Cari di Blog Ini

Kamis, 12 Juli 2012

Jet Pribadi Phenom 300 Dibeli Lagi Oleh Maskapai Premiair

Phenom 300
Premiair datangkan pesawat Phenom 300

Demi menangkap potensi pasar penerbangan pesawat jet sewaan yang tumbuh 15% per tahun, PT Ekspres Transportasi Antarbenua (Premiair) kembali mendatangkan satu pesawat baru yakni Phenom 300 Embraer Executive Class yang dibelinya senilai US$9,5 juta. Premiair, maskapai penerbangan pesawat carteran (sewaan) membeli Phenom 300 itu dari produsennya langsung, yaitu Embraer Executive Jets asal Brasil. General Manager Commercial Premiair Lingga Sadoko mengatakan kedatangan pesawat tersebut menambah jumlah armada Premiair menjadi 13 unit dan pada akhir tahun akan menjadi 14 unit karena Legacy 600 Embraer akan kembali datang. "Pesawat Phenom 300 tersebut berkapasitas tujuh penumpang. Premiair merupakan maskapai yang pertama menggunakan pesawat Phenom 300 di Asia Pacific," ujar Lingga di Bandara Halim, Jakarta, Rabu (11/7).

Dia menambahkan pesawat tersebut akan dioperasikan pada akhir Juli 2012, melayani penerbangan domestik dan internasional. Jarak tempuh Phenom 300 mencapai 3.650 kilometer dengan ketinggian jelajah hingga 45 ribu kaki di atas rata-rata cuaca dan awan tebal. Untuk membeli pesawat berkapasitas tujuh penumpang dan dua kru kabin itu, Premiair merogoh kocek senilai US$9,5 juta. Sedangkan harga sewa Phenom 300 nantinya sekitar US$4.500 - US$ 6.000 per jam. "Minimal sewa 2 jam," tutur Lingga.

Premiair terdaftar sebagai maskapai penerbangan tak berjadwal atau sewa yang berpusat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta. Perusahaan yang berdiri sejak 2006 itu, kini memiliki 13 unit pesawat yang terdiri dari 5 unit pesawat Embraer, tiga unit pesawat Grand Caravan dan lima unit sisanya jenis helikopter. Lingga mengatakan Premiair juga bertindak sebagai representative perusahaan Embarer, yang bertugas memasarkan. "Kami authorize sales Embraer sudah berlangsung selama 2 tahun ini. Dari 30 pesawat jet pribadi yang ada di Indonesia, Embraer ada 8 unit yang dimiliki perusahaan-perusahaan besar, dalam 2 tahun terakhir, pertumbuhan pesawat jet pribadi di Indonesia mencapai 10%-15%," tuturnya.

VP Marketing and Sales Asia Pacific Embraer Executive Jets Jose Eduardo Costas mengatakan pembuatan pesawat Phenom 300 melibatkan BMW Group Designworks, selaku konsultan desain strategis yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS). "Jarak tempuh Phenom 300 mencapai 3.650 kilometer (km) yang mampu mendarat di landasan yang panjangnya hanya 1.150 meter. Dengan demikian pesawat jet ini cocok di Indonesia dengan landasan pacu yang pendek," kata Jose.

Jose menambahkan dalam kurun waktu 10 tahun ke depan potensi pangsa pasar bisnis pesawat jet pribadi di dunia mencapai US$ 200 miliar dengan pertumbuhan armada mencapai 8.700 unit. Pertumbuhan pesawat jet tersebut tidak hanya Embraer, tetapi semua produsen jet. "Di Asia memiliki 5% populasi jet pribadi di dunia. Pada 10 tahun ke depan, populasi jet pribadi mencapai 15%. Partisipasi konsumen Asia akan meningkat tiga kali lipat," ujar Jose.

Dia menuturkan sampai saat ini ada 30 jet pribadi di Indonesia. Jumlah jet pribadi di Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan Brasil yang memiliki 700 pesawat jet pribadi. "Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, pasarnya bagus, permintaan jet pribadi meningkat karena orang butuh fleksibilitas. Pertumbuhan bisnis meningkat," tuturnya.

www.bisnis.com