Cari di Blog Ini

Minggu, 02 Mei 2010

Mobil Terbang Buatan Samson Motorworks

Skybike Samson Motorworks
Skybike Dan Switchblade, Mobil Terbang Buatan Samson Motorworks

Jika beberapa tahun yang lalu orang sudah dibuat kagum pada mobil yang bisa meluncur di atas permukaan air, kini kekaguman itu akan makin bertambah lagi. Tidak lama lagi sebuah mobil juga bisa mengangkasa layaknya pesawat terbang. Mobil terbang yang tidak membutuhkan landasan pacu seperti pesawat terbang pada umumnya. Realisasi impian tentang mobil terbang yang digambarkan pada film-film science-fiction kini sudah di depan mata. Dan harapan itu datangnya dari Samson Motorworks, sebuah perusahaan yang mengkonsentrasikan diri pada apa yang mereka sebut dengan istilah multy-vehicle. Mereka memiliki rancangan kendaraan multi-fungsi yang diberi nama Skybike dan Switchblade.

Memang cukup aneh, kendaraan yang bentuknya sama sekali tidak mirip dengan sepeda ataupun sepeda moto itu diberi nama Skybike. Mungkin untuk lebih nyaman didengar dibanding penggunaan nama Skycar yang sepertinya kurang futuristik. Ukuran kendaraan ini memang tergolong kecil seperti tampak pada gambar di paragraph pertama tulisan ini. Memiki panjang sekitar 4,5 meter dan lebar hampir 2 meter. Dirancang dengan konsep MMVs (Multi Mode Vehicles) atau kendaraan multi-fungsi. Maksudnya bisa melaju di beberapa lintasan, dalam hal ini darat atau jalan dan udara.

MMVs buatan Samson Motorworks ini dirancang untuk mampu terbang hingga ketinggian 10.000 feet atau setara dengan hampir 330 meter. Bagian interiornya memiliki perlengkapan seperti layaknya sebuah mobil mewah. Misalnya pemanas dan pendingin udara, video monitor, dan perangkat sound system dengan mega bass yang bisa memainkan musik dari CD dan MP3. Untuk pencahayaan eksternal (lampu sorot) berupa unit lampu yang bisa difungsikan secara bergantian untuk melintas di jalan raya maupun saat sedang meluncur di udara. System keselamatan pun sudah didesain sedemikian rupa untuk menjamin keselamatan pengendaranya.

Sebagai kendaraan multi-fungsi, MMVs diharuskan menggunakan mesin dengan emisi rendah karena kemampuannya yang bisa mengudara. Untuk itu Samson Motorworks lebih memilih mesin sepeda motor yang dimodifikasi untuk dapat menggerakkan propeller atau baling-baling. Desain mesin yang dimodifikasi ini telah lulus uji coba penerbangan di California. Emisi yang dihasilkan masih dibawah ambang standard sehingga makin memudahkan dalam perawatan. Dengan mengkonsumsi 16 galon atau setara dengan 60 liter bahan bakar (jika menggunakan satuan gallon AS) sebuah MMVs bisa menempuh jarak 880 mil jika berjalan di darat dan 340 mil jika meluncur di udara.

MMVs (Skybike dan Switchblade) sudah memenuhi standard FAA (standard keselamatan penerbangan Amerika). Misalnya dengan dilengkapi lampu sorot darat dan udara seperti yang sudah disebutkan, peralatan radio sebagai komunikasi dan navigasi, ELT (Emergency Location Transmiter), pengukur ketinggian terbang, parasut, dan sebagainya. Dan tentu saja pengendaranya harus memiliki sertifikat dari FAA juga.

Prototype yang sedang dibuat di Swift Engineering di San Clemente – California, Skybike dirancang untuk dapat mencapai kecepatan 80 mph (80 mile per hour) atau 80 mil per jam di atas tanah dan kecepatan 130 mph jika terbang di udara.

Untuk mengendarai sebuah MMVs (Skybike atau Switchblade) kita tidak harus memiliki kemampuan dan sertifikat sebagai seorang pilot. Pihak pabrikan hanya akan memfungsikan MMVs sebagai kendaraan biasa jika pembelinya bukan seorang pilot. Tapi jika Anda memang seorang pilot dan memiliki cukup dana untuk membeli sebuah Skybike atau Switchblade.

Kamis, 22 April 2010

VSS Enterprise, Pesawat Antariksa Untuk Wisata Angkasa

VSS Enterprise, Virgin Galactic. ZonaAero
VSS Enterprise, Virgin Galactic
Jet wisata angkasa dipamerkan

Sir Richard Branson memamerkan secara resmi pesawat terbang yang akan digunakan untuk keperluan komersil bagi para penumpang yang ingin ke luar angkasa. SpaceShipTwo, SS2 kini tengah dipresentasikan kepada dunia di Mojave, California. Kendaraan itu akan menjalani test terbang selama 18 bulan sebelum diijinkan untuk membawa penumpang dalam perjalanan singkat ke atas atmosfir Bumi. Sir Richard, kepala kelompok usaha Virgin, berencana menjalankan penerbangan pertama di New Mexico, AS sebelum melebarkan operasinya di penjuru dunia.

Dibangun dari bahan karbon ringan dan bertenaga roket hibrida, model SS2 dibentuk berdasarkan pemenang lomba konsep SpaceShipOne, sebuah roket yang mengangkat pesawat sebelum diterbangkan ke udara. "Kami menginginkan program ini menjadi sebuah awal baru dalam era penerbangan luar angkasa,'' kata Sir Richard kepada wartawan sebelum memamerkan pesawat itu.

SS1 menjadi pesawat luar angkasa swasta pertama di dunia dengan serangkaian penerbangan luar angkasa di tahun 2004. Penerusnya, dua kali lebih besar, dengan panjang 18m. Jika SpaceShipOne hanya memiliki pilot tunggal dan mampu menampung dua penumpang, maka SS2 akan menampung hingga dua kru dan enam penumpang.

Sekitar 300 orang dilaporkan telah mendaftarkan diri untuk menumpang pesawat tersebut. Mereka bersedia membayar sekitar AS $200.000 untuk mendapatkan pengalaman enam menit mengambang di angkasa dalam sebuah total dua jam tur penerbangan. "Sangat luar biasa untuk mengira hanya 450 orang yang pernah ke luar angkasa, itu termasuk semua kosmonot Rusia, Cina dan astronot Amerika Serikat,'' kata Sir Richard kepada BBC News. "Kami harus mampu merealisasikan perusahaan penerbangan luar angkasa komersil kami, Virgin Galactic, untuk membawa sekitar 1.000 orang dan membuat mereka menjadi 'astronot' dalam 12 bulan setelah kami mulai.''

Banyak orang yang telah mendaftar menghadiri pameran pesawat ini di landasan pacu Mojave. Diantaranya adalah penyanyi dan penari Inggris Sarah Brightman, yang terkenal dengan tembang diskonya berjudul I Lost My Heart to a Starship Trooper.

Gubernur California Arnold Schwarzenegger dan Gubernur New Mexico Bill Richardson juga memiliki andil dalam pembentukan Virgin SpaceShip (VSS) Enterprise. Otoritas New Mexico menginvestasikan hampir US $200 juta dalam pembangunan fasilitas di Upham, yang akan menyediakan landas pacu sepanjang 3.000m dan sebuah terminal serta bangunan hangar pesawat yang didesain oleh Foster.

Perusahaan Virgin Galactic enterprise akan memiliki saingan tapi Sir Richard meyakini akan memimpin pasar. Pesawat SpaceShipTwo yang diberi nama WhiteKnightTwo ini sudah selesai dibangun tahun lalu dan siap untuk menjalani uji coba.

sumber : bbc.co.uk

Rabu, 21 April 2010

Penerbangan Jakarta-Makassar-Biak, Jakarta-Makassar-Jayapura Dilayani 3 Pesawat Boeing Garuda Indonesia

Garuda Indonesia kini melayani penerbangan dari dan menuju Papua dengan mengoperasikan satu pesawat terbang jenis Boeing 737-400 dan dua unit Beoing 737-800. Garuda Indonesia menggunakan ketiga pesawat Boeing tersebut untuk melayani rute penerbangan Jakarta-Makasar-Timika dan Jakarta-Makasar-Biak.
Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia
Garuda Tambah Boeing Ke Papua

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia Airways atau GIA akan menambah satu boeing ke Papua sehingga menjadi tiga pesawat yang akan melayani penumpang dari Timika, Biak, dan Jayapura menuju Makassar dan Jakarta. Ketiga pesawat itu, kata General Manager GIA Jayapura Ucok Cemerlang, seperti dikutip Antara di Jayapura, Senin (29/3/2010), dua Boeing jenis 737 seri 800 dan satu Boeing jenis 737 seri 400.

Ia menjelaskan bahwa rute penerbangan Jakarta-Makassar-Timika pp dilayani Boeing 737 seri 400, sedangkan rute Jakarta-Makassar-Biak pp dan Jakarta-Makassar-Jayapura pp dengan menggunakan Boeing 737 seri 800.

Menurut dia, khusus untuk rute Jakarta-Makassar-Biak dan Jakarta-Makassar-Jayapura akan diberlakukan mulai 1 Mei mendatang, sedangkan rute Jakarta-Makassar-Timika pp sudah diberlakukan sejak 28 Maret lalu. "Dengan adanya perubahan rute itu mengakibatkan GIA tidak lagi melayani rute Jayapura-Timika atau sebaliknya," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, jalur penerbangan itu dilayani pesawat garuda rute Jakarta-Denpasar-Timika-Jayapura pp. Ucok mengakui, perubahan jadwal penerbangan itu dilakukan setelah dilakukan studi kelayakan sekaligus sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Papua.

Bahkan, menurut dia, ke depan, para penumpang dapat melakukan perjalanan dalam sehari ke kota lainnya di Indonesia bagian timur. "Makassar dijadikan pusat pelayanan ke Indonesia bagian timur," ungkap Ucok Cemerlang.

Garuda Indonesia Hibahkan 3 Pesawat Terbang Untuk Citilink

Garuda Indonesia akan menghibahkan 3 pesawat terbang jenis Boeing 737-300 kepada Citilink. Penghibahan pesawat terbang tersebut bertujuan untuk mendukung rencana ekspansi rute penerbangan berbiaya murah (low cost) domestic.
Citilink Indonesia. ZonaAero
Citilink Indonesia
Citilink Dapat Hibah 3 Pesawat Boeing 737-300

Maskapai penerbangan Citilink segera mendapatkan hibah tiga pesawat Boeing 737 seri 300 dari PT Garuda Indonesia guna mendukung rencana ekspansi rute penerbangan berbiaya murah (low cost) domestik. Joseph A. Saul, Vice President PT Citilink Indonesia, mengatakan hibah ketiga unit pesawat tersebut dilakukan dalam waktu dekat seiring dengan rencana perseroan penambah rute penerbangan ke berbagai kota di Indonesia.

Dia menjelaskan saat ini perseroannya mengoperasikan lima pesawat dengan dua di antaranya merupakan hibah dari PT Garuda Indonesia dan tiga lainnya sewa. “Ya, ada hibah tiga pesawat lagi yang sekarang dalam proses,” katanya kepada Bisnis.com, pagi ini. Menurut dia, penambahan tiga armada tersebut menjadikan armada Citilink milik sendiri mencapai lima unit sehingga ketentuan UU No.1 tahun 2009 tentang Penerbangan sudah terpenuhi.

Garuda telah menetapkan Surabaya sebagai markas pertama Citilink dan Jakarta sebagai markas kedua. Sedangkan kota yang dilayani a.l. Surabaya—Jakarta, Surabaya—Balikpapan, Surabaya—Banjarmasin, Surabaya—Batam, Surabaya—Kupang, dan Jakarta—Medan.

Sejak awal, Garuda memfokuskan Citilink untuk menggarap pasar penerbangan low cost karena potensinya mencapai 70% dari total pangsa penerbangan domestik pada tahun lalu yang sebesar 43,7 juta orang.

Maskapai Citilink tahun ini ditargetkan mampu mengambil 5% ceruk pangsa pasar low cost dari total 30,7 juta penumpang selama 2009 setelah tahun ini berhasil mengoperasikan sedikitnya delapan unit pesawat Boeing 737 seri 300.

Menurut catatan Bisnis.com, setiap tahun pangsa penerbangan kelas ekonomi tumbuh paling ekspansif dibandingkan kelas bisnis, yakni 17% hingga 20%, padahal pangsa penerbangan bisnis hanya tumbuh di kisaran 3%-5% per tahun.

Joseph menjelaskan potensi penerbangan low cost di Indonesia menjanjikan sehingga segmen ini menjadi bidikan utama Citilink. “Segmen ini menjadi pangsa utama Citilink meskipun ada pesaing di segmen yang sama,” ujarnya.

bisnis.com

Penerbangan Surabaya-Singapura Akan Dilayani Pesawat Mandala Airlines

Maskapai Mandala Airlines berencana untuk melayani rute penerbangan Surabaya-Singapura setelah memperoleh sertifikat keselamatan penerbangan dari IATA. Menurut rencana, Mandala Airlines akan melayani rute penerbangan Surabaya-Singapura menggunakan pesawat jenis Airbus A320.
Mandala Airlines. ZonaAero
Mandala Airlines
Mandala Bidik Pasar Regional

Setelah mengantongi sertifikat keselamatan penerbangan dari IATA Operational Safety Audit serta International Air Transport Association, maskapai penerbangan nasional Mandala Arlines kini mulai membidik penerbangan rute regional Surabaya-Singapura. "Rute Surabaya-Singapura ini sangat potensial. Bahkan, semua kota-kota besar di Indonesia berpeluang dijadikan rute penerbangan regional," ujar Head of Corporate Communication Mandala Trisia Megawati KD saat dikonfirmasi, Sabtu (20/3/2010).

Ia menuturkan, rencana dibukanya rute Surabaya-Singapura karena selama ini rute tersebut tercatat sebagai rute tergemuk di dunia. Ditambah lagi, banyaknya maskapai penerbangan internasional yang menjadikan Singapura sebagai transit.

Rencananya, pihaknya akan menerbangi rute ke Singapura dengan menggunakan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 180 tempat duduk."Mudah-mudahan jika tidak ada kendala rute Surabaya-Singapura segera digagas sebagai rute andalan, terlebih lagi tingkat wisatawan mancanegara Singapura ke Surabaya cukup tinggi," ujarnya.

Pasca-menerima sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari International Air Transport Association (IATA), Mandala Airlines kini juga akan membidik beberapa rute regional, misalnya Thailand, Malaysia, Filipina, dan Australia, yang juga termasuk kantong wisatawan mancanegara.

kompas.com

Garuda Indonesia Tambah Jadwal Penerbangan Ke Jepang

Setelah mengambil alih rute penerbangan Jakarta-Tokyo dari maskapai Japan Airlines, Garuda Indonesia merencanakan untuk melayani jalur penerbangan langsung Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) – Narita (Tokryo) ini mulai bulan November 2010 yang akan datang. Rute penerbangan baru tersebut sudah mendapat izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, dan selanjutnya masih menunggu izin dari otoritas penerbang sipil Jepang. Untuk melayani rute penerbangan Jakarta-Tokyo, Garuda Indonesia akan menggunakan pesawat terbang Airbus A330-200 dengan kapasitas tempat duduk hampir 300 penumpang.
Bandara Narita, Tokyo, Jepang. ZonaAero
Bandara Narita, Tokyo, Jepang
Garuda Naikkan Frekuensi Penerbangan Ke Narita

Maskapai pengangkut penumpang internasional terbesar Garuda Indonesia segera mengambil-alih rute Jakarta-Tokyo (Narita), Jepang milik Japan Airlines (JAL) mulai tahun ini. Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Pujobroto mengatakan langkah itu seiring dengan rencana pembukaan rute penerbangan langsung (direct flight) Bandara Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Narita Jepang mulai November 2010. "Kami siapkan rute penerbangan langsung Jakarta-Tokyo untuk pebisnis yang memang lewat Jakarta. Ini rute baru sudah kami ajukan," katanya.

Dia menyatakan pembukaan rute itu telah disiapkan Garuda sejak JAL dinyatakan bangkrut yang pada gilirannya akan memangkas sebagian besar rute domestik dan internasionalnya.

Menurut Pujobroto, rute baru itu akan melengkapi rute penerbangan tidak langsung Garuda dari Jakarta transit Denpasar hingga Bandara Narita, Tokyo PP sebanyak tujuh kali per minggu. "Rute Jakarta-Tokyo kami siapkan setidaknya diterbangi tiga kali per minggu mulai November 2010 atau akhir tahun ini."

Sampai dengan saat ini, pembukaan rute Jakarta-Tokyo masih menunggu izin dari otoritas penerbang sipil Jepang setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memberikan izin rute internasional ke Jepang.

Pujobroto mengharapkan pemerintah Jepang segera mengeluarkan izin pembukaan rute Jakarta-Tokyo karena besarnya permintaan penerbangan langsung dari kedua ibukota negara itu. BUMN penerbangan itu akan melayani penerbangan rute Jakarta-Tokyo menggunakan pesawat Airbus A330-200 dengan kapasitas tempat duduk hampir 300 penumpang.

Selain pembukaan rute baru ke Tokyo, dia menegaskan Garuda segera meningkatkan frekuensi penerbangan Denpasar-Tokyo PP dari saat ini sebanyak tujuh kali per minggu menjadi delapan kali per minggu.

web.bisnis.com

Penerbangan Kelas Premium Target Sriwijaya Air

Sriwijaya Air berencana untuk dapat melayani penerbangan kelas premium pada rute penerbangan di Semarang. Rencana tersebut akan direalisasikan Sriwijaya Air setelah maskapai penerbangan ini menambah lagi jumlah armada pesawat terbangnya. Beberapa langkah dilakukan oleh Sriwijaya Air untuk dapat mengoperasikan penerbangan kelas premium di Semarang.
Sriwijaya Air. ZonaAero
Sriwijaya Air
Sriwijaya Air Incar Kelas Premium

Maskapai penerbangan Sriwijaya Air mulai mengincar kelas premium (bisnis) di Kota Semarang menyusul akan adanya penambahan pesawat dan rute penerbangan pada tahun 2010. Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo, di Semarang, Senin, mengatakan, salah satu langkah untuk menggarap kelas premium tersebut adalah bekerjasama dengan berbagai asosiasi pengusaha seperti Kadin di setiap kabupaten/kota, pemerintah daerah, dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Jawa Tengah. Langkah menggarap kelas premium tersebut di antaranya dengan membagikan kartu anggota Sriwijaya Air. "Keuntungannya, mereka akan mendapat diskon 10 persen," katanya. Toto berharap,

April 2010 program tersebut sudah bisa terwujud. Selain Semarang, pengembangan jaringan untuk mendongkrak pangsa pasar Sriwijaya Air secara nasional yang saat ini berada di urutan empat sebesar 12,5 persen tersebut telah dijalankan di Jakarta dan Surabaya. "Karena penambahan pesawat dilakukan bertahap, maka target awal bisa menjual delapan seat dan seterusnya bisa 18 seat. Yang terpenting ada peningkatan pelayanan kepada penumpang," katanya.

Sriwijaya Air kini memiliki 24 pesawat untuk 150 penerbangan per hari secara nasional dan pada tahun 2010 ditargetkan akan ada 30 pesawat. Sebanyak 24 pesawat tersebut terdiri atas 13 unit Boeing 737-200 dan 11 unit Boeing 737-300 dan Boeing 737-400. Sedangkan penambahan pesawat berupa tipe Boeing 737-800. "Selama Januari-November 2009, load factor sebanyak 86 persen dan dari Semarang mencapai 91 persen," katanya.

Soal jumlah penumpang, pada tahun 2008 tercatat ada 4,3 juta penumpang dan tahun 2009 ditargetkan mencapai 5,1 juta penumpang. "Saat ini sudah pada posisi 4,8 juta penumpang dan kami perkirakan justru bisa melebihi target menjadi 5,2 juta penumpang," katanya.

Sementara itu target 2010 dengan penambahan pesawat secara bertahap, lanjut Toto, pihaknya menargetkan jumlah penumpang bisa mencapai 6,5 juta penumpang. Sriwijaya Air di Semarang saat ini baru melayani lima rute yakni tiga rute ke Jakarta dan sisanya ke Surabaya. Direncanakan, pada tahun 2010 ada penambahan rute yakni Semarang-Makassar, Semarang-Banjarmasin, dan Semarang-Pangkalanbun.

antaranews.com

Kerja Sama PT GMF Aeroasia dan PT Dirgantara Indonesia

Kerja sama dua perusahaan industri penerbangan Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang sudah dijalin sejak tahun 2003 itu kini diperbarui lagi. Pembaruan yang berupa perjanjian berdurasi tiga tahun itu bertujuan untuk lebih dapat memperlancar kerja sama kedua perusahaan. Kesepakatan tersebut mencakup aspek kerja perawatan yang lebih luas lagi dibandingkan pada perjanjian sebelumnya. Kerja sama ini juga diharapkan menjadi kekuatan baru yang mendorong kemajuan industri penerbangan di tanah air.
PT Dirgantara Indonesia. ZonaAero
PT Dirgantara Indonesia
PT Dirgantara Indonesia dan GMF Perbarui Kerja Sama

Guna memperkuat bisnis kedirgantaraan nasional, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) menyepakati pembaharuan kerja sama yang terjalin sejak tahun 2003. Pembaharuan itu ditandatangani President Director dan Chief Executive Officer PT GMF Aeroasia, Richard Budihadianto dan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso.

Menurut Richard di Bandung, Selasa (6/4/2010), seiring itu, perjanjian kerja sama induk nomor GMF/PERJ./DT-3011/2003 dan PTD/1029/UT0000/2/03 tanggal 11 Februari 2003 dinyatakan tak berlaku. Kerja sama kedua perusahaan milik negara di bidang kedirgantaraan itu mengacu pada perjanjian terbaru yang ditandatangani pada 1 April 2010. "Perjanjian berdurasi selama tiga tahun sejak kontrak kerja sama ditandatangani dan merupakan payung yang dapat memperlancar kerja sama kedua perusahaan," ujarnya.

Lingkup kesepakatan tersebut, lebih luas mencakup general aircraft manufacture, suku cadang dan komponen, peralatan dan perlengkapan, jasa pengujian dan laboratorium, layanan teknis, pemasaran, perbaikan, modifikasi, overhaul pesawat terbang serta komponen dan sistemnya. Cakupan lain yakni pengadaan suku cadang, jasa manufaktur, informasi teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pemanfaatan fasilitas. "Kerja sama GMF Aeroasia dan PT DI merupakan kesepakatan yang sinergis dan saling menguntungkan karena bidang kedua perusahaan hampir sama," ujarnya.

Kelebihan yang dimiliki GMF Aeroasia dan PT DI diharapkan menjadi kekuatan baru dalam mendorong perkembangan bisnis dirgantara di Indonesia khususnya bidang perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan (maintenance, repair , and overhaul/MRO).

Sekalipun GMF adalah anak perusahaan PT Garuda Indonesia, namun kerja sama itu bisa dikategorikan ke dalam sinergi badan usaha milik negara (BUMN). Selain itu, kerja sama tersebut merupakan wujud konkret dari instruksi Kementerian Negara BUMN agar sesama perusahaan milik negara bisa meningkatkan sinergi.

Menurut Budi Santoso, PT DI memiliki berbagai fasilitas yang dapat digunakan GMF seperti fasilitas surface treatment yang telah mendapatkan sertifikat National Aerospace and Defense Contractors Accreditation Program (NADCAP) sehingga GMF dapat mengurangi ketergantungan kepada pihak asing. Kegiatan yang pernah dilakukan misalnya, saat GMF menangani perawatan atas section 41 dari pesawat Boeing B-737. Banyak suku cadang dan personil PT DI yang digunakan GMF Aeroasia dalam kegiatan tersebut.

infopenerbangan.com

Penerapan Kategori Pelayanan Maskapai Penerbangan Indonesia

Maskapai penerbangan hanya boleh menerapkan satu kategori pelayanan penerbangan dalam memberikan layananannya kepada penumpang pesawat terbang atau pemakai jasa layanan penerbangan lainnya. Kebijakan pemerintah ini diambil sehubungan dengan revisi Keputusan Menteri Nomor 22 Tahun 2002 tentang Tarif Pesawat Ekonomi. Ada tiga kategori pelananan yang bisa dipilih, yaitu maksimum (full service), medium, dan minimum (no frills). Kriteria pembedaan ketiga kategori tersebut adalah pada jarak antar kursi dan penyediaan makanan / minuman bagi penumpang. Satu maskapai penerbangan tidak boleh memiliki dua atau tiga kategori pelayanan penerbangan yang berbeda.
Bandara Soekarno-Hatta. ZonaAero
Bandara Soekarno-Hatta
Maskapai hanya boleh tetapkan satu kategori pelayanan

Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Rudi Richardo mengatakan maskapai hanya boleh menerapkan satu kategori pelayanan. "Jadi pelayanan tidak berdasarkan rute penerbangan tapi per maskapai," katanya ketika dihubungi, Senin (5/3).

Rudi mengatakan, maskapai harus konsisten dalam menerapkan kategori pelayanan. Jika sudah menetapkan sebagai maskapai berlayanan medium, maka semua penerbangannya harus berkategori menengah. Sebab, masyarakat akan bingung jika maskapai menerapkan kategori pelayanan berbeda-beda. Apalagi, pembedaan itu akan menyulitkan kontrol dari pemerintah. "Yang terpenting maskapai harus memenuhi kriteria pelayanan yang ditetapkan pemerintah," ujar Ricardo.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S. Gumay berbeda pendapat. Menurut dia, maskapai boleh menerapkan kategori pelayanan berbeda-beda. Bahkan, dalam satu rute maskapai bisa menerapkan pelayanan berbeda. "Teorinya bisa saja begitu, asalkan nanti pengawasannya diperketat," katanya.

Misalkan Mandala Airlines melayani rute Jakarta-Surabaya sebanyak empat kali sehari. Mandala boleh menerapkan kategori medium pada penerbangan pertama dan minimum pada penerbangan kedua. "Yang penting dia melapor ke kami dan masyarakat juga diberi tahu," ujarnya. Penerapan kategori pelayanan itu, katanya, harus disampaikan secara periodik ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan masyarakat. Namun periodenya belum dipastikan. "Yang pasti dia tidak bisa mengubah-ubah kategori pelayanan seenaknya," tuturnya.

Kementerian Perhubungan tengah memfinalisasi revisi Keputusan Menteri Nomor 22 Tahun 2002 tentang Tarif Pesawat Ekonomi. Herry mengatakan draf finalnya sudah diserahkan kepada Biro Hukum dan segera diteruskan ke Menteri Perhubungan untuk ditandatangani. Draf itu membagi tarif batas atas berdasarkan kategori pelayanan, yakni maksimum (full service), medium, dan minimum (no frills). Kriterianya antara lain ditetapkan berdasarkan jarak antarkursi dan pemberian makan. Pelayanan maksimum boleh menerapkan tarif batas atas hingga 100 persen. Sedangkan medium hanya 90 dan minimum 85 persen dari tarif batas atas.

Sejumlah maskapai lantas menyesuaikan layanannya dengan rencana revisi itu. Marketing and Distribution Director AirAsia mengatakan akan mengubah kategori layanannya dari no frills menjadi medium. Lion Air tetap dengan layanan no frills. Sedangkan Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia mengklaim akan tetap menjadi maskapai full service.

tempointeraktif.com

Penambahan Pesawat Warnai Investasi Industri Penerbangan

Penambahan pesawat warnai investasi industri penerbangan. Import pesawat terbang oleh Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Sriwijaya Air. Penambahan jumlah pesawat terbang untuk memaksimalkan pelayanan menjadi sektor investasi yang terbesar dilakukan oleh beberapa maskapai penerbangan dalam beberapa tahun belakangan ini. Ini membuat Indonesia menjadi termasuk sebagai negara pengimpor pesawat terbang dalam jumlah besar. Tapi hal ini belum banyak mempengaruhi industri penerbangan dalam negeri disebabkan harga bahan bakar pesawat terbang (avtur) yang masih terhitung tinggi.
Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia
Tambah Pesawat Dominasi Transportasi Udara

Investasi yang masuk di sektor transportasi udara lebih banyak disumbangkan penambahan pesawat oleh maskapai penerbangan nasional selama beberapa tahun belakangan. Ketua Komite Tetap Angkutan Udara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tengku Burhanuddin mengatakan pihaknya mencatat penambahan armada dilakukan antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Sriwijaya Air.

"Bertambahnya investasi dicatat dari penambahan pesawat sedangkan penambahan perusahaan penerbangan belum terjadi," katanya hari ini. Dia menyontohkan Garuda akan mendatangkan sebanyak 24 unit masing-masing 23 jenis Boeing 737-800 NG dan satu Airbus A330-200.

Selain itu, maskapai Lion Air juga akan mendatangkan pesawat Boeing 737-900ER dan Wings Air dengan beberapa ATR 72-500. "Artinya pesawat yang masuk lebih banyak memang terjadi di Indonesia," ungkap Burhanuddin. Menanggapi indikator makro yang bagus, Burhanuddin menyatakan belum banyak berpengaruh bagi industri penerbangan nasional yang lebih banyak dipengaruhi harga bahan bakar (fuel).

Dia menandaskan penguatan rupiah terhadap mata uang dolar AS tidak akan berpengaruh banyak terhadap biaya operasional maskapai jika harga avtur terus naik. "Kalau harga avtur turun dan nilai mata uang dolar AS turun, industri penerbangan baru bisa menikmatinya," ujar Burhanuddin. Selama ini, biaya bahan bakar mendominasi total biaya operasi pesawat. Biaya bahan bakar menguras hampir 35% dari total biaya operasi maskapai pada tahun ini.

web.bisnis.com

Penerbangan Umroh Dari Tarakan Dilayani Pesawat Lion Air

Maskapai penerbangan Lion Air menawarkan kepada masyarakat kota Tarakan untuk kemudahan dalam perjalanan ibadah Umroh. Tawaran serupa juga disampaikan oleh Lion Air kepada masyarakat kota Palangkaraya. Tawaran untuk kemudahan dalam penerbangan umroh ini disampaikan oleh Lion Air setelah membuka dua jalur penerbangan baru dengan rute Jakarta-Tarakan dan Jakarta-Palangkaraya yang sudah beroperasi sejak tanggal 5 dan 7 April 2010. Kedua rute penerbangan tersebut dilayani setiap hari.
Lion Air. ZonaAero
Lion Air
Lion Buka Layanan Umroh Dari Tarakan

Maskapai penerbangan swasta pengangkut penumpang domestik terbanyak Lion Air menawarkan kemudahan ibadah Umroh bagi masyarakat Tarakan dan Palangkaraya ke Mekkah Arab Saudi mulai bulan ini. Direktur PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) Edward Sirait mengatakan kemudahan itu setelah maskapainya membuka dua rute penerbangan baru Jakarta-Tarakan pergi pulang (PP) dan Jakarta-Palangkaraya PP mulai awal bulan ini. "Kami akan mempermudah penumpang yang akan melakukan ibadah Umroh karena dapat dilayani oleh Lion Air dengan terbang langsung dari Tarakan dan Palangkaraya melalui Cengkareng ke Jeddah menggunakan pesawat B747-400," katanya hari ini.

Dia menyatakan pihaknya akan menawarkan tarif penerbangan yang kompetitif untuk perjalanan umroh ke Arab Saudi. Edward melanjutkan kedua kota di Kalimantan itu cukup potensial karena memiliki pasar penumpang Umroh ke Jeddah. Dia menegaskan pengembangan operasi penerbangan di kedua kota tujuan itu akan dilakukan dengan penambahan frekuensi penerbangan dan juga menambah rute baru lainnya. "Diprediksikan load factor [tingkat isian penumpang pesawat] akan mencapai 90% dan target penumpangnya dari semua kalangan," ujar dia.

Edward menegaskan pihaknya membuka rute baru Jakarta-Tarakan dengan transit di Balikpapan dilayani satu kali per hari sejak 5 April lalu, sedangkan Jakarta-Palangkaraya dioperasikan mulai 7 April. Jadwal penerbangan rute Jakarta-Tarakan dengan transit di Balikpapan berangkat dari Jakarta pukul 16.10 WIB tiba di Balikpapan pukul 19.15 WITA dan dilanjutkan berangkat dari Balikpapan pukul 19.55 WITA dan tiba di Tarakan pukul 21.00 WITA. Untuk penerbangan dari Tarakan berangkat pukul 06.40 WITA tiba di Balikpapan pukul 07.40 WITA dari Balikpapan pukul 08.15 WITA dan tiba di Jakarta pukul 09.20 WIB.

Sementara itu, rute Jakarta-Palangkaraya berangkat dari Jakarta pukul 19.15 WIB dan tiba di Palangkaraya pukul 20.55 WITA (non stop). Selanjutnya berangkat dari Palangkaraya pukul 07.00 WITA tiba di Jakarta pukul 08.40 WIB.

Sampai dengan saat ini, Lion Air mengoperasikan 51 unit pesawat yang terdiri dari 2 pesawat B747-400, 34 pesawat B737-900ER, 9 pesawat B737-400, 2 pesawat B737-300, 4 pesawat MD-90.

web.bisnis.com

Petunjuk Manual 12 Rute Penerbangan Aman Di Papua

Bentang alam yang banyak memiliki pegunungan tinggi dan sering terjadi perubahan cuaca yang mendadak, membuat penerbangan di kawasan Papua agak sulit dilakukan. Akibatnya sering terjadi kecelakaan pesawat terbang di beberapa rute penerbangan di Papua. Guna menanggulangi kendala penerbangan ini, Kementerian Perhubungan RI telah meminta kepada Ditjend Perhubungan Udara untuk melakukan rekomendasi Tim Evaluasi Keselamatan Penerbangan di Papua. Tim yang diketuai oleh Capt Adhie Gunawan itu telah berhasil membuat petunjuk manual untuk 12 rute penerbangan yang aman di Papua.
Penerbangan perintis di Papua. ZonaAero
Penerbangan perintis di Papua
12 Rute Aman Di Papua Segera Dibakukan

Otoritas penerbangan RI segera melakukan rekomendasi Tim Evaluasi Keselamatan Penerbangan di Papua dengan memberikan sosialisasi terhadap rute-rute yang aman kepada para operator. Tim telah membuat petunjuk manual untuk 12 rute penerbangan yang aman. Petunjuk ini akan dibakukan untuk menciptakan penerbangan yang aman pada rute-rute maut bagi dunia penerbangan komersial di Papua. Setiap pilot harus menggunakan petunjuk tersebut agar pesawat yang dikemudikannya tidak menabrak gunung.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam disposisinya tanggal 17 Februari 2010 lalu telah meminta kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti Singayudha Gumay untuk melaksanakan rekomendasi tersebut. "Ya rekomendasi tersebut akan segera dilaksanakan. Saya juga telah menyetujuinya. Agar maskapai penerbangan tidak menerbangi rute-rute di Papua dengan peta penerbangan mereka sendiri, tetapi dengan yang telah direkomendasikan," kata Herry di Jakarta, pekan lalu.

Dari 38 rute yang direkomendasikan, sebanyak 12 visual flight route (VFR) telah ada petunjuk manualnya sehingga bisa dibakukan dan bisa menjadi pedoman rute maskapai. Ke-12 rute tersebut adalah Sentani-Nabire via Freeway, Sentani-Wamena via Malio, Wamena-Sentani via Tisto, Wamena-Sentani via Pyramid, Wamena-Dekai pp, Wamena-Mulia pp, Freeway-Ilaga, Nabire-Enarotali via Bravo dan Enaro Gap, Nabire-Enarotali via Charlie dan Enaro Gap, Enarotali-Waghete-Nabire via Alfon dan Charlie, Enarotali-Waghete-Nabire via Alf1-Alf2 dan Charlie, serta rute Freeway-Enarotali pp.

Rute-rute inilah yang dianggap paling berbahaya. Di beberapa rute ini sudah banyak terjadi kecelakaan pesawat yang memakan korban penumpangnya karena selain banyak perbukitan, cuaca cerah bisa secara mendadak berubah menjadi sangat ekstrem.

Selain rekomendasi rute tersebut, Tim Evaluasi Keselamatan Penerbangan di Papua yang diketuai oleh Capt Adhie Gunawan itu juga meminta agar lapangan udara di daerah terpencil di Papua untuk menggunakan pembangkit tenaga surya agar keberlangsungan sumber listrik tidak terputus.

Listrik sangat penting untuk penerangan dan menjaga komunikasi dengan pesawat yang akan mendarat ke lapangan udara tersebut. Selain itu, maskapai penerbangan juga nantinya diwajibkan untuk melengkapi pesawatnya dengan alat sensor gunung, alat anti-tabrakan antar pesawat, dan pengukur ketinggian.

kompas.com

Penerbangan Di Boven Digoel Dilayani Sempati Air dan Susi Air

Sejumlah maskapai penerbangan sudah mengajukan izin untuk bisa mendarat di Bandara Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Bandara yang semula berupa landasan dengan lapangan rumput tersebut sudah diaspal sejak tahun 2009. Dengan beroperasinya beberapa maskapai tersebut diharapkan akan makin mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan itu. Sebelumnya hanya maskapai Merpati yang beroperasi di Bandara Mindiptana dengan menggunakan pesawat jenis twin otter dengan kapasitas 20 tempat duduk.
Boven Digoel. ZonaAero
Boven Digoel
Sejumlah Maskapai Akan Beroperasi Di Boven Digoel

Sejumlah maskapai penerbangan akan segera beroperasi di Bandara Mindipta, Kabupaten Boven Digoel, Papua, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Bupati Boven Digoel, Yusak Yaluwo di Boven Digoel, Minggu (11/4), mengatakan, dengan akan masuknya sejumlah maskapai itu maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar perbatasan. Sejumlah maskapai yang telah mengajukan izin masuk ke Bandara Mindiptana yakni Sempati Air dan Susi Air.

Bandara yang baru diaspal tahun 2009 lalu dan sebelumnya berupa lapangan rumput itu, kini baru melayani maskapai Merpati dengan rute Merauke - Mindiptana seminggu sekali. Merpati mengoperasikan pesawat jenis twin otter dengan kapasitas 20 tempat duduk. Namun, Merpati bisa saja melayani dua penerbangan seminggu jika minat penumpang naik. Rute itu kini masih disubsidi pemerintah, penumpang hanya membayar Rp235 ribu padahal harga tarif reguler satu juta rupiah.

Menurut Bupati Yusak, kehadiran bandara ini akan memacu ekonomi tidak saja di perbatasan tapi juga untuk warga yang tinggal di kabupaten lain seperti Pegunungan Bintang dan Asmat. Ia mengatakan, bandara itu juga akan mendorong investor untuk datang ke daerah perbatasan karena lalu lintas barang dan jasa bisa langsung masuk ke pedalaman langsung dari Jayapura atau Merauke dan tidak perlu ke ibu kota Boven Digoel, Tanah Merah.

Selain Bandara Mindiptana, Pemkab Kabupaten Boven Digoel juga sedang mengaspal Bandara Bomakia di Distrik Bomakia, yang juga daerah perbatasan dengan dana Rp5 miliar. Bandara Bomakia sangat penting dikembangkan karena jumlah penduduk lebih banyak dibandingkan dengan distrik lain. Selain itu, Bomakia masih terisolasi karena banyak sungai dan belum ada jalan darat yang telah diaspal.

www.gatra.com

Jumlah Penumpang Pesawat Terbang Domestik Bertambah

Jika Open Sky sudah diberlakukan, bagaimana nasib maskapai penerbangan dalam negeri? Menurut pemerintah, jika angka pertumbuhan jumlah penumpang pesawat terbang domestik berkisar pada angka 10% per tahun maka maskapai penerbangan dalam negeri akan tetap menikmati keuntungan secara maksimal. Dengan angka 10% per tahun tersebut maka diprediksi bahwa pada tahun 2015 jumlah penumpang pesawat terbang domestik mencapai 77,6 juta orang. Selain itu, dengan banyaknya pembelian pesawat terbang baru, diyakini maskapai penerbangan nasional akan mampu bersaing dengan maskapai asing untuk memperebutkan pasar penerbangan di dalam negeri maupun rute penerbangan luar negeri.
Airport. ZonaAero
Airport
Penumpang Domestik 2015 Diprediksi 77,6 Juta

Pemerintah memprediksi bakal terjadi peningkatan penumpang pesawat domestik yang cukup besar dalam lima tahun ke depan. Meskipun nantinya akan diberlakukan Open Sky, tetapi maskapai lokal tetap akan menikmatinya secara maksimal.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Tri S Sunoko mengatakan, dalam hitungan moderat pemerintah yaitu setiap tahun terjadi kenaikan penumpang sebesar 10 persen saja, maka pada 2015 jumlah penumpang angkutan penerbangan domestik menjadi 77,608 juta orang. "Ini hitungan moderat saja, pada setiap tahunnya terjadi pertumbuhan belasan persen, kecuali pada 2008 lalu yang turun 4 persen," kata Tri Sunoko di Jakarta, Selasa (13/4/2010).

Kemenhub telah membuat prediksi peningkatan penerbangan berjadwal dan kargo untuk rute domestik dan internasional. Untuk penerbangan domestik, target penumpang hingga 2015 adalah, 2010 sebanyak 48,188 juta, 2011 sebanyak 53 juta, 2012 sebanyak 58,308 juta, 2013 sebanyak 64,139 juta, 2014 sebanyak 70,553 juta dan 2015 sebanyak 77,608 juta penumpang. Sementara untuk kargo domestik, 2010 (430,8 kilo ton), 2011 (473,9 kilo ton), 2012 (521,3 kilo ton), 2013 (573,43 kilo ton), 2014 (630,78 kilo ton) dan 2015 (693,86 kilo ton).

Untuk penerbangan berjadwal domestik ini, jelas Tri, maskapai penerbangan tidak perlu mengkhawatirkan bakal diambil oleh airline-airline asing, karena sudah disepakati bahwa penerbangan domestik tetap dikuasai oleh maskapai lokal. "Untuk domestik, azas cabotage tetap berlaku. Maskapai yang akan masuk rute antar kota di Indonesia harus berbadan hukum Indonesia. Jadi kepemilikan saham perusahaan itu minimal single majority 51 persen adalah investor lokal," tegasnya.

Open Sky

Sementara untuk liberalisasi penerbangan atau Open Sky, diberlakukan untuk rute point to point atau antar kota antar negara. Sehingga penumpang yang akan diperebutkan oleh maskapai asing dan lokal adalah penumpang internasional. Ditegaskannya, dalam Open Sky 2015 nanti, maskapai asing hanya bisa berebut penumpang internasional saja, sehingga maskapai lokal masih bakal mendapatkan pangsa pasar yang sangat besar untuk rute-rute domestik. "Dengan mulai bertambahnya jumlah pesawat yang cukup bagus dari semua maskapai penerbangan nasional, saya sangat yakin mereka bisa bersaing untuk berebut rute internasional dengan maskapai asing," tandasnya.

kompas.com

Mandala Airlines Tambah Pesawat Terbang

Mandala Airlines berencana untuk menambah 45 unit pesawat terbang produksi Airbus dengan tipe A319 dan A320. Penambahan armada pesawat terbang tersebut ditargetkan Mandala Airlines akan selesai pengadaannya hingga tahun 2014.
Mandala Airlines. ZonaAero
Mandala Airlines
Mandala Akan Tambah 45 Pesawat 2014

Maskapai penerbangan Mandala Airlines menargetkan untuk menambah 45 unit pesawat pada 2014 untuk meningkatkan frekuensi penerbangan yang dilayaninya. "Saat ini, kami baru memiliki sebanyak 11 unit armada pesawat terbang, semuanya merupakan tipe Airbus A-319 dan A-320," kata Head of Corporate Communication Mandala Airlines, Trisia Megawati, di Semarang.

Menurut dia, estimasi kapasitas kursi yang tersedia dengan jumlah armada sebanyak 11 unit yang melayani berbagai rute regional tersebut adalah sekitar 500 ribu kursi/bulan. "Pada tahun 2007 lalu, kami telah memesan sebanyak 30 unit pesawat Airbus senilai 2,3 miliar dolar AS, dan rencananya pesawat itu akan didatangkan secara bertahap hingga 2012 mendatang," katanya. Kemudian, kata dia, pihaknya juga akan menambah armada pesawat terbang, namun bukan armada milik Mandala Airlines sendiri, misalnya dengan melakukan sistem sewa, apabila permintaan pasar semakin besar.

Ia mengatakan, selama ini Mandala Airlines memang berkonsentrasi untuk menggarap pangsa rute-rute regional yang bersifat pendek dan menengah dengan jarak tempuh berkisar antara 4-5 jam sekali terbang. Sebab, kata dia, pesawat Airbus A-319 dan A-320 memang cocok untuk digunakan dalam penerbangan yang bersifat pendek atau sedang seperti antar-daerah di Indonesia, bukan untuk penerbangan yang bersifat panjang. "Pesawat ini (Airbus A-319 dan A-320, red.) tidak membutuhkan landasan pacu yang terlalu panjang, sehingga memungkinkan untuk melakukan pendaratan di bandara dengan landasan pacu pendek," katanya.

Karena itu, kata dia, pesawat Airbus A-319 dan A-320 cocok digunakan sebagai sarana transportasi antar-daerah di Indonesia, mengingat ada beberapa pangkalan kecil, seperti Pangkal Pinang, Pontianak, dan Jambi yang memiliki landasan pacu pendek. "Mulai awal tahun ini, kami juga telah mempensiunkan armada dengan tipe Boeing dan menggantikan seluruh pesawat terbang Mandala dengan tipe Airbus," kata Trisia.

Ia mengatakan, penggantian seluruh armada Mandala Airlines menjadi Airbus didasari beberapa pertimbangan, di antaranya kapasitas penumpang lebih besar dibanding pesawat lain dengan ukuran sama. "Kapasitas penumpang untuk tipe Airbus A-319 sebanyak 144 orang, sedangkan tipe Airbus A-320 sebanyak 180 orang, kapasitas itu terhitung lebih besar dibandingkan pesawat lain yang sejenis," katanya.

Dengan kapasitas lebih besar, lanjutnya, pihaknya dapat menekan biaya operasional tanpa mengurangi unsur keselamatan dan kenyamanan, dan penumpang diuntungkan karena tidak perlu menunggu jadwal penerbangan terlalu lama. "Seluruh perawatan untuk armada Mandala Airlines saat ini kami percayakan pada Singapore Airlines Engineering Company (SIAEC)," katanya.

antaranews.com

GMF AeroAsia Bangun Hangar Keempat

Setelah memiliki 3 hangar perawatan dan perbaikan pesawat terbang, kini Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia merencanakan untuk membangun hangar yang keempat. Karena memerlukan pendanaan yang sangat besar, GMF AeroAsia akan bekerjsama dengan pihak perbankan atau pihak ketiga lainnya dalam membangun hangar tersebut.
GMF AeroAsia. ZonaAero
GMF AeroAsia
Garuda Maintenance Akan Bangun Hangar

Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, anak usaha PT Garuda Indonesia, berencana membangun satu hanggar perawatan pesawat berbadan sedang (narrow body) senilai US$60 juta pada akhir tahun ini. Direktur Utama GMF Richard Budihadianto mengatakan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk membangun hanggar keempat itu. "GMF memerlukan kerja sama pendanaan dengan perbankan karena investasi yang dibutuhkan cukup besar," katanya hari ini.

Saat ini, GMF memiliki 3 hanggar dengan total kapasitas 25 pesawat. Hanggar pertama untuk pesawat berbadan lebar (wide body) dengan kapasitas 4 pesawat. Hanggar kedua digunakan untuk melakukan Line Maintenance berkapasitas 8 pesawat dan hanggar ketiga memiliki kapasitas untuk bisa merawat 13 pesawat.

Namun,Richard mengharapkan PT Angkasa Pura (AP) II tertarik untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan hanggar keempat itu. Bila AP II berniat membangun sendiri hanggar tersebut, GMF akan jadi penyewanya selama tarif bisa dinegosiasikan. "Kalau tarifnya masuk dalam hitungan bisnis kita, kenapa tidak," tuturnya.

Rencananya, hanggar keempat didesain mampu menampung sampai 16 pesawat berbadan sedang seperti Airbus A320 dan Boeing 737. Hanggar keempat itu akan mulai dibangun pada kuartal IV tahun ini.

Richard menuturkan pihaknya optimistis maskapai nasional seperti Mandala Airlines dan Indonesia AirAsia merespons rencana pembangunan hanggar keempat itu dengan mempercayakan perawatan pesawatnya di GMF. "Saya menjamin, kedua maskapai itu bisa menghemat biaya perawatan pesawat sampai 20% jika mempercayakan perawatan pesawatnya ke GMF," ujarnya.

web.bisnis.com

Maskapai SMAC Dan DAS Pesan Pesawat Buatan China

Produsen pesawat terbang di China, AVIC International Holding Company China, menyatakan bahwa telah menerima pesanan 12 unit pesawat jenis Y12 E dari Merukh Enterprises Corp untuk dua maskapai penerbangan Indonesia, yaitu Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) dan Dirgantara Air Service (DAS).
Y12 E. ZonaAero
Y12 E
China Tawarkan Pesawat Y12 E Kepada Maskapai Indonesia

AVIC International Holding Company China menawarkan pesawat turboprop Y12 E berkapasitas 18 penumpang kepada maskapai nasional dengan harga berkisar US$4 juta.

Yang Kunbang, Senior Program Civil Aircraft Marketing & Sales AVIC International Holding Company, mengatakan pihaknya menawarkan harga kompetitif satu paket dengan pendidikan pilot dan perawatan pesawat. "Kami bisa menawarkan harga sekitar US$4 juta per pesawat," katanya kemarin.

Dia menyatakan pihaknya telah memperoleh komitmen pemesanan 12 pesawat dari Merukh Enterprises Corp untuk maskapai Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC) dan Dirgantara Air Service (DAS). Pada tahap awal, AVIC menyanggupi mengirimkan enam pesawat Y12 dengan dua pesawat yang akan dikirimkan dua bulan mendatang.

"Adapun, empat pesawat baru sisanya akan didatangkan secara bertahap," ujar Yang. Dia menjelaskan pihaknya menawarkan harga kompetitif kepada Merukh termasuk membangun pusat pelatihan pilot dan perawatan pesawat Y12 di Indonesia.

web.bisnis.com

Penerbangan Dubai-Manchester Dilayani Emirates Menggunakan Pesawat Airbus A380

Setelah menggunakan pesawat terbang Boeing 777, kini maskapai penerbangan Emirates akan mengoperasikan pesawat terbang jenis Airbus 380 untuk melayani rute penerbangan Dubai (UEA) – Manchester (Inggris). Rencana tersebut akan direalisasikan pada 1 September 2010.
Emirats Airbus A380. ZonaAero
Emirats Airbus A380
Emirates Operasikan Airbus 380 Rute UEA-Inggris

Maskapai Emirates mulai 1 September tahun ini akan mengoperasikan pesawat Airbus 380, menggantikan Boeing 777, untuk penerbangan rute Dubai (UEA)-Manchester (Inggris). Dalam siaran pers yang diterima hari ini, pengoperasian A380 berkapasitas 517 tempat duduk itu juga disebut sebagai bagian dari perayaan dua dekade Emirates melayani rute Dubai-Manchester.

Salem Obaidalla, Emirates Senior VP Commercial Operations Europe & Russian Federation, mengatakan rute ke Manchester merupakan salah satu jaringan terkuat dari maskapai asal Uni Emirat Arab itu. "Kami bangga menyediakan layanan terbaik untuk pelanggan Manchester melalui armada A380 sebagai layanan penerbangan revolusioner yang tidak bisa diragukan lagi," katanya.

Managing Director Manchester Airport Andrew Cornish mengatakan pihaknya telah berinvestasi sebesar £10 juta untuk peningkatan kemampuan jalur dan landasan agar mampu didarati pesawat superjumbo seperti A380. "Keputusan Emirates untuk mengoperasikan layanan penerbangan A380 setiap hari antara Manchester dan Dubai menunjukkan momen bersejarah bagi bandara ini dan rute yang kami layani," katanya.

Saat ini Emirates mengoperasikan 8 unit A380, yang melayani penerbangan ke London, Toronto, Paris, Jeddah, Bangkok, Seoul, Sydney, dan Auckland (New Zealand).

web.bisnis.com

5 Maskapai Penerbangan Nasional Siap Bersaing Dengan Maskapai Asing

Sehubungan dengan diberlakukannya liberalisasi penerbangan untuk pesawat terbang komersial, maka maskapai penerbangan dalam negeri harus mampu menghadapi para pesaing dari luar. Namun lima maskapai penerbangan besar Indonesia menjawab mampu untuk menghadapi persaingan tersebut. Kelima maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batavia Air, dan Mandala Airlines. Kesiapan itu juga mendapat dukungan dari pemerintah dengan menyetujui sejumlah rencana dari beberapa maskapai nasional untuk membuka jalur penerbangan ke luar negeri.
Maskapai Penerbangan. ZonaAero
Maskapai Penerbangan
Lima Besar Maskapai Siap Bersaing Dengan Asing

Kebijakan liberalisasi penerbangan (Open Sky) untuk pesawat komersial akan berlangsung pada 2015, namun lima besar penerbangan berjadwal Indonesia dipastikan siap bersaing dengan maskapai asing. Nantinya, setiap maskapai akan bebas terbang point to point dari negara satu ke negara lainnya tanpa dibatasi di bandara yang telah ditentukan. Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayudha Gumay mengatakan, lima maskapai nasional telah siap melaksanakan implementasi Open Sky tersebut.

Lima besar maskapai nasional Indonesia adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batavia Air dan Mandala Airlines. "Mereka telah mengusulkan untuk membuka rute-rute domestik. Sebagian telah disetujui," kata Herry Bakti di Jakarta, Jumat (9/4/2010).

Sebagai contohnya, Kemenhub juga telah menyetujui sejumlah rencana pembukaan rute Mandala Ke sejumlah negara tetangga. "Demikian juga dengan Sriwijaya Air, yang rencananya membuka rute Palembang-Kuala Lumpur yang sudah ditinggalkan oleh AirAsia," tandasnya.

Dengan mulai berdatangannya armada mereka, tandasnya, maka kemampuan maskapai untuk melakukan ekspansi pun semakin besar. Termasuk membuka rute ke luar negeri. Dijelaskannya, nantinya maskapai boleh melakukan penerbangan antar bandara di satu negara ke negara lainnya point to point, tanpa dibatasi frekuensi penerbangannya. "Saat ini memang sudah ada penerbangan semacam itu. Tetapi masih dibatasi frekuensinya dan atas persetujuan bilateral," tandas Herry.

kompas.com

PT Dirgantara Indonesia Integrasikan Jasa Perawatan Pesawat Terbang

PT Dirgantara Indonesia. ZonaAero
PT Dirgantara Indonesia
Jasa Perawatan Pesawat Terbang Diintegrasikan

Unit usaha jasa perawatan pesawat terbang milik pemerintah akan diintegrasikan untuk penyederhanaan bisnis sekaligus mendongkrak pendapatan negara. Direktur Integrasi Pesawat PT Dirgantara Indonesia Budiwuraskito mengemukakan rencana pengintegrasian bisnis sedang dikaji Kementerian BUMN dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). "Konsolidasi itu sejalan dengan rencana Kementerian BUMN untuk menyederhanakan sejumlah bisnisnya pada rapat umum pemegang saham [RUPS] beberapa waktu lalu," katanya.

Budi menuturkan rencana integrasi akan melibatkan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, PT Merpati Maintenance Facility (MMF), PT Nusantara Turbin Propulsi (NTP), Indopelita Air Service, dan PT DI. "Kami berharap pembahasannya segera rampung sebab tujuannya untuk mendongkrak pendapatan negara dari jasa perawatan pesawat," katanya.

Secara umum, jenis perawatan pesawat terbang terdiri dari perawatan struktur, sistem, dan mesin. Budi mengatakan perusahaan milik negara telah memiliki semua bentuk jasa perawatan pesawat terbang itu. Akan tetapi, sebagian maskapai penerbangan dalam negeri masih memakai jasa perusahaan luar negeri. Budi menyebutkan sebuah perusahaan jasa sejenis di Singapura yang mampu menarik pendapatan cukup besar dari bisnis perawatan pesawat. "Kalau semua bergabung tentu akan memberikan pendapatan kepada negara yang lebih besar," katanya.

Pangsa pasar perawatan pesawat di Indonesia ditaksir mencapai US$2 miliar pada 2014, tumbuh 62,5% dari nilai pasar pada 2009 sebesar US$750 juta.

Presiden Direktur Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Richard Budihadianto mengemukakan perusahaan domestik hanya mampu menarik US$250 juta, atau 30% dari total bisnis perawatan pesawat pada 2009 senilai US$750 juta. Sisanya atau sekitar US$500 juta masih diserap perusahaan luar negeri. Menurut dia, perusahaan MRO (maintenance, repair, and overhaul) domestik belum mampu meraih pangsa pasar perawatan pesawat dalam negeri akibat kapasitas dan kapabilitas yang terbatas. "Perusahaan MRO domestik harus menjadi tuan rumah di negari sendiri sehingga harus ada peningkatan kemampuan dan bersinergi untuk meraih pasar tersebut," tuturnya seusai penandatanganan kontrak GMF dengan DI, akhir pekan lalu.

GMF memperbarui kerja sama kedirgantaraan dengan PT DI dalam kerja sama kedirgantaraan yang berdurasi tiga tahun pada Kamis 1 April 2010. Kerja sama tersebut meliputi urusan industri manufaktur pesawat terbang, komponen dan suku cadang, peralatan dan perlengkapan, serta jasa pengujian dan labolarorium.

Dirut PT DI Budi Santoso mengemukakan perusahaan memiliki sejumlah fasilitas yang digunakan GMF dengan standar NADCAP (National Aerospace and Defence Contractor Program). "Lingkup kesepakatan tidak terbatas pada kemampuan yang dimiliki, tetapi akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pihak," katanya.

web.bisnis.com

Selasa, 13 April 2010

Kerjasama Maskapai Garuda Indonesia Dan BRI

Karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan mendapat potongan harga tiket pesawat terbang 15% dan pelayanan khusus jika mereka menggunakan jasa penerbangan dari maskapai Garuda Indonesia. Pelayanan khusus ini menandai BRI sebagai perusahaan yang ke-734 sebagai corporate sales maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Perjanjian kerjasama ini sudah disepakati bersama antara pihak Garuda Indonesia dan BRI pada hari Selasa tanggal 13 April 2010.
Garuda Indonesia. ZonaAero
Garuda Indonesia
Garuda Beri Diskon Harga Tiket 15% Ke BRI

PT Garuda Indonesia memberikan potongan harga tiket penerbangan sebesar 15% dan layanan khusus bagi 62.500 karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Dirut Garuda Emirsyah Satar mengatakan layanan itu diberikan menyusul penandatangan kerja sama dengan BRI yang merupakan perusahaan ke-734 dalam corporate sales maskapai pelat merah itu. "BRI menjadi perusahaan ke-734 yang menjalin kerja sama corporate sales dengan kami," katanya seusai penandatangan Nota Kesepahaman Bersama dalam corporate sales, hari ini.

Emirsyah menjelaskan kerja sama itu juga memberikan layanan khusus a.l. special net corporate fare, priority reservation, city check-in dan pembukuan group. Dia menambahkan Garuda juga melibatkan anak usahanya yang bergerak di bidang perhotelan dan wisata Aerowisata untuk memenuhi kebutuhan wisata keluarga karyawan BRI. "Saat ini Garuda dalam tahap transformasi layanan produk. Diharapkan bisa memberikan layanan yang baik," ujarnya.

Sampai dengan saat ini, jumlah pesawat Garuda sebanyak 72 unit dan sepanjang tahun ini akan mendatangkan 24 pesawat untuk menambah sekaligus meremajakan armada. Garuda menargetkan pendapatan dari corporate sales mencapai Rp2 triliun dengan 750 corporate partner.

Sementara itu, Dirut BRI Sofyan Basir menyatakan jumlah pekerja BRI sebanyak 62.500 karyawan dengan jaringan kerja yang mencakup lebih dari 6.300 unit tersebar di seluruh Indonesia. "Kerja sama ini tak hanya BRI bisa naik Garuda tapi juga Garuda naik BRI," kata Sofyan.

web.bisnis.com

Kamis, 08 April 2010

Penerbangan Mukomuko-Padang Dilayani Pesawat Febrian Airlines

Febrian Airlines, maskapai penerbangan yang melayani jalur penerbangan Mukomuko-Bengkulu dan Mukomuko-Padang. Maskapai ini mulai melayani rute penerbangan pada tanggal 7 April 2010 dengan pesawat terbang type Superking. Penerbangan perdana pada rute Mukomuko - Bengkulu dan Mukomuko - Padang telah dilaksanakan pada tanggal 7 April 2010.
Bandara Padang, Sumatera Barat. ZonaAero
Bandara Padang, Sumatera Barat
Febrian Airlines Layani Mukomuko-Padang

Maskapai penerbangan Febrian Airlines melayani jalur Mukomuko-Bengkulu dan Mukomuko-Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mulai April 2010. Harga tiket pesawat untuk kedua rute penerbangan tersebut antara Rp350 ribu hingga Rp450 ribu per orang, kata Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus, melalui Kabag Humas, Yanzuri Nawawi, Kamis.

Penerbangan perdananya telah dimulai tanggal 7 April 2010, dengan menggunakan pesawat jenis Superking, dengan kapasitas sembilan tempat duduk dan dijadwalkan melakukan penerbangan dua kali dalam seminggu. Masalah penjualan tiketnya akan dilayani oleh perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) setempat, sebelumnya akan dikoordinasikan dengan perusahaan Febrian Airlines.

Bandara Mukomuko mulai tahun 2010 ini akan dikembangkan, karena mendapat bantuan dari Dirjen Perhubungan udara sebesar Rp8 miliar, dana bantuan itu akan digunakan pembuatan pagar, pembelian kendaraan pemadam kebakaran dan sarana pendukung lainnya. Dengan kelengkapan sarana tersebut, mudah-mudahan Bandara Mukomuko bisa beroperasi secara rutin sesuai harapan masyarakat setempat, karena selama ini transportasi ke daerah itu menggunakan jalan darat yang melelahkan.

Jarak tempuh melalui jalan darat dari Kota Bengkulu-Mukomuko selama tujuh jam, sedangkan Mukomuko-Padang, Sumbar sekitar lima jam, dengan adanya transportasi udara tersebut, maka akan mempercepat transportasi warga di daerah itu, terutama para karyawan perkebunan besar setempat.

Sementara hewan ternak yang masih banyak berkeliaran di sekitar landasan Bandara Mukomuko itu, ia mengatakan, akan ditertibkan agar tidak mengganggu kelancaran penerbangan di wilayah itu. "Pemkab Mukomuko sudah menginstruksikan kepada pemilik ternak, agar semua ternaknya dikandangkan dan tidak berkeliaran di sekitar landdasan Bandara tersebut," katanya.

antaranews.com

Selasa, 30 Maret 2010

Lion Air Butuh 80 Pilot Pesawat Terbang

Maskapai penerbangan Lion Air telah merencanakan untuk mendatangkan 10 unit pesawat terbang jenis Boeing 737-900 Extended Range dan 7 unit pesawat berbaling-baling type ATR-70. Untuk mengoperasikan pesawat-pesawat tersebut membutuhkan tenaga 80 orang pilot pesawat terbang.
Lion Air. ZonaAero
Lion Air
Lion Air Datangkan 17 Pesawat, Butuh 80 Pilot

PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) berencana untuk mendatangkan 17 pesawat tahun ini. Rencana tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan pertumbuhan penerbangan nasional yang diperkirakan lebih dari 20 persen. Direktur Produksi Lion Ertata Lananggalih mengatakan, proyeksi 2010 ini adalah mendatangkan 10 Boeing 737-900 Extended Range dan 7 pesawat baling-baling ATR-70. "Sepuluh pesawat Boeing 737-900 ER akan kami gunakan untuk memperkuat operasi Lion Air, baik di rute domestik maupun regional yang telah ada. Sedangkan untuk yang ATR akan digunakan untuk memperkuat Wings Air menembus daerah-daerah terpencil di Indonesia," kata Ertata di Jakarta, Selasa (30/3/2010).

Untuk mengoperasikan pesawat-pesawat tersebut, menurut dia, Lion juga telah memproyeksikan mendatangkan 80 pilot yang telah dilatih di sejumlah sekolah penerbangan. Untuk Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Lion menargetkan mendapatkan sebanyak 50 lulusan penerbang setiap tahunnya. "Sisanya kami juga telah memesan ke sekolah-sekolah penerbangan lainnya di Indonesia," ujar Ertata.

Ertata mengatakan, Lion masih tetap memprioritaskan pilot-pilot asal Indonesia. Karena itu, maskapai ini tidak akan melakukan perekrutan pilot dari luar negeri.

Untuk Wings Air sendiri, menurut dia, anak usaha Lion ini akan dipusatkan di Manado. Saat ini pembangunan hanggarnya telah mencapai 40 persen. Ditargetkan hingga akhir tahun ini, Wings akan terpusat di Manado. Dijelaskannya, dengan terpusatnya Wings Air di kota tersebut, akan lebih mempermudah melakukan operasi penerbangan di wilayah timur Indonesia yang masih didominasi dengan lapangan-lapangan udara kecil yang belum bisa dilalui oleh pesawat bermesin jet. "Di lapangan udara kecil ini, Wings Air dengan ATR-nya diharapkan bisa memberikan layanan kepada masyarakat sehingga bisa turut mempercepat laju pembangunan di daerah-daerah terpencil," ungkapnya.

kompas.com