Indonesia saat ini membutuhkan 7.500 teknisi pesawat. Kebutuhan tersebut terus meningkat sejalan dengan berkembangnya bisnis angkutan udara.
Mentri Perhububungan EE Mangindaan megatakan antara tahun 2010 sampai dengan 2014 Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar penumpang internasional dengan pertumbuhan tercepat. "Pada tahun 2014, Indonesia diperkirakan akan menduduki peringkat sembilan pasar domestic terbesar dengan angkutan kargo internasional menduduki posisi ke-10," kata Menhub saat mewisuda program studi D II ATPK (Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan) Surabaya, Senin kemarin.
Pesatnya pertumbuhan angkutan udara di Indonesia ini, kata Menhub, tentunya harus diikuti dengan meningkatnya kebutuhan SDM. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan akan ahli teknisi dan pilot, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan usai melantik sekaligus melakukan penandatangan kesepakatan kerjasama dengan enam maskapai penerbangan nasional dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga teknisi dan pilot di maskapai tersebut.
Enam maskapai yang melakukan penandatangan kerjasama dengan BPSDM Kementerian Perhubungan adalah Air Asia Indonesia, Lion Air, Citilink Indonesia, Merpati Nusantara Airlines dan Travira Air.
Kepala BPSDM Capt Bobby R Mamahit mengatakan, kerjasama tersebut dimaksudkan untuk dapat saling memanfaatkan potensi yang ada pada masing-masing pihak, guna mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang transportasi khususnya di bidang penerbangan.
Dengan dibukanya program Pilot School di ATKP Surabaya ini dapat lebih berkontribusi pada penyediaan sumber daya anusia yang prima, professional dan beretika di bidang transportasi udara. Karena enam maskapai selain membutuhkan penerbang juga membutuhkan para teknisi pesawat dan tentunya awak kabin.
www.poskotanews.com