Boeing dan Emirates Airlines menandatangani perjanjian kerja senilai US$18 miliar (Rp161,28 triliun) untuk memasok maskapai sebanyak 50 pesawat. Perjanjian ini menjadi kesepakatan terbesar produsen pesawat itu.
Seperti dikutip CNN, Senin 14 November 2011, Boeing yang berbasis di Amerika itu telah sepakat untuk menyediakan 50 dari Boeing 777-300 ER bagi maskapai yang berbasis di Dubai tersebut. Perjanjian itu juga berisi pilihan untuk menyediakan tambahan 20 pesawat, atau menambah US$8 miliar dari kesepakatan.
Kesepakatan sebesar US$18 miliar ini merupakan transaksi terbesar yang dilakukan Boeing dalam bentuk dolar. Boeing mengatakan pemesanan ini merupakan rekor tahunan, yakni pesawat jenis 777 dengan pemesanan total 182 unit. Hasil itu memecahkan rekor sebelumnya yaitu 154 pesanan pada 2005.
Besarnya nilai kesepakatan ini diharapkan menjadi tanda perbaikan ekonomi. Industri penerbangan secara khusus menderita ketika harga bahan bakar naik pada 2008. Maskapai lalu mencari cara untuk mengurangi kerugian itu dengan menambahkan biaya guna pelayanan tertentu yang sebelumnya termasuk tarif, seperti makanan, bagasi, dan hewan pemeliharaan selama dalam perjalanan.
Boeing juga meluncurkan 787 Dreamliner bulan lalu. Setelah produksi lama tertunda. Dreamliner melakukan penerbangan komersial pertama pada 27 Oktober dari Tokyo ke Hong Kong. Dreamliner merupakan pesawat jet komersial utama yang dibangun dari light-weight material dari serat karbon. United Continental Airlines, perusahaan pengangkut terbaik di Amerika akan mengirimkan pesawat, yang berencana mulai terbang tahun depan.
Emirat yang diklaim maskapai tercepat di dunia telah menambah 10 pesawat dalam semester pertama, dan menambah 3.400 staf. Emirate sekarang memiliki 161 pesawat, atau menambah 60 pesawat selama 7 tahun terakhir.
bisnis.vivanews.com