Cari di Blog Ini

Sabtu, 26 November 2011

Pembelian Tiket Pesawat Garuda Indonesia Via Internet

Pembelian Tiket Pesawat Garuda Indonesia Via Internet.
Garuda terus kembangkan layanan online

PT Garuda Indonesia Tbk terus meningkatkan layanan serta menyediakan solusi terbaik untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pengguna jasa penerbangan. Salah satunya dengan mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terkini, sehingga juga mampu memberikan layanan secara elektronik melalui internet (online). Dengan ini, calon penumpang tidak perlu lagi bersusah payah melakukan antrean di loket penjualan atau mencari biro perjalanan, tetapi cukup melalui telepon seluler (ponsel) yang bisa dioperasikan di mana saja. Para calon penumpang bukan saja dapat mengatur sendiri jadwal perjalanannya, melainkan juga menghemat waktu dan biaya.

Sistem penjualan secara langsung kepada calon penumpang melalui TIK, menurut Direktur Marketing and Sales Garuda Indonesia Arief Wibowo, akan terus ditingkatkan. Apalagi layanan e-commerce ini juga sejalan dengan makin tingginya tuntutan penumpang untuk transaksi terkini (real time) serta online, sehingga dapat dilakukan kapan dan di mana saja. "Kami memang bukan satu-satunya yang mengadopsi teknologi ini, tetapi kami terus berupaya memberikan yang terbaik. Tentunya dengan berbagai kemudahan dan kenyamanan kepada para calon penumpang Garuda. Teknologi untuk kemudahan dan akan terus dimanfaatkan," kata Arief saat memberikan penjelasan dalam diskusi tentang program pengembangan e-commerce di Jakarta, Rabu (23/11) petang.

Dia mengatakan, perogram pengembangan e-commerce hanya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada calon penumpang Garuda. Untuk itu, penjualan langsung (direct sales) secara online ini menjadi alternatif layanan. "Kapan pun penumpang bisa langsung pesan dan melihat jadwal penerbangan Garuda dengan mengakses www.garuda-indonesia.com. Secara bertahap, volume tiket yang dijual secara online akan terus ditingkatkan. Artinya, untuk membeli tiket Garuda, bukan hanya dilakukan di biro perjalanan dan kantor penjualan tiket lainnya," ucapnya.

Sistem online Garuda juga menyediakan fasilitas yang dapat memudahkan pengguna jasa untuk mencari informasi jadwal penerbangan, layanan dan jasa Garuda Indonesia, serta melakukan reservasi dan pembelian tiket hingga check-in. Ekspansi pengembangan layanan ini merupakan bagian dari program prioritas perusahaan, khususnya untuk menjawab tuntutan masyarakat yang menginginkan adanya transparansi, kemudahan, dan kenyamanan terkait informasi dan layanan penerbangan.

Penjualan tiket secara online ini dapat dimanfaatkan para calon penumpang untuk melakukan transaksi empat jam sebelum jadwal keberangkatan penerbangan, baik di domestik maupun internasional. Sebelumnya hanya dapat dilaksanakan 3 hari sebelumnya (penerbangan internasional). Vice President E-Commerce Garuda Indonesia Joseph Saul menambahkan, layanan yang dikembangkan Garuda ini juga mengakomodasi keinginan untuk perubahan reservasi serta penambahan jumlah penumpang.

www.suarakarya-online.com

Jumat, 18 November 2011

230 Pesawat Boeing 737MAX dan 737ER Akan Perkuat Armada Lion Air

230 Pesawat Boeing 737MAX dan 737ER Akan Perkuat Armada Lion Air. Maskapai penerbangan Lion Air telah melakukan kesepakatan dengan pabrikan pesawat Boeing untuk pengadaan pesawat terbang baru terdiri dari 201 Boeing 737 MAX dan 29 Boeing 737 ER Next Generation.
Lion Air Borong 230 Pesawat Boeing 737.

Maskapai penerbangan Indonesia Lion Air memborong 230 pesawat Boeing 737. Kesepakatan senilai 21,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 195 triliun disampaikan oleh Gedung Putih Kamis (19/11/2011), sesaat setelah Presiden AS Barrack Obama mendarat di Nusa Dua Bali untuk menghadiri rangkaian KTT ASEAN. Menurut AFP, kedatangan Obama antara lain bertujuan untuk "memasarkan" produk-produk AS, supaya bisa menggairahkan perekonomian AS yang saat ini sedang lesu.

Kesepakatan itu merupakan salah satu transaksi pesawat komersial terbesar Boeing. Untuk diketahui saja, sebelumnya Boeing juga melakukan kesepakatan dengan Emirates senilai 26 miliar dollar AS untuk pembelian 70 pesawat Boeing 777.

Adapun pesawat yang dipesan Lion Air, terdiri dari 201 Boeing 737 MAX dan 29 pesawat 737 ER Next Generation. "Presiden Obama akan menghadiri acara penandatangan kesepakatan antara perwakilan Boeing dan Lion Air 18 November ini," sebut pernyataan Gedung Putih.

Kesepakatan tersebut, menurut Gedung Putih, termasuk opsi pembelian lanjutan 150 pesawat senilai 14 miliar dollar AS. Sehingga total kesepakatan itu mencapai 35 miliar dollar AS. Pejabat Gedung Putih menyatakan kesepakatan itu menyediakan 110.000 pekerjaan bagi warga AS di Boeing dan para pemasoknya yang tersebar di 43 negara bagian AS.

Pada kesempatan itu, Gedung Putih juga menyebutkan, Maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Garuda telah menandatangani kontrak untuk membeli 50 mesin CFM56 produksi General Electric senilai 1,3 miliar dollar AS.

bisniskeuangan.kompas.com

Selasa, 15 November 2011

Emirates Airlines Borong Pesawat Boeing 777-300 ER

Emirates Airlines Borong Pesawat Boeing 777-300 ER. Kerjasama kerja senilai US$18 miliar atau setara dengan Rp.161,28 triliun telah ditandatangani antara maskapai penerbangan Emirates Airlines dan pabrik pesawat Boeing. Dalam kerjasama tersebut, pabrik Boeing akan memasok 50 unit pesawat terbang penumpang jenis Boeing 777-300 ER untuk memperkuat armada pesawat maskapai Emirates Airlines.
Boeing Pasok 50 Pesawat Ke Emirates Airlines.

Boeing dan Emirates Airlines menandatangani perjanjian kerja senilai US$18 miliar (Rp161,28 triliun) untuk memasok maskapai sebanyak 50 pesawat. Perjanjian ini menjadi kesepakatan terbesar produsen pesawat itu.

Seperti dikutip CNN, Senin 14 November 2011, Boeing yang berbasis di Amerika itu telah sepakat untuk menyediakan 50 dari Boeing 777-300 ER bagi maskapai yang berbasis di Dubai tersebut. Perjanjian itu juga berisi pilihan untuk menyediakan tambahan 20 pesawat, atau menambah US$8 miliar dari kesepakatan.

Kesepakatan sebesar US$18 miliar ini merupakan transaksi terbesar yang dilakukan Boeing dalam bentuk dolar. Boeing mengatakan pemesanan ini merupakan rekor tahunan, yakni pesawat jenis 777 dengan pemesanan total 182 unit. Hasil itu memecahkan rekor sebelumnya yaitu 154 pesanan pada 2005.

Besarnya nilai kesepakatan ini diharapkan menjadi tanda perbaikan ekonomi. Industri penerbangan secara khusus menderita ketika harga bahan bakar naik pada 2008. Maskapai lalu mencari cara untuk mengurangi kerugian itu dengan menambahkan biaya guna pelayanan tertentu yang sebelumnya termasuk tarif, seperti makanan, bagasi, dan hewan pemeliharaan selama dalam perjalanan.

Boeing juga meluncurkan 787 Dreamliner bulan lalu. Setelah produksi lama tertunda. Dreamliner melakukan penerbangan komersial pertama pada 27 Oktober dari Tokyo ke Hong Kong. Dreamliner merupakan pesawat jet komersial utama yang dibangun dari light-weight material dari serat karbon. United Continental Airlines, perusahaan pengangkut terbaik di Amerika akan mengirimkan pesawat, yang berencana mulai terbang tahun depan.

Emirat yang diklaim maskapai tercepat di dunia telah menambah 10 pesawat dalam semester pertama, dan menambah 3.400 staf. Emirate sekarang memiliki 161 pesawat, atau menambah 60 pesawat selama 7 tahun terakhir.

bisnis.vivanews.com

Maskapai Sriwijaya Air Remajakan Armada Pesawat

Maskapai Sriwijaya Air Remajakan Armada Pesawat. Sriwijaya Air telah menyiapkan dana investasi senilai US$84 juta untuk peremajaan armada pesawatnya. Armada pesawat tua dari tipe jet Boeing 737-500 akan digantikan oleh pesawat jet penumpang dari jenis Boeing B737-800NG.
Sriwijaya Air Ganti Pesawat Tua.

Maskapai penerbangaan swasta nasional Sriwijaya Air mengganti 12 unit pesawat Boeing B737-200 yang sudah uzur dengan Boeing 737-500 dengan investasi 84 juta dolar AS. Proses penggantian sudah dilakukan mulai April hingga Desember 2011.

Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nurstayo mengatakan, peremajaan armada merupakan tuntutan dalam peningkatan pelayanan untuk pelanggan. Dengan ini, dalam lima tahun ke depan, Sriwijaya diharapkan bisa bersaing dengan maskapai nasional dan bahka internasional, terutama seiring dilaksanakannya liberalisasi penerbangan (open sky) di ASEAN. Peremajaan armada ini juga menjadi bagian dari upaya menguasai pasar daalam negeri yang tumbuha 20 persen per tahun.

Menurut Toto, harga per unit pesawat sekitar 5 juta dolar AS-7 juta dolar AS dengan pola pembelian lease to puchase (sewa untuk dibeli) selama 12 tahun. Armada bekas yang masih memiliki nilai ekonomi tinggi dengan usia teknis yang masih cukup panjang ini akan mengisi rute-rute di kawasan timur dan barat Indonesia. "Walau pesawat bekas, namun secara teknis masih cukup bagus. Sedangkan 12 pesawat Boeing 727-200 yang cukup tua sementara dihentikan operasionalnya," katanya di Jakarta, kemarin.

Selain membeli 12 pesawat bekas, Sriwijaya Air juga menyewa lima pesawat Boeing B737-800NG pada Mei 2011 sebagai adal program pengadaan 20 pesawat yang baru ini pada 2014. Juga sudah ada lima pesawat Embraer-190 dari 20 armada yang dipesan secara bertahap sejak Agustus 2011. Dengan program peremajaan armada ini, Toto optimistis akan mendorong pendapatan perusahaan. Namun, pola pelayanan Sriwijaya Air tetap di kelas medium atau menengah.

Saat ini, Sriwijaya mengoperasikan 30 unit pesawat dan akan terus bertambah hingga 2014 mendatang. Dengan kedatangan dua pesawat 737-300 dan Boeing 737-400, maka hingga akhir tahun ini jumlah armada yang dioperasikan menjadi 32 unit serta mencapai 42 unit pada 2012. Dengan kedatangan Boeing 737-500, Sriwijaya bahkan memasuki babak baru dengan melayani kelas bisnis (bussiness class) untuk 8 kursi dan selebihnya kelas ekonomi (economic class).

www.suarakarya-online.com