Cari di Blog Ini

Senin, 30 Juli 2012

Maskapai Citilink Pakai Kode QG

Citilink Indonesia
Resmi Lepas dari Garuda, Citilink Kini Pakai Kode QG

Maskapai Citilink Indonesia mulai hari ini resmi menggunakan kode penerbangan baru yakni QG setelah terlepas dari induknya PT Garuda Indonesia Tbk. "Sejalan dengan efektifnya AOC (air operator certificate) Citilink mulai hari ini, Senin, 30 Juli 2012, maka mulai hari ini juga Citilink beroperasi sebagai maskapai yang mandiri dan terpisah dari Garuda," kata VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto, Senin (30/7/2012). Dia menjelaskan Citilink akan mulai menggunakan kode penerbangan QG dan tidak lagi menggunakan kode penerbangan GA.
Peralihan itu menandai babak baru industri penerbangan berbiaya murah anak perusahaan Garuda Indonesia. CEO Citilink Indonesia Arif Wibowo mengaku siap bersaing dengan maskapai lain yang sudah lebih dahulu di kelas low cost carrier (LCC), atau bertarif rendah. Bahkan, tak hanya menyasar segmen LCC, Citilink berencana mengembangkan bisnis penerbangan jarak dekat dengan pesawat baling-baling atau propeller. "Pasar penerbangan Indonesia sangat besar, kami optimistis melihat pasar dan prospek di Indonesia," kata Arif.

Fokus Domestik

Menurutnya, dengan pendapat per kapita Indonesia di atas US$3.500, begitu pendapatan mendekati US$ 5.000, penumpang perjalanan dengan pesawat udara akan terus berlipat ganda. Selain itu jika pertumbuhan ekonomi 6%-7%, pertumbuhan lalu lintas udara domestik Indonesia juga akan naik dua kali lipat, atau sekitar 14%. "Kami akan fokus rute domestik pada tahun ini. Pada tahun depan akan masuk regional yang maksimal menempuh maksimal 3 jam perjalanan, yakni Singapura, Kuala Lumpur, Penang, dan Australia selatan," kata Arif.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan Citilink Indonesia akan terbangi 70 rute domestik dan 16 rute regional. Saat ini Citilink mengoperasikan 14 unit pesawat dan akhir tahun menjadi 20 unit, bahkan seiring dengan program Quantum Leap Garuda Indonesia selaku induk perusahaan, Citilink pada 2015 akan mengoperasikan 50 pesawat, sehingga total dengan Garuda menjadi 194 unit.

Pada 2011, lanjut Emirsyah, Citilink sudah menerbangkan 1,6 juta penumpang, sehingga total dengan Garuda menjadi 17,1 juta penumpang dan pada 2015 ditarget total 45,5 juta pernumpang dengan Citilink 16,4 juta. "Strategi Garuda adalah memperkuat dominasi pasar dengan mengembangkan Citilink sebagai LCC," ucapnya.

Emirsyah mengatakan Citilink sebagai LCC akan menyasar pasar orang-orang yang biasanya tidak naik pesawat, atau yang naik kereta api seiring semakin kuatnya daya beli masyarakat. Sedangkan Garuda, sebagai maskapai dengan layanan penuh atau full services akan berbeda pasarnya.

www.bisnis.com