Cari di Blog Ini

Jumat, 28 Februari 2014

Batik Air Buka 12 Rute Penerbangan Domestik Baru

Batik Air kini bersiap menambah 12 tujuan penerbangan baru. Rute penerbangan baru maskapai Batik Air adalah Banjarmasin, Batam, Solo, Gorontalo, Palembang, Kendari, Medan, Padang, Palu, Timika, Tarakan, dan Denpasar. Dengan penambahan rute penerbangan baru ini, maka Batik air kini mengoperasikan 100 penerbangan per hari.
Batik Air. ZonaAero
Batik Air Tambah Destinasi Penerbangan Baru

Maskapai penerbangan Batik Air berencana menambah lebih dari dua kali lipat jaringan domestiknya tahun ini. Yakni dari 10 destinasi menjadi 22 destinasi. Kota tujuan baru tersebut adalah Banjarmasin, Batam, Gorontalo, Kendari, Medan, Padang, Palembang, Palu, Timika, Tarakan dan Solo. Selain itu, Batik Air juga akan kembali membuka layanan penerbangan Jakarta-Denpasar.

Dengan dibukanya layanan baru ini, penerbangan harian anak perusahaan Lion Air ini meningkat dari 36 jadwal penerbangan menjadi 100 jadwal penerbangan.

Corporate Secretary Lion Air, Adhitya Simanjuntak, mengatakan, pada 2015, maskapai Batik Air juga akan membuka lima rute domestik lagi. ''Namun ada tiga di antaranya akan tergantung pada kesiapan dari perluasan dan perpanjangan landasan pacu bandara,'' ujar Adhitya, Kamis (27/2) di Singapura.

Batik Air, menurut Adhitya, akan menambahkan pesawat dengan tipe A320 yang pertama pada Juli mendatang. Batik Air akan menjadi maskapai pertama millik Lion Air yang mengoperasikan tipe A320. Pesawat ini memiliki 144 kursi kelas ekonomi dan 12 kelas bisnis.

www.republika.co.id

Kamis, 27 Februari 2014

Pesawat N-245 Dan N-270 Bakal Dirancang Setelah Proyek Pesawat N-219

Pesawat terbang N-245 dan N-270 akan segera dirancang dan dibuat oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) setelah selesai proyek pengembangan pesawat N-219 pada tahun 2016. Keterlibatan LAPAN hanya sampai pada pembuatan prototipe pesawat N-245 dan N-270, sedangkan proses produksi akan dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia.
Pesawat Terbang N-250. ZonaAero
Setelah N-219, RI Siapkan Proyek Pesawat Baru N-245 dan N-270

Pesawat terbang N-245 dan N-270 akan dirancang dan dibuat oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Proyek ini akan dikerjakan setelah proyek pesawat ringan N-219 selesai dikerjakan tahun 2016. "Setelah ini akan ada N-245 dan N-270 yang segera dimulai pada pertengahan tahun 2016 kita buat desain. N-245 itu untuk 45 penumpang, N-270 untuk 70 penumpang dan kedua pesawat ini pakai 2 mesin. Diharapkan cita-cita kita adalah R&D (penelitian dan pengembangan) ada di LAPAN, produksinya ada di DI," kata Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN Gunawan S Prabowo saat ditemui di Kantor LAPAN Rawamangun Jakarta, Selasa (25/02/2014).

Saat ini, LAPAN menganggarkan Rp 400 miliar untuk mengembangkan pesawat N-219 yang diserahkan kepada PTDI. Namun apaila pesawat itu sudah jadi dan dijual secara komersial, LAPAN tidak mendapatkan keuntungan penjualan. "LAPAN itu hanya kembangkan design center. Hasil penjualan itu nggak masuk ke kita. Kita berhenti hanya sampai prototype saja," ungkapnya.

Dana sebesar Rp 400 miliar akan dikucurkan selama 2 periode yaitu tahun 2014 sebesar Rp 310 miliar dan tahun 2015 sebesar Rp 90 miliar. LAPAN sebagai lembaga yang dimiliki negara hanya mengambil keuntungan dari hak cipta pesawat dan keterlibatan 30 tenaga ahli LAPAN untuk bekerjasama membuat pesawat N219 dengan PTDI. "Untungnya apa untuk LAPAN? Kita punya industri penerbangan. Kalau kita ingin improve kemampuan nggak kita nggak akan mampu. Sehingga ini kan ada barangnya jadi bagus itu imbal baliknya ke LAPAN. Lalu hak paten menjadi milik negara," imbuhnya.

finance.detik.com

Rp 400 Miliar Untuk Pengembangan Pesawat N-219

Pesawat terbang N-219 adalah jenis pesawat terbang terbaru yang dirancang dan dikembangkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia. Anggaran senilai Rp 400 miliar telah disiapkan untuk proyek pengembangan pesawat terbang N-219 tersebut.
Pesawat Terbang N-219. ZonaAero
Indonesia Kembangkan Pesawat N-219

Dana sebesar Rp 400 miliar telah dianggarkan untuk proyek pengembangan N-219, pesawat terbang jenis terbaru buatan Indonesia. Proyek pengembangan pesawat terbang ini merupakan kerjasama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Gunawan S. Prabowo. "Untuk anggaran 2014 Rp 310 miliar dan Rp 90 miliar untuk anggaran 2015," kata Gunawan seusai penandatangan kontrak kerja sama pengembangan pesawat N-219 dengan PT Dirgantara di kantornya, Selasa, 25 Februari 2014.

Pesawat N-219 buatan anak bangsa ini akan mengunggulkan muatan lokal Indonesia. Teknologi yang dikembangkan adalah hasil temuan ahli penerbangan Indonesia. Proses produksi pesawat juga akan melibatkan industri kecil dalam negeri. Pesawat berkapasitas 19 kursi ini bersertifikasi CASR-23 yang cocok dioperasikan pada bandara-bandara dengan infrastruktur yang minim.

Kepala Program Pengembangan Pesawat N-219 Agus Ariwiboro mengatakan pesawat itu sudah banyak diminati. Ada delapan pihak yang berminat membeli pesawat itu, yakni Lion Air seratus unit, Nusantara Buana Air 30 unit, pemerintah daerah Papua dan Papua Barat 15 unit, Aceh enam unit, Sulawesi enam unit, Riau empat unit, Thailand 18 unit, dan TNI Angkatan Laut 9-15 unit. "Pendanaannya dari APBN, maka pendapatannya pun untuk APBN. Pemegang hak cipta dan paten juga negara," katanya.

Pesawat jenis ini, kata Agus, cocok dioperasikan pada bandara-bandara kecil, sehingga dapat menjangkau seluruh Indonesia.

Saat ini, pesawat N-219 memasuki tahap desain awal. Proyek pengembangan pesawat ini dimulai pada 2004 dan akan ditargetkan terbang perdana pada 2016. Pesawat N-219 diperkirakan mempunyai nilai ekonomis US$ 3,8 juta. Pesawat ini menggunakan dua mesin yang masing-masing berkekuatan 850 shaft horse sharp (shp). Pesawat ini mampu lepas landas dalam jarak pendek, sehingga hanya memerlukan landasan 500-600 meter. Selain mampu mengangkut penumpang, pesawat ini dirancang sebagai pesawat kargo.

www.tempo.co

Senin, 24 Februari 2014

Penerbangan Jakarta-Jeddah Dilayani Flynas Mulai April 2014

Flynas, maskapai penerbangan biaya murah asal Arab Saudi telah bersiap untuk mengoperasikan rute penerbangan Jakarta-Jeddah. Rencananya layanan ini akan dioperasikan dengan jadwal 3 kali seminggu. Rute penerbangan Jakarta-Jeddah tersebut dilayani maskapai Flynas mulai bulan April 2014.
Flynas. ZonaAero
Flynas Buka Rute Penerbangan Jakarta-Jeddah

Layanan penerbangan dari Jeddah ke Jakarta dengan jadwal 3 kali seminggu akan segera dioperasikan oleh maskapai Flynas dari Arab Saud. Rute penerbangan Jakarta-Jeddah akan mulai dilayani Flynas pada bulan April 2014. Chief Executive Officer flynas, Raja Azmi mengatakan, alasan peluncuran rute ini sebagai langkah awal untuk program rute penerbangan globalnya yang berbiaya rendah dengan nilai tambah (Low Cost Carrier Plus). "Penerbangan Jeddah-Jakarta akan beroperasi setiap hari Senin, Selasa dan Minggu dan penerbangan Jakarta-Jeddah setiap hari Senin, Selasa dan Rabu," katanya di jakarta, Sabtu (21/2/2014).

Dia menambahkan, potensi indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia menjadikannya sebagai pasar pertumbuhan utama bagi semua wisatawan yang berkunjung ke Arab Saudi. "Apalagi, pemerintah Indonesia baru-baru ini atif menyasar pasar rekreasi Arab Saudi dengan paket wisata yang menarik dan promosi yang diadakan di Kerajaaan," katanya.

Raja Azmi menambahkan, ibukota Indonesia adalah bagian dari program Rute Penerbangan Global flynas yang akan memberikan jaringan rute penerbangan internasional berkualitas tinggi ke penjuru Eropa, Asia dan Afrika, dengan biaya terjangkau.

Semua penerbangan internasional flynas akan beroperasi dari pusatnya di Jeddah. Menurut Raja Azmi, perluasan jaringan flynas hingga Jakarta merupakan langkah strategis untuk menuju babak baru yang ditandai oleh pembangunan agresif, diharapkan rute ini akan memiliki lalu lintas yang padat. "Mereka akan mendapatkan pengalaman perjalanan unik yang memungkinkan para penumpang untuk menikmati perjalanan tujuan internasional dengan biaya terjangkau dan dilengkapi oleh berbagai layanan dan hiburan di dalam pesawat," tuturnya.

www.tribunnews.com

Rabu, 12 Februari 2014

Garuda Indonesia Siapkan Kenaikan Tarif Penerbangan Domestik

Garuda Indonesia saat ini sedang menyiapkan kenaikan tarif untuk pelayanan penerbangan pada rute dalam negeri. Maskapai milik pemerintah Indonesia ini mengatakan bahwa maskapai nasional sedang meminta atau mengusulkan kenaikan tarif ini melalui Indonesia National Air Carriers Association (INACA).
Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Akan Naikkan Tarif Penerbangan Domestik

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyatakan industri penerbangan meminta adanya tarif tambahan (surcharge) melalui mekanisme Indonesia National Air Carriers Association (INACA). Maskapai itu sedang menyiapkan kenaikan tarif yang akan diberlakukan untuk penerbangan domestik. "Soal implementasinya kapan, kami harus cek dulu," kata juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, Senin malam, (10/2/2014).

Untuk diketahui, industri maskapai penerbangan nasional mengeluhkan tren pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, industri penerbangan juga tertekan kenaikan harga avtur sehingga biaya operasional membengkak. Kondisi itu membuat margin keuntungan maskapai-maskapai menipis bahkan terancam sehingga melakukan pemilihan rute dengan penutupan beberapa rute sementara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Gumay mengatakan pekan depan pemerintah akan menetapkan peraturan terkait dengan tarif surcharge atau tarif tambahan untuk penerbangan domestik. Tarif surcharge yang akan diberlakukan adalah Rp 60 ribu per jam untuk pesawat jenis jet dan Rp 50 ribu untuk pesawat jenis turbo propeller. Untuk tarif batas atas, menurut Herry, masih mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2010 tentang Tarif Batas Atas.

Tarif batas atas yang bervariasi berdasarkan jenis pesawat dan jarak tempuh itu ditetapkan untuk low cost air sebesar 85 persen, medium cost air 90 persen, dan full service air 100 persen.

www.tempo.co

Terancam Bangkrut. Regional Express Airlines Tagih Janji Wakil Perdana Menteri Australia

Regional Express Airlines atau Rex asal Australia telah mengumumkan perkiraan menurunnya pendapatan hingga 40% dibandingkan tahun lalu. Ini menandai awal dari kebangkrutan maskapai yang melayani rute penerbangan dengan tujuan ke pedalaman Australia. Jika pemerintah tidak segera turun tangan memberikan bantuan berupa subsidi penerbangan, dikhawatirkan bakal ada banyak maskapai di negeri kanguru tersebut yang berhenti beroperasi.
Regional Express Airlines. ZonaAero
Maskapai Penerbangan Lokal Australia Terancam Gulung Tikar

Perusahaan penerbangan Rex (Regional Express Airlines) yang mengkhususkan diri pada pelayanan penerbangan jalur-jalur lokal ke pedalaman Australia menyatakan bahwa tanpa bantuan dari pemerintah, maka sektor penerbangan di negara itu akan runtuh. Hal itu dikemukakan pihak Rex bersamaan dengan pengumuman menurunnya perkiraan pendapatan sebesar 40 persen dibanding tahun lalu.

Maskapai itu menyalahkan turunnya bisnis travel sebagai penyebab utama penurunan pendapatan mereka tahun ini. Chief Operating Officer (COO) Rex, Garry Filmer, menyatakan seluruh industri penerbangan mengalami masalah keuangan, termasuk turunnya pendapatan Qantas dan Virgin Australia. "Penerbangan lokal bahkan lebih sulit lagi. Kita telah menyaksikan runtuhnya dua maskapai regional tertua, Aeropelican dan Brindabella, tahun ini, dan tampaknya yang lain akan segera menyusul," katanya.

Filmer meminta Wakil Perdana Menteri Warren Truss untuk memenuhi janji kampanye yang disampaikan dalam pemilu lalu. Pihak Koalisi yang waktu itu masih beroposisi berjanji akan menyiapkan diskon senilai 3 juta dolar bagi jalur-jalur penerbangan yang jumlah penumpangnya minim. "Kami meminta Menteri Truss untuk memenuhi janji kampanyenya," katanya.

Namun Truss yang juga merangkap Menteri Pembangunan Ragional tidak bersedia diwawancarai. Kantornya hanya mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan skema subsidi sedang difinalisasi, dan Menteri Truss akan mengumumkannya jika sudah diputuskan.

www.tribunnews.com

Selasa, 11 Februari 2014

PT Citilink Indonesia Butuh Strategic Investor

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah mencarikan investor untuk anak perusahaannya, PT Citilink Indonesia. Investor yang diinginkan adalah dari perusahaan investasi dan maskapai penerbangan dari luar negeri. Kebutuhan untuk mendapatkan investor baru tersebut dikarenakan memburuknya kinerja keuangan maskapai Citilink Indonesia.
Citilink Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia cari investor untuk Citilink

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah mencari investor untuk PT Citilink Indonesia, sebagai langkah mengembangkan diri anak perusahaannya itu setelah kinerja keuangan yang terus memburuk. "Tahun ini Citilink akan mencari strategic investor, sekarang sedang proses, sehingga mampu mengembangkan citilink," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam keterangan pers di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Senin (10/2/2014).

Sebelumnya Garuda Indonesia justru berencana melepas anak usahanya Garuda Maintenance Facilities (GMF). Tetapi menurut Emir, perusahaan bidang perawatan pesawat itu belum siap untuk dilepas. "GMF tidak mencerminkan value yang kita inginkan. Sampai saat ini Garuda punya dana untuk mengembangkan GMF. Bukan karena kita ragu-ragu atau berubah pikiran. Tetapi kami nggak mau jual sesuatu yang nilainya bisa kita kembangkan lagi," jelas Emir.

Garuda Indonesia, sebagai induk perusahaan, menargetkan proses pencarian investor akan selesai pada kuartal I tahun 2014. Direktur Keuangan Handrito Hardjono mengatakan saat ini tersisa lima investor yang berasal dari perusahaan investasi dan maskapai. Handrito enggan mengungkapkan secara detail perusahaan tersebut. "Nggak bisa saya sebutkan. Yang pasti perusahaan investasi dan maskapai, maskapai dari asing, kalau perusahaan investasi dari lokal dan asing," jelasnya.

Ia menegaskan meskipun Citilink akan bermitra dengan pihak lain, akan tetapi Garuda Indonesia masih akan menjadi pemegang saham mayoritas. "Pokoknya Garuda masih pemilik mayoritas, sekitar di atas 50 persen. Kalau mereka partner bisa saja," kata Handrito yang mengisyaratkan kemungkinan bisa saja ada dua investor yang bergabung memiliki saham Citilink.

Sementara Direktur Utama PT Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan masuknya investor nantinya tidak akan mempengaruhi rencana bisnis perusahaan tersebut pada tahun 2014. Pada 2014, Citilink akan melakukan ekspansi penambahan sembilan rute domestik baru dari 28 rute yang sudah ada. Arif menambahkan, Citilink juga akan membuka penerbangan ke beberapa negara tetangga seperti dari Surabaya ke Malaysia, Surabaya ke Singapura, dan Denpasar ke Perth. "Kalau saat ini posisinya 10% regional dan 90% domestik di tahun 2018 diharapkan bisa menjadi 20% regional dan 80% domestik," tegasnya.

Selain itu, Citilink juga berencana menambah delapan armada baru jenis Airbuss A320 mulai Juni 2014 nanti sehingga nantinya perusahaan itu akan memiliki 32 armada pada 2014. "Ini untuk mengejar target penumpang sebesar 8,2 juta penumpang," jelas Arif.

www.antaranews.com

Merpati Nusantara Airlines Punya 15 Calon Investor

Pihak Merpati Nusantara Airlines mengabarkan bahwa setidaknya ada 15 calon investor telah berminat untuk menjadi mitra KSO dengan maskapai penerbangan yang kini tengah menghadapi kendala operasional tersebut. Bahkan 4 dari 15 calon investor Merpati Nusantara Airlines itu adalah dari pabrikan atau produsen pesawat terbang.
Merpati Nusantara Airlines. ZonaAero
Empat pabrik pesawat ingin bantu Merpati

Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) Capt. Asep Ekanugraha mengatakan bahwa pihaknya telah didatangi para calon investor dan beberapa diantaranya adalah dari produsen pesawat yang berminat untuk menjadi mitra kerja sama operasional. "Setidaknya dari 15 calon mitra KSO terdapat empat perusahaan produsen pesawat terbang. Dua di antaranya Suhkoi dan Bombardier," kata Asep, di Jakarta, Senin (10/2/2014).

Menurut Asep, empat perusahaan tersebut berinvestasi dengan menyiapkan pesawat termasuk menyediakan dana untuk modal kerja. "Sukhoi Super Jet (SSJ), dan Bombardier sudah menyatakan minat untuk menjadi mitra Merpati," katanya.

Menurut catatan, pada 1 Februari 2014, Merpati terpaksa menutup sebagian besar rute penerbangan karena tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan operasional. Perusahaan yang didirikan 6 September 1962 tersebut, saat ini terlilit utang hingga sekitar Rp7,3 triliun, meskipun restrukturisasi berupa penyuntikan dana APBN terhadap perusahaan sudah berkali-kali dilakukan. Penyelamatan Merpati ditempuh melalui sejumlah opsi seperti konversi utang menjadi saham (debt to equity swap), pemisahan (spin off) unit usaha Merpati Maintenance Facilities (MMF) dan Merpati Training Center (MTC).

Khusus KSO diutarakan Asep, setidaknya empat kriteria yang akan menjadi mitra Merpati, yaitu pertama yang mampu menyediakan modal, kedua menyediakan pesawat, ketiga menyediakan modal dan pesawat, ke empat kombinasi modal, pesawat, dan termasuk pilot. "Bentuk kerja sama mulai dari pesawat dan modal. Ada yang hanya menawarkan pesawat saja. Ada yang menawarkan kerja sama pengadaan pesawat, modal hingga pilot," ujarnya.

Khusus produsen pesawat tersebut Asep menambahkan, mereka menyatakan siap mengadakan pesawat berbadan lebar atau jenis jet dengan kapasitas 60 tempat duduk hingga 100 lebih tempat duduk. "Sedangkan untuk pesawat dengan kapasitas 20 tempat duduk, kami rasa masih cukup," ujarnya.

Terkait dengan jenis MA-60, jenis pesawat berkapasitas 60 tempat duduk yang dibeli dari China, Asep mengatakan, pihak Xian Aircraft Manufacture sudah dua kali bertemu dengan Merpati untuk meningkatkan kerja sama. "Kerja sama lebih lanjut dalam hal pengoperasian termasuk maintenance," ujarnya.

Sedangkan pesawat berkapasitas 20 penumpang yang dimiliki Merpati masih bisa dioperasikan meskipun berusia sudah tua. "Jenis twin otter masih bisa dioperasikan meskipun keluaran tahun 1960-an, cukup dengan mengganti baling-baling karena mesinnya masih bagus. Yang sulit itu pesawat jenis jet, jika sudah berumur 35 tahun, harus segera diganti," ujarnya.

www.antaranews.com

Minggu, 09 Februari 2014

11 Rute Penerbangan Mandala TigerAir Dihentikan Sementara

11 rute penerbangan yang dilayani oleh maskapai Mandala TigerAir dihentikan sementara menyusul kebijakan evaluasi jaringan. Penghentian layanan pada 11 rute penerbangan tersebut dimulai pada tanggal 10 Februari 2014 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Mandala TigerAir. ZonaAero
Tiger Air Mandala Hentikan Sebelas Rute Penerbangan

11 rute penerbangan yang dilayani Tigerair Mandala akan dihentikan sementara oleh maskapai tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penghentian sementara layanan pada rute-rute tersebut dikarenakan adanya evaluasi jaringan. Rencana perubahan ini akan dimulai sejak tanggal berikut.

Public Relations Manager Tigerair Mandala Lucas Suryanata merinci, rute dan nomor Penerbangan yang dihentikan sementara dimulai pada 10 Februari 2014, Surabaya – Hongkong, RI 650 / 651. Kedua, Surabaya – Kuala Lumpur, RI 742 / 743 pada 11 Februari 2014.

Ketiga, Jakarta – Kuala Lumpur, RI 700 /701 pada 18 Februari 2014. Keempat, Jakarta – Pekanbaru (pengurangan frekuensi),RI 72 /73 pada 18 Februari 2014.

Kelima, Medan (Kuala Namu) – Singapura, RI 861 / 862 pada 18 Februari 2014. Keenam, Jakarta – Yogyakarta, RI 344 / 345 pada 3 Maret 2014. Ketujuh, Pekanbaru – Singapura, RI 871 / 870 pada 3 Maret 2014.

Kedelapan, Jakarta – Singapura (pengurangan frekuensi), RI 808 / 809 pada 3 Maret 2014. Kesembilan, Jakarta – Surabaya, RI 520 / 529 pada 17 Maret 2014. Ke-10 Surabaya – Bangkok, RI 914 / 915 pada 17 Maret 2014. Ke-11 Jakarta – Hongkong, RI 652 / 657 pada 11 April 2014.

Dia menginformasikan, pembelian tiket pesawat untuk rute di atas tidak dapat dilakukan untuk sementara. Para pelanggan yang telah memiliki tiket untuk seluruh penerbangan tersebut akan segera mendapatkan pemberitahuan serta pemindahan jadwal ke penerbangan Tigerair Mandala (RI) atau Tigerair Singapore (TR), atau pengembalian uang.

Silakan menghubungi agen perjalanan, atau call centre Tigerair Mandala di 021-2939 6688 terkait informasi proses pemindahan jadwal penerbangan atau pengembalian uang.

www.republika.co.id

KTT Penerbangan UE-ASEAN 2014 Digelar Di Singapura

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Penerbangan Uni Eropa (UE)-ASEAN 2014 adalah pertemuan yang pertama kali diadakan oleh pihak Uni Eropa dan ASEAN untuk membicarakan masalah manfaat, promosi, dan peningkatan hubungan sektor penerbangan.
Bandara Internasional Changi Singapura. ZonaAero
Singapura Tuan Rumah KTT Penerbangan UE-ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Penerbangan Uni Eropa (UE)-ASEAN 2014 digelar di Singapura pada 11-12 Februari mendatang. Informasi dari UE yang diterima pada Jumat (7/2/2014) menunjukkan bahwa KTT ini adalah yang pertama kali diselenggarakan sebagai media untuk mendiskusikan manfaat, promosi, dan peningkatan hubungan sektor penerbangan UE dan ASEAN. Tiga penyelenggara KTT ini adalah Direktorat Jenderal Komisi Eropa untuk Mobilitas dan Trasnport, ASEAN Air Transport Working Group, dan Sekretariat ASEAN.

Khusus bagi Indonesia, sebagaimana data UE tertanggal 5 Desember 2013, masih ada 55 maskapai penerbangan Indonesia yang dilarang terbang ke kawasan UE. Sampai kini, UE hanya mengizinkan Garuda Indonesia, Airfast Indonesia, Mandala Airlines, Ekspres Transportasi Antarbenua, dan Indonesia Air Asia. UE masih menganggap keselamatan dan keamanan penerbangan oleh maskapai penerbangan Indonesia belum memenuhi persyaratan.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) 2013-2015 Muhammad Arif Wibowo, menurut data UE tersebut, mengatakan kalau pekerjaan rumah penerbangan nasional adalah keselamatan dan keamanan penerbangan. Dua hal ini menjadi pokok penting Indonesia untuk menghadapi era penerbangan bebas Asia Tenggara atau ASEAN Open Skies mulai 2015 mendatang.

internasional.kompas.com