Cari di Blog Ini

Sabtu, 31 Mei 2014

Citilink Tambah 6 Jadwal Penerbangan Baru Dari Bandara Halim Perdanakusuma

Maskapai Citilink kembali menambah 6 jadwal penerbangan baru dari Bandara Halim Perdanakusuma. Penambahan 6 jadwal penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma tersebut secara resmi dioperasikan Citilink mulai tanggal 1 Juni 2014.

Citilink Indonesia. ZonaAero
Citilink Indonesia.
Citilink Tambah Enam Penerbangan di Halim Bulan Juni.

Maskapai penerbangan nasional berbiaya murah, Citilink Indonesia mulai 1 Juni 2014 akan meningkatkan frekuensi penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Hal ini menjadi bagian dari strategi pertumbuhan bisnis perusahaan guna menjawab tingginya animo masyarakat terhadap bandara yang berlokasi di Jakarta Timur itu. "Bagi Citilink Bandara Halim Perdanakusuma merupakan peluang bisnis yang besar, terlebih saat ini kondisi Bandara Soekarno-Hatta yang sudah terlalu padat dari sisi operasional penerbangan," kata President & CEO Citilink Indonesia, Arif Wibowo, di Jakarta, Jumat, (30/5/2014).

Saat ini Citilink telah melayani penerbangan pulang pergi ke empat kota tujuan dari Bandara Halim Perdana Kusuma yaitu Yogyakarta, Semarang, Malang, dan Palembang. Terhitung mulai 1 Juni 2014, frekuensi penerbangan ke Yogyakarta, Semarang dan Malang bertambah satu kali penerbangan setiap hari, sedangkan penerbangan ke Palembang bertambah dua kali setiap harinya. Sehingga seluruh penerbangan Jakarta - Palembang PP akan dilayani melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

Sebagai bagian dari strategi bisnis, Citilink juga melakukan pengalihan dua frekuensi penerbangan untuk rute Jakarta– Surabaya PP dari Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, sama halnya dengan penerbangan Jakarta-Palembang yang kini seluruhnya dilayani melalui Halim. Selain itu, mulai pertengahan Juni 2014 Citilink juga akan menambah penerbangan dari dan ke Halim Perdanakusuma untuk tujuan Medan (KNO) dan Denpasar (DPS) dengan masing-masing satu frekuensi penerbangan PP.

Peningkatan jumlah penumpang Citilink terlihat cukup signifikan sejak tahun 2012 yang mengangkut 2,8 juta penumpang, kemudian meningkat menjadi 5,4 juta penumpang pada 2013, dan diharapkan mencapai 8,2 juta penumpang pada akhir 2014.

Citilink adalah anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang menyediakan jasa penerbangan berbiaya murah (LCC). Citilink melayani penerbangan dengan sistem dari kota ke kota menggunakan model usaha pesawat berbiaya murah. Berbasis di Jakarta dan Surabaya, hingga April 2014 Citilink melayani 140 frekuensi penerbangan harian dari Jakarta dan Surabaya ke Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta, Medan, Palembang, Padang, Ujung Pandang, Pekanbaru, Lombok, Bengkulu, Jambi, Semarang, Malang, Kupang, Pangkal Pinang, Tanjung Pandan, dan Bandung.

www.tribunnews.com

27 Unit Pesawat Baru Perkuat Armada Garuda Indonesia Tahun Ini

Sebanyak 27 unit pesawat terbang baru bakal memperkuat armada maskapai Garuda Indonesoa. Diantara 27 unit pesawat tersebut, terdapat 2 unit pesawat terbang jenis Boeing 777-300 yang selama lima tahun berturut mendapat gelar sebagai pesawat terbang terbaik versi Leading Edge Awards.

Garuda Indonesia, Boeing 777-300. ZonaAero
Garuda Indonesia, Boeing 777-300.
Garuda Tambah 27 Pesawat Tahun Ini.

Garuda Indonesia menambah 27 pesawat baru dalam armadanya pada tahun ini. Di antaranya dua unit pesawat berjenis Boeing 777-300 yang meraih penghargaan sebagai pesawat terbaik selama lima tahun berturut-turut dalam Leading Edge Awards.

Pesawat ini pula yang digunakan oleh Garuda Indonesia untuk menerbangi rutenya yang terbaru, yakni Jakarta-Amsterdam, selama 14 jam nonstop. "Sudah ada lima pesawat yang kami terima dari rencana pembelian 10 pesawat," kata Presiden dan CEO PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Jumat dinihari, 30 Mei 2014.

Selain memboyong dua dari total pemesanan sepuluh unit Boeing seri 777 itu—sudah datang empat unit pada tahun lalu—Garuda Indonesia akan mendatangkan 4 pesawat Airbus A330, 12 pesawat Boeing 737-800NG, 3 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen, dan 6 pesawat ATR 72-600.

Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 140 pesawat, antara lain Boeing 777-300ER, Airbus A330-200/300, Boeing 737-800NG, Bombardier CRJ1000 NextGen, dan ATR72-600 dengan usia rata-rata pesawat lima tahun. Maskapai nasional ini juga mengikat diri dalam aliansi maskapai internasional SkyTeam per Maret 2014 lalu untuk tujuannya mengembangkan sayap dan menghadirkan konektivitas tanpa batas (seamless connectivity).

www.tempo.co

Jumat, 30 Mei 2014

Garuda Indonesia Resmi Layani Penerbangan Langsung Jakarta-Amsterdam

Penerbangan langsung (non-stop tanpa transit) dengan ruteJakarta-Amsterdam secara resmi dioperasikan maskapai Garuda Indonesia mulai Jumat 30 Mei 2014 dini hari. Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung Jakarta-Amsterdam tersebut dengan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memakan waktu tempuh 14 jam. Waktu tempuh tersebut 4 jam lebih cepat dibandingkan penerbangan sebelumnya (transit di Abu Dhabi) yang membutuhkan waktu sampai 18 jam

Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia Resmi Terbang Nonstop Jakarta-Amsterdam.

Kini penerbangan PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) ke Belanda sebagai pintu gerbang Eropa terpangkas sekitar 4 jam, tak lagi 18 jam seperti dulu. Hemat waktu ini terwujud karena pesawat tidak lagi transit di Abu Dhabi, namun terbang nonstop Jakarta-Amsterdam. Peresmian penerbangan nonstop tersebut dilakukan dengan seremoni inagurasi di terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (29/5/2014) pukul 23.00 WIB. "Ini merupakan flight satu-satunya yang tercepat dari Jakarta-Eropa selama 14 jam," kata Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Sedangkan pesawat yang melayani penerbangan perdana nonstop itu take off pukul 00.30 WIB, Jumat (30/5/2014). Pesawat akan mengudara selama 13-14 jam. Penerbangan direct alias nonstop tersebut akan dilayani sebanyak lima kali setiap minggu, dengan pesawat terbaru Boeing 777-300ER berkapasitas 314 penumpang (8 First Class, 38 Business Class, dan 268 Economy Class) yang mampu terbang hingga 15 jam atau menempuh jarak 14.490 km tanpa henti. Sebelumnya, Garuda Indonesia melayani penerbangan rute Jakarta–Amsterdam dengan satu persinggahan di Abu Dhabi menggunakan pesawat Airbus A330-200.

Rute Jakarta–Amsterdam tersebut dilayani dengan penerbangan GA 088 yang akan diberangkatkan dari Jakarta pada pukul 00.55 (Local Time) dan akan tiba di Amsterdam pada pukul 09.40 (Local Time). Sedangkan rute Amsterdam – Jakarta akan dilayani dengan penerbangan GA 089 yang akan berangkat dari Amsterdam pada pukul 12.35 (Local Time) dan akan tiba di Jakarta pada pukul 07.15 (Local Time). Penerbangan nonstop ini terealisasi tak lama setelah Garuda Indonesia bergabung dengan aliansi penerbangan global SkyTeam pada 5 Maret 2014.

Pembukaan penerbangan langsung Jakarta – Amsterdam, akan mempersingkat waktu perjalanan antara rute penerbangan Garuda dan SkyTeam. Selain itu, penumpang juga akan lebih banyak diuntungkan dengan ketersediaan penerbangan sambungan ke destinasi lain dari Amsterdam yang dilayani oleh anggota SkyTeam. "Pengoperasian layanan penerbangan langsung Jakarta - Amsterdam tersebut merupakan bagian dari upaya Garuda Indonesia untuk menghadirkan konektivitas tanpa batas (seamless connectivity) kepada para pengguna jasa ke Eropa melalui layanan penerbangan nonstop tercepat antara Jakarta – Amsterdam, dengan durasi penerbangan di bawah 14 jam. Dengan dioperasikannya layanan ini, maka Garuda Indonesia akan menjadi satu-satunya maskapai yang memiliki layanan penerbangan nonstop dari Indonesia ke Eropa," ungkap Garuda Indonesia dalam pernyataan tertulis.

finance.detik.com

Revisi Tarif Tiket Pesawat Baru Ditetapkan Setelah Idul Fitri 2014

Perubahan biaya tarif tiket pesawat penerbangan berjadwal komersial baru akan ditetapkan setelah pelaksanaan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2014. Perihal penetapan revisi tarif tiket pesawat terbang ini disampaikan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata. Untuk itu pihak Kemenhub masih menunggu masukan dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA).

Pesawat Terbang. ZonaAero
Pesawat Terbang.
Tarif Baru Penerbangan Ditetapkan Setelah Lebaran.

Kementerian Perhubungan menyatakan revisi tarif batas atas penerbangan belum ditetapkan. "Kami masih menunggu masukan dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA), jadi mungkin revisinya setelah Lebaran," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata, Selasa, 27 Mei 2014.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berencana merevisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 2010 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. "Rencana revisi secara spesifik meliputi penyesuaian terhadap penetapan tingkat keterisian penumpang atau load factor, penyesuaian formula dan perhitungan tarif, serta penyesuaian tarif dasar berdasarkan kinerja, biaya, dan populasi pesawat," kata Kepala Bagian Hukum Kementerian Perhubungan, Israful Hayat.

Ia menjelaskan, penerapan surcharge atau tuslah disesuaikan dengan harga avtur. Adapun penetapan tarif terdiri atas tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi, serta biaya tuslah dengan izin Menteri Perhubungan. Israful menuturkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara masih menunggu kelengkapan data pendukung dari maskapai, seperti form penghitungan biaya total operasi pesawat udara setiap tipe pesawat dan besaran tarif normal.

Adapun maskapai Lion Air menyebutkan sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah mengenai revisi tarif batas atas. "Masih digodok, dan setahu kami kenaikan baru akan terjadi setelah Lebaran," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait. Ia menuturkan maskapai-maskapai sudah memberi masukan kepada Kementerian Perhubungan mengenai rencana revisi tarif batas atas tersebut.

Sedangkan AirAsia Indonesia diminta melengkapi data pendukung oleh Kementerian Perhubungan. "Kementerian Perhubungan sudah meminta masukan dari maskapai, sedang kami evaluasi," ujar Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia Audrey Prograstama Petriny. Ia mengungkapkan kenaikan tarif nantinya berlaku untuk semua rute domestik maskapai tersebut. Namun, ia melanjutkan, tanggal dimulainya penerapan tarif baru itu belum ditentukan.

www.tempo.co

Kamis, 29 Mei 2014

AirAsia Dan Blue Bird Luncurkan Layanan Airport Transfer to City

Maskapai AirAsia Indonesia dan perusahaan taxi Blue Bird telah menyepakati kerjasama yang dinamakan Airport Transfer to City. Layanan ini bertujuan untuk memberi kemudahan transportasi bagi para penumpang pesawat AirAsia Indonesia di kawasan Jakarta dan sekitarnya untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta atau dari bandara internasional tersebut menuju ke tempat yang diinginkan di kawasan yang sama.

AirAsia Indonesia. ZonaAero
AirAsia Indonesia.
AirAsia Gandeng Blue Bird Layani Transportasi Penumpang.

Maskapai berbiaya murah AirAsia Indonesia menggandeng perusahaan taksi Blue Bird untuk memudahkan pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Head of Corporate Secretary & Communications Audrey Petriny Progastama mengatakan AirAsia Indonesia dan Blue Bird Group Holdings akan secara resmi meluncurkan layanan Airport Transfer to City.

Layanan tersebut menurutnya merupakan sebuah service yang memudahkan seluruh pelanggan AirAsia untuk memperoleh transportasi darat menuju wilayah Jakarta dan sekitarnya setelah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Dia melanjutkan, Layanan Airport Transfer to City ini dioperasikan oleh Golden Bird, anak usaha Blue Bird Group Holdings, dengan mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) berkapasitas maksimum empat orang penumpang. "Penumpang AirAsia dengan tujuan Jakarta dan sekitarnya bisa mengakses layanan ini bersamaan dengan layanan pembelian tiket di situs AirAsia," ujarnya, Rabu (28/5/2014).

industri.bisnis.com

Telinga Berdengung Saat Naik Pesawat? Ini Cara Mengatasinya!

Telinga menjadi berdengung hingga terasa menyakitkan saat melakukan perjalanan udara sering dialami oleh penumpang pesawat terbang. Perbedaan tekanan udara dalam perjalanan dengan pesawat terbang ini yang membuat telinga penumpang pesawat terbang menjadi seperti mendengung atau mendenging. Bagaimana solusi untuk mengatasi hal yang mengganggu kenyamanan ini? Baca tips traveling selengkapnya dibawah ini.

Pesawat Terbang. ZonaAero
Pesawat Terbang.
Begini Cara Mengatasi Telinga Berdengung di Pesawat.

Pernah merasakan telinga berdengung sehingga menyebabkan rasa nyeri yang amat sakit saat berada dalam pesawat? Umumnya hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara ketika anda berada di udara. Tentu saja, hal tersebut mengganggu kenyamanan anda saat berada di dalam pesawat. Lakukan hal-hal berikut untuk menghilangkan dengung di telinga.

Mengunyah
Saran yang satu ini mungkin sering anda dengar, ya mengunyah sangat bermanfaat saat telinga berdengung. Saat mengunyah, saluran eustachius otomatis membuka dan menutup. Lalu air liur yang ditelan dari hasil kunyahan dapat menghilangkan dengung di telinga. Saat berada dalam pesawat, anda dapat mengunyah permen karet yang dapat dipersiapkan sebelum menggunakan transportasi udara ini. Bila tak memungkinkan menyiapkannya, biasanya sebelum lepas landas, pramugari akan menawarkan permen. Ambillah secukupnya, permen ini bisa menjadi alternatif.

Minum air
Jika kunyahan tak banyak membantu, ada baiknya anda meminum air. teguklah dalam jumlah banyak. Gerakan menelan dengan jumlah banyak juga bisa membantu menghilangkan tekanan dalam telinga.

Gerakan menguap
Langkah ketiga, bila saran tadi belum berhasil ialah menguap. Gerakan menguap selebar dan sekeras mungkin dapat dilakukan. Melakukan gerakan ini beberapa kali secara berurutan agar dengung di telinga hilang.

Menutup hidung dan mulut
Jika belum mendapat cara yang efektif, langkah yang satu ini dapat anda lakukan. Tutuplah hidung dan mulut secara bersamaan lalu tahan beberapa saat, setelahnya embuskan napas melalui hidung perlahan. Bila berhasil tekanan udara di telinga akan terasa keluar. Perlu diperhatikan, langkah ini tidak disarankan bagi penderita penyakit jantung.

travel.kompas.com

Rabu, 28 Mei 2014

Honeywell Aerospace Kembangkan SmartRunway/SmartLanding, Sistem Penuntun Cerdas Pendaratan Pesawat Terbang

Sebuah sistem penuntun cerdas untuk pendaratan pesawat terbang yang dinamakan SmartRunway/SmartLanding sedang dikembangkan oleh Honeywell Aerospace, perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi dan instrumen penerbangan sipil dan militer. SmartRunway/SmartLanding kelak akan makin menjamin keselamatan penerbangan pesawat terbang.

Cockpit Pesawat Terbang. ZonaAero
Cockpit Pesawat Terbang.
SmartRunway/SmartLanding, penuntun cerdas pesawat terbang.

Pada 22 Desember 2009, satu pesawat terbang Boeing B-737-800 lepas landas dari Miami, Florida, menuju Kingston, Jamaika, dengan 148 pemakai jasa penerbangan di dalam kabinnya dan enam awak pesawat terbang. Setelah melaporkan cuaca yang penuh turbulensi dan pesawat terbang "terbanting-banting" di udara, B-737-800 itu mendarat overshoot, menabrak pagar bandara, dan meluruk ke jalan raya hingga ke tepi Laut Karibia! Boeing B-737-800 itu pecah menjadi tiga bagian, melukai banyak orang di dalamnya, dan menjadi salah satu kecelakaan buruk di tepi Laut Karibia itu.

Informasi dari flight data recorder, pilot tidak touch down untuk mendarat hingga 4.000 kaki dari panjang keseluruhan 8.900 kaki landas pacu Kingston itu. Pilot-pilot dilatih untuk mendaratkan pesawat terbangnya 1.000 kaki dari pangkal landas pacu, di wilayah touch down -- awam mengenalnya sebagai bagian ujung landasan yang banyak bekas-bekas jejak rodanya.

Secara umum, teknologi pembantu pendaratan itu adalah Instrumental Landing System, berupa pemancar yang memberi sinyal-sinyal peringatan bagi pilot, apakah dia sudah ada di jalur dan ketinggian serta arah dan sikap pendaratan yang benar pada landasan dimaksud. Sistem ini sangat luas diterapkan di seluruh dunia dan paling umum dijumpai; di dalam pesawat terbang, sudah jamak dipasangi transponder pemancar dan penerima sinyal itu.

Berdasarkan studi panjang tentang data insiden dan aksiden serta kecenderungan yang terjadi, maka dikembangkanlah sejumlah teknologi penolong navigasi dan perilaku penerbangan pesawat terbang yang membantu pilot menerbangkan wahana udaranya secara lebih aman dan meninggikan keselamatan penerbangan itu. Honeywell Aerospace, sebagai bagian dari Honeywell International yang khusus bergelut di teknologi dan instrumen penerbangan sipil dan militer, telah melakukan hal serupa. Teknologi itu dinamakan SmartRunway/SmartLanding System. Teknologi ini lebih canggih ketimbang dua jenis teknologi yang selama ini diterapkan, katakanlah Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS - memperingatkan pilot kemungkinan menabrak ketinggian darat selama mengudara, semisal gunung dan bukit) dan Traffic Collition Avoidance System (TCAS - memperingatkan pilot akan kemungkinan dia menabrak atau ditabrak atau salah jalur pada proses pendaratan hingga parkir dan sebaliknya; hanya di darat).

Pada minggu ketiga di bulan Mei 2014, Honeywell's Flight Test Department di Phoenix Sky Harbour Airport (PHX), Arizona, Amerika Serikat, melakukan uji coba instrumen EGWPS dan TCAS dalam keadaan sebenarnya di udara Arizona dan Colorado yang kering dan panas. Bagian Pegunungan Rocky menjadi sebagian dari arena pengujian di ketinggian cukup rendah, hanya sekitar 4.500 kaki dari permukaan laut saja.

Pesawat uji yang dipergunakan juga bukan pesawat uji berusia muda seperti diduga, melainkan Convair 580 bernomor registrasi N580HW keluaran Januari 1952 yang dibeli Honeywell Aerospace pada 1999 dari AlliedSignal, sesudah sebelumnya dimiliki United Airlines. Mesinnya kemudian diganti dengan jenis dan tipe mesin yang sama dengan yang menggerakkan P-3C Orion dan C-130H Hercules.

Penguatan kerangka dan perubahan interior dilakukan di sana-sini untuk menempatkan sejumlah pilot uji dan ilmuwan yang akan menguji performansi berbagai intrumen penerbangan produksi Honeywell Aerospace itu. Ada "meja" dan kompartemen khusus untuk menguji TCAS atau EGWPS, juga sistem navigasi dan avionika untuk Airbus A-380, dan lain-lain. Semuanya bisa diubah sesuai konfigurasi diperlukan.

Pada terbang uji TCAS dan EGWPS itu, Kepala Pilot Uji Honeywell Aerospace, Markus Johnson, memimpin penerbangan selama 45 menit dimulai pada pukul 09.43 waktu setempat. Mesin yang sangat kuat dengan didorong bilah baling-baling serupa yang dipakai di C-130H Hercules, memudahkan semuanya, Convair 580 bisa segera meraih ketinggian jelajah pada penerbangan uji, 21 Mei lalu itu. Peringatan berupa kata-kata lisan dan tertulis "terrain.. terrain… terrain… pull up… pull up… " kerap terdengar begitu bagian pesawat terbang uji berkelir putih dan semburat strip merah berada pada posisi ketinggian sekitar 1.000 kaki dari obyek berupa bukit-bukit batu yang tajam dan menjulang begitu saja.

Johnson masih beberapa kali lagi mencoba lebih dekat pada "obyek" itu untuk lebih meyakinkan perangkat Terrain Avoidance System sebagai bagian dari TCAS yang diuji pada kondisi nyata itu bisa bekerja baik. Begitu dia lakukan berulang kali dalam berbagai skenario penerbangan. Begitu juga saat EGWPS dicoba pada proses lepas landas dan mendarat serta taxi di bandar udara yang cukup padat penerbangan domestiknya itu. Berulang kali indikator di kokpit pesawat terbang dan pada instrumen kalibrasi menunjukkan peringatan kepada pilot untuk menghindarkan kecelakaan penerbangan di darat itu. "Pada prinsipnya, visi dan misi kami di departeman ini adalah meningkatkan performansi manusia pengawak, daya terima awak atas teknologi baru, memperbaiki prosedur dan proses pendidikan pengawak penerbangan, dan terus berinovasi mengembangkan rancangan instrumen dan prosedur ke arah sana," kata Johnson, setelah Convair 580 mendarat di landas pacu 090-270 Phoenix Sky Harbour (PHX) itu.

Penerbangan tadi, kata dia, membuktikan segala sesuatu tentang instrumen penerbangan harus berfungsi sempurna sebelum dioperasikan operator penerbangan. "Lebih jauh lagi kami terus mengujikan berbagai sistem yang kami kembangkan, di antaranya SmartRunway, sebagai generasi berikut dari Honeywell Runway Awareness and Advisory System alias RAAS, yang memberi peringatan aktual dari detik ke detik kepada pilot secara grafis tiga dimensi dan suara," katanya.

Sejak 1990, operator dan regulator penerbangan semakin menuntut pengoperasian penerbangan yang lebih tinggi kualitas keselamatannya. Dari semua jenis kecelakaan penerbangan, data dari NTSB dan studi internal Honeywell Aerospace menunjukkan, hal itu paling banyak terjadi di seputaran proses pendaratan/lepas landas, dan juga pada proses taxi dan sesudahnya.

SmarRunway/SmartLanding System merupakan satu perangkat lunak yang bisa meningkatkan EGWPS (terakhir ini menjadi standar instrumen pada semua produk Boeing seri terkini). Jika pilot mengarahkan matanya ke layar monitor utama di atas tuas kendali, maka dia akan mendapat data visual titik penerbangan dan peringatan posisinya secara grafis dari detik. Komputer akan memberi peringatan "jatah" dia melakukan touch down pada landasan dimaksud secara akurat disesuaikan dengan spesifikasi dan performansi serta tipe pesawat terbang yang dia kendalikan. "Proses akhir pendaratan menentukan sekali. Peringatan apakah flaps sayap utama telah dikeluarkan pada besaran sudut yang pas atau belum pas, sudut pendaratan, ketinggian disesuaikan arah angin, kecepatan pesawat terbang, hingga stabilitas dan lain sebagainya disampaikan dari detik ke detik secara akurat," kata Johnson.

Misalnya, kata-kata "too high" atau "too low" dan "flaps" atau "unstable" akan terpampang di layar monitor head up display utama kokpit jika pesawat terbang ada dalam keadaan itu sehingga pilot bisa mengantisipasi dan mengoreksi sejak beberapa waktu sebelumnya. Dia memberi contoh subsistem SmartRunway/SmartLanding yang sebelumnya diujikan pada Boeing B-747-8 yang dilengkapi RAAS Stroked Caution Message dan RAAS Raster Caution Message. Pilot diberikan data secara grafis yang sangat mudah dipahami pesannya, tentang berbagai data penerbangan yang diperlukan saat dia final approaching ke landas pacu serta lingkungan sekitarnya. "Arah dia 'masuk' akan dikoreksi dari detik ke detik sesuai perkembangan terakhir. Ini sangat kritikal dalam proses pendaratan," kata Johnson.

Pilot bisa juga menentukan modifikasi arah dan sikap penerbangan pesawat terbangnya setelah mendapat data akurat dari SmartRunway/SmartLanding ini. Misalnya, pada flight plan disebutkan rute yang diambil pilot adalah mendarat pada ketinggian dan arah tertentu untuk mencapai area touch down di landas pacu suatu bandar udara. Ternyata dalam perkembangan penerbangan itu, terdapat perubahan cuaca dan arah angin serta ada pasokan data lain. Maka kemudian pilot bisa segera mengambil keputusan "memodifikasi" sikap penerbangannya setelah berkomunikasi dengan instrumen EGWPS-SmartRunway/SmartLanding, TCAS, dan menara kendali bandar udara.

Indonesia yang semakin tumbuh industri penerbangannya memerlukan standar keselamatan dan keamanan penerbangan yang makin tinggi. Apalagi industri penerbangan adalah bisnis yang paling sarat regulasi dan standar internasional di Bumi yang makin tidak mengenal batas.

www.antaranews.com

Pesawat HondaJet Akhirnya Bisa Dipasarkan Mulai Tahun Depan

Akhirnya pesawat HondaJet atau yang punya nama lengkap Honda HA-420 HondaJet bisa dipasarkan secara komersial mulai tahun 2015. Rencana pemasaran pesawat jet pribadi HondaJet sempat tertunda selama bertahun-tahun sejak penerbangan perdananya pada 3 Desember 2003. Pesawat jet pribadi Honda HA-420 HondaJet dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang yang terkenal sebagai vendor otomotif, Honda Motor Company.

Honda HA-420 HondaJet. ZonaAero
Honda HA-420 HondaJet.
Pesawat Jet Honda Mulai Dijual Tahun Depan.

Perusahaan Jepang yang lebih dikenal sebagai produsen mobil dan sepeda motor Honda baru-baru ini mengumumkan akan merilis pesawat terbang mewah yang akan dijual tahun depan. Sebenarnya peluncuran pesawat terbang Honda ini bukan kabar baru. HondaJet sudah berapa kali mengalami penundaan selama bertahun-tahun akibat berbagai kendala. Pesawat terbang HondaJet yang rencananya akan dijual dengan harga dasar US$4,5 juta itu diperkirakan bakal mengubah dunia penerbangan swasta di masa yang akan datang.

Pengumuman peluncuran HondaJet dikeluarkan di acara European Business Aviation Convention and Exhibition di Jenewa, Swiss yang digelar baru-baru ini selama tiga hari.

Pesawat Honda mampu terbang pada kecepatan jelajah 430 knots atau sekitar 777 km/jam dan dianggap sebagai pesawat pribadi paling senyap. 'Mobil sport' udara ini merupakan sebuah jet bisnis ringan yang dirancang untuk mengangkut enam hingga tujuh orang. Salah satu inovasi pada pesawat HondaJet adalah mesinnya yang terpasang di atas sayap, mengingat sebagian besar pesawat jet kecil memiliki mesin yang dipasang di bagian belakang. Menurut perancangnya, ini adalah sebuah terobosan di dunia aeronautika yang perancangannya dilakukan selama lebih dari 20 tahun melalui penelitian dan pengembangan yang mendalam.

Bersama teknologi Natural Laminar Flow (NLF), mesin di atas sayap itu memberikan berbagai manfaat, di antaranya kabin yang lebih lapang, mengurangi kebisingan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Tidak seperti kebanyakan pesawat jet yang umumnya menggunakan aluminium, produsen otomotif Jepang itu justru menggunakan bodi bahan serat karbon yang lebih kuat sekaligus lebih ringan. Pesawat ini juga dibekali berbagai teknologi canggih, di antaranya dual touch-screen controllers dan tiga monitor lansekap beresolusi tinggi yang menawarkan navigasi, rencana penerbangan, dan kendali yang lebih baik.

Honda Aircraft Company berniat untuk memproduksi dan menjual antara 70 hingga 100 pesawat jet ini setiap tahunnya, setelah fasilitas pabriknya mampu memenuhi kapasitas produksi. Pesawat jet ini tersedia dalam pilihan warna hijau, silver, merah, kuning dan biru, dan saat ini mereka tengah membangun sembilan pesawat dan akan memulai membangun pesawat ke-10 pada bulan depan.

www.metrotvnews.com

Selasa, 27 Mei 2014

Pembangunan Bandara Kutai Kartanegara Akan Mencontoh Bandara Incheon Korea Selatan

Pembangunan Bandara Khusus Kutai Kartanegara akan mencontoh pada Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Pelaksanaan pembangunan Bandara Khusus Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur ini akan dikerjakan oleh konsorsium 3 perusahaan nasional, yaitu PT Agung Surya Kencana, Perusda Tunggang Parangan dan PT Sinergi Nusantara Abadi serta melibatkan CND Global Corp Korea.

Konsep Bandara Kutai Kartanegara. ZonaAero
Konsep Bandara Kutai Kartanegara.
Bandara Khusus Kukar Dibangun Konsorsium Tiga Perusahaan.

Bandara khusus Kutai Kartanegara akan dibangun konsorsium tiga perusahaan yakni PT Agung Surya Kencana (PT ASK), Perusda Tunggang Parangan (Perusda TP) dan PT Sinergi Nusantara Abadi (PT SNA). Ketiga perusahaan itu telah menandatangani nota kesepahaman. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur PT ASK Sutikno, Erwinsyah sebagai Direktur Perusda TP, dan Anton Budiman Direktur PT SNA. Langkah ini dimaksudkan sebagai percepatan pelaksanaan pembangunan, pengembangan operasional, dan perawatan bandara khusus yang akan dibangun di Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Bupati Kukar Rita Widyasari mengingatkan agar tim ini segera bekerja memverifikasi aset tanah milik konsosium dan menindaklanjuti proses verifikasi konsorsium bandara dari Dirjen Perhubungan Udara menyangkut kriteria hukum, teknis dan keuangan dalam mengurus ijin pembangunan bandara khusus. "Tim ini harus segera mendatangi Menteri Perhubungan untuk melaksanakan presentasi di Dirjenhub Udara tentang kesiapan membangun bandara dan peninjauan lokasi bandara. Pembangunan bandara di Desa Jongkang Kecamatan Loa Kulu atas dasar permintaan dari pihak perusahaan yang beroperasi di Kukar, guna memudahkan perjalanan keluar daerah," ujarnya, Minggu (25/5/2014).

Rita yang menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman ini menjelaskan bandara yang dibangun akan bertaraf internasional, meski masih berstatus bandara khusus. Apalagi, dana besar dimiliki investor yang membangun bandara khusus Kukar sehingga ke depan airport inj akan digunakan untuk umum. "Saya berharap kerjasama konsorsium ini pembangunan bandara lebih cepat dan terealisasi 2016 yang akan datang," ujar Rita.

CND Global Corp Korea dari Korea yang bermitra dengan Hanjin pemilik Korea Airline akan digandeng melakukan pembangunan bandara khusus Kukar. Bandara Khusus yang akan dibangun di Kukar, akan mencontoh bandara Incheon Korea dalam skala kecil, namun sesuai permintaan investor pembangunan bertipe Bandara Dubai. CND Global Corp Korea yang membangun bandara khusus Kukar diklaim sangat berpengalaman dalam membangun bandara udara, seperti membangun airport Pohang Korea, airport Muan International Korea, air trip dan Taxiway Gimhae airport Korea, Luanda airport Anggola, dan Livreville airport.

Ketiga perusahaan yang akan menjadi konsorsium, PT ASK sebagai investor dan pendana, PT SNA sebagai pemilik lahan 256 Ha, dan Perusda TP pemilik lahan 98 Ha penyertaan modal pemerintah daerah. Tim ini telah sepakat dan berjanji melakukan percepatan perizinan membangun bandar udara di Kementerian Perhubungan dan melakukan percepatan penyelesaian dokumen penguasaan lahan, melakukan pembangunan bandara khusus beserta fasilitasnya, termasuk mengelola operasional dan perawatan bandara khusus secara bersama–sama.

industri.bisnis.com

Senin, 26 Mei 2014

Puluhan Perusahaan Penerbangan Berminat Gunakan EGTS Untuk Tekan Konsumsi Avtur

Pemakaian EGTS (Electric Green Taxiing System) untuk menggerakkan roda pesawat terbang saat melakukan manuver di landasan bandara makin diminati banyak operator penerbangan karena bisa menekan konsumsi bahan bakar avtur secara signifikan. Perusahaan Honeywell Aerospace yang mengembangkan perangkat EGTS ini mengatakan bahwa ada tidak kurang dari 30 perusahaan penerbangan yang menyatakan berminat untuk menggunakan perangkat EGTS (Electric Green Taxiing System) ini.

EGTS (Electric Green Taxiing System). ZonaAero
EGTS (Electric Green Taxiing System).
Efisiensi Biaya Avtur, 30 Maskapai Minati EGTS.

Sebanyak 30 airlines yang sebagian besar berasal dari negara-negara di Asia telah menyatakan minat untuk mengadopsi electric green taxiing system (EGTS) sebagai bagian dari program efisiensi biaya operasional pesawat. Jim Fusaro, Vice President, Honeywell Aerospace, mengatakan EGTS merupakan teknologi efisiensi yang memanfaatkan mesin turbin auxiliary power unit (APU) sebagai sumber tenaga listrik. Melalui sistem ini, biaya operasional atas penggunaan avtur saat taxi dapat ditekan hingga 50%. "Sistem ini sangat efektif mengurangi biaya karena ketika taxi, pesawat tidak lagi menyalakan mesin jet utama untuk mendorong pesawat saat bergerak di landasan," katanya pada acara peringatan 100 tahun bisnis Honey well, Kamis (22/5/2014) waktu setempat.

Akan tetapi, Fusaro enggan mengungkapkan nama maskapai yang dimaksud, termasuk nilai uji coba atas pengembangan EGTS ini. Dia hanya mengatakan minat para maskapai itu sangat tinggi karena biaya operasional terbesar pesawat komersial sejatinya terletak pada penggunaan avtur yang dapat mencapai 50%. Adapun rata-rata konsumsi avtur di darat sekitar 6% dari total penggunaan avtur pesawat. Penggunaan avtur di darat itu terjadi ketika mesin pesawat dinyalakan untuk berjalan menjelang lepas landas maupun bergerak setelah mendarat. Dengan begitu, penggunaan EGTS tersebut akan menekan konsumsi avtur di darat menjadi 3%. "Dalam uji coba kami, total penghematan satu pesawat seki-tar US$272.000 per tahun. Kalau maskapai punya puluhan pesawat maka penghematan dapat mencapai jutaan dolar AS."

Fusaro menuturkan Honeywell bekerja sama dengan Safran SA yang merupakan perusahaan pembuat komponen pesawat dari Prancis dalam pengembangan EGTS ini. Teknologi baru ini didemonstrasikan pada Juni 2013 dengan menggunakan pesawat Airbus A320 dalam acara Paris Air Show. "Hingga kini Honeywell telah menguji coba 80 pilot dan mereka sangat terkesan dengan EGTS."

Selain mampu menghemat avtur secara signifikan, minat terhadap EGTS ini juga terkait dengan pergerakan pesawat di darat yang tak lagi mengandal-kan dorongan mesin jet untuk bergerak. Melalui EGTS yang juga telah diterapkan pada pesawat Boeing 737 ini, pesawat bahkan mampu bergerak mundur di darat sehingga tidak mem-butuhkan bantuan traktor saat parkir atau mengarahkan pesa-wat ke landasan utama. “Banyak sekali yang dihemat, tidak hanya avtur tapi juga akan mengurangi jasa tenaga kerja di bandara.”

Sistem Keamanan

Pada bagian lain, Daniel Wenninger, Senior Director Head of A350 XWB US Program, menuturkan kerja sama Airbus dengan Honeywell telah dirintis pada 2007, meliputi penyedia-an paket komprehensif untuk produk-produk mekanikal dan avionics. "Kerja sama dengan Honeywell dapat menghasilkan efisiensi suku cadang dan juga menjaga sistem safety," ujarnya.

Daniel memberi contoh teknologi Air System Integration Bench yang antara lain mengintegrasikan sistem ventilasi, pendingin, hingga APU. Menurutnya, Airbus A350 merupakan pesawat karbon fiber paling ekonomis yang menggunakan teknologi Honeywell. Hingga kini, permintaan global untuk pesawat Airbus ter-anyar A350-900 mencapai 814 unit dari 39 pelanggan di seluruh negara. Adapun permintaan A350-900 pertama yang akan disiapkan pihak Airbus berasal dari Qatar. Permintaan yang masuk dalam lini produksi akhir MSN06 tersebut sudah dirakit dan segera diserahkan kepada Qatar Air ways. "Terhadap pesanan Qatar ter sebut kami tengah melakukan test dan ground checking. Permintaan itu akan diserahkan pada kuartal 3 tahun ini," tutur Daniel.

Dia meyakini produksi pesawat A350 akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan trafik di seluruh dunia yang mencapai dua kali lipat dalam 15 tahun ke depan. Dia mengatakan final assembly line produksi A350 pada pertengahan 2014 mencapai 5 unit dan terus akan ditingkatkan hingga 10 unit pada 2017.

industri.bisnis.com

Cathay Pacific Akan Layani Penerbangan Langsung Hong Kong-Zurich

Penerbangan langsung Hong Kong-Zurich sedang diupayakan untuk dapat dioperasikan oleh maskapai Cathay Pacific Airways. Rute penerbangan langsung Hong Kong-Zurich menurut rencana akan dilayani oleh Cathay Pacific dengan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER.

Cathay Pacific Airways. ZonaAero
Cathay Pacific Airways.
Cathay Pacific Buka Rute Hong Kong-Zurich.

Maskapai Cathay Pacific Airways memperluas layanan melalui rute Hong Kong-Zurich dengan jadwal harian nonstop.

Cathay Pacific Airways menawarkan kepada penumpang yang bepergian dari Hong Kong bisa langsung terbang ke Zurich. Pusat kota keuangan yang terkemuka dan salah-satu tujuan wisata yang paling menarik di dunia. "Kami sangat senang untuk dapat menambahkan Zurich ke jaringan internasional kami. Zurich dan Hong Kong merupakan dua pusat keuangan terkemuka di dunia. Kita melihat permintaan untuk rute ini pun cukup besar, layanan yang berkualitas dan berstandar terutama untuk rute jarak jauh," tutur Chief Executive Cathay Pacific, Ivan Chu pada siaran pers Kamis (22/5/2014).

Lebih lanjut, penjualan tiket untuk layanan baru ini akan dijadwalkan setiap hari mulai 29 Maret 2015 nanti. Namun, masih menunggu persetujuan pemerintah.

Layanan ke Zurich akan dioperasikan dengan pesawat Boeing 777-300ER dengan konfigurasi empat kelas yang menampilkan kelas utama Cathay Pacific yang telah diperbaharui.

Selain itu Cathay Pacific merupakan pemenang penghargaan Kelas Bisnis dan Ekonomi Premium terbaru dan Kelas Ekonomi jarak jauh.

industri.bisnis.com

Minggu, 25 Mei 2014

BJ Habibie Akan Promosikan Pesawat R-80 Di Amerika Serikat

BJ Habibie mengatakan bahwa beliau akan mempresentasikan pesawat R-80 di Washington DC, Amerika Serikat. R-80 adalah jenis pesawat terbang yang saat ini sedang dirancang dan dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI). Kelak pesawat R-80 akan diproduksi bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Pesawat R-80. ZonaAero
Pesawat R-80.
Habibie Akan Presentasikan R-80 di Amerika.

PT Regio Aviasi Industri (RAI) akan memproduksi pesawat jenis R-80 yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar pulau di Tanah Air. Mantan Presiden BJ Habibie menegaskan produksi pesawat ciptaan anak negeri ini harus selesai dan sukses. Habibie bahkan meminta kepada Direktur Utama PT RAI Agung Nugroho untuk dapat mengirimkan model pesawat R80 kepadanya. Model pesawat tersebut akan digunakan Komisaris RAI ini untuk dipresentasikan di Amerika Serikat dalam waktu dekat. "Saya nanti mau ke Amerika Serikat. Saya minta dikirimkan modelnya. Saya minta Pak Agung kirimkan. Saya akan beri penjelasan di Washington DC," kata Habibie dalan pembicaraan video dari Muenchen, Jerman, Sabtu (25/4/2014).

Pada kesempatan yang sama, Agung menjelaskan pesawat R-80 adalah murni buatan Indonesia yang disponsori oleh PT RAI dan dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Pesawat berjenis turboprop ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas dan konektivitas masyarakat Indonesia yang berbentuk kepulauan. Pembuatan pesawat R-80 tersebut diakui Agung berbekal dari pengalaman bangsa mengembangkan pesawat berjenis turboprop terdahulu, seperti N250, NC212, dan CN235.

Terlebih lagi, kebutuhan Indonesia akan pesawat turboprop sangat besar. Sebab, tak semua kota di Indonesia dapat dilandasi pesawat besar. Oleh karena itu, pesawat menengah seperti R-80 dibutuhkan. "Selain itu, dengan adanya kenaikan BBM (bahan bakar minyak), kita harus ada solusi ekonomi. Pada akhirnya airlines melakukan efisiensi. Makanya kita membuat pesawat yang hemat operasional," ujar Agung.

bisniskeuangan.kompas.com

Indonesia Perlu Memproduksi Pesawat Penerbangan Perintis

Manager program pengembangan pesawat N219 PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Budi Sampurno mengatakan bahwa negara Indonesia perlu memproduksi sendiri pesawat terbang untuk rute penerbangan perintis. Pesawat untuk penerbangan perintis seperti jenis N219 yang sedang dikembangkan PTDI sangat berguna untuk menghubungkan semua wilayah di Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.

N219 PT Dirgantara Indonesia. ZonaAero
N219 PT Dirgantara Indonesia.
PTDI: Indonesia Perlu Pesawat untuk Rute Perintis.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas belasan ribu pulau. Program Manager N219 PT Dirgantara Indonesia Budi Sampurno menyatakan, kondisi ini menjadi tantangan untuk mengembangkan pesawat untuk rute perintis. "Tantangan cukup terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi juga sejalan. Pertumbuhan penumpang mencapai 8 persen tidak diakomodir dengan jumlah pesawat yang memadai. Rata-rata pertumbuhan penumpang mencapai 21,9 persen," kata Budi dalam sebuah diskusi di Gedung Joang 45, Sabtu (24/5/2014).

Budi mengungkapkan, sangat penting untuk menjaga komunikasi dan konektivitas antar pulau. Kebutuhan konektivitas yang sangat tinggi itu, kata dua, perlu disinergikan oleh pemerintah dan industri. "Kebutuhan kita banyak. Kita juga punya industri, kenapa tidak disinergikan oleh pemerintah? Kita merasa dengan kemampuan yang kita punya, kita mampu mengembangkan N219," tegas Budi.

Ia menyebut khususnya di daerah bagian timur Indonesia sangat membutuhkan pesawat untuk melayani rute perintis. Ini disebabkan di kawasan tersebut banyak daerah yang tidak bisa dilalui transportasi darat, sehingga pesawat menjadi satu-satunya alternatif moda transportasi.

Ia memberi contoh rute penerbangan Nabire-Sugapa. Rute ini hanya memiliki landasan sepanjang 500 meter dan hanya bisa menggunakan pesawat sebagai moda transportasi ke daerah lain. Sehingga, pesawat ukuran kecil dan menengah menjadi pilihan penting. "Sasaran di daerah-daerah perintis, terutama Indonesia bagian timur. Ada banyak daerah yang bisa dihubungkan hanya dengan transportasi udara. Kadang-kadang mereka merasa tidak menjadi bagian dari NKRI," ungkap Budi.

bisniskeuangan.kompas.com

KLM Gunakan Pesawat Berbahan Bakar Biofuel Pada Penerbangan Transatlantik

Maskapai KLM Royal Dutch Airlines berencana menggunakan biofuel sebagai bahan bakar pesawat Airbus A330-200 yang akan melakukan penerbangan pada rute Transatlantik dengan tujuan Aruba dan Bonaire yang berlokasi di Kepulauan Karibia. Penerbangan dengan menggunakan biofuel sebagai bahan bakar pesawat ini akan dioperasikan oleh KLM selama 6 bulan.

KLM Royal Dutch Airlines. ZonaAero
KLM Royal Dutch Airlines.
KLM Luncurkan Penerbangan Transatlantik Biofuel.

Maskapai tertua di dunia KLM Royal Dutch Airlines akan meluncurkan serangkaian penerbangan biofuel dari Amsterdam ke Aruba dan Bonaire (kepulauan Karibia) selama 6 bulan menggunakan Airbus A330-200. KLM Biofuel untuk penerbangan ini bersumber dari Initiative Towards Sustainable Kerosene for Aviation (ITAKA) dan disuplai oleh SkyNRG. ITAKA ialah sebuah konsorsium terkemuka kedirgantaraan dan perusahaan bahan bakar yang diluncurkan untuk memproduksi biofuel berkelanjutan untuk digunakan dalam penerbangan dengan pendanaan dari European Commission.

Dalam rilis pada Selasa (21/5/2014), penerbangan biofuel ini disebut sebagai langkah maju dalam perjalanan industri penerbangan berkelanjutan, dengan mengurangi emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar melalui peningkatan performa mesin dan pemanfaatan pesawat yang lebih ringan dan efisien. "Saya bangga bahwa sekali lagi KLM menunjukkan perannya sebagai perintis dalam pengembangan dan komersialisasi bahan bakar penerbangan berkelanjutan, bersama-sama dengan mitra baru European Commission dan Airbus," kata President & CEO KLM Camiel Eurlings.

Menurutnya, seri baru penerbangan biofuel ke Aruba dan Bonaire ini mengikuti seri penerbangan New York tahun lalu dan peluncuran kolaborasi Bioport Holland. KLM menerima penghargaan Sustainable Bio Award untuk penerbangan itu. "Hal ini menegaskan kembali mengapa, bersama dengan Air France, kami mendapatkan peringkat maskapai yang paling berkelanjutan oleh DJSI selama 9 tahun berturut-turut."

DJSI atau Dow Jones Sustainability Index merupakan daftar perusahaan yang paling efisien dalam hal pembangunan berkelanjutan. Daftar ini dipilih oleh RobecoSAM, sebuah perusahaan manajemen aset internasional. Disebutkan juga bahwa alasan KLM dan pemerintah Belanda memilih Aruba dan Bonaire sebagai tujuan untuk penerbangan ini karena kedua pulau itu memiliki agenda keberlanjutan yang tinggi, bertujuan untuk mewujudkan karbon netral pada tahun 2020. Komisi Eropa dan KLM akan menggunakan seri ini untuk menunjukkan potensi biofuel untuk perjalanan udara dan berkontribusi terhadap pengurangan dampak lingkungan penerbangan. Pada saat kedatangan, kelompok proyek khusus termasuk orang-orang dari KLM, Aruba dan Schiphol Group akan memperagakan serta mendemonstrasikan biometrik gabungan dan proyek pre-clearance.

Untuk informasi, KLM Royal Dutch Airlines didirikan sejak 1919, menjadikannya sebagai maskapai penerbangan tertua di dunia yang masih beroperasi di bawah nama aslinya. Pada 2004, Air France dan KLM bergabung menjadi Air France KLM.

industri.bisnis.com

Sabtu, 24 Mei 2014

Garuda Indonesia Buka Penerbangan Langsung Ke Wamena dan Nabire Akhir Tahun 2014

Penerbangan langsung ke Wamena dan Nabire akan dilayani maskapai Garuda Indonesia. Menurut General Manager Maskapai Garuda Papua Wahyudi Kresna, perluasan jangkauan rute penerbangan di kawasan Provinsi Papua ini direncanakan bisa beroperasi mulai akhir tahun 2014.

Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia.
Garuda Bakal Buka Penerbangan Wamena dan Nabire.

Maskapai Garuda Indonesia berencana membuka penerbangan langsung ke Wamena dan Nabire yang berada di Provinsi Papua. "Kami menargetkan akhir tahun sudah membuka penerbangan langsung hingga ke pedalaman Papua seperti Wamena dan Nabire," kata General Manager Maskapai Garuda Papua Wahyudi Kresna di saat pembukaan penerbangan perdana Manado-Sorong-Jayapura di Jayapura, Selasa (20/5/2014).

Ia menuturkan dengan dibukanya penerbangan hingga ke pelosok Papua, maka perekonomian daerah akan semakin tinggi dan akses masyarakat jadi mudah.

Rencana memperluas jalur penerbangan di Papua karena animo masyarakat sangat tinggi. Untuk penerbangan perdana Manado-Sorong-Jayapura, katanya, sudah penuh pemesanan kursi hingga minggu depan. Hal ini pertanda bahwa masyarakat sangat mengimpikan transportasi udara.

Guna memperbanyak rute penerbangan di Papua maka Garuda akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah. Sekertaris Daerah Papua T E A Herri Dosinaem mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada maskapai Garuda yang membuka penerbangan langsung Manado-Sorong-Jayapura. "Kami berharap rute penerbangan ini, tidak hanya sampai di sini saja, diharapkan dapat ditambah lagi seperti ke Wamena dan Nabire," ujarnya.

travel.kompas.com

Citilink Tambah 16 Slot Penerbangan Di Bandara Halim Perdanakusuma

Maskapai Citilink telah berencana untuk menambah 16 slot penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma. Penambahan 16 slot penerbangan akan dilaksanakam mulai bulan Juni 2014. Hal ini berkaitan dengan penambahan beberapa rute penerbangan pesawat Citilink di kawasan Pulau Jawa.

Citilink Indonesia. ZonaAero
Citilink Indonesia.
Citilink akan Tambah Slot Penerbangan dari Bandara Halim.

PT Citilink Indonesia (Citilink) akan menambah 16 slot penerbangan di bandara Halim Perdanakusuma bulan depan. Hal itu sejalan dengan penambahan beberapa rute Citilink di pulau Jawa, Sumatera, dan wilayah Indonesia bagian timur. "Juni tambah kapasitas di Bandara Halim tadinya 16 slot, tambah 16 slot berikutnya," ujar Direktur Utama Citilink Arif Wibowo, di Carrefour Lebak Bulus, Jumat (23/5/2014).

Penumpang Citilink ditargetkan mencapai 8,2 juta orang. Sedangkan pada kuartal I tahun 2014, Citilink berhasil mencatat 1,6 juta penumpang.

Dengan bertambahnya penumpang, Citilink akan merambah beberapa rute baru di luar pulau Jawa. Hal itu akan menambah pasar Citilink sebagai angkutan penerbangan dengan harga murah. "Rute baru di Yogya, Semarang, Palembang, Denpasar, Medan," jelas Arif.

Selain itu, Citilink memberikan konektivitas yang tadinya berdiri sendiri di pulau Jawa jadi bisa terhubung ke pulau lain. Tidak menutup kemungkinan, Citilink akan merambah ke wilayah tengah dan timur. "Di Palu dan Manado, kami akan melihat pengembangan di Makassar, pasar di Timur harus dikembangkan, rute penumpang harus kuat," papar Arif.

bisniskeuangan.kompas.com

Senin, 19 Mei 2014

Lion Group Rencanakan Dirikan Anak Usaha Penerbangan Di Australia

Lion Group sedang merencanakan untuk mendirikan anak usaha di negara Australia. Menurut Presiden Direktur Lion Group, Rusdi Kirana, anak usaha Lion Group tersebut akan diberi nama Australia Batik Air. Pada awal operasional, Australia Batik Air akan mengoperasikan penerbangan pada rute yang menghubungkan beberapa kota besar di Australia.

Batik Air. ZonaAero
Batik Air.
Lion Group Bakal Dirikan Perusahaan Penerbangan di Australia.

Perusahaan penerbangan swasta nasional, Lion Group, bakal berekspansi ke mancanegara. Presiden Direktur Lion Group, Rusdi Kirana mengatakan pihaknya berencana mendirikan anak usaha penerbangan di Australia. "Kita akan mendirikan perusahaan penerbangan di Australia," ujar dia seusai acara Penandatanganan perjanjian kerjasama antara PBNU dengan Lion Group dan Peresmian Kantor NuLion di Menara Lion, Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Ia menerangkan, pendirian perusahaan itu ditujukan untuk melayani rute-rute domestik di sana. Sebagai tahap awal, perseroan akan melayani rute penerbangan kota-kota besar seperti Canberra, Sydney, Melbourne, dan lainnya. Perusahaan tersebut, kata Rusdi, akan diberi nama Australia Batik Air. Sebab, perseroan akan memberikan layanan penerbangan setara dengan Batik Air di Tanah Air. "Ini akan seperti anak usaha Lion di luar negeri lainnya. Kami sudah punya di Malaysia dengan nama Malindo, di Thailand bernama Thailand Air, nanti di Australia," sebut dia.

Untuk melancarkan rencana tersebut, perseroan telah mengirim tim pengkaji. Tim ini akan melakukan kajian struktur bisnis dan proses perizinan serta peraturannya. Perseroan menargetkan proses permohonan izin pendirian anak usaha penerbangan itu akan dimulai akhir tahun ini. "Proses perizinan di sana kan 1 tahun. Izin selesai di akhir tahun depan, dan langsung bisa beroperasional," pungkas dia.

Lion Group saat ini telah memiliki sejumlah perusahaan penerbangan di dalam negeri. Sejumlah penerbangan tersebut antara lain Batik Air, Lion Air, dan Wings. Frekuensi penerbangan Lion Group saat ini mencapai 700 kali lepas landas tiap harinya. Kapasitas keterisian penumpang pesawat mencapai 90%.

www.antaranews.com

Sabtu, 17 Mei 2014

Sepi Penumpang, Singapore Airlines Akan Hentikan Penerbangan Menuju Kairo dan Riyadh

Maskapai Singapore Airlines merencanakan untuk menghentikan penerbangan menuju kota Kairo dan Riyadh. Rencana penghentian layanan penerbangan ke Kairo dan Riyadh tersebut terpaksa diambil dengan alasan rendahnya tingkat keterisian kursi penumpang pesawat yang melayani penerbangan menuju dua kota di Timur Tengah itu.

Singapore Airlines. ZonaAero
Singapore Airlines.
Singapore Airlines hentikan layanan Kairo dan Riyadh.

Maskapai penerbangan Singapore Airlines bakal menghentikan layanan penerbangan menuju Kairo di Mesir dan Riyadh di Arab Saudi akibat lemahnya kinerja pada dua rute penerbangan tersebut. Siaran pers Singapore Airlines yang diterima di Jakarta, Jumat menyebutkan, penerbangan terakhir menuju Riyadh akan dioperasikan pada tanggal 28 September 2014 Sementara penerbangan terakhir Singapore Airlines menuju Kairo akan dioperasikan pada tanggal 30 September 2014.

Keputusan sulit untuk menghentikan penerbangan tersebut diambil sebagai akibat dari tetap lemahnya kinerja pada kedua rute itu. Maskapai tersebut mengumukan bagi para pelanggan yang telah memiliki tiket confirmed yang diterbitkan untuk penerbangan menuju dan dari Riyadh dan Kairo masing-masing setelah 28 September 2014 dan 30 September 2014, berhak untuk melakukan refund (pengembalian uang) tanpa biaya administrasi ataupun penalti.

Selain itu, beragam upaya juga akan dilakukan maskapai tersebut untuk menghubungi para pelanggan yang terkena dampak dari keputusan ini guna menawarkan pilihan penerbangan alternatif.

Singapore Airlines akan tetap melayani penerbangan ke Jeddah di Arab Saudi.

Koneksi penerbangan menuju dan dari Kairo dan Riyadh juga tetap memungkinkan dengan menggunakan maskapai lain melalui titik-titik penerbangan Singapore Airlines terdekat seperti Dubai di Uni Emirat Arab (UAE). Kairo saat ini dilayani penerbangan tiga kali dalam seminggu melalui Dubai, sementara Riyadh dilayani tiga kali dalam seminggu dengan penerbangan non-stop dari Singapura.

Penerbangan menuju Jeddah saat ini beroperasi melalui Riyadh namun nantinya akan dioperasikan melalui Dubai yang berlaku efektif mulai tanggal 2 Oktober.

www.antaranews.com

Bandara Adi Soemarmo Akan Layani Penerbangan Solo-Timur Tengah

Bandara Adi Seomarmo sedang bersiap buka penerbangan Solo-Timur Tengah. Pembukaan rute penerbangan Solo-Timur Tengah dari Bandara Adi Seomarmo bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para calon penumpang yang ingin melakukan perjalanan ibadah Haji dan umroh serta bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Solo dan kawasan sekitarnya.

Bandara Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah. ZonaAero
Bandara Adi Soemarmo Solo Jawa Tengah.
Akan ada penerbangan ke Timur Tengah dari Bandara Adi Soemarmo.

PT Angkasa Pura (AP) I menyatakan Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo dalam waktu dekat akan membuka rute penerbangan ke negara-negara Timur Tengah. Rute tersebut dianggap sangat potensial, karena setiap bulannya tak sedikit penumpang pergi untuk ibadah haji maupun umroh dan bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), berangkat dari bandara tersebut.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Seomarmo, Kolonel (Pnb) Abdulah Usman, berharap pembukaan rute baru tersebut akan terealisasi setelah Lebaran Haji. Saat ini, menurutnya, sudah ada beberapa maskapai yang mulai melakukan pembicaraan dengan pihak pengelola bandara. "Semua persyaratan sudah kita penuhi. Sekarang tinggal pembicaraan masalah harga tiket saja. Semoga bisa segera terealisasi. Paling tidak kalau dihitung dari Solo-Jakarta-Timur Tengah, harganya akan sama dengan Solo-Timur Tengah," ujar Usman saat ditemui wartawan, usai menghadiri peresmian Kantor Cabang Garuda Indonesia, di Solo, Rabu (14/5/2014).

Mengenai negara Timur Tengah yang akan menjadi tujuan, Usman menyerahkan kepada maskapai yang akan mengambil rute tersebut. Dia mengaku beberapa maskapai sudah melakukan pembicaraan dengan pengelola bandara.

Selain membidik rute-rute ke Timur Tengah, pihaknya juga mengincar penerbangan dengan rute ke Indonesia Timur. Pasalnya, selama ini hanya beberapa kota saja yang terlayani di Indonesia Timur, antara lain rute Kalimantan dan Sulawesi. "Jam penerbangan kami di Bandara Adi Seomarmo masih sangat banyak. Dalam sehari rata-rata hanya ada 23 penerbangan. Kami berharap penerbangan dari Solo akan semakin ramai, baik ke luar maupun dalam negeri," pungkasnya.

www.merdeka.com