi, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (7/5/2012), saat ini penjualan tiket untuk penerbangan perdana kelas bisnis tersebut sudah dibuka. Pihak manajemen juga sudah melakukan sosialisasi kepada agen tiket yang ada di Kota Solo.

Selama ini, pesawat Sriwijaya Air hanya melayani penerbangan kelas ekonomi. "Tapi, mulai 15 Mei besok, kami sediakan kursi untuk kelas bisnis. Konfigurasinya, dari 122 kursi, kami sediakan delapan kursi kelas bisnis pada deretan paling depan. Dan untuk sementara ini, dari tiga penerbangan Solo-Jakarta dalam satu hari, baru satu penerbangan yang menyediakan kursi kelas bisnis. Yakni penerbangan sore pukul 17.10 WIB dari Solo," papar Nur.

Sementara, untuk penerbangan pukul 07.00 WIB dan 11.35 WIB, masih menunggu giliran selanjutnya. Siwi melanjutkan, untuk saat ini reservasi kursi kelas bisnis sudah mulai dilayani. Pihaknya yakin, potensi pasar di Solo untuk penerbangan kelas ini cukup terbuka lebar. Dari Solo, penerbangan kelas bisnis dibanderol pada kisaran tarif Rp1,14 juta per penumpang hingga Rp1,75 juta per penumpang. Sementara, untuk kelas ekonomi hanya berkisar Rp950.000 hingga Rp1,03 juta per penumpang. "Penumpang kelas bisnis ini ibaratnya adalah tamu VIP kami, jadi nanti mulai dari preflight hingga postflight kami akan berikan pelayanan VIP juga," kata Nur.

Sementara itu, Station Manager Sriwijaya Air Solo, Eko Sulistyo, menambahkan penerbangan kelas bisnis ini akan menggunakan pesawat jenis Boeing 737 seri 500. "Kalau secara nasional, juga sama, menggunakan pesawat Boeing 737 seri 300, seri 400 dan seri 800 NG. Pesawat tersebut bisa dikonfigurasi agar bisa menyediakan kursi kelas bisnis." Untuk pelayanan, Eko mengatakan, penumpang kelas bisnis akan dilayani oleh petugas khusus dan terpisah dengan penumpang kelas ekonomi. Pihaknya optimistis, penerbangan kelas bisnis ini akan banyak diminati pasar Solo.

www.solopos.com

Senin, 07 Mei 2012

Peringkat 10 Bandar Udara Terbaik Di Dunia 2012

Incheon International Airport
Ini Dia Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2012

Setelah menyandang gelar yang sama pada 2009, Incheon Airport di Korea Selatan kembali menyabet posisi bandara terbaik di dunia tahun 2012. Survei ini dilakukan oleh perusahaan riset maskapai penerbangan yaitu Skytrax. Incheon Airport kembali berjaya dengan menyandang posisi bandara terbaik di dunia tahun 2012. Penghargaan ini dilakukan oleh Skytrax, perusahaan riset maskapai penerbangan yang berbasis di Britania Raya. Survei dilakukan kepada 12 juta penumpang pesawat yang berasal dari 100 kewarganegaraan yang berbeda, dalam jangka waktu sembilan bulan.

Dilansir dari situs Sidney Morning Herald, edisi Kamis (3/4/2012), Incheon Airport masuk dalam peringkat lima teratas dari 8 kategori yang menentukan penilaian. Total ada 10 kategori yang menentukan peringkat ini, termasuk aksesibilitas, kenyamanan, kecepatan transit pesawat, keramahan para staf, serta fasilitas seperti toko perbelanjaan. Terlepas dari posisi Incheon Airport sebagai bandara terbaik 2012, beberapa bandara di Asia juga mendominasi 10 peringkat teratas survei ini. "Selain infrastruktur dan fasilitas yang lebih modern, layanan beberapa bandara di Asia berada di tingkat kualitas yang lebih tinggi serta memberikan pelayanan secara konsisten," tutur Edward Plaisted selaku Direktur Skytrax.

Sementra itu, Changi Airport di Singapura menempati posisi kedua dan Hong Kong International Airport menyandang posisi ketiga. Heathrow Airport di London, salah satu yang tersibuk di dunia, sempat dinilai negatif karena delay dan antrian panjang di pintu imigrasi yang terjadi baru-baru ini. Tapi, Heathrow Airport juga punya berita baik terkait fasilitasnya. Terminal 5 yang berada di bandara ini menyabet posisi Best Airport Terminal, sementara Heathrow Airport itu sendiri memenangkan posisi tempat perbelanjaan terbaik. Bandara lainnya di London yakni Stansted memenangkan kategori penerbangan budget. Delhi International Airport di India disebut-sebut adalah yang paling banyak direnovasi. Salah satunya dengan membangun terminal modern yang telah beroperasi sejak 2010 lalu.

The Regal Airport Hotel di Hong Kong menyandang posisi World's Best Airport Hotel, dilanjutkan oleh Sofitel di Heathrow Airport dan Crowne Plaza di Changi International Airport. Setelah itu, ada pula Langham Place Beijing Airport dan Novotel Suvarnabhumi Bangkok.

Berikut daftar 10 bandara terbaik tahun 2012:
  1. Incheon International Airport
  2. Singapore Changi Airport
  3. Hong Kong International Airport
  4. Amsterdam Schiphol Airport
  5. Beijing Capital International Airport
  6. Munich Airport
  7. Zurich Airport
  8. Kuala Lumpur International Airport
  9. Vancouver International Airport
  10. Central Japan International Airport
travel.detik.com

Penerbangan Kupang-Sorong Siap Dilayani Trans Nusa

Pesawat Trans Nusa di Bandara El Tari
Trans Nusa Siap Terbangi Jalur Kupang-Sorong

Untuk menghubungkan jalur penerbangan antara Kota Kupang dan Kota Sorong, pihak Pemprov NTT akan bekerja sama dengan Pesawat Trans Nusa milik putra asli NTT untuk melayani langsung Kota Kupang-Kota Sorong (PP). "Kami akan usahakan agar PT Trans Nusa untuk bisa membuka jalur penerbangan langsung Kota Kupang-Kota Sorong PP," jelas Wakil Gubernur NTT Eston Funay, sesaat sebelum berangkat kembali ke Kupang, Minggu (6/5), usai menghadiri perayaan syukuran atas terpilihnya kembali Abraham O Atururi dan Rahimin Katjong bersama warga Flobamora.

Lebih lanjut, Funay, lewat jalur penerbangan langsung itu, bisa membantu warga NTT yang hendak pulang kampung, sesuai dengan program Pemprov NTT untuk menggerakkan gerakan pulang kampung. Dengan pulang kampung, itu akan memberikan devisa bagi pembangunan di NTT, yang sangat membutuhkan biaya untuk pembangunan. Selain itu,lewat membuka jalur penerbangan, juga akan diusahakan kapal Pelni, yang bisa menghubungkan langsung Kota Kupang-Kota Sorong. Angkutan ini dimaksudkan Untuk membawa barang antarkedua daerah itu, seperti Kayu dari Papua dan ternak dari NTT.

Sementara itu, Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi juga menyambut baik dengan rencana itu. Hubungan antara Kota Sorong dan Kota Kupang masih terhambat karena belum ada penerbangan langsung maupun pelayaran oleh kapal Pelni. "Rencana itu merupakan hal yang sangat baik untuk meningkatkan perhubungan laut dan udara antara dua daerah itu," ujar Atururi.

Untuk itu, masih terbuka untuk sejumlah kerja sama lain seperti pertandingan olahraga antara NTT, Timor Leste, Australia, dan Papua Barat.

www.mediaindonesia.com

Sabtu, 05 Mei 2012

Tiket Pesawat Mandala Airlines Rute Jakarta-Malaysia Seharga Rp 329.900

Pesawat Mandala Airlines Airbus A320
Asyik, Mandala Tawarkan Tarif Murah Jakarta-Malaysia

Mandala Airlines luncurkan penerbangan internasional berbiaya murah ke Malaysia. "Penerbangan Jakarta-Malaysia yang dilakukan dua kali dalam sehari ini rute penerbangan Internasional kedua di Mandala dan yang pertama dari Jakarta," ujar Presiden Direktur Mandala Airlines, Mike Coltman saat konferensi pers, Jumat (4/5).

Tengok saja tawaran harga tiket promosi penerbangan Jakarta-Malaysia yang berkisar Rp 329.900. Penumpang cukup membayar pajak bandara saja, tanpa tambahan biaya operasional lainnya. "Seluruh rute kita mempromosikan pilihan gaya hidup baru bagi pelanggan di Indonesia," cetus Coltman.

Mandala telah melengkapi armadanya dengan tiga pesawat gres Airbus A320 berkapasitas 180 tempat duduk. Seluruh pesawat itu melayani rute Jakarta-Medan, Medan-Singapura, dan Jakarta-Kuala Lumpur. Mandala juga bekerja sama dengan Tiger Airways yang telah melayani 33 tujuan di 14 negara kawasan Asia Pasifik, mulai Singapura hingga Australia. "Saya sangat optimis jika bisnis penerbangan murah di Indonesia mampu bertahan karena permintaannya terus naik selama satu dekade ini," ulas Coltman.

www.republika.co.id

Pembangunan Sekolah Penerbangan Luwu Raya Terkendala Masalah Lahan

Bandara Lagaligo Bua Luwu Sulawesi Selatan
Sekolah Penerbangan akan Dibangun di Makassar

Sekolah Penerbangan yang diharapkan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di Luwu Raya terancam batal dibangun di Luwu. Kendalanya lahan. Saat ini, pemikiran baru dari pemprov muncul, sekolah penerbangan ini bisa dipindahkan ke Untia, Makassar. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Hubkominfo) Sulsel, Masykur Sultan mengatakan, pemerintah pusat sudah mendesak soal kejelasan lahan. Hanya saja, sampai saat ini, belum bisa dituntaskan. "Sekolah penerbangan itu pasti di Sulsel. Kita meminta supaya di Luwu.Tapi yang diperlukan adalah segera penyelesaian tanah, sebab pusat meminta sertifikat segera selesai. Dan sampai sekarang belum ada sertifikat tersebut," kata Maskur.

Karena itu, menurut Maskur, muncul pemikiran baru. "Kalau memang susah tanahnya, kita gabungkan saja semua di Untia. Kan STKIP juga sulit tanahnya di Maros. Kayaknya lebih gampang melakukan perluasan tanah di Untia," jelasnya.

Wacana memindahkan sekolah penerbangan ke Untia ini sudah mengemuka. "Wacana yang berkembang seperti itu," bebernya. Sebenarnya, proses pembebasan lahan dan sertifikasi ini sudah ditargetkan pusat harus selesai akhir tahun lalu. "Kita tetap meminta ke pusat supaya dipertimbangkan baik-baik. Sebab semua kesiapan sebenarnya sudah berjalan. Bagaimanapun pemda juga sudah jalan," jelasnya.

Maskur berharap proses yang berlangsung di Luwu mesti tetap dihargai. "Pokoknya kita meminta untuk dihargai sementara proses yang berlangsung di Luwu. Kan wacana pembangunannya juga mulai 2013," katanya.

Untuk lahan di Luwu sendiri, Maskur mengatakan, luasnya 50 ha. Semua itu mesti disertifikasi. Tanah untuk persiapan sekolah penerbangan ini berada di samping bandara. "Kendala sertifikasi rupanya anggaran di Luwu. Mungkin karena keterbatasan anggaran dia bagi dua tahun anggaran, tahun lalu sama tahun ini. Tahun ini baru diusahakan selesai lalu melangkah ke sertifikasi. Sementara pusat desakannya keras. Tapi kita minta supaya dihargai proses yang berlangsung di daerah," ujar Maskur.

www.fajar.co.id

Jumat, 04 Mei 2012

Bandara Pagar Alam Ditargetkan Operasional Tahun Depan

Pagar Alam Sumatera Selatan
Bandara Atung Bungsu di Pagar Alam mulai operasional 2013

Pemerintah Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan menargetkan pada 2013 Bandara Atung Bungsu mulai beroperasi. Kepala Dinas Perhubungan Kota Pagar Alam Agustiar mengatakan saat ini pembangunan bandara Atung Bungsu sudah dalam tahap pengerasan dan pengaspalan. Pengoperasian bandara Atung Bungsu, tuturnya, diharapkan bisa menjadi kemudahan untuk perkembangan wisata di Kota Pagar Alam. Namun lanjut dia pihaknya masih kekurangan dana dari target awal yang diperlukan sebesar Rp250 miliar. "Akhir September 2012 sudah bisa digunakan untuk pesawat kecil,"ujarnya.

Dia berharap dengan kekurangan dana tersebut dapat dibantu pusat sehingga sisa pengerjaan rampung pada akhir tahun dan tahun dapat benar-benar beroperasi. Dia menambahkan jika bandara ini sudah beroperasi tentu banyak keuntungan yang diperoleh Pagar Alam. Salah satunya, lanjut dia, investor banyak yang melirik Pagar Alam yang terkenal dengan keindahan wisatanya.

Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin menambahkan pembangunan lapangan terbang ini akan menjadi sejarah bagi daerah, sehingga harus cepat dioperasikan. Dia menyebutkan untuk operasi tahap pertama, bandara tersebut bisa digunakan untuk kargo mengangkut sayuran asal Pagar Alam keluar daerah.

www.bisnis.com

Kamis, 03 Mei 2012

PT Dirgantara Aviation Engineering Dirikan Sekolah Penerbang Di Tasikmalaya

Lanud Wiradinata Tasikmalaya Jawa Barat
Tasikmalaya akan segera miliki sekolah penerbangan

Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, kini memiliki sekolah penerbang yang akan segera dibuka alias segera memulai kelas pendidikan batch pertama. Namanya PT Dirgantara Aviation Engineering, dengan Marsekal Pertama TNI (Purnawirawan) Warsito sebagai direktur utamanya. Belum lama ini dia menjelaskan berbagai hal tentang sekolah penerbang itu di depan pimpinan Kota Tasikmalaya, di antaranya Wali Kota Tasikmalaya, Syarif Hidayat, dan Komandan Pangkalan Udara TNI-AU Wiriadinata, Letnan Kolonel Penerbang Rudi Faisal. Sekolah penerbangan untuk umum itu didirikan di sekitar kompleks pangkalan udara TNI-AU itu.

Sejauh ini Indonesia memiliki satu sekolah penerbangan milik negara dan 10 milik swasta. Satu studi menyatakan, Indonesia memerlukan sekitar 8.000 penerbang sipil baru hingga 2020 mengingat beberapa maskapai penerbangan utama membeli ratusan pesawat komersial baru. "Pembentukan sekolah penerbang di sini dengan pertimbangan potensi Tasikmalaya dengan Lanud Wiriadinata tersedia fasilitas penerbangan dan training area di Tasikmalaya, selain terkait juga dengan pembinaan SDM kedirgantaraan yang juga jadi tugas TNI-AU," kata Warsito.

Dia menjelaskan, kelas pendidikan di sekolah penerbangan itu akan dimulai pada Juli 2013 nanti. "Keberadaan sekolah penerbangan ini juga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dan membuka kesempatan dan lapangan kerja serta peningkatan kecepatan dan perkembangan kegiatan ekonomi kota Tasikmalaya," kata Warsito.

Menanggapi hal itu, Hidayat mengatakan, "Saya setuju dengan rencana pembentukan sekolah penerbang, lebih cepat lebih bagus dan tidak ada tawar menawar lagi demi memajukan kota Tasikmalaya ini."

www.antaranews.com

Rabu, 02 Mei 2012

Jadwal Penerbangan Makassar-Kendari Pesawat Garuda Indonesia Menjadi 3 Kali Seminggu

Bandara Kendari Sulawesi Tenggara
Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Makassar-Kendari

Sebagai dukungan bagi percepatan pertumbuhan perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari, serta untuk memenuhi peningkatan permintaan para pengguna jasa, Garuda Indonesia mulai hari ini menambah frekuensi penerbangan Makassar-Kendari (pp) sebanyak tiga kali seminggu, yaitu setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Penerbangan tambahan Makassar-Kendari (GA 678) ini berangkat dari Makassar pukul 07.00 Wita dan tiba di Kendari pukul 07.50 Wita. Selanjutnya, penerbangan Kendari-Makassar (GA 679) akan berangkat dari Kendari pukul 08.40 Wita, dan tiba di Makassar pukul 09.30 Wita. "Dengan jadwal yang lebih pagi tersebut, maka pelanggan dapat melakukan berbagai aktivitas di bumi anoa (Kendari) atau melanjutkan perjalanan ke berbagai daerah seperti Kolaka, Bombana, Raha, Bau-bau, serta Wakatobi lebih awal," ujar VP Corporate Communication Garuda, Pujobroto, di Jakarta, Selasa (1/5/2012).

Menurut Pujo, penumpang dari Kendari juga akan lebih mudah melanjutkan perjalanan ke Jakarta, Surabaya, Palu, Manado, Gorontalo, dan Ternate dari Makassar. Penerbangan Makassar-Kendari (pp) tersebut dilayani menggunakan pesawat Boeing 737 seri 500 klasik dengan kapasitas 12 tempat duduk di kelas bisnis serta 84 tempat duduk di kelas ekonomi. Layanan tersebut secara bertahap akan diganti dengan pesawat regional sub-100 seaters jenis terbaru Bombardier CRJ1000 NextGen pada awal Desember 2012. Penerbangan tambahan tersebut untuk melengkapi penerbangan Garuda Indonesia GA 604 rute Jakarta-Kendari via Makassar (pp) yang sudah ada saat ini, yang dilayani setiap hari.

bisniskeuangan.kompas.com

Penerbangan Yogyakarta-Bali Dilayani Indonesia AirAsia

Pesawat A320 Indonesia AirAsia
Asyik, Air Asia Buka Rute Yogyakarta-Bali

Maskapai penerbangan Air Asia akan membuka rute baru Yogyakarta-Bali dengan tiket yang relatif murah, yakni Rp149.000 sekali jalan. Rute itu diharapkan meningkatkan arus wisatawan dari dan ke Yogyakarta. Rute baru itu rencananya akan dimulai pada 8 Juni mendatang. Sedangkan harga tiket sebesar itu merupakan harga promosi pemesanan mulai 1 hingga 8 Mei penerbangan 8 Juni 2012 hingga 31 Januari 2013.

Presiden Direktur Ais Asia Indonesia Dharmadi mengatakan jadwal penerbangan dari Denpasar ke Yogyakarta berangkat pukul 06.00 Wita dan tiba pukul 06.10 WIB. Sedangkan dari Yogyakarta ke Denpasar berangkat pukul 06.35 WIB dan tiba di Denpasar pukul 08.45 Wita. Penerbangan itu dilayani pesawat Airbus A320. Dengan hadirnya rute baru itu, para pelancong yang berada di Bali yang akan belibur ke Yogyakarta dengan Air Asia tidak perlu transit di Jakarta, tetapi bisa menggunakan jalur penerbangan langsung Bali-Yogyakarta. "Demikian sebaliknya," katanya.

Ia menegaskan, tujuan dibukanya rute kedua tujuan wisata itu adalah untuk menggairahkan industri wisata di Indonesia, khususnya Yogyakarta dan Bali. Air Asia saat ini memiliki rute internasional dari Yogyakarta tujuan Singapura dan Malaysia dengan frekuensi penerbangan satu kali sehari. Sedangkan layanan Yogyakarta-Jakarta tiga kali sehari. "Rata-rata tingkat keterisiannya 80 persen," ujarnya.

www.mediaindonesia.com