Bandara Werur yang berlokasi di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, akan dikembangkan dan dioperasikan sebagai bandara sipil yang melayani tranportasi udara di wilayah tersebut. Untuk proyek pembangunan dan pengembangan bandara peninggalan Perang Dunia tersebut, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Tambrauw menyiapkan anggaran sebesar Rp. 39 miliar. |
Bandar Udara. |
Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding terkait dengan pengembangan Bandara Werur senilai Rp39 miliar. Pengembangan bandara peninggalan zaman Perang Dunia II ini guna melancarkan arus transportasi di kawasan tersebut serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Nota tersebut ditandatanganioleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Santoso Eddy Wibowo dan Bupati Tambrauw Gabriel Assem, Senin (22/9/2014).
Pembangunan dan pengembangan Bandara Werur ini menelan anggaran sekitar Rp39 miliar dengan rincian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp30 miliar serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebanyak Rp9 miliar. Luas lahan untuk pembangunan dan pengembangan bandara udara yang bakal dikelola langsung oleh Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub ini seluas 200 ha yang bakal dibebaskan oleh Pemkab Tambrauw dan nantinya bakal dihibahkan kepada Kemenhub.
Dalam nota kesepahaman tersebut, Kemenhub bertugas mengembangkan bandara dari sisi udara dalam hal ini melakukan pembuatan landasan pacu 500 m x 23 m serta landasan pacu strip (tak beraspal) sepanjang 520 m x 60 m. Sementara itu, Pemkab Tambrauw bersama Pemprov Papua Barat bertugas melakukan pengembangan sisi darat bandara dalam hal ini meliputi pembangunan terminal dan fasilitas pendukung lainnya. "Lahan sekitar 200 hektare. Anggaran dari APBN sementara kita sediakan Rp30 miliar. Nanti baru dibangun pada 2015, tahap satu untuk sisi udara, runway dan taxiway, selesai sekitar 3 tahun. Kalau lahan sudah siap, baru kita kerjakan pembangunan fisik," ujar Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan udara, Santoso Eddy Wibowo.
Sementara itu, Bupati Tambrauw, Gabriel Assem mengungkapkan dari anggaran sebesar Rp9 miliar yang disiapkan jajarannya, Rp3 miliar digunakan untuk membebaskan lahan milik masyarakat adat setempat sedangkan sisanya Rp6 miliar digunakan untuk membangun fasilitas terminal. "Kami sudah melakukan pembebasan lahan sejak beberapa tahun silam. Masyarakat sekitar yang menggarap lahan sudah kami berikan pemahaman dan tanah garapan sudah kita ganti," ucapnya.
industri.bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar