Sebelum memasuki tahap produksi, PT DI terlebih dahulu akan membuat dua unit purwarupa N-219 untuk menjalani uji terbang serta satu unit purwarupa untuk tes statis pada tahun 2012. Program pembuatan purwarupa sendiri direncanakan memakan waktu selama dua tahun dengan pengalokasian dana yang dibutuhkan sebesar Rp 300 miliar.
N-219 melakukan uji terbang di laboratorium uji terowongan angin pada bulan Maret 2010. Pesawat N219 baru akan bisa diserahkan kepada pemesan pertamanya untuk diterbangkan sekitar 2014-2015. N-219 ini merupakan pengembangan dari NC-212 yang sudah diproduksi oleh PT DI dibawah lisensi CASA.
- Fungi : angkut penumpang dan kargo (Multi fungsi, dapat dikonfigurasi ulang)
- Kapasitas : 19 Penumpang (konfigurasi tiga sejajar)
- Kinerja lepas landas dan mendarat : jarak pendek/STOL (600 m)
- Biaya operasional : rendah
- Mesin : 2 unit 850 shp
- Kecepatan jelajah maksimum : 395 km / jam (213 KTS)
- Kecepatan jelajah ekonomis : 352 km / jam (190 KTS)
- Rata rata feri Maksimum : 1.580 Nm
- jarak lepas landas (halangan 35 kaki) : 465 m, ISA, SL
- jarak mendarat (halangan 50 kaki) : 510 m, ISA, SL
- Kecepatan jatuh (stall) : 73 KTS
- Berat lepas landas maksimum (MTOW) : 7.270 kg (16,000 lbs)
- Muatan Maksimum : 2.500 kg (5,511 lb)
- Tingkat panjat : 2.300 kaki / menit (semua mesin operasi)
- Jarak: 600 Nm