Cari di Blog Ini

Senin, 25 Juni 2012

PT DI Tawarkan 20 Pesawat Cassa Terbaru Kepada Merpati Nusantara Airlines

Cassa 212 Merpati Nusantara Airlines
Merpati Jajaki Pembelian Pesawat Cassa Terbaru

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) saat ini tengah menjajaki pembelian 20 pesawat berbadan ringan jenis Cassa dengan total investasi sebesar US$200 juta yang dirakit oleh pabrikan pesawat PT Dirgantara Indonesia bersama perusahaan asal Eropa. Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo mengatakan pesawat ini diklaim mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi, karena telah dimodifikasi dibandingkan jenis Cassa sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari penggunaan bahan bakar yang lebih irit, dengan dibuangnya pintu pemberat di bagian belakang pesawat. "Kami telah ditawarkan PT Dirgantara Indonesia untuk 20 unit Cassa terbaru yang satu unitnya berharga USD10 juta, pesawat ini lebih efisien karena lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar," kata Rudy di Jakarta, akhir pekan ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pembelian pesawat Cassa tersebut nantinya akan berasal dari kas perseroan dan juga pinjaman perbankan. "Jika ada pasar penumpang pasti ada pendanaannya, saat ini kami telah menutup 10 rute yang sepi penumpang dari 120 rute yang dilayani Merpati, diantaranya Jakarta-Bandung dan Jakarta-Pangkal Pinang, kita rencananya akan membuka rute baru lain yang lebih besar potensi pasarnya seperti ke Raja Ampat dan Wakatobi di Papua," jelasnya.

Selain itu, perseroannya merencanakan akan menambah secara bertahap pesawat jenis Cassa terbaru itu pada satu hingga dua tahun mendatang sambil menunggu pembuatan pesawat itu selesai. Dia juga menargetkan pada saat itu keterisian penumpang (load factor) Merpati telah mencapai 90 persen dari yang saat ini rata-rata 60 persen.

Menurut dia, pesawat Cassa ini untuk melayani rute-rute penerbangan di 420 kabupaten di Indonesia, sehingga masih dibutuhkan 50-100 unit pesawat Cassa yang harus dipenuhi maskapai maupun regulator. Rudy menyatakan rute yang masih berpotensi memiliki pangsa pasar besar yaitu di bagian Indonesia Timur seperti Sorong dan Marauke di Papua. "Kami optimis dengan penataan internal perusahaan, dalam enam bulan kedepan akan memperoleh keuntungan lebih besar, target kami akan menumbuhkan margin 15 persen dari 6 persen yang ada saat ini," tegasnya.

Sebelumnya, Rudy juga mengakui dengan kepemimpinan yang baru ini, Merpati dapat mengantongi keuntungan Rp500 juta perharinya. Dengan demikian, lanjutnya, hingga akhir tahun perseroannya menargetkan dapat memperoleh pendapatan operasi Rp2-3 triliun dengan margin usaha sebesar 15 persen.

www.bipnewsroom.info