Cari di Blog Ini

Rabu, 25 Maret 2015

Batik Air Buka Penerbangan Dari Bandara Halim Perdanakusuma Ke Solo Dan Makassar

Maskapai Batik Air membuka penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma dengan tujuan ke kota Solo dan Makassar. Sebelumnya, Batik Air juga telah melayani penerbangan dari Jakarta ke Solo dan Makassar via Bandara Soekarno-Hatta.

Batik Air. ZonaAero
Batik Air.
Batik Air Siap Ramaikan Solo-Jakarta.

Maskapai Batik Air dipastikan akan meramaikan penerbangan Solo-Jakarta mulai Jumat (27/3/2015). Namun, sampai saat ini penjualan tiket anak perusahaan Lion Group untuk rute baru penerbangan itu belum dijual. Manager Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo, Yaka Sulistya W., mengatakan berdasarkan surat keterangan yang diterimanya, Batik Air direncanakan mulai melayani rute baru penerbangan itu, Jumat. Maskapai full service ini akan terbang setiap hari untuk melayani rute Solo-Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

Dia mengatakan maskapai ini dijadwalkan berangkat melayani rute baru penerbangan tersebut pada pukul 16.05 WIB dari Halim Perdanakusuma dan 18.05 WIB dari Solo. Jenis pesawat yang akan digunakan adalah Airbus A320 dengan kapasitas 189 penumpang. "Rute Solo-Halim Perdanakusuma ini cukup menarik karena akses ke Jakarta lebih cepat dan terhindar dari macet yang dialami ketika harus naik atau turun dari Cengkareng [Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, selama ini load factor Solo-Halim Perdanakusuma juga cukup bagus," ungkap Yaka, Senin (23/3/2015).

Diakuinya, jadwal keberangkatan rute baru penerbangan tersebut tidak jauh berbeda dengan Citilink yang sudah lebih dulu mengoperasikan rute ini. Menurut dia, pemilihan slot time sore karena berhubungan dengan rotasi pesawat. Saat ini, Batik Air belum memiliki counter tersendiri di bandara tapi masih menjadi satu dengan counter Lion Air.

Tingkatkan Penumpang

Pembukaan rute baru penerbangan ini diharapkan bisa meningkatkan penumpang yang selama ini mencapai 1.500-2.000 orang per hari. Sebelumnya, beberapa maskapai juga mengajukan pembukaan rute baru, seperti Lion Air, Citilink, dan Sriwijaya Air. Namun, hingga kini belum ada maskapai yang memasukkan surat secara resmi. Hal ini karena masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perhubungan. Selain itu, pihaknya juga masih terus mengupayakan membuka rute Solo-Jeddah mengingat potensinya yang sangat besar.

Di lain pihak, Manager Operasional Rosalia Indah Tour and Travel, Endang Sri Rejeki, mengatakan hingga kini belum menjual tiket Batik Air untuk rute Solo-Jakarta. Hal ini karena sistem penjualan tiket ini belum tersedia. Menurut dia, berdasarkan agent news yang terdapat di situs Batik Air menyebutkan rute ini akan dioperasikan pada Jumat (3/4/2015). "Di sistem belum ada penjualan tiket Batik Air Solo-Jakarta jadi kami belum bisa menjual tiketnya. Mungkin saat ini sistemnya masih dipersiapkan. Kalau rute ini resmi dioperasikan, berarti semakin banyak pilihan bagi masyarakat untuk menuju Jakarta," ujarnya saat dihubungi secara terpisah.

Menurut dia, peminat rute Solo-Halim Perdanakusuma cukup banyak. Apalagi saat banjir melanda Jakarta beberapa waktu lalu, banyak penumpang yang memanfaatkan rute ini untuk menuju Jakarta.

www.solopos.com

Batik Air Layani Penerbangan Melalui Bandara Halim

Maskapai Batik Air kini turut meramaikan penerbangan melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Terhitung 2 April mendatang perusahaan penerbangan milik Rusdi Kirana ini akan melayani frekuensi dengan slot time tersebut dari Makassar dan sebaliknya. Area Manager Lion Grup Sulawesi, Rony Pasla menyebutkan, rute baru ini akan diterbangi setiap hari pukul 20.04 Wita menggunakan pesawat Boeing 737-800 NG. "Izin kami baru saja disahkan Kementerian Perhubungan. Terkait slot time di Halim kami tidak masalah karena memang di Cengkareng sudah cukup padat," kata Rony, Selasa (24/3/2015).

Pihaknya sendiri selama ini menerbangi Makassar-Jakarta via Cengkareng sebanyak tiga kali sehari. Sebelumnya maskapai penerbangan Citilink telah lebih dulu mengoperasikan unit pesawatnya di area yang masuk pengawasan Angkasa Pura II ini.

Bandara Halim sendiri memang tengah menjadi alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas terbang yang saat ini dinilai sudah cukup tinggi di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.

makassar.tribunnews.com

Kamis, 19 Maret 2015

Kualanamu Masuk 10 Besar Bandara Terbaik Asia

Bandara Internasional Kualanamu meraih predikat 10 besar bandara terbaik di Asia. Predikat bandara terbaik regional Asia ini diperoleh berdasarkan hasil survey yang digelar Skytrax. Penghargaan ini diberi tajuk World Airport Awards.

Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. ZonaAero
Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
Kualanamu Masuk Bandara Regional Terbaik di Asia.

Siapa bilang Indonesia tak punya bandara dengan fasilitas standar internasional? Buktinya, Kualanamu di Medan menyandang Bandara Regional Terbaik di Asia dari World Airport Awards yang digelar Skytrax. Tiap tahun sejak 1999, Skytrax membeberkan survei seputar dunia aviasi terutama kepuasan traveler terhadap layanan bandara dan fasilitas maskapai. World Airport Awards tahun ini digelar di Terminal EXPO, Paris, pada 11 Maret 2015.

Mereka menggelar survei dengan 13 juta responden dari 112, dalam kurun waktu Mei 2014 sampai Januari 2015. Ada 550 bandara yang disurvei untuk berbagai kategori mulai dari fasilitas sampai klasifikasi bandara. Skytrax pun menggelontorkan beragam survei salah satunya Best Regional Airports: Asia. Bandara Kualanamu di Medan menempati peringkat ke-10, satu posisi di bawah Bandara Fukuoka di Jepang.

Mengutip situs World Airport Awards, Senin (16/3/2015), bandara regional terbaik di Asia adalah Chubu Centrair International Airport (Tokoname, Jepang). Menyusul di peringkat 2 ada Gimpo International Airport (Seoul, Korsel). Chengdu Shuangliu International Airport (Chengdu, Tiongkok) dan Haikou Meilan International Airport (Hainan, Tiongkok) menempati posisi ke 3 dan 4. Dua bandara di India yakni di Kota Bengaluru dan Hyderabad menempati peringkat ke 5 dan 6.

Bandara Kualanamu di Medan menempati posisi ke-10 Bandara Regional Terbaik di Asia. Bandara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Sumut ini merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Soekarno-Hatta. Bandara ini mulai beroperasi pada 25 Juli 2013, dan diresmikan oleh Mantan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono pada 27 Maret 2014.

Berikut 10 bandara regional terbaik di Asia versi World Airport Awards 2015 yang digelar Skytrax:
  1. Chubu Centrair International Airport (Tokoname, Jepang)
  2. Gimpo International Airport (Seoul, Korsel)
  3. Chengdu Shuangliu International Airport (Chengdu, Tiongkok)
  4. Haikou Meilan International Airport (Hainan, Tiongkok)
  5. Bengaluru International Airport (Bangalore, India)
  6. Rajiv Gandhi International Airport (Hyderabad, India)
  7. Shenzhen Bao'an International Airport (Shenzen, Tiongkok)
  8. Sanya Phoenix International Airport (Sanya, Tiongkok)
  9. Fukuoka Airport (Fukuoka, Jepang)
  10. Kualanamu International Airport (Medan, Indonesia)
www.medanbisnisdaily.com

Selasa, 17 Maret 2015

Mil V-12, Helikopter Terbesar Di Dunia Yang Gagal Merajai Udara

Mil V-12 merupakan salah satu jenis helikopter berukuran besar yang dirancang dan dikembangkan pada dekade 1960an di era Uni Soviet masih berdiri. Helikopter yang jika sudah diproduksi bakal diberi nama Mi-12 (dalam laporannya, pihak NATO menjuluki helikopter ini dengan nama Homer) ini hingga sekarang masih dianggap sebagai helikopter terbesar di dunia yang pernah dibangun. Namun sayang sekali, Mil V-12 belum pernah memasuki tahap produksi karena proyek pengembangan helikopter raksasa ini dinyatakan gagal sehingga nama Mi-12 pun tak pernah disandangnya.
Mil Mi-12, yang dikenal sebagai V-12 di Uni Soviet, dan oleh NATO melaporkan nama Homer, sejauh ini satu-satunya helikopter yang diproduksi oleh biro Mil berangkat dari rumus rotor ditambah ekor rotor utama tunggal. Ini adalah untuk tanggal helikopter terbesar di dunia dan terbang untuk pertama kalinya pada tahun 1968, tetapi tidak masuk produksi. Prototipe kedua, yang disajikan di Barat pada 1971 Paris Air Show, menetapkan tujuh catatan membawa beban pada tahun 1969: pada bulan Februari, beban 31030kg diangkat ke 2951m dan berikut Agustus, 40204kg dibawa ke 2255m. Mi-12 proyek dimulai pada tahun 1965 dengan tujuan menghasilkan vertikal take-off pesawat yang mampu membawa rudal atau beban lain yang kompatibel dengan orang-orang dari mesin empat An-22. Biro memilih formula rotor side-by-side untuk menggunakan perakitan mesin-transmisi-rotor helikopter dari Mi-6 / Mi-10 seri dengan sedikit modifikasi. Dua dari majelis ini pada kenyataannya dipasang di ujung dua sayap pendek, yang memiliki lancip terbalik dari akar ke ujung sayap. Mesin yang 6500shp turbin Soloviev D-25VF memberikan helikopter kecepatan maksimum 260km / h, dengan beban 35400kg dan 500 km jangkauan. Besar kargo mengukur 28.15m panjang 4.4m lebar bisa mengambil berbagai macam beban, termasuk yang sangat besar, serta tentara atau awak penanganan. Pesawat memiliki konvensional, struktur semi-monocoque, dengan besar pintu clamshell pemuatan di bagian belakang untuk memudahkan penanganan beban besar. Dek penerbangan berada di lantai atas kabin dan ada enam awak kapal. Di tanah, helikopter didukung oleh gigi besar, tetap roda tiga mendarat dengan dua roda di setiap unit. Sebuah unit ekor sirip besar akhir-plate dipasang di bagian belakang badan pesawat, dengan bergerak permukaan vertikal dan horisontal.

Mil V-12 (Gambar 1). ZonaAero
Mil V-12 (Gambar 1).
Mil V-12 mulai dirancang pada tahun 1965 dengan tujuan untuk menghasilkan jenis helikopter dengan kemampuan angkut yang besar. Model ini dikembangkan oleh Biro Desain Mil (Mil OKB) dan merupakan turunan dari helikopter Mil Mi-6. Hanya ada dua prototipe Mil V-12 yang sempat dibuat sebelum proyek pengembangan helikopter ini dinyatakan gagal. Prototipe pertama melaksanakan uji terbang pada tahun 1967. Selanjutnya prototipe kedua melaksanakan uji penerbangannya pada Agustus 1969 dan sempat ditampilkan pada ajang pameran dirgantara Paris Air Show 1971.

Mil V-12 (Gambar 2). ZonaAero
Mil V-12 (Gambar 2).
Dalam uji terbang, helikopter Mil V-12 tercatat mampu mengangkut kargo seberat 40.204 kg hingga pada ketinggian 2.255 meter. Dalam serta merta Mil V-12 segera diklaim sebagai helikopter terbesar di dunia berdasarkan catatan dari FAI dan Guinness Book of World.

Tidak seperti bentuk helikopter pada umumnya, Mil V-12 memiliki tampilan yang lebih mirip pesawat sayap tetap. Dua sayap depan memiliki bentuk terbalik, yaitu meruncing pada bagian pangkal dan melebar pada bagian ujung. Pada masing-masing ujung sayap ini dipasang rotornya yang masing-masing memiliki diameter 35 m. Mesin yang digunakan adalah mesin turbo-shaft Soloviev D-25VF yang juga digunakan pada helikopter Mil Mi-6. Helikopter ini memang memiliki ukuran yang sangat besar dengan jarak ujung rotor ke rotor lainnya hampir 220 kaki (67m), bahkan lebih lebar dari bentang sayap pesawat Boeing 747!

Mil V-12 (Gambar 3). ZonaAero
Mil V-12 (Gambar 3).
Untuk mengatasi sulitnya pengembangan set rotor baru, pengurangan gigi/roda dan transmisi, keputusan diambil untuk meningkatkan dua kali tenaga Mi-6 dan penggunaan dua set mesin milik Mi-6, gearbox dan rotor pengangkat berdampingan. Rotor kiri merupakan cermin dari rotor kanan dengan sedikit overlap. Rpm milik rotor dikurangi menjadi 112; gearbox dihubungkan dengan tangkai melintang.

Hanya dua purwarupa V-12 yang dibuat, walaupun ukuran dan daya angkut yang luar biasa, desain ini dinyatakan gagal oleh pengembangnya dan otoritas Uni Soviet. V-12 terlalu besar dan sulit untuk bermanuver untuk menjadi mesin yang dapat diaplikasikan. Model produksi akan diberi kode Mi-12, tetapi rencana ini dibatalkan setelah adanya evaluasi pada dua helikopter yang sudah dibuat. Satu V-12 disimpan di museum AU Rusia di Monino, sedangkan yang satu lagi di pabrik milik Mil di dekat Moskow.

Spesifikasi Helikopter Mil V-12 :
  • Kru : 6 (pilot, kopilot, insinyur penerbangan, teknisi, navigator, operator radio)
  • Daya Angkut :
    • VTOL 25.000 kg atau
    • STOL 30.000 kg
    • Rekor 40.200 kg
  • Panjang : 37 m
  • Diameter Baling-baling : 2 × 35 m
  • Tinggi : 12,5 m
  • Berat Isi : 97.000 kg
  • Berat maksimum Lepas Landas : 105.000 kg
  • Mesin : 4 unit mesin turbo-shaft Soloviev D-25 VF, masing-masing berkekuatan 4.048 kW (6.500 shp)
  • Kompartemen Kargo : 28,15 m × 4,4 m × 4,4 m
Kinerja Helikopter Mil V-12 :
  • Kecepatan Maksimum : 260 km/jam (162 mph; 140 kn)
  • Kecepatan Jelajah : 240 km/jam
  • Jangkauan Terbang : 500 km
  • Jangkauan Terbang Terjauh : 1.000 km dengan tangki bahan bakar tambahan
  • Batas Ketinggian Terbang : 3.500 m
wikipedia.org

Garuda Indonesia Rencanakan Buka Penerbangan Langsung Batam-Korea Selatan

Penerbangan Langsung Batam-Korea Selatan akan diusahakan untuk bisa dioperasikan maskapai Garuda Indonesia. Rencana pembukaan penerbangan langsung ini bertujuan untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Korea Selatan ke Provinsi Kepulauan Riau. Selama ini wisatawan dari negara tersebut berkunjung ke Kepulauan Riau melalui Singapura.

Garuda Indonesia, Airbus A330-300. ZonaAero
Garuda Indonesia, Airbus A330-300.
Menpar: Garuda Indonesia Berkomitmen Buka Penerbangan Langsung Batam-Korsel.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia berkomitmen membuka penerbangan langsung dari Batam, Kepulauan Riau ke Korea Selatan untuk menjaring wisatawan dari Negeri Ginseng. "Garuda sudah berkomitmen membuka penerbangan ke Korsel," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam kunjungannya ke Batam, Jumat (13/32015).

Menurut Menpar, potensi kunjungan wisman asal Korsel ke Batam dan Bintan sangat besar, berdasarkan angka kunjungan selama beberapa tahun terakhir. Umumnya, wisatawan asal Korsel datang ke Batam dan Bintan melalui Singapura, karena tidak adanya penerbangan langsung ke Batam. Karenanya, menurut Menpar, bila ada penerbangan langsung Korsel ke Batam dan sebaliknya maka dipercaya akan merangsang jumlah kedatangan wisman.

Arief mengatakan sebenarnya Batam dan daerah lain di Kepri memiliki potensi wisata yang sangat baik, sayang akses langsung ke daerah itu masih terbatas. "Makanya bandara menjadi kebutuhan. Menteri Perhubungan setuju, negara ini terlalu luas. Turis malas jika harus mencapai destinasi harus banyak transit," ujarnya.

Padahal, Bandara Hang Nadim memiliki landasan pacu yang memadai dan mampu didarati pesawat berbadan lebar.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti mengatakan penerbangan langsung dari kota-kota besar di dunia ke Batam amat dibutuhkan untuk menambah akses jalur kedatangan wisman, sehingga jumlah kunjungan turis pun bertambah. Sebenarnya, Pemprov Kepri sudah menyadari peluang wisman asal Korsel sejak lama, namun belum bisa digarap maksimal karena tidak adanya penerbangan langsung.

Menurut Guntur, jika tidak datang melalui Singapura, perusahaan tur dan perjalanan biasanya sengaja menyewa pesawat untuk melayani penerbangan bolak-balik ke Batam.

travel.kompas.com

Minggu, 15 Maret 2015

AirAsia Buka Penerbangan Pontianak-Kuala Lumpur Dan Medan-Johor Bahru

Rute penerbangan Pontianak-Kuala Lumpur dan Medan-Johor Bahru dibuka dan dilayani maskapai AirAsia mulai tanggal 27 Maret 2015. 2 rute penerbangan ini masing-masing dilayani sebanyak 2 kali seminggu oleh AirAsia Malaysia. Maskapai dari negeri jiran tersebut mengoperasikan penerbangan Pontianak-Kuala Lumpur dan Medan-Johor Bahru dengan menggunakan pesawat Airbus A320 yang memiliki kapasitas 180 kursi penumpang.

Pesawat Maskapai AirAsia. ZonaAero
Pesawat Maskapai AirAsia.
AirAsia Buka Dua Rute Penerbangan Baru.

PT AirAsia Indonesia menambah dua rute penerbangan internasional, yakni Pontianak-Kuala Lumpur dan Medan-Johor Bahru. Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan, kedua rute itu akan dioperasikan oleh AirAsia Malaysia sebanyak dua kali dalam seminggu mulai 27 Maret 2015. Layanan penerbangan kedua rute itu menggunakan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 180 kursi. "Pembukaan dua rute terbaru itu untuk meningkatkan jaringan di kawasan Asia Tenggara," kata Sunu dalam siaran persnya, Rabu (11/3/2015).

Sebagai salah satu kota industri dan bisnis terbesar di Kalimantan, Pontianak menawarkan sebuah pariwisata alam dan kuliner yang sangat terkenal. "Kami berharap melalui peluncuran rute Pontianak-Kuala Lumpur dapat semakin meningkatkan aktivitas bisnis dan investasi di kota tersebut," ujarnya.

Sementara itu, rute penerbangan Medan-Johor Bahru yang kembali dioperasikan bertujuan untuk mengakomodir tingginya minat masyarakat yang menerbangi kedua rute tersebut, khususnya pelancong wisata medis. "Peluncuran kedua rute ini juga untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia ke mata dunia," tukas dia.

Selain itu, katanya, AirAsia ingin memperkenalkan perjalanan udara di kawasan Asia Tenggara lebih terjangkau dengan produk AirAsia ASEAN Pass. Pelanggan dapat merencanakan perjalanan di sekitar ASEAN.

Johor Bahru sebagai kota terbesar di kawasan Selatan Malaysia, telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata medis melalui kehadiran beragam rumah sakit dan pusat kesehatan yang mutakhir. Selain itu, travelers pun dapat mengunjungi taman bermain Lego Land pertama di Asia dan juga Hello Kitty Town pertama di luar Jepang yang berlokasi di kawasan Nusajaya, Johor Bahru.

Bagi pecinta wisata belanja, bisa mengunjungi Johor Premium Outlet yang menawarkan beragam barang-barang fesyen dari merek ternama dengan harga yang lebih terjangkau. Travelers pun dapat dengan mudah mengunjungi Singapura dengan waktu perjalanan yang cukup singkat dari Johor Bahru.

ekonomi.metrotvnews.com

Rabu, 11 Maret 2015

Penerbangan Bali-Bangkok Kini Dilayani AirAsia 2 Kali Setiap Hari

Penerbangan pada rute Bali–Bangkok yang dilayani maskapai Indonesia AirAsia kini dioperasikan sebanyak 14 kali penerbangan setiap minggu atau dua kali penerbangan setiap hari. Sebelumnya rute penerbangan ini hanya dioperasikan dengan 7 jadwal penerbangan setiap minggu. Penerbangan ini dilayani oleh Indonesia AirAsia dengan menggunakan pesawat terbang jenis Airbus A320 yang memiliki kapasitas 180 kursi.

Indonesia AirAsia. ZonaAero
Indonesia AirAsia.
AirAsia Tambah Frekuensi Penerbangan Bali–Bangkok.

AirAsia meningkatkan frekuensi penerbangan dari Bali menuju Bangkok dari sebelumnya 7 kali seminggu (satu kali sehari) menjadi 14 kali seminggu (2 kali sehari) mulai Jumat (6/3/2015). Adapun penerbangan tambahan tersebut dioperasikan oleh AirAsia Indonesia (QZ) menggunakan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 180 kursi.

Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widiyatmoko mengatakan, penerbangan AirAsia rute Bali-Bangkok pertama kali dioperasikan oleh AirAsia Thailand (FD) pada 2009, dan sejak itu permintaan terus meningkat. "Kami senang dapat menambah frekuensi di rute ini, sehingga memberikan penumpang kami pilihan jadwal penerbangan yang lebih fleksibel," katanya dalam siaran pers, Sabtu (7/3/2015).

Menurut Sunu, AirAsia Indonesia sebelumnya juga telah meningkatkan frekuensi penerbangan rute Jakarta-Bangkok dari sebelumnya 14 kali seminggu (2 kali sehari) menjadi 21 kali seminggu (3 kali sehari) sejak 12 Februari 2015 guna mengakomodir tingginya minat penumpang di rute tersebut.

Bangkok merupakan salah satu destinasi populer yang menawarkan pengalaman belanja dan kuliner terbaik di Asia Tenggara. Di bulan April, para pelancong dapat mengunjungi Bangkok sekaligus merayakan keseruan Songkran Festival. Pada Juni sampai Agustus akan diselenggarakan Bangkok Grand Sale yang sayang untuk dilewatkan oleh penggemar wisata belanja. "Penambahan frekuensi penerbangan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam meningkatkan konektivitas antara Indonesia dan Thailand, mengingat kedua negara ini merupakan dua destinasi wisata populer di kawasan Asia Tenggara," ujar Sunu.

Dalam merayakan peluncuran frekuensi tambahan ini, tambah Sunu, AirAsia menawarkan potongan harga spesial 20 persen untuk para pelancong dari Indonesia. Penawaran berlaku sampai 8 Maret 2015 untuk periode keberangkatan hingga 30 Juni 2015.

travel.kompas.com

Selasa, 10 Maret 2015

Penerbangan Manado-Bali Dilayani Garuda Indonesia Mulai Akhir Maret 2015

Rute penerbangan langsung Manado-Bali layanan maskapai Garuda Indonesia dijadwalkan beroperasi mulai akhir Maret 2015. Untuk melayani rute penerbangan ini, pihak Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat terbang jenis Boeing 737-800 Next Generation yang memiliki kapasitas 162 tempat duduk yang terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 150 kursi kelas ekonomi.

Garuda Indonesia, Boeing 737-800 Next Generation. ZonaAero
Garuda Indonesia, Boeing 737-800 Next Generation.
Akhir Maret Garuda Indonesia Buka Penerbangan Manado-Bali.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk rencananya pada akhir Maret akan membuka penerbangan Manado-Bali langsung. Hal ini untuk memenuhi pasar di kedua daerah tersebut. "Rencananya pada akhir Maret kami membuka rute penerbangan baru Manado-Bali PP dirrect," ujar General Manager Garuda Indonesia Branch Office Manado Dedy Irawan saat ditemui di kantornya, Senin (9/3/2015).

Irawan menambahkan saat ini pihaknya tinggal menunggu Permit dari Kementerian Perhubungan untuk rute tersebut. Sebab saat ini jika belum keluar Permit dari Kementerian Perhubungan maskapai tidak boleh menjual tiket. "Surat permohonan rute baru, telah kami kirim. Saat ini tinggal menunggu persetujuan saja," katanya.

Pihaknya merasa optimis Kementerian Perhubungan akan menyetujuinya, karena untuk rute Manado-Bali PP langsung belum pernah ada. "Biasanya jika sudah disetujui, dua minggu sebelumnya dari kantor pusat sudah memberitahu," ungkapnya.

Untuk penerbangan tersebut pihaknya menggunakan pesawat Boeing 737 seri 800 Next Generation (NG) dengan kapasitas penumpang 162 tempat duduk. Dari jumlah tersebut 12 untuk kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi. Rencananya rute tersebut akan terbang setiap hari. Dengan pesawat tersebut para penumpang akan mendapatkan kenyamanan dari pesawat tipe terbaru serta dengan fasilitas yang disediakan. Selama perjalanan semua penumpang akan mendapatkan inflight service sesuai dengan standar Garuda Indonesia, yang telah dikenal diseluruh dunia.

Dengan adanya rute baru tersebut Garuda Indonesia membuka pasar baru penerbangan, sebab selama ini belum ada yang pesawat dengan penerbangan dengan rute tersebut. Untuk menunjangnya, nantinya akan dikoneksikan penerbangan dari Ternate dan Sorong serta daerah lainnya. Sehingga penumpang yang ingin pergi ke Bali semakin mudah. Begitu pula dari Bali- Manado PP akan dikoneksikan penumpang dari Hongkong dan Tiongkok yang ingin ke Manado.

Untuk pasarnya rute penerbangan tersebut meskipun tidak terlalu besar, namun di akhir pekan, dipastikan akan ramai. "Dengan adanya penerbangan Manado-Bali PP, Garuda telah membuka 8 rute penerbangan dari Manado," kata Irawan.

www.tribunnews.com

Jumat, 06 Maret 2015

Beriev Be-200 Altair, Pesawat Amfibi Multiguna Buatan Rusia

Beriev Be-200 Altair adalah pesawat amfibi multiguna yang dirancang oleh Beriev Aircraft Company dan diproduksi oleh perusahaan Irkut. Pesawat ini dirancang untuk pemadam kebakaran, pencarian dan penyelamatan, patroli maritim, pengangkut kargo, dan transportasi penumpang. Sebagai sarana pemadam kebakaran, pesawat amfibi Beriev Be-200 Altair memiliki kapasitas mengangkut air sebanyak 12 ton, dan sebagai pesawat transportasi penumpang, pesawat ini memiliki kapasitas hingga 72 penumpang.
Pada tahun 2001, sebagai bagian dari program pemasaran, Be-200 ditampilkan di dua pameran besar di kawasan Samudera Pasifik; Maritim Internasional dan Aerospace Exhibition LIMA'01 di Malaysia dan Korea Aerospace dan Pertahanan Pameran KADE'01 di Korea Selatan. Pada tahun 2002, Be-200 berpartisipasi dalam pameran penerbangan internasional, berhasil menunjukkan kemampuannya untuk pelanggan potensial di Perancis dan Yunani dengan penerbangan 15 demonstrasi yang terbuat dari tanah, delapan dari air. Sebanyak lebih dari 7.600 km diterbangkan di seluruh Eropa. Irkut dan EADS menandatangani nota kesepahaman Mei 2002 untuk bersama-sama melakukan studi pasar dan untuk menentukan kondisi dan biaya sertifikasi internasional dan logistik menyiapkan layanan purna jual di seluruh dunia. Studi ini selesai pada Juli 2003, mengungkapkan pasar potensial hingga 320 pesawat lebih dari 20 tahun. Kedua perusahaan, dengan Rolls-Royce Deutschland, berencana untuk memperoleh sertifikasi Barat selama 2008/9 dan menawarkan Rolls-Royce BR715 pesawat bertenaga untuk pasar Barat. Versi ini harus diberi sebutan Be-200RR. Asli Be-200 prototipe (RF-21511) telah disiapkan untuk dikonversi menjadi prototipe Be-200RR. Pesawat produksi pertama, Be-200ES terbang pada tanggal 17 Juni 2003. Hal itu disampaikan ke EMERCOM pada tanggal 31 Juli 2003. Pesawat Tujuh telah diperintahkan oleh EMERCOM, lima telah disampaikan. Badan pesawat kelima yang digunakan untuk proses sertifikasi Eropa yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2008. EASA akhirnya bersertifikat Be200ES-E pada 7 September 2010. Dua sisanya dijadwalkan untuk pengiriman pada akhir 2008. EMERCOM memiliki opsi untuk membeli lebih 8 Be-200s, dengan keputusan yang diharapkan selama bagian akhir tahun 2008. Pada tahun 2010, produksi Be-200 adalah karena beralih ke Pusat kompetensi untuk pesawat amfibi dan kapal terbang di Taganrog. Jalur perakitan sedang menyiapkan menggunakan perkakas dan peralatan yang diterima dari lokasi pabrik utama Irkut di Irkutsk, Siberia. Hal ini akan memungkinkan Irkut Corporation untuk berkonsentrasi pada proyek-proyek yang lebih menguntungkan lainnya. Produksi Be-200 akan tetap berada di bawah payung United Aircraft Corporation. Multirole Be-200 dapat dikonfigurasi sebagai penurunan air pemadam kebakaran pesawat amfibi, kapal barang, atau sebagai pesawat-penumpang transportasi memungkinkan bertekanan dan AC kabin hingga 72 penumpang. The Be-200 juga dapat dilengkapi untuk misi khusus. Ketika dikonfigurasi sebagai ambulans udara, pesawat dapat membawa sampai 30 pasien tandu dan tujuh pasien duduk yang atau kru medis. Dalam pencarian dan penyelamatan peran, pesawat dapat dilengkapi dengan sorot dan sensor, perahu karet, sistem pengawasan thermal dan optik, dan peralatan medis. Pencarian dan penyelamatan varian dapat menampung hingga 45 orang. Pesawat ini juga mampu menjadi dikonfigurasi untuk tugas perang anti-kapal selam. The Be-200 pemadam kebakaran menekan kebakaran dengan menjatuhkan air dan / atau kimia retardants. Delapan tangki air paduan aluminium besi yang terletak di bawah lantai kabin di bagian tengah pesawat. Empat sendok air ditarik, dua depan dan dua belakang dari langkah pesawat dapat digunakan untuk meraup total 12 ton air di 14 detik. Atau, tank dapat diisi dari hidran atau tadah air di tanah. Tangki air dapat dihapus dengan cepat untuk membawa kargo. Air dapat dijatuhkan dalam salvo tunggal, atau hingga delapan tetes berturut-turut. Pesawat ini juga membawa enam tangki tambahan untuk bahan kimia api perlambatan, dengan total kapasitas 1,2 m³. Pesawat ini dapat mengosongkan tangki airnya di atas tempat api di 0,8-1,0 detik ketika terbang di atas kecepatan penurunan minimal 220 km / h (135 mph, 120 kn). Pesawat ini didukung oleh dua mesin D-436TP tiang-mount. D-436TP adalah "maritim" versi D-436 tiga poros mesin turbofan, dirancang khusus untuk Be-200 amfibi, oleh Ivchenko Kemajuan ZMKB dan diproduksi oleh "motor sich" di Ukraina tertentu tahan korosi. Ini dipasang di atas polong wingroot pada fairings landing gear untuk mencegah air penyemprotan ke dalam mesin saat lepas landas dan mendarat. Digital Flight Control (Fly-by-wire) kokpit dilengkapi dengan sistem navigasi modern seperti navigasi satelit (GPS), FMS, autopilot dan radar cuaca. The ARIA 200-M sistem avionik segala cuaca terintegrasi yang dikembangkan oleh Honeywell dengan Moskow Lembaga Penelitian Pesawat Equipment, menggunakan enam 152 x 203 mm (6 x 8 in) LCD untuk menampilkan informasi kepada awak dua orang. The Be-200 adalah sayap-tinggi-T ekor monoplane. lambung adalah desain langkah dengan rasio panjang-to-balok tinggi, yang memberikan kontribusi untuk stabilitas dan pengendalian di dalam air. Be-200 badan pesawat yang terbuat dari paduan aluminium dengan perawatan korosi perlindungan. Penggunaan selektif terbuat dari titanium, komposit dan bahan korosi bebas lainnya. Sayap dilengkapi dengan mengapung underwing stabilizer. The hidrolik dioperasikan pendaratan ditarik unit gigi semua menarik ke belakang, dan masing-masing unit twin-roda. Sebuah kemudi air menyediakan kemudi dalam air. Be-200 dapat beroperasi baik dari 1.800 m runway panjang atau luas perairan terbuka tidak kurang dari 2.300 m panjang dan 2,5 m dalam, dengan gelombang hingga 1,3 m.

Beriev Be-200 Altair (Gambar 1). ZonaAero
Beriev Be-200 Altair (Gambar 1).

Beriev Be-200 Altair (Gambar 2). ZonaAero
Gambar 2.

Beriev Be-200 Altair (Gambar 3). ZonaAero
Gambar 3.

Beriev Be-200 Altair (Gambar 4). ZonaAero
Gambar 4.

Beriev Be-200 Altair (Gambar 5). ZonaAero
Gambar 5.
Pesawat Amfibi Beriev Be-200 Altair.

Nama Altair di belakang nama Beriev Be-200 adalah singkatan dari beberapa hal yang berkaitan dengan proses perancangan pesawat ini, yaitu "Al" adalah bagian pertama dari nama Albatross, pesawat amfibi yang menjadi model dasar rancangan Beriev Be-200 ini dan punya nama lengkap Beriev A-40 Albatross, Dan "ta" singkatan Taganrog, nama tempat perusahaan Beriev didirikan, selanjutnya "ir" adalah singkatan dari Irkutsk.

Beriev Be-200 Altair dirancang oleh Beriev Aviation Company, dengan Russian Irkutsk Aircraft Production Association (sekarang bagian dari Irkut Corporation). Beriev bertanggung jawab untuk pengembangan, desain dan dokumentasi; systems, static, penerbangan dan pengujian prototipe; sertifikasi dan dukungan dari model produksi. Tugas Irkut terdiri persiapan produksi; pembuatan perkakas; produksi empat prototipe dan pesawat produksi; dan suku cadang manufaktur. Kedua perusahaan kini berada di bawah payung milik negara, United Aircraft Corporation.

Desain pesawat ini mulai dirancang pada tahun 1989 di bawah kepemimpinan Alexander Yavkin. Lalu pemerintah Rusia memberikan persetujuan untuk perancangan pesawat pengebom air ini pada tanggal 8 Desember 1990. Rincian proyek diumumkan, dan model yang ditampilkan di ajang dirgantara Paris Air Show pada tahun 1991.

Beriev mengembangkan peralatan pemadam kebakaran yang unik untuk Be-200, yang memungkinkan untuk mengambil air dengan cara membenamkan sebagian lambung bawah pesawat di permukaan air danau atau kawasan perairan luas pada 90-95% dari kecepatan lepas landas.

Awalnya, penerbangan perdana prototipe pertama pesawat amfibi Beriev Be-200 Altair dijadwalkan pada tahun 1997, namun baru dapat dilaksanakan pada tanggal 24 September 1998. Pesawat kemudian dipindahkan dari Irkutsk ke Taganrog setelah 26½ jam terbang. Sementara uji coba lepas landas dan mendarat di atas permukaan air dilakukan pada tanggal 10 September 1999 di Taganrog. Prototipe pesawat Beriev Be-200 Altair diterbangkan pada 27 Agustus 2002. Pesawat ini dibangun dengan nama Be-200ES yang dibuat untuk Kementerian Situasi Darurat Rusia.

Varian pesawat amfibi Beriev Be-200 Altair :
  • Be-200 : Model dasar dari jenis pesawat ini
  • Be-200ChS atau Be-200ES : Diproduksi untuk kebutuhan Kementerian Situasi Darurat Rusia
  • Be-200E : Ini varian Be-200ES, tapi semua instrumen dan petunjuk pada kokpit menggunakan bahasa Inggris
  • Be-200RR : Varian dengan menggunakan mesin Rolls-Royce
  • Be-210 : Varian pesawat penumpang
  • Be-220 : Varian patroli maritim.
Spesifikasi pesawat amfibi Beriev Be-200 Altair :
  • Kru : 2
  • Panjang : 32 m
  • Lebar sayap : 32,8 m
  • Tinggi : 8,9 m
  • Luas Area Sayap : 117,4 m²
  • Berat kosong : 27.600 kg
  • Berat Maksimum Lepas Landas (Tanah) : 41.000 kg
  • Berat Maksimum Lepas Landas (Air) : 37.900 kg
  • Kapasitas Maksimum Pengangkutan Air atau Retardant : 12.000 kg
  • Kapasitas Maksimum Pengangkutan Kargo : 7.500 kg
  • Kapasitas Penumpang : 44 penumpang (Be-200ES) dan 72 penumpang (Be-210)
  • Powerplant : 2 unit mesin turbofan Progress D-436TP, masing-masing berkekuatan 7.500 kgf
Kinerja :
  • Kecepatan Maksimum : 700 km/jam
  • Kecepatan Jelajah : 560 km/jam
  • Kecepatan Ekonomis : 550 km/jam
  • Kecepatan Pendaratan : 200 km/jam
  • Kecepatan Lepas Landas : 220 km/jam
  • Kecepatan Minimum (Flaps 38°) : 157 km/jam
  • Jangkauan Terbang : 2.100 km (1.305 mil)
  • Jangkauan Terbang Terjauh (Satu Jam Cadangan) : 3.300 km (2.051 mil)
  • Batas Optimum Ketinggian Penerbangan : 8.000 m
wikipedia.org

Rabu, 04 Maret 2015

LAPAN Siapkan 4 Seri Pesawat UAV Untuk Survei Kemaritiman

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kini sedang menyiapkan 4 seri pesawat nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk keperluan misi sistem surveilans kemaritiman, pemantauan, dan pemetaan perbatasan. Empat pesawat UAV tersebut adalah Lapan Surveillance Unmanned Aerial Vehicle atau LSU-02 hingga LSU-05 yang kemudian akan diintegrasikan pada sistem survei kemaritiman.

LSU-05 (Lapan Surveillance Unmanned Aerial Vehicle 05). ZonaAero
LSU-05 (Lapan Surveillance Unmanned Aerial Vehicle 05).
Pesawat Tanpa Awak untuk Survei Kemaritiman.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan tengah menyiapkan empat seri pesawat tanpa awak untuk menjalankan misi sistem surveilans kemaritiman, pemantauan, dan pemetaan perbatasan. Pengembangan dilakukan pada sistem komunikasi, pengendali, dan muatannya. Menurut Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan Gunawan S Prabowo, Minggu (1/3/2015), di Jakarta, mulai 2015 hingga tiga tahun ke depan, empat pesawat tanpa awak (drone) yakni Lapan Surveillance Unmanned Aerial Vehicle atau LSU-02 hingga LSU-05 akan diintegrasikan pada sistem survei kemaritiman.

Program rancang bangun LSU dirintis di Lapan pada 2011, di Pusat Teknologi Penerbangan. Kini LSU-01 hingga LSU-03 dioperasikan. LSU-01 untuk survei kebencanaan. Adapun LSU-02 yang memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) untuk terbang pergi pulang sejauh 200 kilometer dipakai untuk pemotretan udara dan pemetaan.

Pesawat itu diprogram otomatis untuk terbang mandiri menuju Nusawiru berjarak tempuh 100 kilometer dan kembali ke landasan dua jam kemudian. Pesawat LSU 02 memiliki bentangan sayap 2,5 m dan panjang badan 2 meter. Pesawat UAV Lapan itu sudah dioperasikan untuk memotret kawah Gunung Merapi dan memantau banjir di DKI Jakarta pada Januari 2013. Teknologi itu juga bisa mendukung program ketahanan pangan dengan pemantauan sawah untuk estimasi produksi padi.

Wahana itu akan digunakan Direktorat Topografi TNI AD dan Badan Informasi Geospasial untuk pemantau dan pemetaan daerah perbatasan. Wahana dirancang untuk tinggal landas dan mendarat di kapal dan pernah diikutkan latihan gabungan TNI.

Pesawat nirawak LSU-03 dengan jangkauan 350 km bisa menjalankan misi surveilans dan perekaman video seketika (realtime). "Tipe LSU itu mampu mengangkat muatan hingga 10 kilogram atau dua kali LSU-02," kata Kepala Bidang Aerodinamika Lapan Agus Aribowo.

Wahana LSU-05 yang berbobot total 120 kg telah diujiterbang akhir 2014. Pesawat tanpa awak generasi terbaru itu mencapai 6 meter atau dua kali lebih panjang daripada LSU-02. Badan pesawat itu terbuat dari paduan bahan komposit lebih ringan. "Dengan berat ringan, muatannya lebih banyak," kata Agus.

Wahana itu akan dipasang sistem radar yang bisa memetakan daerah berawan. Tujuan lain adalah untuk survei geologi dan medan magnet bumi.

sains.kompas.com

Tak Ingin Diusir Dari Pesawat, Perhatikan 6 Hal Ini

Ada beberapa etika atau peraturan yang harus diperhatikan oleh para penumpang pesawat terbang. Jika tidak dihiraukan, penumpang akan dikeluarkan dari pesawat oleh pihak yang berwenang alias tidak diperbolehkan mengikuti penerbangan tersebut. Beberapa hal tersebut adalah: tidak mematikan ponsel dan perangkat elektronik, memakai kaos dengan kata-kata kasar, bercumbu, mengamuk dan menyerang penumpang lain, membawa anak yang rewel, dan bercanda membawa bom.

Kabin Penumpang Pesawat Terbang. ZonaAero
Kabin Penumpang Pesawat Terbang.
6 Hal yang Bisa Membuat Anda Dikeluarkan dari Pesawat.

Selama penerbangan di dalam pesawat, Anda harus senantiasa menjaga sikap. Hormati dan berprilakulah baik kepada sesama penumpang agar semuanya berjalan lancar. Jangan sampai melakukan 6 hal berikut ini, karena Anda bisa dikeluarkan dari pesawat! Suatu situs traveling, skyscanner pernah melansir aneka tingkah penumpang yang membuat mereka dikeluarkan dari pesawat. Tingkahnya pun beragam, dari memakai kaos dengan kata-kata kasar hingga bercanda membawa bom.

Berikut ini 6 hal yang bisa membuat Anda dikeluarkan dari pesawat beserta contoh kasusnya:

1. Tidak mematikan ponsel dan perangkat elektronik

Traveler yang sering naik pesawat pasti tahu, awak kabin akan menyuruh mematikan ponsel dan perangkat elektronik lainnya ketika para penumpang sudah masuk ke pesawat. Hal itu dilakukan, agar sistem navigasi dan komunikasi pilot dengan menara pengawas penerbangan tidak terganggu, oleh sinyal dari ponsel. Peringatan mematikan ponsel dan perangkat elektronik akan terus diumumkan berulang-ulang. Jika Anda tidak sampai mematuhinya dan trus asyik bermain gadget, maka siap-siap turun dari pesawat!

Contoh kasus yang pernah terjadi, adalah pada penerbangan pesawat AirTran di New York, AS pada 2013 silam. Ketika itu, 100 siswa SMU SMU Yeshiva of Flatbush asal Brooklyn menolak mematikan ponsel mereka. Para awak kabin awalnya sudah memberitahu baik-baik. Tapi apa daya, itu tidak mempan. Akhirnya, semua siswa dipersilakan turun dari pesawat karena tidak mau mematikan ponsel mereka. Keamanan memang jadi prioritas yang diutamakan.

2. Memakai kaos dengan kata-kata kasar

Mungkin, sudah biasa bagi traveler untuk memakai kaos dengan aneka gambar atau kata-kata menarik. Tapi ingat, khususnya penerbangan dengan maskapai internasional, jangan sekali-kali memakai kaos yang bertuliskan kata-kata kasar. Contohnya, tahun 2012 silam pada penerbangan pesawat American Airlines. Seorang wanita memakai kaos yang bertuliskan 'If I wanted the government in my womb, I’d f*** a senator'. Saat awak kabin melihat kaosnya, tak butuh waktu lama untuk menurunkan wanita itu dari pesawat sebelum lepas landas.

Memakai kaos yang bertuliskan kata-kata kasar, dianggap bisa bikin resah dan menganggu kenyamanan orang lain. Pakai kaos yang biasa saja ya!

3. Bercumbu

Ketika traveling dengan pasangan, Anda harus lebih menjaga sikap. Bermesraan boleh, tapi ada batasannya. Jangan sampai, Anda berdua 'kelepasan' bercumbu di depan umum. Apalagi, di dalam pesawat! Tahun 2011 lalu, seorang musisi dan aktris asal AS, Leisha Hailey dikeluarkan dari pesawat Southwest Airlines. Gara-garanya, para penumpang mengaku risih dengan tingkahnya yakni bercumbu di kursi bersama pasangan lesbiannya. Dia dianggap terlalu berlebihan, sampai membuat orang-orang yang duduk di sebelahnya menjadi tak nyaman.

4. Mengamuk dan menyerang penumpang lain

Mengamuk dan menyerang penumpang lain, adalah cara paling mudah untuk mengeluarkan Anda dari dalam pesawat. Lalu, pihak bandara akan mengamankan Anda dan diproses di kepolisian setempat. Harusnya terbang naik pesawat, malah mendekam di dalam jeruji besi. Kasus seperti itu, pernah dialami oleh musisi top dunia, Liam Gallagher pada penerbangan pesawat Cathay Pacific belasan tahun silam. Pesawat saat itu hendak lepas landas dari Hong Kong ke Melbourne. Entah mengapa, Liam berprilaku di luar kendali. Dia merokok, memaki-maki penumpang lain dan sampai mengancam awak kabin untuk berkelahi. Atas tindakannya, dia langsung diamankan oleh kepolisian setempat tanpa kompromi.

5. Membawa anak yang rewel

Anak yang rewel jadi mimipi buruk para penumpang selama penerbangan pesawat. Tangisannya yang kencang dan tingkahnya yang tak bisa diam, membuat penumpang lain merasa benar-benar tidak nyaman. Bukannya menyalahkan sang anak, tapi orang tuanya yang sebenarnya bertanggung jawab. Mereka harus bisa mengontrol sang anak dan menenangkannya. Ada baiknya, mereka juga memberikan beberapa pemahaman dan peringatan kepada anaknya sebelum naik pesawat. Kalau tidak bisa, siap-siap mereka beserta buah hatinya harus angkat kaki dari pesawat.

Pada bulan Juni 2012 silam, seorang pria dan anaknya terpaksa harus turun dari pesawat Alaska Airlines. Gara-garanya, si anak terus menerus menangis tidak mau duduk. Bahkan, dia juga tidak mau mematikan iPad untuk bermain game padahal sudah dilarang berulang kali. Duh!

6. Bercanda membawa bom

Akhir tahun 2014 lalu, Bandara Miami di AS dibuat geger oleh seorang penumpang pria bernama Manuel Alvarado. Saat hendak check in dan memasukan bagasi, dia berceloteh kalau membawa bom C-4 di dalam kopernya. Lantas, para petugas bandara panik dan pihak kepolisian sampai FBI serta tim spesialis penjinak bom turun tangan. Alvarado pun langsung diringkus dan diintrogasi. Akhirnya, dia mengaku kalau itu lelucon saja. Apa daya, dirinya harus membayar denda sebanyak USD 90 ribu atau sekitar Rp 1,1 M. Gara-gara ulahnya, 5 pesawat di sana sampai delay dan para penumpang dibikin geram.

Memang, bandara-bandara di dunia sangat serius dan waspada menghadapi ancaman bom yang ada. Apalagi sejak peristiwa serangan teroris membajak pesawat dan menabrakan ke gedung WTC di AS pada 2011 silam, semua prosedur penerbangan diperketat. Saat Anda mau naik pesawat, ingat jangan pernah bercanda soal bom! Mau senasib seperti Alvarado?

travel.detik.com