Cari di Blog Ini

Sabtu, 01 September 2012

Lapan A-2, Satelit Pemantau Bumi Dengan Orbit Ekuatorial Pertama Di Dunia

Lapan A2
Lapan A2, Satelit Produksi Indonesia

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berhasil menyelesaikan Satelit Lapan A2 yang merupakan suksesor dari Satelit Lapan Tubsat. Jika sebelumnya pembangunan Lapan Tubsat dilakukan di Technische Universitat Berlin, Jerman, maka untuk penggarapan Lapan A2 sepenuhnya dilakukan di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat. "Pokoknya Lapan A2 100 persen buatan dalam negeri, proses pengerjaan sudah rampung dan rencananya sama seperti pendahulunya satelit ini akan kita luncurkan menggunakan roket dari Sriharikota, India," ujar Suharmanto, Kepala Pusat Teknologi Satelit Lapan ketika di temui di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/8/2012).

Menurut Suharmanto, Lapan A2 memiliki keunggulan sensor dibanding Lapan Tubsat. Hal ini dapat dilihat bagaimana Lapan A2 memiliki tiga fungsi yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio amatir. Satelit dengan sensor Automatic Identification System (AIS) ini dipercaya dapat melakukan identifikasi terhadap kapal yang akan melintasi wilayah jangkauan Lapan A2. "Harapan kami Lapan A2 dapat menjadi solusi untuk melakukan pemantauan lalu lintas wilayah laut Indonesia," kata Suharmanto.

Satelit dengan bobot 78 kilogram ini akan melintasi wilayah Indonesia secara diagonal sebanyak 14 kali sehari, dengan kisaran 20 menit perputarannya. Pada orbit AIS, Lapan A2 memiliki radius deteksi lebih dari 100 km dan mempunyai kemampuan untuk menerima sinyal dari maksimum 2000 kapal dalam satu daerah cakupan.

Lapan A2 yang akan mengorbit secara ekuatorial nantinya akan menjadi satelit pemantauan bumi pertama di dunia yang memiliki orbit ekuatorial. "Meskipun Indonesia masih merupakan pendatang baru di teknologi antariksa, namun adanya Lapan A2 seperti menjadi awal baru perkembangan dunia satelit di Indonesia," ucap Suharmanto.

sains.kompas.com

Satelit Lapan A2 bisa dukung komunikasi bencana

Satelit buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Lapan A2, dilengkapi dengan perangkat untuk mendukung komunikasi dalam penanganan bencana. "Kami bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) menempatkan komponen muatan yang dapat dipakai untuk komunikasi radio," kata Direktur Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Suhermanto, saat memberikan keterangan pers di Bogor, Jumat.

Menurut dia, perangkat Automatic Position Reporting System (APRS) dalam Satelit Lapan A2 dapat digunakan jika jaringan operator melalui Base Transceiver Station (BTS) jaringan operator terputus karena ketiadaan daya. "Melalui Satelit Lapan A2, anggota Orari dapat berkoordinasi dengan tim SAR untuk mencari jalur evakuasi alternatif atau pengiriman bantuan," kata Kepala Bidang Teknologi Bus Satelit Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Robertinus Heru Triharjanto.

Heru menambahkan APRS juga mendukung pengiriman pesan singkat melalui gelombang radio yang dapat dilakukan menggunakan perangkat-perangkat penerima komunikasi radio modern. "Satelit ini juga mempunyai komponen voice repeater (pengulang suara) tapi terbatas hanya untuk satu pengguna pada satu waktu," kata Heru.

Satelit Lapan A2 merupakan satelit pertama yang dibuat di Indonesia setelah Lapan A1 dibuat di Jerman dan diluncurkan dari India pada Januari 2007. Lapan A2 akan diluncurkan ke antariksa dari India pada pertengahan tahun 2013 dengan roket PSLV-C23.

www.antaranews.com