Cari di Blog Ini

Rabu, 26 Maret 2014

Sriwijaya Air Hentikan Layanan Penerbangannya Di Pekanbaru

Maskapai Sriwijaya Air telah menghentikan pelayanan penerbangannya dari dan ke Pekanbaru di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II. Penghentian layanan penerbangan oleh Sriwijaya Air di ibu kota Provinsi Riau tersebut berdasarkan alasan bahwa maskapai tersebut sedang fokus mengembangkan pelayanan penerbangan di wilayah Indonesia Timur.

Sriwijaya Air. ZonaAero
Sriwijaya Air Stop Layani Rute Penerbangan ke Pekanbaru.

Maskapai Sriwijaya Air menyatakan telah menghentikan operasional di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dengan dalih sedang memfokuskan diri untuk menjangkau wilayah Timur Indonesia. "Untuk Pekanbaru tidak operasional karena kami banyak sekali rute penerbangan di wilayah Timur. Kita melakukan restrukturisasi rute, jadi di Pekanbaru kami stop untuk sementara," ujar mantan Distric Manager Sriwijaya Pekanbaru Yulisa, Selasa (25/3/2014).

Pada 5 Maret 2014, Siriwijaya secara resmi menghentikan tiga rute penerbangan yang biasa dilayani setiap hari yakni Jakarta—Pekanbaru pergi pulang (pp), kemudian Medan-Pekanbaru pp dan Batam-Pekanbaru pp yang masing-masing mengunakan pesawat jenis Boeing 737-300/400 berkapasitas tempat duduk 100 lebih penumpang. "Untuk rute yang lain kita tetap operasi seperti biasa dan untuk Pekanbaru melihat nanti dulu. Hanya Pekanbaru saja," katanya.

Yulisa memastikan penghentian layanan terbang ini tidak berlaku bagi rute-rute penerbangan lain di wilayah Indonesia maupun luar negeri yang ditutup oleh maskapai penerbangan tersebut. Selama ini, beredar isu selain Kota Pekanbaru, maskapai Sriwijaya juga menghentikan operasional di Kota Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, lalu Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dan negeri jiran Singapura karena tidak menguntungkan. Dia menganggap persaingan usaha yang dilakukan dengan sesama kompetitor baik rute maupun dalam industri penerbangan merupakan hal yang biasa dan tidak bisa dihindari, hanya saja semua bisnis mencari keuntungan dengan modal sekecil-kecilnya. "Jadi kalau kami lihat kurang menguntungkan, maka kami cari tempat lain," ucapnya.

Mengenai kewajiban maskapai itu terhadap para karyawan, kemudian pihak bandara dan pihak ketiga seperti perusahaan ground handling, menurut Yulisa sudah tidak ada persoalan. "Semuanya sudah clear, ngak perlu saya buka lagi," jelasnya.

Pekan lalu, terlihat konter tiket yang berukuran 3x3 meter yang berada lantai dasar di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dipasangi segel dan lakban dengan tertempel diberi tulisan avaliable PT Angkasa Pura II. Sementara, itu Kantor Sriwijaya Air Perwakilan Pekanbaru yang berada di komplek ruko Sudirman Square, Blok C2, Jalan Jenderal Sudirman, terlihat tulisan dijual dengan memasang tanda sebuah perusahaan properti den dilengkapi nomor telepon seluler. "Kantor Sriwijaya telah ditutup, namun belum satu bulan. Tapi biasanya seorang ibu sering datang kemari dengan menaiki mobil. Tapi kok, hari ini tidak kelihatan," ujar petugas keamanan di ruko tersebut.

industri.bisnis.com