Cari di Blog Ini

Jumat, 30 November 2012

Bandara Ahmad Yani Berencana Layani Penerbangan Semarang-Jeddah

Bandara Ahmad Yani Semarang
Bandara A Yani Incar Rute Semarang-Jeddah

PT Angkasa Pura I berencana membuka rute perjalanan internasional baru Semarang-Jeddah. Pengelola Bandara Ahmad Yani tersebut berniat menggandeng maskapai penerbangan untuk melayani rute baru ini.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Priyo Jatmiko mengatakan, potensi pasar perjalanan umroh di Kota Semarang dan sekitarnya cukup besar. Data dari satu biro perjalanan umrah dan haji non reguler seperti PT Fatimah Zahra misalnya, mencatat ada 150-200 orang tiap minggu yang berangkat umroh ke Arab Saudi. Belum dari biro perjalanan lainnya. "Ini peluang pasar menarik yang mau ditangkap dan dikembangkan oleh Angkasa Pura untuk dijual ke maskapai. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan untuk rute haji plus," katanya usai pertemuan BUMN Marketeers di Hotel Horison, Kamis (29/11).

Rute baru ini nantinya akan sangat membantu para calon jamaah umroh yang biasanya harus transit dulu di Bandara Soekarno-Hatta selama 4-5 jam. Untuk melayani rute ini tidak dibutuhkan pesawat besar, cukup Boeing 737-900 ER. Nantinya PT Angkasa Pura akan memikikirkan rute kembali dari Jeddah agar tidak kosong, demi efisiensi. Dari Jeddah akan dihubungkan dengan rute lain yang juga potensial seperti Thailand atau Hongkong, sehingga menjadi rute gemuk. Rute ini nantinya tidak tiap hari bisa berangkat, paling tidak seminggu sekali. "Kami sudah menggulirkan wacana ini pada seluruh maskapai penerbangan, dan akan mengundang mereka untuk berdiskusi. Rute ini dapat meningkatkan image Bandara A Yani dan Kota Semarang," ujarnya.

Menurut dia, saat ini PT Angkasa Pura I telah menerima pengajuan tambahan rute internasional dan domestik dari beberapa maskapai yakni Lion Air untuk Semarang-Balikpapan, Garuda Indonesia untuk Semarang-Surabaya, dan Silk Air dengan rute Semarang-Kuala Lumpur.

Untuk rute Semarang-Kuala Lumpur, selain wisatawan banyak pula TKI yang memanfaatkan. Tingkat load factor cukup tinggi mencapai 80 persen - 90 persen. Selain karena harga tiket yang cukup murah, pengaruh satu rumpun dan kemudahan bahasa juga berperan. "Untuk tujuan Singapura justru load factor lebih rendah dari Semarang-Kuala Lumpur yakni 75%-80%," tuturnya.

www.suaramerdeka.com

Indonesia Air Transport Layani Penerbangan Berjadwal Mulai Desember 2012

PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA)
IATA Lakukan Penerbangan Perdana Desember

PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) akan melakukan penerbangan perdana pada bulan Desember 2012 dengan menggunakan 1 unit pesawat Airbus 320 dari rencana awal bulan November ini. Demikian mengutip keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Kamis (29/11/2012).

Perseroan sempat akan menggunakan 2 unit pesawat Airbus 319 pada rencana penerbangan perdana bulan November 2012. Namun karena adanya pergantian pihak lessor dan perubahan jenis pesawat yang akan disewa maka dilakukan penyesuaian jadwal rencana penerbangan perdana. Perseroan akan menyewa jenis Airbus A320-212 namun akhirnya berubah menjadi jenis Airbus 319.

Penerbangan perdana akan dilakukan melalui bandara Husein Sastranegara, Bandung pada Desember 2012. Untuk rute penerbangan adalah Bandung-Medan PP, Bandung-Pekanbaru PP, Bandung-Palembang PP dan Bandung-Balikpapan PP.

Sementara untuk tahun 2013, perseroan akan menambah beberapa unit pesawat lagi untuk menjangkau rute-rute di Indonesia.

Saham IATA turun Rp5 menjadi Rp200 pada perdagangan hari ini pukul 13:20 WIB. Volume transaksi 66.268 saham senilai Rp6,6 miliar sebanyak 411 kali transaksi.

pasarmodal.inilah.com

Kamis, 29 November 2012

Agar Telinga Tak Alami Gangguan Dalam Penerbangan

Penumpang pesawat terbang
Kiat-Kiat Cegah Telinga Sakit Saat Penerbangan

Saat berada dalam penerbangan, terutama ketika baru lepas landas, biasanya telinga Anda akan terasa tersumbat. Bagaimana mengatasinya?

Sakit telinga disebabkan karena ada perubahan tekanan udara di dalam telinga dengan udara luar. Bila fatal, perubahan tekanan ini dapat membuat telinga terasa sangat sakit, sehingga tidak nyaman dalam perjalanan udara. Simak cara mengatasinya, seperti dikutip Beatthebrochure:

Gunakan obat
Apabila Anda menderita alergi tertentu atau berwisata saat kondisi badan sedang sakit, pastikan Anda mengonsumsi obat sebelum melakukan penerbangan. Gunakan obat yang mengandung antihistamin dan decongestan agar ketahanan tubuh terjaga.

Makan permen
Cara terbaik untuk mencegah sakit telinga saat penerbangan adalah dengan menelan ludah berulang kali agar udara keluar dari lubang telinga. Cara lainnya adalah dengan mengunyah permen karet atau permen biasa, menarik napas dalam-dalam melalui hidung, menguap, menahan napas selama tiga detik.

Manuver valsalva
Lakukan manuver valsalva, sebuah trik yang dilakukan oleh penyelam atau pilot untuk menyeimbangkan tekanan dalam telinga, dengan cara mencubit ujung hidung hingga tertutup dan meniupnya perlahan dari dalam. Hal ini akan membuka saluran udara di telinga.

Gunakan penyumbat telinga
Bila semua hal ini tidak dapat dilakukan, Anda bisa menggunakan penyumbat telinga bertekanan, untuk menyeimbangkan tekanan udara dalam telinga yang dapat dibeli di apotik.

travel.okezone.com

Sukhoi Superjet 100 Lolos Uji Terbang Di Wilayah Udara Indonesia

Sukhoi Superjet 100
Kemenhub: Pesawat Sukhoi SJ-100 Bisa Terbang di Indonesia

Kementerian Perhubungan menyatakan secara resmi pesawat komersial Sukhoi Super Jet (SJ-100) lolos uji terbang di wilayah udara Indonesia. Nantinya, pesawat Sukhoi SJ-100 bisa memiliki nomor registrasi penerbangan di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan Kemenhub Bambang S. Ervan kepada wartawan di Jakarta (28/11/2012). "Sudah keluar setifikasi tipe A-901 minggu lalu dengan begitu pesawat Sukhoi ini sudah didaftarkan di Kemenhub sudah teregistrasi," tuturnya.

Namun, setelah tiba di Indonesia, Kemenhub tetap akan melakukan pengecekan kembali untuk memastikan kelayakan terbang Sukhoi SJ-100 ini. "Setelah datang nanti pesawat kita periksa lagi apakah sudah sesuai dengan spesifikasi setelah Kemenhub akan mengeluarkan aircraft sertificate," tambahnya.

Terkait rencana Sky Aviation mendatangkan pesawat ini pasca tragedi jatuhnya pesawat sejenis pada acara joy flight di Gunung Salak. Bambang menegaskan, Sky Aviation bisa menggunakan pesawat asal pabrikan Rusia ini. "Sehingga Sky Aviation sudah bisa mendatangkan pesawat Sukhoi," pungkasnya.

finance.detik.com

Rabu, 28 November 2012

Maskapai Citilink Akan Tambah 14 Pesawat Airbus A320

Citilink
2013 Citilink Tambah 10 Pesawat Airbus

PT Citilink Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia tahun depan berencana memperkuat armadanya. "2013 nanti kami akan menambah 10 pesawat baru," kata Arif Wibowo, Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia di Jakarta, Senin (26/11/2012).

Lebih lanjut Arif menjelaskan, 10 unit pesawat baru tersebut berjenis Airbus A 320 yang memiliki 180 seat. "Namun sampai akhir tahun 2012 kami akan mendatangkan empat pesawat A 320," ujar Arif.

Saat ini Citilink memiliki 17 unit pesawat. Dengan penambahan empat pesawat sampai akhir tahun dan 10 pesawat pada 2013, jumlah pesawat Citilink berjumlah 31 unit.

Dengan penambahan pesawat tersebut otomatis akan menambah jumlah frekuensi penerbangan Citilink. Saat ini frekuensi penerbangan Citilink sebanyak 90 frekuensi per hari. Sampai akhir tahun akan menjadi 137 frekuensi per hari. "Tahun depan dengan masuknya pesawat baru, frekuensi penerbangan kami meningkat. Per hari akan menjadi 190 frekuensi," kata Arif.

bisniskeuangan.kompas.com

Promo Tiket Pesawat Murah AirAsia Jelang Ultah Ke-8

Indonesia AirAsia
Ultah ke-8 AirAsia, ada tiket promo cuma Rp888

Delapan tahun mengudara, AirAsia Indonesia menawarkan tiket hemat mulai dari Rp888 untuk berbagai rute penerbangan. Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dharmadi mengatakan menjelang ulang tahun AirAsia Indonesia ke-8 pada 8 Desember 2012, pihaknya ingin berbagi kebahagiaan dengan menawarkan tiket sangat hemat mulai dari Rp888. "Penawaran istimewa ini merupakan wujud terima kasih AirAsia Indonesia atas dukungan semua pihak, khususnya para penumpang setia, sehingga kami dapat memperkuat eksistensi dan terus berkembang di usia kami yang ke-8. Pada 2012 dan tahun-tahun berikutnya, kami optimis prestasi ini dapat kami pertahankan," lanjut Dharmadi, Selasa (27/11).

Dia menjelaskan tiket Rp888 ditawarkan untuk rute penerbangan Bandung-Pekanbaru, Jakarta-Semarang, Denpasar-Surabaya, Denpasar-Yogyakarta, dan berlaku juga untuk rute sebaliknya.
Periode pemesanan kursi promo ini berlangsung mulai Senin (26/11) hingga 2 Desember 2012, untuk penerbangan 3 Desember 2012 – 31 Maret 2013. Kursi dapat dipesan melalui seluruh saluran distribusi AirAsia Indonesia baik secara online di www.airasia.com, maupun di kantor penjualan AirAsia, AirAsia Travel & Service Center (ATSC), call center AirAsia di 021 2927 0999, kios penjualan tiket AirAsia di Carrefour, serta agen perjalanan terdekat. Di samping kursi hemat Rp 888, imbuhnya,

AirAsia Indonesia juga menawarkan kursi promo menarik lainnya yakni Rp108.000, untuk rute-rute populer antara lain Jakarta-Surabaya, Medan-Kuala Lumpur, Bandung-Surabaya. Tarif promo juga sebesar Rp188.000 untuk terbang dari Jakarta menuju Ujung Pandang, Yogyakarta, Denpasar, dan Singapura. "Masih ada promo menarik lainnya yaitu kursi hemat seharga Rp88.000, Rp388.000, dan Rp488.000, yang bisa dilihat melalui situs www.airasia.com atau dengan bertanya langsung ke layanan konsumen AirAsia Indonesia. Kami berkomitmen penuh untuk setia dengan semboyan kini siapapun bisa terbang," sambung Dharmadi.

www.bisnis.com

Senin, 26 November 2012

4 Maskapai Penerbangan Berjadwal Baru Indonesia Akan Beroperasi Tahun Depan

Kartika Airlines
Maskapai Batik Air, Nam Air, Kartika Airlines, & Jatayu siap terbang 2013

Kementerian Perhubungan mencatat akan ada empat perusahaan penerbangan niaga berjadwal yang akan beroperasi pada tahun depan yakni Batik Air, Nam Air, Kartika Airlines, dan Jatayu. Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan keempat calon maskapai ini tengah melakukan proses pengajuan izin usaha maupun izin terbang. "Dari empat calon maskapai itu, yang sudah memegang surat izin usaha penerbangan (SIUP) adalah Batik Air, anak usaha Lion Air," kata Djoko kepada Bisnis, saat ditemui dikantornya, Selasa (20/11/2012).

Dia menjelaskan Batik Air kini proses mengurus Air Operator Certificate (AOC), atau sertifikat izin operasi, sedangkan ketiga maskapai lainnya, yakni Nam Air, anak usaha Sriwijaya Air, Kartika Airlines, dan Jatayu masih proses SIUP. "Kartika dan Jatayu sebenarnya maskapai lama, tetapi karena sudah lama tidak terbang, izinnya hangus, dan sekarang mereka harus mengurus izin baru karena berniat terbang lagi," kata Djoko.

Dari keempat calon maskapai ini, lanjut Djoko, dua diantaranya untuk penerbangan kelas premium, yakni Batik Air dan Nam Air. Lion Air, sebagai induk perusahaan Batik Air, akan mengembangkan lini bisnisnya ke penerbangan kelas premium, dari yang saat ini penerbangan bertarif rendah atau low cost carrier (LCC). Begitu juga dengan Sriwijaya Air, Djoko melanjutkan, dengan Nam Air, Sriwijaya Air melebarkan lini bisnisnya ke pasar penerbangan kelas premium, sedangkan Sriwijaya Air sendiri masih melayani kelas medium.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay mengatakan munculnya maskapai-maskapai baru ini menandakan pasar penerbangan nasional masih terus bertumbuh. "Bayangkan saja, dari 240 juta penduduk Indonesia, jumlah penumpang udara sepanjang 2011 baru 70 juta, sedangkan satu orang diperkirakan rata-rata terbang 2-3 kali per tahun, artinya hanya sekitar 30-an persen dari total penduduk Indonesia yang sudah menikmati moda pesawat udara," kata Herry.

Menurutnya, pasar penerbangan nasional masih terus bertumbuh sekitar 15%-20% per tahun, seiring pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata 6% setahun. Pada Semester I/2012 ini saja, jumlah penumpang udara sudah bertumbuh 19% menjadi 38 juta orang, baik penumpang domestik maupun internasional. Dia menargetkan hingga akhir tahun jumlah penumpang udara dua kali lipat dari jumlah semester satu, yakni sekitar 76 juta penumpang. "Angka ini hanya pertumbuhan secara moderat, belum menghitung peak season Natal dan Tahun Baru yang tentunya angkanya akan lebbih tinggi," kata Herry.

Menurut Herry, pertumbuhan jumlah penumpang ini sudah diperhitungkan perusahaan penerbangan di Tanah Air dengan meresponnya melalui penambahan armada maupun mendirikan anak usaha baru untuk melayani penerbangan kelas yang berbeda seperti Lion Air dengan Batik Air. Herry menyebutkan penambahan kapasitas dengan menambah armada oleh maskapai di Tanah Air tidak menyebabkan kelebihan pasokan, karena pertumbuhan penawaran mengikuti pertumbuhan permintaan. "Jadi persaingan dibisnis penerbangan nasional masih kompetitif, masih persaingan sehat. Kalaupun ada satu-dua maskapai yang mengurangi rute terbangnya, ataupun menutup usahanya, bukan karena pasar yang sudah jenuh, tetapi karena strategi usaha untuk menjaga efisiensi," kata Herry.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan SIUP Batik Air sudah ditangan, dan sekarang proses AOC. Ditargetkan sudah dapat beroperasi pada Mei 2013. "Memang sedikit molor dari target semula, beroperasi pada Maret 2013, ini karena disesuaikan dengan schedule kedatangan pesawat," ucapnya.

www.bisnis.com

Sabtu, 24 November 2012

Pesawat Sukhoi Super Jet 100 Pesanan Sky Aviation Tiba Di Indonesia Desember 2012

Sukhoi Super Jet 100
Desember, Sky Aviation Datangkan Sukhoi Superjet 100

Setelah tertunda cukup lama akibat insiden kecelakaan di Gunung Salak, akhirnya maskapai PT Sky Aviation tetap akan mendatangkan satu unit pesawat Sukhoi Super Jet 100 pada Desember 2012 untuk memperkuat armadanya saat ini.

Sutito Zainudin, Marketing Manager Sky Aviation, belum lama ini mengatakan, satu unit Sukhoi SJ 100 yang akan diterima pada Desember 2012 tersebut menjadi bagian dari pemesanan 12 pesawat sejenis kepada Sukhoi Civil Aircraft Company. Kontrak pemesanan telah dibuat pada 17 Agustus 2011.

Rencananya, tiap bulan Sky Aviation akan mendatangkan satu unit pesawat. Tapi untuk tahap awal, Sukhoi yang datang itu jumlahnya tiga unit dari 12 unit yang dipesan. Sementara Sembilan Sukhoi lainnya akan datang bertahap sampai 2015. "Skema pembeliannya lease to purchased (sewa beli)," katanya.

Seluruh pesawat yang akan datang tahun ini akan dioperasikan Sky Aviation untuk kota-kota di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Pesawat-pesawat tersebut akan melengkapi 10 pesawat yang sebelumnya telah dioperasikan perseroan, terdiri dari Cessna Grand Caravan berkapasitas sembilan kursi, Fokker 50 berkapasitas 50 kursi, Cirrus SR20, dan Cirrus SR22 yang berkapasitas tiga kursi.

bisniskeuangan.kompas.com

Jumat, 23 November 2012

Pesawat CN-235

CN-235
Desain Pesawat CN-235 merupakan hasil kerja sama IPTN Indonesia (sekarang PT. Dirgantara Indonesia) dan EADS CASA Spanyol. CN-235 dikategorikan dalam pesawat kelas angkut menengah dan digerakkan oleh dua unit mesin turboprop. Kedua perusahaan pembuat pesawat terbang tersebut mengawali kerja sama dalam pembuatan desain CN-235 pada tahun 1980. Prototipe buatan CASA lebih dulu menjalani uji coba terbang perdana pada tanggal 11 Nopember 1983. Sedangkan prototipe CN-235 buatan IPTN menyusul menjalani uji coba terbang yang pertama pada tanggal 30 Desember 1983.

Setelah uji terbang yang berhasil dengan baik, secara bersamaan CASA dan IPTN melakukan proses produksi pesawat CN-235 pada bulan Desember 1986. Varian pertama adalah CN-235 Series 10 dan varian up-grade CN-235 Series 100/110 yang menggunakan dua mesin General Electric CT7-9C berdaya 1750 shp bukan jenis CT7-7A berdaya 1700 shp seperti pada model sebelumnya.

Meskipun desain awal CN-235 merupakan hasil kerja sama IPTN dan CASA, tapi pada perjalanan waktu kemudian kedua perusahaan ini mengembangkan pesawat tersebut secara terpisah dengan varian masing-masing. Berikut ini adalah pengembangan dari pesawat CN-235 oleh IPTN (PT. Dirgantara Indonesia) dan CASA dengan masing-masing varian yang berbeda.

Varian hasil pengembangan PT.Dirgantara Indonesia :
  • CN-235-10 : Versi produksi awal (diproduksi 15 buah oleh masing-masing perusahaan), menggunakan mesin GE CT7-7A.
  • CN-235-110 : Secara umum sama dg seri 10 tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dalam nacel komposit baru ,mempunyai sistem elektrikal, peringatan and environmental yang lebih dikembangkan lagi dibanding seri 100 milik CASA.
  • CN-235-220 : Versi Pengembangan. Pembentukan kembali struktur untuk bobot operasi yang lebih tinggi , pengambangan aerodinamik pada leading-edges sayap dan rudder, pengurangan panjang landasan yang dibutuhkan dan penambahan jarak tempuh dengan beban maksimum (MTOW=Maximum Take Off Weight).
  • CN-235 MPA : Versi Patroli Maritim, dilengkapi dengan Navigation System, Comunication System, dan mission system ( mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam singapore airshow 2008 ).
  • CN235-330 Phoenix : Modifikasi dari seri 220, ditawarkan IPTN ( dengan avionik Honeywell baru, EW system ARL-2002 dan 16.800 kg MTOW ) kepada Royal Australian Air Force untuk Project Air 5190 tactical airlift requirement, tapi dibatalkan karena masalah finansial pada tahun 1998.
Varian hasil pengembangan EADS CASA :
  • CN-235-10 : Versi produksi awal (diproduksi 15 buah oleh masing-masing perusahaan), menggunakan mesin GE CT7-7A.
  • CN-235-100 : Secara umum sama dg seri 10 tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dalam nacel komposit baru.
  • CN-235-200 : Versi Pengembangan dengan pembentukan kembali struktur pesawat untuk bobot operasi yang lebih tinggi , pengambangan aerodinamik pada leading-edges sayap dan rudder, pengurangan panjang landasan yang dibutuhkan serta penambahan jarak tempuh dengan beban maksimum.
  • CN-235-300 : Modifikasi CASA pada seri 200,dengan avionik Honeywell. Kelebihan lain termasuk pengembangan sistem presurisasi dan fasilitas instalasi opsional twin nosewheel.
  • CN-235 ASW/ASuW/MPA : Versi Maritim.
  • CN-295 : Versi dengan badan lebih panjang, beban 50% lebih banyak dan mesin baru PW127G.
Berikut ini adalah spesifikasi varian CN-235-100/110 :

KARAKTERISTIK UMUM :
Jumlah Crew2 orang pilot
Kapasitas Penumpang45 orang
Panjang21,40 meter
Tinggi8,18 meter
Bentang Sayap25,81 meter
Luas Area Sayap59,1 meter per segi
Berat Kosong9.800 kg
Berat Isi15.500 kg (16.500 kg untuk versi militer)
Maksimum Tinggal Landas15.100 kg
Mesin Penggerak2 unit mesin 2× General Electric CT79C turboprops, 1.395 kW (1,850 bhp)
KINERJA :
Kecepatan Maksimum509 km/jam
Jarak Jelajah Terbang796 km
Daya Menanjak542 meter/menit

Berikut ini adalah negara-negara pengguna CN-235 :
Indonesia, Botswana, Brunei, Chili, Colombia, Ekuador, Perancis, Gabon, Irlandia, Malaysia, Maroko, Pakistan, Panama, Papua New Guinea, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Utara, Thailand, Turki, UAE, dan Amerika Serikat.

wikipedia.org

Robot Pengusir Burung di Bandar Udara Buatan Perusahaan Korea

Kendaraan UGV pengusir burung di bandara
Korea Ciptakan Robot Pengusir Burung

Korean Atomic Energy Group dan LIG Nex1 (perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan di bawah LG Corp) telah melakukan kerjasama pengembangan kendaraan tanpa awak yang disebut sebagai robot pertahanan serangan burung pertama di dunia. Burung merupakan masalah utama di sekitar pangkalan udara militer dan pelabuhan udara di seluruh dunia karena dapat menyebabkan kerusakan serius ketika mereka bertabrakan atau terhisap ke dalam mesin pesawat terbang. Robot tersebut merupakan kendaraan enam roda tanpa awak (unmanned ground vehicle/UGV) yang menggabungkan accoustic directional dan pola laser untuk mengusir burung.

UGV merupakan kendaraan semi-otonomous. Seorang operator akan mengatur operasional alat ini dari sebuah stasiun pengendali. Maksimal dalam satu stasiun pengendali dapat memonitor hingga empat unit UGV. Robot ini mampu menghindari rintangan dan kembali ke lokasi yang dituju secara otomatis, sehingga walaupun tidak dioperasikan lewat stasiun pengendali, ia tidak akan menyebabkan kecelakaan. Robot ini memiliki ukuran panjang sekitar 2,5 meter dengan bobot 1,09 ton. Ia dilengkapi dengan sebuah kombinasi dari transmisi dan pendetesi akustik terarah, pemancar laser hijau, kamera siang-malam, pencitra panas dan pemindai laser sehingga dapat dioperasikan baik siang maupun malam dalam berbagai kondisi cuaca.

Menurut KBS news, lebih dari 460 serangan burung dalam lima tahun terakhir di Korea Selatan. Para perancang mengklaim UGV kreasi mereka itu 20 persen lebih efektif dibandingkan dengan sistem lain saat dioperasikan. Channel A Korea Selatan menggambarkan suara yang dipancarkan oleh UGV merupakan serangkaian letupan kencang (100 dB) hingga lebih dari 13 suara, diantaranya berasal dari tiruan suara predator yang ditakuti oleh para burung. Kamera-kamera yang dimiliki robot UGV mampu melacak seekor burung berukuran 30,5 cm dari jarak 300 meter, dan laser hijau dapat memancar hingga sejauh 2 km untuk mengusir burung-burung pergi menjauh.

Proyek UGV pertama diumumkan pada 2009 dan pada akhir 2011 lalu, uji coba lapangan pertama dilakukan di sebuah pangkalan udara militer Korea Selatan. Saat ini UGV tengah dioperasikan di berbagai lapangan udara yang bertujuan untuk membuktikan kemampuan alat tersebut kepada calon konsumen global.

Teknologi yang dikembangkan untuk UGV ini bisa juga diterapkan untuk kendaraan tempur tanpa awak untuk sistem pendeteksi ranjau darat serta kendaraan pengangkut pasokan kebutuhan tentara di medan perang.

www.mediaindonesia.com

Rabu, 21 November 2012

Garuda Indonesia Tambah 24 Pesawat Baru Tahun Depan

Garuda Indonesia
Tambah Pesawat, GIAA Raih Pinjaman US$120 Jt

PT Garuda Indonesia (GIAA) mendapatkan fasilitas kredit sindikasi senilai US$120 juta untuk pengadaan pesawat.

Hal itu disampaikan EVP Finance PT Garuda Indonesia Tbk, Handrito Hardjono, saat dihubungi, Selasa (20/11/2012). "Kredit sindikasi ini digunakan untuk pengadaan pesawat tahun ini dan tahun depan," ujar Handrito.

Perseroan mendapatkan fasilitas kredit sindikasi senilai US$120 juta. Citi bertindak sebagai bank koordinasi bersama dengan tujuh lembaga keuangan lainnya. Lembaga keuangan tersebut antara lain PT Bank Panin Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, First Gulf Bank PJSC Singapore Branch, Korea Development Bank, Standard Chartered Bank dan Bank of China Limited.

Perseroan berencana akan menambah 24 armada pesawat baru pada 2013. Hingga 2015, perseroan akan mendatangkan 100 unit pesawat.

pasarmodal.inilah.com

Yang Sebaiknya Dilakukan Saat Pesawat Mengalami Guncangan

Turbulence
Tips Tetap Tenang Saat Pesawat Alami Guncangan

Saat melakukan penerbangan, terkadang terjadi turbulence atau guncangan kecil selama perjalanan. Guncangan ini disebabkan oleh keadaan cuaca, atau hal lain namun dapat membuat penumpang panik. Bagaimana cara menghindari kecemasan saat terjadi guncangan di pesawat? Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari Inflightinsider:

Pilih tempat duduk terdepan
Untuk menghindari efek guncangan, pilih tempat duduk yang berada di bagian depan kabin. Di bagian ini, saat terjadi guncangan pesawat akan cenderung tidak terasa karena umumnya efek guncangan lebih keras di bagian belakang pesawat

Tanyakan pada kru pesawat
Saat Anda naik pesawat, tanyakan kepada kru awak pesawat apakah saat perjalanan akan terjadi guncangan akibat cuaca atau hal lain. Hal ini dapat menyiapkan Anda secara mental, dan untuk menyiapkan diri Anda juga bisa memakan obat anti mabuk agar tertidur selama perjalanan sehingga apabila terjadi guncangan tidak terlalu terasa.

Selalu kenakan sabuk pengaman
Selalu kenakan sabuk pengaman, terutama apabila Anda melihat awak kru pesawat juga melakukan hal yang sama, dan ketika nyampu tanda kenakan sabuk pengaman dinyalakan. Guncangan kecil dapat berakibat fatal seperti terlempar atau terjatuhnya Anda apabila tidak mengenakan sabuk pengaman.

Tetap tenang
Jika terjadi guncangan, tetap tenang dan ambil napas dalam. Ketika stress atau mengalami tekanan, Anda cenderung untuk lupa bernapas, karena itu dengan mengambil napas dalam-dalam dapat membuat diri Anda lebih tenang.

travel.okezone.com

Selasa, 20 November 2012

Sejarah Teknologi Roket

Roket Panah Api Prajurit Kerajaan Mongol
Roket Panah Api Prajurit Kerajaan Mongol. ZonaAero | Sejarah Teknologi Roket.
Roket sudah sejak lama dibuat dan digunakan oleh manusia. Menurut beberapa catatan menuliskan bahwa orang China telah menyertakan pemakaian roket dalam ritual agama dan sebagai pertunjukan hiburan pada sekitar 300 tahun sebelum masehi. Roket pada waktu itu kegunaannya sama seperti mainan petasan yang sering kita lihat pada saat menjelang atau sesudah hari raya. Bahan bakar yang digunakan pada roket buatan orang China pada waktu itu berupa bubuk mesiu. Hampir mirip seperti yang digunakan oleh petasan jaman sekarang itu. Kemudian pada tahun 1232 masehi, roket mulai digunakan dalam perang atau pertempuran pada saat penyerbuan dan pengepungan tentara Mongol pada kota Kai Feng Fu. Roket yang digunakan dalam pertempuran saat itu masih berukuran kecil dan disebut dengan nama panah api.

Roket Torpedo, Konsep Joanes de Fontana
Roket Torpedo, Konsep Joanes de Fontana.
Pada abad 13 hingga 19 masehi roket masih belum mengalami perkembangan yang berarti. Meskipun sudah makin banyak digunakan orang, umumnya dalam perang. Roket masih menggunakan bahan bakar yang terbuat dari bubuk mesiu. Tapi telah ditemukan beberapa catatan tentang percobaan pembuatan roket antara abad 13 sampai 15. Salah satunya adalah catatan yang dibuat oleh Joanes de Fontana dari Italia. Menurut catatan itu beliau pernah berusaha merancang torpedo yang dilengkapi dengan roket untuk menyerang kapal laut.

Roket buatan Robbert H. Goddard
Roket buatan Robbert H. Goddard.
Bermula dari novel

Beberapa cerita tentang perjalanan ruang angkasa juga sudah ditulis orang pada kurun sebelum abad 20. Misalnya Legenda Wan-Hoo di negeri China yang mengisahkan tentang usaha Wan-Hoo untuk membuat kursi terbang yang dipasangi dengan 47 buah roket. Atau From Earth to The Moon, novel karya Jules Verne (1865) dan The War of The Worlds novel karya H.G. Wells (1898). Dan ternyata kedua novel itulah yang menurut orang telah menginspirasi 3 orang ahli roket yang digelar sebagai perintis era roket modern pada awal abad 20. Ketiga orang itu adalah Hermann Oberth, Robbert H. Goddard, dan Wernher von Braun.

Beberapa roket ilmiah berhasil dibuat dan diluncurkan oleh Robbert Goddard. Meskipun pada awalnya hanya bisa mencapai ketinggian 12 meter, tapi itulah roket yang telah tercatat sebagai awal sejarah era peroketan modern. Goddard beruntung karena mandapat dukungan dana dari pemerintah AS. Hal yang sama tidak dialami oleh Hermann Oberth. Konsep roket berbahan bakar jarak jauh yang telah disusunnya malah ditolak oleh militer Jerman. Untuk menghilangkan rasa kecewanya, Oberth mempublikasikan konsepnya itu pada buku yang berjudul Die Rakete zu den Planetenraumen. Dalam versi bahasa Inggris judulnya diubah menjadi Rocket into Planetary Space.

Roket V-2 rancangan Wernher von Braun
Roket V-2 rancangan Wernher von Braun.
Meskipun masih satu negara, nasib Wernher von Braun tidak seburuk Oberth. Braun justru bisa dianggap lebih sukses dalam pengembangan roket dibanding usaha-usaha serupa yang telah lebih dulu dilakukan oleh pakar roket lainnya. Militer Jerman benar-benar memanfaatkan keahliannya itu. Pada 1934 ia direkrut oleh lembaga riset Angkatan Bersenjata Jerman, untuk mengadakan riset tentang roket, guna memantapkan Hitler melangkah ke Perang Dunia II. Riset yang sangat dijaga kerahasiaannya itu berhasil mengembangkan roket A-3 dengan tinggi 137 cm dan berstabilisasi giroskopis, yang berhasil diluncurkan dengan ketinggian 2 km. Roket A-3 masih mengalami perkembangan sampai menjadi A-4 atau dikenal juga dengan V-2 (Vengeance Weapon Number 2).

Roket Saturn V
Roket Saturn V.
Setelah kekalahan Jerman pada PD-II, von Braun dan anggota penelitiannya menyerahkan diri ke AS. Dan mulai sejak itu giliran Amerika yang memanfaatkan kejeniusan ahli roket ini. Selama kurang lebih 20 tahun Wernher von Braun memberikan sumbangan nyata bagi perkembangan usaha manusia untuk mewujudkan rencana perjalanan ruang angkasa. Sumbangannya itu antara lain dengan mengembangkan roket Redstone yang telah menghantarkan Alan B. Shepherd hingga ke orbit pada tahun 1961. Kemudian disusul dengan pembuatan roket Saturnus 1, Saturnus 1B, hingga Saturnus V. Von Braun juga dilibatkan dalam pelaksanaan proyek penerbangan berawak seperti : Mercury, Gemini dan proyek Apollo yang telah berhasil mendaratkan Neil Amstrong dan Edwin Aldrin di bulan pada tanggal 20 Juli 1969. Setelah selesainya proyek Apollo, Wernher von Braun mengundurkan diri dari NASA pada tahun 1972.

Ketika negara Uni Sovyet sudah terpecah dan tidak ada lagi, maka Amerika menjadi negara nomor satu dalam perlombaan eksplorasi angkasa luar. Sebelumnya negara ini harus bersaing ketat dengan Uni Sovyet. Kedigdayaan di angkasa luar ini makin dikukuhkan dengan keberhasilan pelaksanaan program Space Shutle, pesawat ulang-alik. Program pesawat ulang-alik ini membuat perjalanan ke ruang angkasa menjadi lebih murah dan praktis karena modulnya bisa digunakan berulang-ulang. Tidak seperti sebelumnya yang hanya bisa digunakan sekali pakai.

Senin, 19 November 2012

Penerbangan Batam-Tapanuli Utara Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisatawan Ke Danau Toba

Danau Toba
Sumut Incar Wisatawan Singapura Melalui Batam

Provinsi Sumatra Utara berharap wisatawan Singapura akan semakin banyak berkunjung ke daerah tersebut, bersamaan dibukanya penerbangan langsung dari Bandara Internasional Hang Nadim ke Bandara Silangit yang terketak di Tapanuli Utara menggunakan pesawat Sky Aviation. Pembukaan rute baru Batam ke Tapanuli Utara berharap akan semakin banyak wisatawan Singapura dan wisatawan dalam negeri akan mengunjungi Danau Toba sebagai salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat Sumatra Utara, TB Silalahi saat peresmian rute baru Batam-Tapanuli Utara di Batam, Sabtu (17/11/2012).

Dalam penerbangan perdana tersebut, turut datang ke Batam Bupati Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Toba Samosir, Humban Hasundutan, serta beberapa pejabat kota/kabupaten tersebut. Ia mengatakan, bila wisatawan Singapura datang langsung ke Medan kemudian mengunjungi kawasan Danau Toba maka biaya yang dikeluarkan juah lebih mahal dibanding bila datang melalui Batam. "Akses dari Singapura ke Batam dan ke Danau Toba jauh lebih mudah jika harus ditempuh dari Singapura ke Danau Toba melalui Medan. Sehingga penerbangan dari Batam menuju Tapanuli Utara akan mampu meningkatkan kunjungan ke Sumatra Utara," katanya.

Ketua Pesta Danau Toba pada 28-30 Desember 2012, JR Saragih mengatakan dengan pembukaan rute barau tersebut akan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Danau Toba. "Selama ini dunia pariwisata kawasan tersebut tidak bisa berkembang karena daerahnya terisolasi jauh dari pusat kota Sumatra Utara di Medan. Dengan rute baru ini akan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Sumatra Utara untuk menikmati pesta adat tersebut," tuturnya.

Ia berharap, dengan pembukaan rute baru akan mempercepat kemajuan wisatawan dan perekonomian beberapa daerah di Kawasan Danau Toba yang selama ini masih terkendala transportasi.

Area Manager Regional Sumatera, Kholil Wahyudi mengatakan Sky lanjut Kholil merupakan maskapai komersial pertama yang terbang ke Silangit, karena adanya kerjasama dengan pemerintah setempat untuk mempermudah akses transportasi, pariwisata, dan pembangunan di Tapanuli. "Selama ini, akses transportasi ke Silangit cukup jauh jika melalui jalur darat sekitar tujuh jam dari Kota Medan. Sehingga banyak wisatawan domestik, maupun luar negeri banyak yang mengurungkan niatnya untuk pergi ke Silangit," kata dia.

Sky Aviation, kata dia akan melayani penerbangan dari Batam ke Silangit, Tapanuli Utara yakni pada Jumat dan Minggu, masing-masing satu kali penerbangan. "Dari Batam akan terbang sekitar pukul 12.30 WIB, sedangkan dari Silangit kembali ke Batam pukul 14.30 WIB," jelasnya.

travel.kompas.com

Minggu, 18 November 2012

Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sumatera Selatan
Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II adalah bandara yang melayani kota Palembang, Sumatra Selatan dan sekitarnya. Bandara ini terletak di wilayah KM.10 Kecamatan Sukarame. Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 2. Nama bandara ini diambil dari nama Sultan Mahmud Badaruddin II (1767 - 1862), seorang pahlawan daerah yang pernah memimpin Kesultanan Palembang Darussalam (1803 - 1819).

Sejarah singkat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

Bandara ini pada awalnya dibangun oleh tentara Jepang pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942-1943. Pada 15 Juli 1963, bandara ini menjadi lapangan udara bersama, baik untuk kegunaan sipil maupun militer. Kemudian pada 21 Agustus 1975 status bandara ini menjadi Pelabuhan Udara (Pelud) Sipil Talang Betutu. Pada 3 April 1985, bandara ini berganti nama menjadi Pelud Sultan Mahmud Badaruddin II. Tak lama kemudian istilah Pelud Sultan Mahmud Badaruddin II diubah menjadi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pada tanggal 1 September 1985.

Terhitung 1 April 1991, bandara ini resmi dikelola oleh Manajemen Perum Angkasa Pura II. Pada 2 Januari 1992 Manajemen Perum Angkasa Pura II berganti status menjadi PT (Persero) Angkasa Pura II.

Pada saat Provinsi Sumatera Selatan resmi terpilih sebagai tuan rumah PON XVI tahun 2004, pemerintah berupaya untuk memperbesar kapasitas bandara sekaligus merubah status bandara ini menjadi bandara internasional. Gedung terminal baru Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II akhirnya berhasil rampung dan diresmikan pada 27 September 2005.

Pengembangan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

Bandara ini telah resmi menjadi bandara bertaraf internasional dan bisa didarati oleh pesawat yang berbadan besar pada 27 September 2005. Pengembangan bandara tersebut mulai dilakukan pada 18 September 2003 dengan total biaya Rp366,7 miliar yang berasal dari Japan International Bank Corporation Rp251,9 miliar dan dana pendamping dari APBN sebesar Rp114,8 miliar.

Antara perkembangan yang dilaksanakan adalah perpanjangan landas pacu sepanjang 300 meter x 60 meter menjadi 3.000 meter x 60 meter, pembangunan tempat parkir kendaraan seluas 20.000 meter yang dapat menampung 1.000 kendaraan serta pembangunan gedung terminal penumpang tiga lantai seluas 13.000 meter persegi yang dapat menampung 1250 penumpang, dilengkapi garbata dan terminal kargo dan bangunan penunjang lainnya seluas 1.900 meter persegi.

Hasil pengembangan ini membuat Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dapat didarati pesawat Airbus A330 dan sejenisnya serta Boeing 747 . Selain itu, arus penumpang diproyeksikan akan naik dari 7.720 penumpang menjadi 16.560 penumpang. Setelah itu akan ada pembangunan jalan tol Indralaya-Palembang-Bandara Sultan Mahmud Badarudin II untuk mempermudah akses ke Bandara.

Kode Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
IATA:PLM
ICAO:WIPP

Jadwal Penerbangan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan

Maskapai dan rute penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan

Terminal Intern
MaskapaiRute Penerbangan
Susi Air: Palembang - Lubuk Linggau

Terminal Domestik
Batavia Air:Palembang - Jakarta
Garuda Indonesia:Palembang - Jakarta
Kartika Airlines:Palembang - Batam
Lion Airlines:Palembang - Jakarta
Riau Airlines:Palembang - Batam
Sriwijaya Air:Palembang - Jakarta, Palembang - Pangkal Pinang
Merpati Nusantara Airlines:Palembang - Jakarta, Palembang - Batam
Wings Air:Palembang - Jakarta

Terminal Internasional
Silk Air:Palembang - Singapura
Sriwijaya Air:Palembang -Kuala Lumpur

Spesifikasi Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II


I Data Umum          
1 Kelas : Internasional  
2 Luas : 234,197 Ha  
3 Alamat : Jl. Tanjung Api - Api No. 1 - Palembang 30155
4 Telepon : (0711) 385001  
5 Faksimili : (0711) 385015  
6 E-mail : ap2_plm@angkasapura2.co.id
   
II Lokasi          
1 Koordinat/Elevasi : 02'54" LS dan 104'42" BT  
2 Kode ICAO/IATA : WIPP/PLM  
3 Jam Operasi : 06.00 WIB - 21.00 WIB  
4 Jarak dari kota : ± 12 km arah Barat Laut dari pusat kota Palembang
   
III Spesifikasi Bandara          
1 Landasan :  
  Arah Timur - Barat (11/29)  
  Dimensi (2500 x 45) m²  
   
2 Taxiway  
  No.T/W Posisi Dimensi Luas (m²)  
  N1 : Paralel (2500 x 30) m² 75000  
   
3 Apron Area : 54,530 m²  
   
4 Tipe Pesawat : Jenis Pesawat Posisi Parking Stand  
  B 747 - 400 (Khusus Haji)  
  A 330 / A 300* 3  
  B 737 / F 28 3  
  F 50 / CN 235 1  
  C 212 / DHC 6 1  
  Jumlah : 8  
   
5 Terminal Penumpang : Luas Kapasitas  
   10,155 m²  1,660,013 org/thn  
   
6 Terminal Kargo : Luas Kapasitas  
   2,020 m²  8,558,966 kg/thn  
   
IV Fasilitas Penerbangan          
1 Telekomunikasi : VHF/HF (AMS & AFS), Multi Channel, Voice Recorder, AMSC, ADC Consule, APP Consule,ATIS, PSR/SSR
 
2 Navigasi Udara : Cat I ILS, DVOR/DME, NDB, Radar
3 PKP - PK : Cat. VII  
4 Airfield Lightening CAT I PALS, SQFL R/W 29, SALS R/W 11, PAPI R/W 11 - 29
   
V Fasilitas Bandara          
1 Power Supply : PLN, MPS/Genset  
2 Water Supply : PDAM  
3 Peralatan Mekanikal : Timbangan, Conveyor belt, Trolley, Garbarata, Escalator, AC
4 Keamanan : X-Ray, Walk Through Metal Detector, Hand Held Metal Detector, Security CCTV
 
   
5 Parkir Kendaraan : Luas Kapasitas  
  14,000 m² 400 Kendaraan  
   
6 Pelataran GSE : 700 m²  
   
7 Meteo  
  Pengamatan : Tersedia  
  Prakiraan : Tersedia  
8 CIQ  
  Bea Cukai : Tersedia  
  Imigrasi : Tersedia  
  Karantina : Tersedia  
   
9 Transportasi Darat : Taxi  
10 Pelayanan Umum : Bank, Telepon Umum, Restaurant & Kafetaria, Drugs Store
11 Penunjang Lain : Perkantoran/Administrasi,Pengolahan Limbah Cair (STP),Gd. VIP/VVIP,Gd. Operasi,Gedung - gedung lain
     

wikipedia.org, angkasapura2.co.id, bandarasmb2.com