Penerbangan perintis pada rute Makassar-Mamasa-Mamuju-Luwu-Bone-Selayar siap untuk dilayani Celebes Air, maskapai penerbangan yang dikelola oleh PT Ersa Eastern Aviation dan juga anak perusahaan Bosowa Corporation. 6 tujuan penerbangan tersebut menjadi penerbangan perintis pertama yang dioperasikan oleh maskapai Celebes Air. |
PT Ersa Eastern Aviation yang mengelola penerbangan Celebes Air membuka enam rute untuk penerbangan perintis pada tahap perdana. "Untuk tahap perdana disiapkan dua pesawat masig-masing untuk layanan kargo dan penumpang dengan kapasitas angkut sekitar 1,2 ton," kata Managing Director PT EEA Pieter LD Wattimena (Air Vice Marshall) di Makassar, Senin.
Penerbangan perintis perdana Celebes Air akan melayani rute Makassar-Mamasa-Mamuju-Luwu-Bone-Selayar yang masuk wilayah Sulsel dan Sulbar. Kehadiran penerbangan pesawat perintis untuk menjadi alternatif transportasi daerah yang jarak tempuhnya jauh melalui darat dan medannya cukup sulit. Pieter mengatakan, kedua pesawat itu sebelumnya telah beroperasi di wilayah Papua sejak tiga tahun silam, namun karena alasan kebutuhan maka dipertimbangkan untuk dialihkan ke Makassar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Masykur Sultan mengatakan, sebelumnya Celebes Air pernah hadir di daerah ini melalui kerja sama Pemprov Sulsel dengan maskapai Ekspres Air. Namun disayangkan hanya beroperasi kurang lebih setahun. "Berangkat dari semangat untuk memajukan daerah ini, sekaligus memotivasi masyarakat Sulsel, maka Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo meminta anak perusahaan Bosowa Corporate ini untuk menghidupkan kembali penerbangan perintis," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Direksi Bosowa Corporation Munafri Arifuddin mengatakan, dalam waktu dekat akan menambah dua pesawat lagi untuk mendukung dua pesawat perintis yang sudah ada. "Yang jelas, untuk pengoperasioan pesawat itu satu kali trip sekitar 1.800 dolar Amerika Serikat dan keisitimewaan pesawat ini karena tidak membutuhkan landasan pacu yang panjang, sehingga dapat memanfaatkan lapangan udara di tingkat kabupaten/kota yang sudah ada," ujar Pieter.
www.antaranews.com