Cari di Blog Ini

Sabtu, 31 Januari 2015

Layani Penerbangan Semarang-Bandung, Kalstar Operasikan Pesawat ATR 72-600

Maskapai Kalstar Aviation menggunakan pesawat terbang jenis ATR 72-600 untuk melayani rute penerbangan Semarang-Bandung. Penerbangan Semarang-Bandung ini dijadwalkan dibuka pada 6 Februari 2015.

Kalstar Aviation, ATR 72-600. ZonaAero
Kalstar Aviation, ATR 72-600.
Gunakan Pesawat ATR 72-600 Kalstar Lakukan Penerbangan Semarang-Bandung.

Dibukanya rute baru Semarang Bandung oleh Kalstar Aviation pada 6 Februari 2015 mendatang, merupakan penggenapan janji terhadap para calon penumpang. Branch Manager Kalstar Aviation, Joko Sudarsono mengatakan pihak Kalstar Aviation selalu berupaya penuh dalam memaksimalkan pelayanan terhadap para penumpang. Joko menginformasikan penerbangan perdana nantinya akan menggunakan pesawat jenis ATR 72-600. Ia berpendapat ATR 72-600 memang dibuat untuk melayani jarak penerbangan dekat. "Semarang - Bandung tergolong dalam jarak penerbangan dekat, minimal waktu tempuhnya satu jam. ATR 72-600 merupakan pesawat yang cukup mumpuni," ujarnya.

Melengkapi, Station Manager Kalstar Aviation, Sabdono mengatakan pesawat asal pabrikan Perancis Aerei da Trasporto Regionale atau Avions de Transport RĂ©gional (ATR) itu berdominasi interior putih. "Jarak duduknya longgar, jarak antara lutut dengan seat di depannya sekitar 15 sentimeter. Jumlah kapasitas ada 72 seat," paparnya.

Ia menambahkan pesawat yang masing-masing mesinnya mempunyai 6 buah blade itu merupakan pengembangan dari ATR 72-500. Dua jenis pesawat itu masih sama dalam hal konfigurasi kabin, jumlah kursi, kekuatan mesin serta daya jelajah. "Pesawat ini sudah berteknologi canggih dengan system computerize pada cockpitnya. Dan bisa landing pada landasan pendek seperti bandara-bandara perintis," terangnya.

www.tribunnews.com

Thailand Pesan Pesawat N-219 Buatan PT Dirgantara Indonesia

Negara Thailand telah memesan pesawat terbang N-219 yang saat ini masih dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Pesawat N-219 dijadwalkan sudah bisa diproduksi massal mulai tahun 2016. Kabarnya pesawat kecil berkapasitas 19 orang tersebut akan dibanderol seharga US$. 4 juta per unit.

N-219 PTDI. ZonaAero
N-219 PTDI.
Thailand sudah pesan pesawat N-219.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof M. Nasir mengatakan Thailand sudah memesan pesawat N-219 yang risetnya tengah dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). "Riset N-219 ini tengah dibuat, dilakukan. Harapannya, pada pertengahan tahun ini sudah bisa digelindingkan keluar hanggar, sudah bentuk bodi pesawat," katanya, di Semarang, Jumat malam (30/1/2015).

Meski pesawat N-219 masih dalam proses riset, dia mengatakan, sudah ada negara lain yang memesan pesawat penumpang berukuran kecil itu, yakni Thailand. "Sudah ada pemesanan N-219 dari Thailand. Yang sudah melihat-lihat Filipina. Namun, yang sudah jelas memesan adalah Thailand. Diharapkan, akhir 2015 sudah bisa terbang, teruji," tukasnya.

Kalau semuanya sudah beres, termasuk sertifikasi pesawat, kata dia, ditargetkan pada 2016 sudah bisa dilakukan produksi massal untuk pesawat N-219. "Pesawat ini memiliki berbagai kelebihan," katanya.

N-219 rancangan PT Dirgantara Indonesia berbasiskan CASA C-212/NC-212 Aviocar yang produksinya lebih dulu dilakukan di hanggar produksinya, di Bandung. Digadang-gadang akan diberi banderol 4 juta dolar Amerika Serikat, N-219 bisa mengangkut 19 orang dengan beban maksimal lepas landas sekitar 7,5 ton dari bobot kosongnya sekitar 4,5 ton.

N-219 ditenagai dua mesin Pratt & Whitney PT6A-42 yang bisa menerbangkan dia hingga jarak tempuh ekonomis sekitar 1.100 kilometer pada kecepatan jelajah sekitar 400 kilometer perjam. Walau dirancang untuk bisa beroperasi dengan perawatan pada kondisi di wilayah terpencil, N-219 dilengkapi instrumen cukup canggih, di antara head-up display memampangkan instrumen penerbangan digital. Maklum, N-219 didedikasikan bisa menggantikan DHC-6 Twin Otter buatan de Havilland, Kanada, yang dikenal di seluruh dunia sangat tangguh dan andal dalam operasionalisasinya di wilayah-wilayah terpencil dengan fasilitas sangat minimal.

Ia menjelaskan pesawat N-219 memang didesain untuk transportasi udara antardaerah dan antarpulau dengan jarak yang tidak terlalu jauh dan kelebihannya tidak memerlukan landasan panjang. "Panjang landasan yang dibutuhkan untuk pesawat ini hanya 550-600 meter. Jadi, memang tidak butuh landasan panjang. Biasanya, landasan sampai 1,4, 1,8, 2,4 dan 2,8 kilometer," katanya.

Menurut dia, potensi pemasaran pesawat ini cukup besar, terutama dari dalam negeri yang kebutuhannya mencapai 200 pesawat, tetapi tentunya kebutuhan itu tidak semuanya bisa tercukupi. "Kapasitas produksi di pabriknya saja hanya 24 pesawat setahun. Kalau kebutuhannya 200 pesawat kan bisa sampai delapan tahun baru terpenuhi. Makanya, kami dorong pengembangan kapasitas produksi," kata Nasir.

www.antaranews.com

Datangkan Pesawat Embraer 190/195, Kalstar Aviation Perkuat Penerbangan Di Kalimantan

1 unit pesawat terbang jenis Embraer 190/195 buatan Brazil yang dipesan maskapai Kalstar Aviation sudah tiba di Indonesia, sementara 1 unit pesawat dari jenis yang sama juga dipastikan akan datang pada September 2015. Dengan menambahkan pesawat Embraer 190/195 pada jajaran armadanya, PT Kalstar Aviation bisa lebih mengembangkan penerbangan di wilayah Kalimantan.

Embraer 190. ZonaAero
Embraer 190.
Kalstar Boyong Pesawat Buatan Brazil Terbangi Langit Kalimantan.

PT Kalstar Aviation mendatangkan armada pesawat terbaru yaitu Embraer 190/195 dengan kapasitas 118 tempat duduk. Pesawat ini, pada awal Februari 2015 akan menghiasi langit Indonesia, khususnya Kalimantan. Direktur Utama PT Kalstar Aviation, Andi Masyhur mengatakan, sejak 2007 sesuai dengan nama PT Kalstar yang berarti Kalimantan Star, telah mengembangkan transportasi udara di wilayah Kalimantan secara bertahap dan konsisten.

Satu pesawat sudah didatangkan dan satu lagi datang pada September 2015. "Direncanakan pada tanggal 6 Februari 2015 sudah bisa terbang. Rutenya nanti untuk pergi pulang, Cengkareng-Brau, Brau-Surabaya, dan Surabaya-Pontianak," kata Andi, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Dengan adanya penambahan pesawat baru, kata Andi, maka Kalstar hingga saat ini Kalstar sudah memiliki 11 pesawat seperti 3 ATR 42-300, 4 ATR 72-600/500 dan 3 B737-300/500. Adapun izin rute penerbangan untuk domestik yang sudah dikantongi sebanyak 99 rute dan 22 rute regional. "Untuk di Kalimantan, sudah ada 16 detinasi di Kalimantan. Kita akan kuatkan di Kalimantan, kita ingin orang Kalimantan mau kemanapun bisa," ucap Andi.

Andi menjelaskan, pesawat Embraer 195 merupakan buatan Brazil, memiliki kapasitas angkut penumpang yang tidak terlalu padat, jarak tempat duduk sangat memadai, dan tidak ada yang duduk di tengah. "Pesawat ini banyak digunakan maskapai nasional di Amerika, Eropa, Australia dan Asia. Seperti Sky West, US Airways, KLM, dan sebagainya," tuturnya.

www.tribunnews.com

Rabu, 21 Januari 2015

Garuda Indonesia Jajaki Penerbangan Ambon-Sorong

Penerbangan dengan rute Ambon-Sorong kini sedang dijajaki pihak Garuda Indonesia. Pembukaan rute penerbangan Ambon-Sorong ini dijadwalkan akan dimulai pada akhir bulan Maret 2015.

Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia Rintis Penerbangan Ambon-Sorong.

Maskapai Garuda Indonesia menjajaki pembukaan rute baru Ambon-Sorong mulai akhir Maret 2015. General Manajer Garuda Indonesia Cabang Ambon Sonny Pongoh saat ini pihaknya tengah memproses pembukaan rute baru Ambon-Sorong ke manajeman Garuda Indonesia pusat. "Untuk dievaluasi apakah rute tersebut layak atau tidak," kata Sonny, Selasa (20/1/2015).

Menurut dia, pihaknya sementara memproses pembukaan rute baru selanjutnya menunggu keputusan manajeman dan Dirjen Perhubungan Udara apakah rute tersebut layak dibuka atau tidak. "Pembukaan rute baru harus berdasarkan usulan kantor perwakilan, kami melihat rute tersebut layak untuk dibuka karena peluang penerbangan ke Indonesia Timur semakin hari mengalami peningkatan terutama untuk tujuan Ambon - Sorong," katanya.

Sonny mengakui, jika hasil evaluasi manajeman dan Dirjen Perhubungan Udara menyatakan rute tersebut layak maka pada akhir Maret akan dibuka. Permintaan tersebut, lanjutnya, akan ditindaklanjuti dengan survei landasan pacu, kondisi bandara yakni bangunan dan fasilitas pendukung seperti listrik, genset, dan x-ray. "Prinsipnya Kota Sorong siap dilayani penerbangan karena seluruh fasilitas pendukung sudah memadai, serta sebelumnya telah diterbangi pesawat Garuda Indonesia," katanya.

Penjajakan rute baru, katanya, direncanakan akan diterbangi tipe CJR 1.000 dengan armada pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 96 penumpang. "Rute Ambon - Sorong akan diterbangi tipe CJR 1.000, sama dengan rute Ambon - Surabaya. Jadi direncanakan rute baru tersebut akan terkonekting dengan rute Ambon - Surabaya," ujarnya.

Ia menjelaskan penjajakan rute baru dibuka dalam rangka untuk mencoba penetrasi pasar penerbangan wilayah timur. "Kami menilai rute ini cukup menguntungkan sehingga layak untuk dibuka, tetapi semua ini tergantung manajemen pusat karena terkait ijin, dipastikan akhir Februari akan ada keputusan," tandasnya.

Sonny menambahkan penjajakan rute baru itu sekaligus menambah rute-rute yang telah dilayani sebelumnya di kawasan timur.

industri.bisnis.com

Senin, 19 Januari 2015

Garuda Indonesia Layani Penerbangan Beijing-Denpasar

Rute penerbangan Beijing-Denpasar (pp) kini telah dilayani Garuda Indonesia. Maskapai milik pemerintah Indonesia ini mengoperasikan penerbangan Beijing-Denpasar dengan tiga kali penerbangan, yaitu pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.

Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia Tambah Penerbangan Dari Beijing.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menambah rute penerbangan langsung dari dan ke Beijing dengan membuka jalur penerbangan Beijing-Denpasar pp. untuk meningkatkan kunjungan turis dari China ke Indonesia. Saat ini, dari sekitar 100 juta turis China baru kurang dari 1% yang mengunjungi Indonesia. Asa Perkasa, General Manager Garuda Indonesia di Beijing, mengatakan jumlah wisatawan China yang berkunjung ke luar negeri saat ini sekitar 100 juta per tahun. "Dari jumlah itu kurang dari 1 juta yang berkunjung ke Indonesia, artinya kurang dari 1%," ujarnya kepada wartawan di kantor Garuda Indonesia di Beijing pada Kamis malam (15/1/2015).

Tri Purnajaya, Director for Education, Culture, and Tourisme Division Asean-China Centre, mengatakan jumlah turis China yang berkunjung ke luar negeri merupakan yang terbesar di dunia. Sayangnya, Indonesia kalah dibandingkan negara Asean lain dalam menggaet turis China. Indonesaia, kata Tri, masih kalah dibandingkan Singapura, Malaysia, Thailand. "Indonesia hanya menempati urutan keenam di Asean," tambahnya.

Tri mengatakan sekitar 50% turis ke negara Asean yang berasal dari luar Asean adalah turis dari China. Dia berharap penambahan penerbangan Garuda dari dan ke Beijing bisa meningkatkan kunjungan turis dari China ke Indonesia.

Garuda Indonesia melayani penerbangan Beijing-Denpasar pp sebanyak tiga kali seminggu setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Penerbangan GA 893 berangkat dari Beijing pada pukul 06.30 LT dan tiba di Denpasar pada pukul 13.50 WITA. Sementara itu, GA 892 berangkat dari Denpasar pada pukul 21.45 WITA dan tiba di Beijing keesokan harinya pada pukul 05.00 LT.

Khusus hari Jumat, penerbangan GA 892 dilayani dari Denpasar pada pukul 23.45 WITA dan tiba di Beijing pada pukul 06.30, sementara pada hari Sabtu, GA 893 berangkat dari Beijing pada pukul 08.50 LT dan tiba di Denpasar pada pukul 16.10 WITA.

industri.bisnis.com