Penerbangan |
Kementerian Perhubungan mencatat ada 420 rute yang belum dterbangi maskapai nasional, karena dari 670 rute, yang sudah diterbangi baru 250 rute. Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan rute-rute yang belum diterbangi itu akan ditawarkan kepada kepada maskapai penerbangan nasional. “Rute-rute penerbangan ini akan dtawarkan secara bertahap, untuk tahun ini hanya 130 rute yang ditawarkan,” kata Djoko, Selasa (12/2/2013).
Dia menjelaskan untuk izin rute, berdasarkan Keputusan Menteri No.25/2008, kalau rute itu belum sama sekali diterbangi, akan langsung diberikan kepada maskapai pertama yang mengajukan, misalnya rute Batam- Pontianak. Tetapi, lanjutnya, untuk rute yang sudah ada yang menerbangi, akan dihitung load factor [keterisian penumpang] yakni minimal 50%. Hal ini untuk menjaga iklim kompetisi yang sehat antar maskapai. Menurutnya, jika satu maskapai sudah ada yang menerbangi rute baru, maskapai itu berhak diberikan keutamaan berupa rute tersebut tidak akan dibuka untuk maskapai lain dalam waktu setidaknya 2 tahun. Alasannya untuk memberikan kesempatan mencari pasar dan memperoleh untung. "Tidak mudah memulai rute baru yang belum pernah diterbangi maskapai manapun, untuk itu, rute yang sudah diambil, tak akan diberikan untuk maskapai lain dalam jangka waktu tertentu, biar maskapai itu tidak merugi," kata Djoko.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan pada tahun ini pihaknya akan menawarkan 130 rute penerbangan domestik terbaru. Dari 130 rute tersebut, mayoritas yakni 89 rute dari kawasan timur Indonesia dan sisanya 41 rute dari kawasan barat Indonesia. "Jadi 130 rute ini adalah peluang pasar baru bagi maskapai nasional untuk penerbangan domestik. Silakan bagi maskapai yang berminat untuk mengajukan ke Kemenhub," kata Bambang.
Dia menambahkan rute-rute baru ini dapat dimanfaatkan oleh maskapai nasional yang ingin mengembangkan jaringannya khususnya di kawasan timur Indonesia (KTI) karena mayoritas rute baru ini ke timur, yakni 89 rute, sisanya dari kawasan barat Indonesia (KBI). Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay mengatakan penawaran rute tambahan tersebut karena pemerintah ingin membuka koneksi terhadap sejumlah daerah di Tanah Air yang selama ini belum terbuka seluruhnya. Herry menambahkan rute-rute baru tersebut merupakan usulan dari sejumlah maskapai yang sebelumnya telah melakukan kajian tersendiri dan nantinya juga akan ditawarkan kepada maskapai penerbangan nasional.
VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan berkaitan dengan rute-rute baru yang ditawarkan Kemenhub, pihaknya akan mempelajari rute-rute yang ditawarkan tersebut. "Garuda akan mempelajari rute-rute terbaru tersebut, sejauh potensi pasarnya baik dan prospektif atau akan menguntungkan, dapat saja Garuda membuka rute baru yang ditawarkan," kata Pujobroto.
Dia menambahkan sebagai bagian dari pengembangan Gauda ke depan melalui program Quantum Leap, salah satu program yang dilaksanakan Garuda adalah memperkuat pasar domestik. Langkah tersebut akan dilaksanakan Garuda melalui peningkatan frekuensi penerbangan yang dilayani saat ini, mengintensifkan network penerbangan, dan membuka rute-rute baru.
www.solopos.com