Cari di Blog Ini

Kamis, 30 Juli 2015

OS-Wifanusa, Drone Amfibi Karya Anak Bangsa

OS-Wifanusa adalah pesawat tanpa awak (UAV / Drone) yang dirancang dan dibuat oleh Indonesia Maritime Institute (IMI) yang bekerjasama dengan PT Trimitra Wisesa Abadi. Drone OS-Wifanusa mampu lepas landas serta mendarat di darat dan di permukaan air sehingga layak jika pesawat ini disebut sebagai Drone Amfibi.

Drone OS-Wifanusa. ZonaAero
Drone OS-Wifanusa.
Pesawat OS-Wifanusa mengangkasa di Lanud Sulaiman Bandung.

Pesawat tanpa awak OS-Wifanusa yang bisa mendarat di air dan darat ternyata mampu mengangkasa di Pangkalan Udara (Lanud) Sulaiman, Bandung, Selasa. Pesawat Tanpa Awak buatan anak negeri yang tergabung di Indonesia Maritime Institute (IMI) bekerjasama dengan PT Trimitra Wisesa Abadi terbukti berhasil terbang dari landasan darat.

Seperti demo terbang dari darat yang dilakukan di Lanud Sulaiman Bandung, OS Wifanusa berhasil take off dengan mulus dilandasan yang hanya berjarak 30 meter. "Jika take off di air, OS-Wifanusa butuh landasan pacu sepanjang 50 meter," kata Dr Y Paonganan sebagai inventor serta salah satu desainer OS-Wifanusa kepada pers di Jakarta, Rabu.

Paonganan menjelaskan, spesifikasi pesawat tanpa awak OS-Wifanusa tak kalah dengan produk dari negara lain. Kemampuan kendali jarak jauh bisa mencapai lebih dari 100 km dan menerima real time video untuk keperluan surveillance. Selain itu juga dilengkap kamera multispektral untuk remote sensing. "Endurance OS-Wifanusa bisa mencapai 6-7 jam terbang nonstop, enginenya sudah gunakan fuel injection, jadi lebih efisien apalagi jika terbang di ketinggian di atas 1000 meter lebih aman daripada mesin yang masih gunakan karburator biasa," lanjut Ongen --panggilan akrabnya.

Dia menambahkan, ketinggian terbang pesawat ini bisa mencapai 5.000 meter dengan jarak tempuh sampai 500 -600 km dengan kecepatan 100 km/jam. Pesawat ini juga sudah berhasil melewati uji sertifikasi TNI AL di Waduk Jatiluhur belum lama ini.

Menurut Paonganan, uji sertifikasi ini merupakan bentuk apresiasi yang diperjuangkan anak-anak bangsa yang tergabung di IMI. "Semoga hasil karya ini bisa berguna untuk Indonesia, tentu ini membuat kami makin semangat untuk mengembangkan pesawat ini menuju kesempurnaan sesuai peruntukan. Sertifikatnya akan terbit setelah tim Litbangal melakukan analisis dari hasil uji sertifikasi," tegasnya.

www.antaranews.com