Cari di Blog Ini

Selasa, 02 September 2014

Setelah Bandara Internasional Kertajati Beroperasi, Husein Sastranegara Kembali Menjadi Bandara Militer TNI AU

Proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati atau dikenal juga dengan nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berlokasi di Kabupaten Majalengka masih terus dimatangkan. Jika Bandara Internasional Kertajati sudah resmi dioperasikan, maka Bandara Husein Sastranegara akan kembali sepenuhnya difungsikan sebagai bandara militer TNI AU.

Maket Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat. ZonaAero
Maket Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.
Kertajati Beroperasi, Bandara Husein Ditutup.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat mengatakan Bandara Husein Sastranegara akan ditutup setelah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, resmi beroperasi. "Kami harus bekerja sama dengan Angkasa Pura II sebagai operatornya karena Bandara Husein Sastranegara akan ditutup," katanya di Bandung, Rabu, 27 Agustus 2014.

Menurut Taufik, layanan pesawat komersial akan dipindah ke Bandara Kertajati dari Bandara Husein Sastranegara. Bandara Husein Sastranegara akan dikembalikan fungsinya sebagai bandara militer milik TNI Angkatan Udara. Kendati demikian, Bandara Husein Sastranegara tetap akan dimanfaatkan untuk melayani penerbangan pribadi atau pesawat carteran. "Bandara Husein Sastranegara, kan, bukan bandara sipil. Itu bandara militer sebetulnya. Tapi karena tidak ada gate lagi, sehingga berfungsi bandara komersial," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan Bandara Kertajati beroperasi pada Desember 2017. "Kalau pendanaan menunjang dan operatornya sudah jelas, kami optimistis pada 2017. Kalau tidak, ya, pada 2018. Mundur setahun masih logis," kata Taufik.

Hingga akhir tahun ini, pemerintah Jawa Barat merinci perencanaan pembangunan terminal di Bandara Kertajati sekaligus menuntaskan pembebasan lahan di sana. Pembangunan terminal dijadwalkan mulai dikerjakan pada 2015. Adapun pembangunan fasilitas udara bandara itu, seperti landasan pacu serta air traffic controll, dibiayai oleh pemerintah pusat hingga 2017. Taufik menuturkan pemerintah pusat menggelontorkan Rp 85 miliar tahun ini untuk menambah Rp 135 miliar yang sudah dikucurkan tahun lalu. Dana ini digunakan untuk membangun sisi landasan pacu bandara. "Baru pelapisan dasar sampai 60 sentimeter untuk runway yang saat ini panjangnya 2.500 meter dan lebar 60 meter," katanya.

General Manager Bandara Husein Sastranegara PT Angkasa Pura II Yayan Hendrayani membenarkan adanya rencana penutupan itu. Kendati demikian, rencana perluasan terminal di Bandara Husein Sastranegara yang memakan biaya Rp 150 miliar terus berjalan. "Minggu pertama September, insya Allah groundbreaking pengembangan terminal Bandara Husein Sastranegara," katanya.

Menurut Yayan, pihaknya sudah mengantisipasi pemindahan layanan penerbangan komersial ke BIJB Kertajati sejak dimulai perencanaan perluasan terminal di Bandara Husein Sastranegara. Terminal Bandara Husein Sastranegara akan diperluas dari 5 ribu menjadi 17 ribu meter persegi. "Makanya pemilihan tipe dan metode pelaksanaan pekerjaan perluasan terminal sendiri dengan mempertimbangkan pengoperasian Bandara Kertajati di 2017 atau 2018," katanya.

www.tempo.co

1 komentar:

  1. Bandara ini termasuk bandara internasional atau khusus nasional y? Kunjungan perdana sekalian ijin follow ya gan...

    Salam dari Pulau DOllar

    BalasHapus