Cari di Blog Ini

Sabtu, 30 Juni 2012

GMF AeroAsia, Perusahaan MRO Pertama Indonesia Yang Memiliki Kemampuan Overhaul Landing Gear B737-NG

GMF AeroAsia
GMF Tambah Kapabilitas Perawatan Pesawat B737-NG

PT GMF AeroAsia berhasil menambah kapabilitas terbaru untuk perawatan pesawat B737-NG setelah menyelesaikan overhaul landing gear pesawat B737-NG Garuda Indonesia. Overhaul landing gear merupakan perawatan besar terhadap landing gear pesawat berdasarkan ketentuan yang dibuat oleh Boeing Company sebagai pabrik pesawat B737-NG. "GMF merupakan perusahaan MRO pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan overhaul landing gear B737-NG," kata Direktur Utama PT GMF AeroAsia, Richard Budihadianto dalam First Delivery Ceremony for B737NG Overhaul, GMF New Capability di Cengkareng, Jakarta (29/6).

Menurut Richard, kapabilitas overhaul landing gear ini melengkapi kemampuan yang telah dimiliki oleh PT GMF AeroAsia dalam melaksanakan perawatan pesawat B737-NG. Sampai saat ini, GMF AeroAsia telah memiliki kemampuan melakukan perawatan C-Check untuk pesawat B737-NG. Kapabilitas ini akan terus ditingkatkan dengan menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan handal serta fasilitas perawatan yang memadai. "Pengembangan kapabilitas kami lakukan sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh manufacture maupun authority," kata Richard.

Selain pengembangan kapabilitas untuk B737-NG, GMF AeroAsia juga sedang mengembangkan kapabilitas overhaul landing gear untuk pesawat A320. Pengembangan ini ditargetkan rampung tahun 2013 sehingga overhaul landing pesawat A320 sudah dapat dilakukan di GMF. "Maskapai nasional tidak perlu lagi mengirim pekerjaan overhaul landing gear ke luar negeri sehingga dapat menghemat biaya dan menekan devisa," katanya. Dengan kapabilitas terbaru peluang pasar yang bisa dibidik oleh GMF semakin luas.

Richard juga menambahkan, GMF AeroAsia mengembangkan kemampuan perawatan untuk mengantisipasi pertumbuhan industri aviasi yang ditandai dengan kehadiran jenis-jenis pesawat terbaru. Tapi, pada saat yang sama GMF juga tetap mempertahankan beberapa kapabilitas untuk tipe pesawat yang telah digunakan operator seperti B737-Classic. "Semakin banyak kapabilitas yang kami miliki tentu semakin baik," katanya. Apalagi dalam dua tahun terakhir kecenderungan pasar perawatan pesawat di Amerika dan Eropa beralih ke kawasan Asia Pasifik.

Selain pengembangan kapabilitas, GMF juga berkomitmen mengembangkan kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan pasar perawatan nasional maupun pasar global. Pengembangan kapabilitas untuk B737-NG dan A320 terus dilakukan karena dua tipe pesawat ini paling banyak digunakan maskapai di dalam maupun luar negeri karena tergolong pesawat yang efisien dalam penggunaan fuel. "Selain itu, tipe pesawat ini juga dikenal lebih ramah lingkungan," katanya.

Populasi pesawat B737-NG, baik di Indonesia maupun di manca negara bertambah setiap tahun. Sebagian besar perusahaan penerbangan di Indonesia telah mengalihkan operasional pesawatnya dari B737-Classic dengan B737-NG maupun A320. "GMF telah mendapatkan sertifikat approval dari FAA dan EASA untuk perawatan dua tipe pesawat terbaru ini," katanya.

Kapabilitas GMF dalam perawatan B737-NG dan A320 ini dilakukan bertahap mulai A-Check hingga kini telah menguasai perawatan C-Check dan dilanjutkan dengan kapabilitas overhaul landing gear untuk component maintenance. Penambahan kapabilitas ini tentu saja menambah kemampuan GMF dalam menjalankan bisnis perawatan pesawat. Apalagi belum lama ini GMF ditetakan sebagai Authorized Services Facility (ASF) Bombardier yang pertama di Asia Pasifik dan yang keenam di dunia untuk melakukan perawatan pesawat Bombardier tipe CRJ Series (700/900/1000). "Semua proses pengembangan kapabilitas ini sesuai dengan ketentuan authority," katanya.

Hingga kini, GMF AeroAsia telah memiliki sertifikat approval dari DKUPPU (Indonesia), FAA (Amerika Serikat), EASA (Eropa) dan sertifikat approval dari 16 negara lebih untuk menangani perawatan berbagai jenis pesawat buatan Boeing maupun Airbus. Beberapa tipe pesawat yang menjalani perawatan di GMF antara lain B737-Series, B747-Series, B737-NG, A320, A330, dan lain-lain. "Semua ini semakin memperkuat posisi GMF di pasar perawatan pesawat global," kata Richard Budihadianto.

www.bipnewsroom.info

Jumat, 29 Juni 2012

PT AP II Targetkan 9 Bandara Menjadi Bandara Bertaraf Internasional

Terminal Bandara Kuala Namu Sumatera Utara
Bangun Bandara Dunia, AP II Tambah Direktur

PT Angkasa Pura II menyambut baik ide Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, yang akan menambah satu direktur baru dalam jajaran direksi perseroan. Pejabat baru itu adalah direktur konstruksi, yang akan fokus dalam pembangunan dan pengembangan bandara yang dioperasikan Angkasa Pura II.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, menjelaskan, pihaknya saat ini sedang dalam tahap pembangunan besar-besaran. Di mana, ada sembilan bandara yang ditargetkan menjadi bandara bertaraf internasional. "Jadi, policy Pak Dahlan kami dukung penuh, karena untuk focus pembangunan," kata dia, Jumat 29 Juni 2012.

Seperti diketahui, Angkasa Pura II menjadikan pengembangan bandara sebagai bagian dari program internasionalisasi untuk mengantarkan sebagai perusahaan kelas dunia. Sembilan dari 12 bandara yang dioperasikan Angkasa Pura akan menjadi proyek percontohan bandara kelas dunia. Saat ini, perseroan tengah mengembangkan sembilan bandara dengan meningkatkan daya tampung yang tidak lagi sesuai dengan jumlah pergerakan. Fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas terminal penumpang, termasuk segala fasilitas penunjang lain seperti apron, runway, serta aksesibilitas.

Tri menjelaskan, saat ini, tugas-tugas konstruksi masih digabung dengan peran direktur operasi dan teknik. Dengan dipisahnya wewenang antara operasional dan teknik, diharapkan Angkasa Pura II dapat fokus dalam mengembangkan bandara. "Kami ingin berlari dengan cepat," katanya.

Saat ini, dia menambahkan, Angkasa Pura II sedang diminta untuk mengkaji dan menyiapkan struktur organisasi baru. Sejak Mei lalu, menurut Tri, pihaknya tengah menyusun proposal untuk diajukan kepada Kementerian BUMN. Ditargetkan, pada Agustus mendatang, Angkasa Pura II sudah mempunyai satu direktur baru.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta Angkasa Pura II untuk menambah satu direktur dalam jajaran direksinya, yaitu direktur konstruksi. Permintaan itu terkait banyaknya proyek-proyek bandara yang dikerjakan oleh Angkasa Pura II.

bisnis.vivanews.com

Garuda Indonesia Bersiap Ungguli Singapore Airlines

Garuda Indonesia
Garuda Yakin Kalahkan Singapore Airlines

PT Garuda Indonesia optimistis bisa mengalahkan maskapai penerbangan Singapore Airlines. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia, sekaligus Ketua INACA, Emirsyah Satar.

Dalam mendorong potensi Garuda, Emirsyah Satar percaya kepada timnya untuk bisa bekerja lebih maksimal. Strategi utama Garuda agar bisa menjadi maskapai nomor satu dengan cara bekerja keras. "Pokoknya apa yang terjadi di Garuda merupakan hasil kerja keras semua orang di Garuda," kata Emirsyah di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/6/2012).

Emir juga mengatakan, dalam waktu dekat Garuda akan tumbuh berkembang jauh dari sebelumnya. "Garuda ke depannya kita besar lagi,"ungkap Emirsyah Satar.

Sebagai penerbangan bintang empat, Garuda kini sudah sejajar dengan 32 perusahaan penerbangan dunia, seperti Air France Perancis, JAL Jepang, Dragonair Hongkong, Qantas Australia, dan Korean Air Korea.

Garuda sudah keluar dari jajaran bintang tiga, seperti Canadian Air Kanada, Royal Brunei, dan Saudian Airlines Arab Saudi, serta 116 perusahaan penerbangan lainnya.

bisniskeuangan.kompas.com

Rabu, 27 Juni 2012

INACA: Industri Penerbangan Indonesia Butuh Ribuan Pilot Pesawat Terbang

Kokpit Pesawat Terbang Komersial
Industri Penerbangan Nasional Butuh Ribuan Pilot

Presiden INACA (Indonesia National Air Carriers Assciation), Emirsyah Satar, mengatakan, Indonesia akan membutuhkan minimal 4.000 pilot dan ribuan pekerja teknisi seiring dengan pesatnya perkembangan industri penerbangan di negeri ini. "Dengan pesatnya perkembangan industri penerbangan di Indonesia dan pemberlakuan kebijakan Asean Open Sky di tahun 2015, hingga kebijakan pasar penerbangan tunggal di Asean tahun 2020, Indonesia akan membutuhkan setidaknya 4.000 pilot, 7.500 teknisi, dan 1.000 pengontrol lalu lintas," sebut Emirsyah dalam acara Indonesia Aviation Training&Education Conference 2012, di Jakarta, Rabu (27/6/2012).

Ia menjelaskan sektor penerbangan Indonesia tumbuh sangat pesat. Ini ditunjukkan dengan perkembangan pesawat baru sekitar 8 persen per tahun. Apalagi populasi penduduk Indonesia telah mencapai angka 240 juta orang. Ini menandakan pasar yang potensial bagi maskapai penerbangan. Akan tetapi, industri penerbangan nasional belum bisa disuplai oleh tenaga pilot dan teknisi yang cukup.

Emirsyah menyebutkan, sekolah penerbangan di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Indonesia hanya punya 13 sekolah penerbangan. Kalah jauh ketimbang Amerika Serikat dengan 1.076 sekolah dan Uni Eropa dengan 369 sekolah.

Oleh sebab itu, kata Emirsyah, IATEC diselenggarakan. Melalui IATEC, para penyelenggaran pelatihan, ahli penerbangan ternama di dunia, Pemerintah Indonesia, maskapai penerbangan dan asosiasi penerbangan lainnya saling bekerja sama. "Untuk menjawab tantangan tersebut, INACA bekerja sama dengan Agen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan dan Transportasi mengadakan konferensi internasional pertama yang terfokus pada pelatihan penerbangan untuk kebutuhan Indonesia yang disebut IATEC," pungkas dia.

bisniskeuangan.kompas.com

Selasa, 26 Juni 2012

Bandar Udara Kalimarau: Landasan Pacu 2.250 meter Diresmikan Bupati Berau

Bandara Kalimarau Berau Kalimantan Timur
Runway Kalimarau 2.250 Meter Diresmikan

Kenyamanan aktivitas penerbangan di Bandara Kalimarau terus ditingkatkan. Tidak hanya peningkatan fasilitas terminal bandara, tetapi juga peningkatan keamanan dan keselamatan penerbangan. Salah satunya adalah perpanjangan landasan pacu atau runway yang sebelumnya 1.850 meter menjadi 2.250 meter. Penambahan panjang landasan 400 meter itu, secara khusus diresmikan oleh Bupati Berau Makmur HAPK, Sabtu (23/6) sore lalu. Peresmian disaksikan jajaran Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur, serta otoritas bandara dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Berau.

Penambahan panjang landasan tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang dibangun 2010 hingga 2011 lalu. Hanya saja, runway tambahan tersebut belum bisa langsung difungsikan karena harus lebih dulu mendapat evaluasi dan verifikasi oleh tim teknis dari Direkrorat Jenderal Perhubungan Udara. Setelah izin teknis diberikan, barulah tambahan landasan yang lebarnya 45 meter itu bisa difungsikan. "Penambahan panjang landasan ini akan memberikan kenyaman dan keamanan kepada aktivitas penerbangan kita," ungkap Kepala Otoritas Bandara Kalimarau, Sri Murani Ariningsih.

Bupati Berau Makmur HAPK mengapresiasi langkah Pempov yang mendukung pengembangan Bandara Kalimarau. Penambahan landasan itu dikatakan Makmur juga akan memberikan nilai tambah bagi Berau, setelah juga berdirinya terminal baru yang akan diresmikan dalam wakrtu dekat. Ia berharap komitmen pemprov dan pemkab dalam pengembangan bandara dapat menjadi perhatian dari manajemen maskapai penerbangan yang melayani rute Berau. Kenyamanan dan pelayanan kepada penumpang, dikatakan Makmur harus menjadi perhatian pihak maskapai. "Saya berharap kita bersama menjaga Berau. Saya juga minta ke seluruh perwakilan maskapai untuk bisa memberikan ciri khas Berau pada setiap penerbangannya," ucap Makmur.

Seiring dengan dibukanya penambahan landasan pacu menjadi 2.250 meter tersebut, Makmur kembali menargetkan adanya penambahan landasan agar lebih panjang lagi. Ia berharap dalam waktu dekat landasan pacu bisa mencapai 2.650 meter. "Bahkan kalau perlu sampai ke 3.000 meter. karena lahannya juga sudah kita bebaskan," tandasnya.

Tidak hanya perpanjangan landasan pacu yang diupayakan pemerintah, tetapi kedepan pihaknya juga berharap pelebaran landasan dari 30 meter ke 45 meter untuk landasan yang panjang 1.850 meter. Dengan pelebaran itu pesawat yang lebih lebar akan masuk ke Berau. "Kita juga upayakan overlay atau penambalan bagian landasan yang sudah bergelombang dimana ini juga tengah diupayakan otoritas bandara melalui anggaran APBN," jelas Makmur.

www.sapos.co.id

Senin, 25 Juni 2012

PT DI Tawarkan 20 Pesawat Cassa Terbaru Kepada Merpati Nusantara Airlines

Cassa 212 Merpati Nusantara Airlines
Merpati Jajaki Pembelian Pesawat Cassa Terbaru

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) saat ini tengah menjajaki pembelian 20 pesawat berbadan ringan jenis Cassa dengan total investasi sebesar US$200 juta yang dirakit oleh pabrikan pesawat PT Dirgantara Indonesia bersama perusahaan asal Eropa. Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo mengatakan pesawat ini diklaim mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi, karena telah dimodifikasi dibandingkan jenis Cassa sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari penggunaan bahan bakar yang lebih irit, dengan dibuangnya pintu pemberat di bagian belakang pesawat. "Kami telah ditawarkan PT Dirgantara Indonesia untuk 20 unit Cassa terbaru yang satu unitnya berharga USD10 juta, pesawat ini lebih efisien karena lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar," kata Rudy di Jakarta, akhir pekan ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pembelian pesawat Cassa tersebut nantinya akan berasal dari kas perseroan dan juga pinjaman perbankan. "Jika ada pasar penumpang pasti ada pendanaannya, saat ini kami telah menutup 10 rute yang sepi penumpang dari 120 rute yang dilayani Merpati, diantaranya Jakarta-Bandung dan Jakarta-Pangkal Pinang, kita rencananya akan membuka rute baru lain yang lebih besar potensi pasarnya seperti ke Raja Ampat dan Wakatobi di Papua," jelasnya.

Selain itu, perseroannya merencanakan akan menambah secara bertahap pesawat jenis Cassa terbaru itu pada satu hingga dua tahun mendatang sambil menunggu pembuatan pesawat itu selesai. Dia juga menargetkan pada saat itu keterisian penumpang (load factor) Merpati telah mencapai 90 persen dari yang saat ini rata-rata 60 persen.

Menurut dia, pesawat Cassa ini untuk melayani rute-rute penerbangan di 420 kabupaten di Indonesia, sehingga masih dibutuhkan 50-100 unit pesawat Cassa yang harus dipenuhi maskapai maupun regulator. Rudy menyatakan rute yang masih berpotensi memiliki pangsa pasar besar yaitu di bagian Indonesia Timur seperti Sorong dan Marauke di Papua. "Kami optimis dengan penataan internal perusahaan, dalam enam bulan kedepan akan memperoleh keuntungan lebih besar, target kami akan menumbuhkan margin 15 persen dari 6 persen yang ada saat ini," tegasnya.

Sebelumnya, Rudy juga mengakui dengan kepemimpinan yang baru ini, Merpati dapat mengantongi keuntungan Rp500 juta perharinya. Dengan demikian, lanjutnya, hingga akhir tahun perseroannya menargetkan dapat memperoleh pendapatan operasi Rp2-3 triliun dengan margin usaha sebesar 15 persen.

www.bipnewsroom.info

Kamis, 21 Juni 2012

Emansipasi Dalam Dunia Penerbangan Masih Harus Menempuh Perjalanan Panjang

Kokpit Pesawat Terbang
Adakah Kesetaraan di Kokpit?

Pada Mei 2012 lalu, seorang penumpang pria Trip Airlines di Brasil memutuskan untuk membatalkan penerbangannya. Hal tersebut ia lakukan karena ia menolak menaiki pesawat yang dipiloti seorang perempuan. Sebelum pesawat itu lepas landas, ia berteriak, "Saya seharusnya diberi tahu bahwa kapten pilot pesawat ini adalah seorang perempuan! Saya tidak mau terbang dengan pesawat yang dikemudikan perempuan," ucapnya sambil keluar dari pesawat.

Semenjak 78 tahun sejak Helen Richey menjadi perempuan pertama yang menjadi pilot maskapai penerbangan komersial pada 1934, hampir setiap industri penerbangan di dunia telah melihat adanya peluang karier untuk perempuan. Namun, tampaknya perempuan kini masih mengalami kesulitan mencapai kesetaraan di kokpit.

Menurut perkiraan dari Federal Aviation Administration (FAA), pada 2010, hanya 6,7 persen pilot AS adalah perempuan. Adapun organisasi-organisasi lain seperti International Society of Woman Airline Pilots (ISA) dan Women in Aviation (WIA), memperkirakan bahwa hanya sekitar 3-6 persen dari 130 ribu pilot pesawat di dunia, lebih dari 40 ribu di antaranya berbasis di AS, adalah perempuan. Padahal lebih dari 80 persen dari petugas penerbangan AS adalah perempuan. Di beberapa negara, bahkan tak memiliki pilot perempuan. Bahkan Ghana, negara berpenduduk 24 juta, baru-baru baru memiliki percontohan pilot perempuan pertama.

Menurut Jo Halverson, Wakil Ketua ISA dan Airbus A320 sekaligus perwira pertama untuk United Airlines, rendahnya jumlah penerbang perempuan karena tidak sesuainya tuntutan jadwal industri penerbangan dan tugas perempuan sebagai ibu bagi keluarga. Bahkan di AS, Halverson mengakui sangat sedikit upaya yang dilakukan untuk membuat perempuan nyaman di kokpit.

Di sekolah penerbangan pun, yang sebagian besar siswanya adalah pria muda, perempuan cenderung diremehkan dan direndahkan. Ini, ujarnya, adalah penyebab stagnannya pertumbuhan pilot perempuan di AS selama lebih dari satu dekade. Selain itu, kurangnya mentor perempuan juga menjadi hambatan utama yang mencegah perempuan agar bisa belajar

www.mediaindonesia.com

Rabu, 20 Juni 2012

Bandara Husein Sastranegara Layani Operasional 15 Maskapai Penerbangan

Bandara Husein Sastranegara
15 maskapai penerbangan ramaikan Bandara Husein Sastranegara

Sebanyak 15 maskapai penerbangan saat ini meramaikan dan bersaing merespon pasar rute Bandung ke sejumlah kota di dalam maupun luar negeri. "Saat ini ada 15 maskapai penerbangan sipil yang melayani rute Bandung, total penerbangan di Bandara Husein Sastranegara saat ini 50 penerbangan, sipil dan militer," kata Komandan Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara Kota Bandung, Kolonel Penerbang Umar Haryono, di Bandung, Selasa.

Dengan 50 penerbangan itu, dia nilai kondisi Bandara Husein masih cukup aman untuk penerbangan. Bahkan dengan kapasitas yang ada saat ini, kata dia, masih bisa menampung hingga 75 penerbangan per hari.

Untuk operasionalisasi bandara sipil dan penerbangan sipil, pihak yang berkompeten tentang itu adalah PT Angkasa Pura I dan II, serta Kementerian Perhubungan. TNI-AU hanya memiliki kewenangan pada operasionalisasi penerbangan militer dan pesawat terbang militer.

Sejumlah maskapai penerbangan yang telah membuka rutenya ke Bandung itu antara lain Air Asia, Garuda, Sriwijaya Air, Merpati, Silk Air, Pacific Royale, Wing Air, Lion Air dan Susi Air.

www.mediaindonesia.com

Rusia Segera Buat Simulasi Insiden Pesawat Sukhoi Superjet 100

Sukhoi Superjet 100
Rusia Buat Simulasi Jatuhnya Sukhoi

Rusia segera menyimulasikan penerbangan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing di Gunung Salak, Jawa Barat, pada Rabu 9 Mei 2012 yang lalu. Simulasi itu akan menggunakan jenis pesawat yang sama. "Kami akan memeragakan penerbangan SSJ secara real time pada ketinggian yang sama, dengan rintangan, kecepatan, dan koordinat yang sama," kata Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Yury Slyusar seperti dikutip laman RIA Novosti.

Tes itu akan dilaksanakan pada akhir bulan ini. "Kami akan mengembalikan gambar secara penuh," lanjut Slyusar.

Selanjutnya Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia akan memberikan laporan hasil investigasi kasus kecelakaan yang menewaskan 45 orang itu sebelum akhir Agustus tahun ini.

Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing di di Gunung Salak pada rabu 9 Mei 2012. Saat itu, burung besi buatan Rusia itu tengah melakukan demo terbang keduanya. Sebanyak 45 orang yang berada di dalam pesawat itu tewas. Ini merupakan tragedi terburuk bagi industri penerbangan Rusia.

nasional.vivanews.com

Senin, 18 Juni 2012

Penerbangan Bandung-Surabaya Dilayani Pesawat Terbaru Lion Air

Lion Air
Lion terbangi Bandung-Surabaya dengan pesawat baru

Maskapai penerbangan Lion Air akan memulai penerbangan Bandung-Surabaya mulai Selasa (19/6) dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800NG terbaru. "Penerbangan perdana Bandung - Surabaya dari Bandara Husein Sastranegara Bandung akan dilakukan Selasa (19/6) besok pukul 16.10 WIB," kata GM Service Lion Air Ari Azhari di Bandung, Senin.

Menurut Ari, layanan penerbangannya akan menggunakan pesawat terbaru yang dipesan dari Boeing untuk melayani rute tersebut, sekaligus melayani pasar penerbangan dari Kota Kembang ke Surabaya dan sebaliknya yang cukup potensial. Tak rute Surabaya, pada Rabu (20/6) Lion juga akan melakukan penerbangan perdana Bandung - Denpasar langsung dengan keberangkatan pukul 14.12 WIB. "Jadwal dua penerbangan itu dilakukan setiap hari atau tujuh hari seminggu. Target awal load factor dari Bandung sekitar 80 persen dari tempat duduk yang tersedia," kata Ari.

Menurut Ari, penggunaan pesawat terbaru Boeing itu diharapkan bisa memberikan dampak bagi pasar dari Bandung. GM Service Lion itu optimis bisa meraih pasar, terlebih pihaknya memberikan layanan penerbangan konektivitas ke sejumlah kota lainnya di Indonesia Timur. "Setelah di Surabaya, kami memberikan pilihan untuk melanjutkan penerbangan ke sejumlah kota lainnya di Indonesia Timur secara terkoneksi," kata Ari.

Ia menyebutkan penerbangan terkoneksi dari Surabaya ke Makasar, Balikpapan, Banjarmasin dan beberapa rute lainnya. Setelah membuka kedua rute terbaru dari Bandung itu, Lion Air juga berencana untuk membuka rute langsung ke beberapa kota lainnya di Indonesia, dan juga penerbangan internasional ke Malaysia, Singapura dan Thailand.

www.antaranews.com

Harga Tiket Pesawat Penerbangan Pontianak Melonjak Tajam

Bandara Supadio Pontianak Kalimantan Barat
Harga tiket pesawat di Pontianak naik drastis

Harga tiket pesawat dari dan ke Pontianak memasuki minggu ketiga Juni mengalami kenaikan drastis. Menurut Kristin, staf dari MK Tour&Travel Pontianak, Sabtu, kenaikan tersebut mulai terpantau untuk penerbangan tanggal 18 Juni dan selanjutnya. "Mungkin karena sekarang sudah mulai musim liburan anak sekolah. Sekolah swasta sekarang sudah banyak yang libur," kata dia.

Ia mencontohkan, untuk penerbangan dari Pontianak ke Jakarta pada Selasa (19/6) harga paling murah di kisaran Rp900 ribu. Bahkan pada Senin (18/6), harga tiket paling murah yang ada di sistem pembelian sudah diatas angka tersebut. Padahal, saat musim sepi penumpang, harga tiket pesawat ke Jakarta dari Pontianak sekitar Rp370 ribu. Menjelang liburan, harganya naik di kisaran Rp600 ribu - Rp700 ribu. Ia memperkirakan kondisi itu akan terus berlanjut hingga pertengahan Juli mendatang.

Selain arus balik liburan, juga Kalbar akan menjadi tuan rumah kegiatan nasional dan internasional yakni MTQ pada awal Juli. Sedangkan harga cukup tinggi juga dari dan ke sejumlah kota tujuan pendidikan tinggi seperti Yogyakarta.

Faizansyah, warga Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo Pontianak Kota, memilih untuk menunda rencana liburan ke Jakarta bersama keluarga. "Waduh, harga tiket mahal. Tunda aja liburannya," kata Faizansyah yang bermaksud pergi bersama istri dan anaknya yang masih bayi.

Bandara Supadio Pontianak setiap hari melayani sejumlah penerbangan dengan tujuan utama luar Kalbar seperti Jakarta, Batam, Yogyakarta dan Kuching (Sarawak). Sedangkan untuk dalam provinsi, ke Kota Ketapang, Sintang, Putussibau serta Pangkalan Bun (Kalteng). Maskapai yang menggunakan Supadio diantaranya Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Kalstar, Indonesia Air Transport, dan MasWings.

www.antaranews.com

Kamis, 14 Juni 2012

PT Angkasa Pura I Kekurangan Ratusan Petugas Air Traffic Control

Air Traffic Control
Angkasa Pura I kekurangan 286 awak ATC

PT Angkasa Pura I kekurangan tenaga air traffic control (ATC) sebanyak 286 orang meski harus mengendalikan 2.100 pesawat negara asing dan 250 pesawat domestik yang lalu lalang di wilayah udara bandara-bandara yang dikelolanya. Selain itu, AP I juga berencana mengoperasikan empat bandara kelolaannya selama 24 jam.

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Tommy Soetomo mengatakan saat ini tenaga Air Traffic Control (ATC) yang dimiliki sebanyak 339 personil. Padahal dengan pergerakan pesawat sebanyak 1,8 juta penerbangan per tahun di 13 bandara yang dioperasikan, idealnya membutuhkan 625 personil. "Pergerakan pesawat yang tinggi menyebabkan bertambahnya jam serta beban kerja para tenaga ATC, sehingga dikhawatirkan memengaruhi tingkat keselamatan penerbang," kata Tommy usai acara pengukuhan Taruna Junior ATC di Jakarta, Rabu (13/6/2012).

Dia menyebutkan melalui pusat pengendali ATC yang dikelola AP I yakni Makassar Air Traffic Services Center (MATSC), pihaknya mengatur 2.100 over flying (penerbangan maskapai asing yang lewat) serta 250 pergerakan pesawat domestik perhari di 13 bandaranya. "Untuk maskapai asing, sekali lewat, durasi 1 jam 45 menit, mereka harus bayar Rp10 juta. Nilai ini seperempat lebih kecil dari Australia Rp40 juta. Jadi, biaya over flying di Indonesia tergolong murah, kita menerapkan cost recovery," kata Tommy.

Dia menjelaskan tenaga ATC ini harus ditambah secepatnya, karena sejumlah bandara akan beroperasi selama 24 jam, seperti Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Sepinggan Balikpapan dan Adi Sutjipto Yogyakarta. Saat ini baru Bandara Ngurah Rai, Denpasar yang sudah beroperasi 24 jam. "Untuk memenuhi kebutuhan tenaga ATC ini, kami melakukan program pendidikan akselerasi selama 9 bulan, dengan dana Rp49 miliar pada tahun ini. Biaya ini termasuk untuk pendidikan tenaga teknisi. Dari program pendidikan akselerasi ini, baru meluluskan 25 orang taruna Junior Air Traffic Controller (JATC)," tutur Tommy.

Upaya lainnya, imbuh Tommy, pihaknya juga menandatangani perjanjian kerjasama tentang pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Junior Air Traffic Controller dengan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia di Bidang Penerbangan antara AP I dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kementerian Perhubungan yang dilakukan pada 17 Januari 2012.

Salah satu isu krusial di bidang pelayanan navigasi penerbangan saat ini adalah adanya kekurangan tenaga Air ATC di Indonesia. Ditambah lagi, lulusan ATC yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan. Pendidikan dan Pelatihan bagi calon JATC 2012 ini akan dilaksanakan dalam program jangka pendek selama 9 bulan. Waktu pendidikan relatif singkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (sekitar 2-4 tahun) karena calon JATC berasal dari lulusan sarjana strata 1 dari berbagai universitas di Indonesia. "Maka diharapkan sisi wawasan dan sikap mental para calon taruna sudah memadai dan cukup dengan menempuh diklat selama 9 bulan untuk menjadi tenaga ATC yang siap ditempatkan di wilayah kerja AP I," tutur Tommy.

www.bisnis.com

Rabu, 13 Juni 2012

Garuda Indonesia Berminat Layani Penerbangan Jarak Dekat

Garuda Indonesia
Garuda Incar Penerbangan Jarak Dekat

Untuk memenuhi permintaan penerbangan di wilayah pedalaman, maskapai Garuda Indonesia berencana untuk terjun ke bisnis penerbangan jarak dekat dengan mengoperasikan pesawat jenis baling-baling (propeller). Capt. Novianto Herupratomo, Direktur Operasional Garuda Indonesia, mengatakan saat ini perseroan masih terus menggodok rencananya tersebut dan belum ada target khusus kapan rencana tersebut akan terealisasi.

Alasan perseroan mengincar pasar propeller yaitu selama ini pasar penumpang di daerah terpencil khususnya di kawasan timur Indonesia nyaris tak tergarap karena bandara di sejumlah lokasi tersebut tidak bisa didarati oleh pesawat berbadan besar. Sejumlah rute pedalaman yang siap diterbangi Garuda diantaranya yaitu pedalaman Kalimantan dan Sumatera. "Kalau jadi, perseroan akan menggunakan sejumlah pesawat propeller tersebut untuk jadi feeder Garuda," kata Novianto, Senin (11/6/2012).

Menurut Novianto, hingga saat ini perseroan belum menentukan jenis pesawat propeller yang akan digunakan untuk beroperasi di sejumlah rute-rute yang sulit dijangkau pesawat berbadan besar. "Kami belum memikirkan sejauh itu," ungkapnya.

Jika Garuda jadi merealisasikan konsep penerbangan jarak pendek tersebut, maka sudah dapat dipastikan Garuda akan berhadapan langsung dengan pemain bisnis propeller yang sudah lebih dahulu hadir di Indonesia yaitu Susi Air dan Lion Air. Susi Air yang baru saja menjadi maskapai berjadwal mengoperasikan pesawat propeller seperti Cessna C208B Grand Caravan, Piaggio P180 Avanti, dan Pilatus PC-6 Porter. Saat ini Susi Air memiliki 31 pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan, tujuh unit Pilatus PC-6 Porter, tiga unit Piaggio P180 Avanti, dan dua unit helikopter.

Sementara, pemain lainnya yang fokus dalam bisnis penerbangan propeller yaitu anak usaha Lion Air yaitu Wings Air. Beberapa waktu lalu, Wings Air menambah pesanan 27 unit pesawat baling-baling ATR 72-600 dari ATR Aircraft, pabrikan pesawat asal Perancis. Tambahan tersebut menjadikan total pesawat yang dipesan Wings kepada ATR sebanyak 60 unit terdiri dari 20 ATR 72-500s dan 40 ATR 72-600.

bisniskeuangan.kompas.com

Selasa, 12 Juni 2012

Pacific Royale Layani Penerbangan Surabaya-Semarang-Pangkalanbun-Bandung

Pacific Royale Airways
Pacific Royale buka penerbangan ke Bandung

Maskapai penerbangan nasional Pacific Royale Airways mulai Selasa ini membuka layanan penerbangan ke Bandung dengan rute Surabaya-Semarang-Pangkalanbun-Semarang-Bandung, sekali sehari. "Bandung - Semarang - Surabaya potensial, dan kami koneksikan dengan penerbangan ke Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, sehingga memberikan alternative penerbangan lebih leluasa," kata Station Head Pacific Royale Airways Bandung, Andre Pierre Simaw, di sela-sela penerbangan pertama, di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin.

Pacific Royale merupakan pendatang baru di Tanah Air dengan konsep full service, yang menjanjikan pelayanan paripurna bagi para pemakai jasa penerbangannya. Dalam daftar armadanya, tercatat pesawat Fokker F-50 dengan kapasitas 50 tempat duduk. Konsep full service ini berlawanan dengan low fare airline alias low cost atau budget airlines, yang tidak menyediakan apapun kepada pemakai jasa penerbangan selama di dalam pesawat terbang.

Sasaran yang dibidik full service ini kalangan menengah atas, yang bersedia membayar lebih atas layanan paripurna itu. Minimal, pemakai jasa penerbangan mereka akan beroleh santapan memadai dalam tiap penerbangan yang diprediksi akan mencapai tingkat isian hingga 75 persen itu. "Kami optimis rute penerbangan ini akan diminati dan memberikan daya tarik bagi masyarakat plus pelayanan full service untuk layanan pemesanan, reservasi, dan penyediaan makanan," kata Andre.

Dengan layanan full service memakai pesawat terbang berkode registrasi PK-PRB itu, katanya, Pacific Royale memberi tarif menjanjikan. Dia cukup terbuka soal itu, untuk rute Bandung-Semarang dikenakan tarif Rp499.000 seorang dalam penerbangan full service.

Selain melayani rute Jawa dan Kalimantan, Pacific juga akan membuka layanan di Sumatera memakai pesawat terbang kedua berkode registrasi PK-PRA. Rencananya penerbangan yang akan dibuka pada 15 Juni 2012 itu melayani rute Batam-Jambi-Pekanbaru-Kerinci-Padang. Selain itu, maskapai penerbangan itu juga membidik potensi di jalur Bali dan Solo.

www.antaranews.com

Minggu, 10 Juni 2012

Promo Tiket Penerbangan Jakarta-Bangkok Pesawat Mandala Ditawarkan Mulai Rp 699.000

Mandala Airlines
Buka Rute Jakarta-Bangkok, Mandala Tawarkan Tiket Rp 699.000

PT Mandala Airlines (Mandala) meluncurkan 7 penerbangan per minggu antara Jakarta dan Bangkok mulai 10 Agustus 2012. Bangkok akan menjadi tujuan internasional ketiga Mandala setelah Singapura dan Kuala Lumpur. Mandala menawarkan harga promosi khusus mulai dari Rp 699.000 untuk satu kali perjalanan. "Dengan sangat senang dan antusias kami dapat menawarkan konsumen kami di Indonesia sebuah alternatif penerbangan ke kota yang menakjubkan ini. Bangkok adalah salah satu kota kosmopolitan di Asia, yang terkenal akan kekayaan budayanya seperti candi dan istananya yang mengagumkan, sungai kota yang elok, pasar yang beragam, serta kehidupan malam yang semarak. Ini akan menjadi sebuah harta karun berisikan pengalaman dan petualangan berharga yang mampu menarik berbagai kalangan baik tua maupun muda, wisatawan maupun pebisnis," ujar Presiden Direktur Mandala Michael Coltman dalam siaran persnya, Minggu (10/6/2012).

Data Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang berpergian ke luar negeri telah meningkat secara stabil sebesar 20 persen mencapai 7 juta orang di tahun 2011, meningkat dari 5,1 juta orang di tahun sebelumnya. Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, serta dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berwisata, tingkat pertumbuhan ini diharapkan dapat terus berlanjut di tahun 2012. "Untuk menjawab kebutuhan penduduk Indonesia yang ingin berwisata, kami akan terus mencari peluang untuk memperluas jaringan kami di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik agar para konsumen dapat memiliki keuntungan untuk terhubung dengan kota-kota menarik di seluruh Asia," tambah Coltman.

Coltman mengungkapkan Mandala berkomitmen untuk menawarkan tarif penerbangan yang menarik, dilengkapi dengan pelayanan yang ramah, dapat diandalkan dan tepat waktu.

Untuk merayakan peluncuran rute baru ini, Mandala menawarkan harga promosi khusus mulai dari Rp 699.000 untuk satu kali perjalanan. "Tarif ini berlaku sampai dengan 26 Oktober 2012, untuk waktu perjalanan antara 10 Agustus 2012 dan 27 Oktober 2012. Harga sudah termasuk pajak dan biaya lain-lain," tutup Coltman.

finance.detik.com

Selasa, 05 Juni 2012

Trigana Air Bersiap Layani Rute Penerbangan Solo-Makassar

Trigana Air Boeing 737-2K5 PK-YRT 22599
Trigana Air Buka Rute Solo-Makasar

Trigana Air berencana membuka rute penerbangan baru Solo-Makasar (Ujung Pandang) melalui Surabaya. Pihak manajemen kini tengah mengurus perizinannya. "Mudah-mudahan sebelum lebaran sudah bisa terbang, sehingga bisa mengangkut penumpang arus mudik dan arus balik," kata Direktur Komersial PT Trigana Air Service di sela-sela rapat maskapai tersebut, Senin (4/6).

Sebelum membuka rute baru, maskapai tersebut selalu melakukan riset dan survai lapangan. Menurut Daniel, penerbangan dari Solo ke Makasar dinilai cukup potensial, begitu sebaliknya. Apalagi di Makasar terdapat komunitas masyarakat Solo dan Jawa Tengah, begitu pula sebaliknya. "Nah komunitas yang jumlahnya cukup banyak itu bisa kita manfaatkan, selain membidik pasar penumpang lainnya," jelas dia.

Daniel mengaku berterimakasih dengan digelarnya rapat di Solo yang merupakan cabang bungsu (paling akhir) maskapai tersebut. Apalagi rapat dihadiri seluruh kepala cabang Trigana Air dari berbagai wilayah, selaian manajemen pusat.

Dengan datangnya para kepala cabang dari berbagai wilayah di Solo, tidak menutup kemungkinan ada rencana penjajagan pembukaan rute baru lagi dari Solo ke wilayah Indonesia Timur lainnya. "Peluang sangat terbuka untuk membuka jalur penerbangan dari Solo ke Papua, tapi saya kira tidak sekarang," kata Irwan Rochedi, asisten area manager Jayapura (Papua).

www.suaramerdeka.com

Senin, 04 Juni 2012

Penerbangan Kelas Eksekutif Dari Semarang Telah Disediakan Sriwijaya Air

Sriwijaya Air
Sriwijaya Air Tambah Kelas Eksekutif dan Penerbangan

Maskapai penerbangan Sriwijaya Air akan menambah kelas eksekutif untuk penerbangan dari Semarang dan ditargetkan sebelum libur Lebaran sudah tersedia. Demikian dikatakan District Manager PT Sriwijaya Air Semarang Budi Sasongko di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6). Penambahan kelas eksekutif tersebut masing-masing delapan kursi untuk satu pesawat. "Penyediaan kelas eksekutif ini berbarengan dengan peremajaan armada," katanya.

Budi optimistis kelas eksekutif akan banyak diminati dan menambah tingkat keterisian penumpang (load factor). Pesawat dengan konfigurasi dua kelas tersebut dapat dijumpai pada pesawat Boeing 737-800 NG, Boeing 737-500, Boeing 737-400, dan Boeing 737-300.

Tidak hanya menambah kelas eksekutif, maskapai Sriwijaya Air juga akan menambah satu frekuensi penerbangan dari Semarang ke Jakarta. "Sampai saat ini frekuensi penerbangan dari Semarang ke Jakarta masih tiga frekuensi. Kami masih memproses untuk menambah frekuensi penerbangan pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB," katanya.

www.mediaindonesia.com

Teknisi Pesawat Terbang: Sekolah Di Indonesia, Ambil Lisensi Di Malaysia

Pesawat Jabiru SMKN 12 Bandung
Menyiapkan Generasi Perakit Pesawat

Pesawat Jabiru 430 berkapasitas empat orang itu sudah setahun ini terpakir di bengkel perakitan pesawat terbang Swayasa di SMKN 12 Bandung, Jawa Barat. Di bagian depan pesawat tertera tulisan "Jabiru SMKN 12 Bandung". Pesawat itu dirakit sendiri oleh siswa dan guru SMKN 12 Bandung. Kehadiran pesawat itu jadi bukti bahwa sekolah penerbangan yang berfokus pada keahlian industri manufaktur pesawat terbang ini kelak mampu berkiprah di industri pesawat terbang.

Kesuksesan perakitan pesawat buatan Australia ini dikerjakan secara tim oleh siswa dari program keahlian permesinan pesawat udara, konstruksi badan pesawat udara, konstruksi rangka pesawat udara, kelistrikan pesawat udara, elektronika pesawat udara, dan airframe & powerplant. Program-program keahlian ini menyiapkan siswa untuk terjun dalam industri manufaktur pesawat terbang.

Meskipun pesawat rakitan siswa SMKN 12 Bandung menimbulkan decak kagum banyak pihak, tetap saja pihak sekolah merasa belum puas. Sebab, pesawat yang sudah dirakit sesuai buku petunjuk dan secara teknis sudah berfungsi baik harus dibuktikan layak terbang dulu. "Kami akan sangat senang kalau tes terbang nanti membuktikan pesawat rakitan siswa bisa terbang dengan baik," kata Tedi Rosadi, Ketua Tim Perakitan Pesawat Jabiru 430 SMKN 12 Bandung.

Mimpi besar SMKN 12 Bandung yang belum berujung ialah menunggu kabar pesawat Jabiru bisa tes terbang untuk mendapatkan sertifikat kelaikan pesawat (certificate of airworthiness) dan sertifikat registrasi dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara. Proses pengajuan tak lama seusai pesawat rakitan selesai, yang diproses Sekolah Pilot Alfa Flying Club di Jakarta. Kepala SMKN 12 Bandung Edy Purwanto mengatakan, untuk izin pengadaan pesawat juga sekolah bekerja sama dengan Alfa Flying School. ”Dulu siswa hanya belajar pesawat simulator. Tetapi sekarang ada kesempatan untuk bisa terlibat merakit sejak awal,” kata Edy.

Sempat diragukan

Awalnya keinginan merakit sendiri pesawat di SMK diragukan banyak pihak. Nyatanya, ini justru jadi pemicu bagi sekolah penerbangan untuk bisa menunjukkan kompetensinya. Tedi menjelaskan, pemilihan pesawat Jabiru disesuaikan dengan perkembangan di dunia dari jenis logam aluminium ke komposit. Pesawat ini bersayap tetap sehingga faktor keamanan jauh lebih tinggi. "Kalau pas terbang ada masalah, pesawat masih bisa melayang-layang," ujar Tedi.

Selain itu, jumlah pesawat Jabiru di Indonesia juga cukup banyak. Federasi Aero Sport Seluruh Indonesia mencatat ada 13 unit. Hal ini memudahkan pihak sekolah untuk belajar dalam perakitan pesawat sejenis. "Dengan empat penumpang, kami mau memberi kesempatan untuk mengajak siswa terbang. Ini supaya mereka mencintai kedirgantaraan," lanjutnya.

Menurut Tedi, siswa punya kesempatan belajar pesawat yang sesungguhnya. Mereka bisa melihat pesawat yang dirakit berfungsi baik. "Tinggal menunggu terbang saja," ujarnya.

Sebelum merakit pesawat di sekolah, guru dan siswa berlatih di PT Dirgantara Indonesia (DI) Bandung. Lalu, proses perakitan dimulai di sekolah. Tim siswa yang dibentuk sekolah serta guru didampingi pegawai dari PT DI tiap kali perakitan. Tim perakit pesawat Jabiru dibagi dua gelombang yang masing-masing melibatkan 10 siswa. Mereka bekerja seusai jam belajar, pukul 16.00 - 20.00.

Meskipun pesawat Jabiru sudah terakit sempurna, sekolah tetap menyiapkan generasi perakit berikutnya. Ada 11 siswa yang masuk ke tim ini. Ignatius Slamet, Wakil Kepala SMKN 12 Bidang Hubungan Industri dan Masyarakat, mengatakan, generasi perakit Jabiru yang baru tetap disiapkan sekolah. Tujuannya untuk transfer ilmu. "Kami selalu siapkan tim untuk mengantisipasi jika ada kebutuhan tenaga perakitan pesawat," ujar Ignatius.

Pemeliharaan pesawat

Oleh karena SMKN 12 Bandung sudah memiliki pesawat yang perlu perawatan, mulai tahun ajaran 2012 dibuka jurusan pemeliharaan pesawat atau maintenance. Keahlian ini diperlukan seiring dengan pertambahan jumlah pesawat di Indonesia. Menurut Edy, dulu di Indonesia ada industri manufaktur pesawat terbang sehingga membutuhkan tenaga madya setingkat SMK. Namun, sekarang tidak menonjol lagi, lebih pada pembuatan komponen-komponen saja.

Lulusan SMKN 12 bukan hanya diburu industri pesawat terbang dan perusahaan penerbangan. Industri otomotif hingga perkeretaapian juga melirik lulusan sekolah ini. Kalau ada pekerjaan yang overload di industri penerbangan, ada juga yang dikerjakan di sekolah ini dengan melibatkan siswa. Tentu saja tetap diawasi teknisi berlisensi.

Butuh lisensi

Bekerja di industri pesawat terbang atau perusahaan penerbangan butuh lisensi. Tanpa lisensi, lulusan hanya berstatus sebagai helper teknisi berlisensi. Untuk bisa mendapat lisensi, harus ada pengalaman kerja di perusahaan sejenis dan usia minimal 19 tahun. Di Indonesia ada program SMK +1 atau +2, tetapi implementasinya semacam diploma. Yang dibutuhkan bukan ijazah diploma, melainkan lisensi, yakni kemampuan terhadap kompetensi siswa. Edy berharap Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara dapat membantu siswa SMK penerbangan agar bisa mendapat lisensi. Ini untuk mengangkat martabat bangsa dengan memiliki lulusan SMK penerbangan yang berlisensi sesuai kompetensinya.

Demi memperjuangkan dapat lisensi, sekolah bekerja sama dengan salah satu lembaga aviasi di Malaysia. Dalam waktu dekat, 25 siswa akan mengikuti program ini ke Malaysia. Biayanya Rp 40 juta - Rp 50 juta, termasuk biaya hidup dan pelatihan. Sekolah menyambut baik tawaran Malaysia ini. Siswa menamatkan tiga tahun di SMK, lalu belajar enam bulan di Malaysia, sambil on the job training di Malaysia untuk dapat sertifikat. Kalau diteruskan dalam satu tahun lagi dapat lisensi.

Menurut Edy, SMKN 12 Bandung memiliki kompetensi lengkap untuk mendukung industri pesawat terbang dalam negeri, seperti cita-cita awal pendirian sekolah ini. Jadi keahlian lengkap dari produksi sampai ke pemeliharaan. Permintaan akan tenaga maintenance juga tinggi. Ini disebabkan pesawat-pesawat harus dipelihara untuk menjamin keselamatan penerbangan.

edukasi.kompas.com

Jumat, 01 Juni 2012

Tiket Promo Pesawat AirAsia X Untuk Penerbangan Kuala Lumpur-Tokyo

AirAsia X
AirAsia X Promo Penerbangan Rute Kuala Lumpur-Tokyo

Bagi Anda yang ingin liburan ke Tokyo dengan tarif murah, AirAsia menawarkan promo dengan titik keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur. Ayo buruan, waktunya terbatas!

Tokyo adalah titik awal yang tepat untuk berkeliling Jepang. Dari ibukota Jepang ini, Anda bisa menjangkau berbagai kota dan pulau lain di seluruh Jepang dengan mudah. Nah, kalau Anda ingin mencapai Tokyo dengan tarif murah, coba tengok penawaran dari AirAsia X yang khusus melayani penerbangan jarak jauh. Promo ini akan berlangsung mulai hari ini, 31 Mei sampai 3 Juni 2012 nanti. Periode perjalanan mulai 28 Agustus-28 November 2012. Harga kursi penerbangan promo ini mulai dari Rp 1.197.000, dengan titik keberangkatan di Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Bandara Internasional Haneda di Tokyo.

Nah, kalau sudah tiba di Tokyo, jangan dulu pulang karena Anda bisa berkeliling Jepang dengan harga murah! Masih dalam rangka promo peluncuran AirAsia Jepang, maskapai ini menawarkan harga yang fantastis untuk tiga rute perdananya di negara tersebut. Tiga rute tersebut adalah dari Tokyo menuju Sapporo, Fukuoka, dan Okinawa. Ada 10.000 kursi yang ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 600 saja! Tiga rute ini akan resmi dibuka pada 1 Agustus 2012 mendatang. "Dengan 84 kali penerbangan setiap minggu, kami harap dapat memenuhi permintaan dari para calon penumpang yang ingin melakukan perjalanan bisnis ataupun wisata ke Sapporo, Fukuoka, dan Okinawa dari Tokyo dan sebaliknya," tutur Kazuyuki Iwanata, CEO AirAsia Jepang dalam rilis yang diterima detikTravel, Kamis (31/5/2012).

Dari titik keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur, AirAsia X memiliki jadwal penerbangan 7 kali seminggu menuju Bandara Internasional Haneda di Tokyo. Dari titik keberangkatan yang sama, AirAsia X juga melayani penerbangan menuju Bandara Internasional Kansai di Osaka sebanyak 4 kali seminggu.

travel.detik.com

Jadwal Penerbangan Kupang-Larantuka Pesawat TransNusa Menjadi 5 Kali Seminggu

TransNusa
TransNusa tambah frekuensi penerbangan Kupang-Larantuka

PT TransNusa Aviation Mandiri akan menambah frekuensi penerbangan Kupang-Larantuka-Kupang dari empat menjadi lima kali seminggu. "Penambahan frewensi penerbangan dari dan ke wilayah paling timur Pulau Flores itu, direncanakan akan dimulai pada Juni ini," kata Manager Pengembangan Bisnis PT TransNusa Aviation Mandiri, Budhy Karsidin, di Kupang, Jumat.

"Kami sedang mempersiapkan penambahan frekwensi penerbangan Kupang-Larantuka-Kupang. Kalau selama ini hanya empat kali dalam seminggu, yakni Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu, kita akan tingkatkan menjadi lima kali seminggu," kata Karsidin. Dia menambahkan, manajemen juga sudah membuka kembali rute penerbangan Kupang-Rote-Kupang tiga kali seminggu, yang hanya ditempuh dalam waktu 25 menit.

Penerbangan ke pulau terselatan Indonesia ini dibuka kembali setelah terhenti selama kurang lebih tiga tahun akibat landasan pacu bandara itu tidak memungkinan pesawat beroperasi secara normal. "Sekarang bandara sudah diperpanjang dari 900 menjadi 1.200 meter dan kapasitas pesawat sudah bisa terisi hingga 80 persen saat meninggalkan bandara dari sebelumnya hanya 60 persen," kata Karsidin.

www.antaranews.com

Tarif Tiket Promo Penerbangan Liburan AirAsia Mulai Dari Rp.119 ribu

Indonesia AirAsia
AirAsia Sediakan Kursi Mulai Rp 119.000

Menjelang musim liburan ini, Maskapai AirAsia kembali menawarkan tarif kursi penerbangan yang ekstra hemat. Kali ini penumpang AirAsia berkesempatan menikmati penerbangan domestik dengan tarif mulai dari Rp 119.000. "Kali ini, kami mengajak penumpang setia kami untuk berlibur dengan lebih nyaman, serta terbebas dari kepadatan arus mudik maupun arus balik Lebaran dengan berlibur ke berbagai destinasi wisata di dunia setelah musim Lebaran berakhir," ujar Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi pada Jumat (1/6/2012).

Tarif promo ini dapat dipesan penumpang mulai tanggal 30 Mei sampai 3 Juni 2012, untuk penerbangan 4 September sampai 15 November 2012. Ia menuturkan, untuk tiket penerbangan dari Jakarta ke Semarang, atau dari Medan ke Penang akan dibandrol mulai dari dari Rp 119.000. Pihaknya juga memfasilitasi penumpang yang ingin berwisata domestik dari Jakarta ke Yogyakarta, dari Bandung ke Surabaya, atau dari Surabaya ke Bali dengan tariff mulai Rp 159.000.

Sementara untuk penerbangan ke mancanegara, AirAsia menyediakan tiket penerbangan rute Yogyakarta ke Singapura mulai dari Rp 239.000. Pihaknya juga memfasilitasi penumpangnya yang ingin berwisata dari Bali ke Singapura, Jakarta ke Penang, atau dari Bandung ke Penang mulai dari Rp 259.000.

AirAsia juga akan menawarkan tariff miring kepada penumpang Medan yang akan menuju Bangkok, dengan tarif mulai dari Rp 279.000. "Selain faktor keselamatan yang selalu menjadi prioritas, AirAsia mengandalkan kenyamanan pemesanan secara online dalam setiap kesempatan," tambahnya.

bisniskeuangan.kompas.com