Pesawat terbang CN-235 akan segera memiliki varian sipil untuk penerbangan komersial. Seperti diketahui, CN-235 yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan CASA Spanyol adalah jenis pesawat untuk keperluan militer yang tentu saja dibanderol dengan harga jual yang tinggi sehingga tidak kompetitif jika dipasarkan sebagai pesawat terbang komersial. Pihak PTDI mengatakan bahwa varian sipil pesawat CN-235 hingga saat ini belum memiliki nama khusus. "Belum dikasih nama," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di Bandung, Jumat, 7 Maret 2014. Desain pesawat CN-235 sipil itu mulai digarap tahun depan.
Dengan menghilangkan sejumlah fitur itu, kata Budi, tubuh pesawat bisa dibuat lebih besar sehingga mendongkrak kapasitas angkut penumpang dengan tetap mempertahankan bobot pesawat itu. Dengan bentuknya saat ini, CN-235 hanya bisa dijejalkan maksimal 42 kursi penumpang, sedangkan nanti kapasitasnya menjadi 50 penumpang.
Dengan modifikasi itu, harga pesawat CN-235 versi sipil akan lebih murah dibandingkan versi militernya. Pesawat versi sipil CN-235 itu nantinya juga lebih murah. "Kalau yang sekarang lebih boros, kurang kompetitif," kata Budi.
Dia mengatakan pesawat CN-235 dirancang untuk memenuhi kebutuhan militer, tapi tak menutup kemungkinan pengembangan varian sipilnya. Sejumlah produsen pesawat juga menggunakan strategi serupa. Budi mencontohkan, pesawat MA60 buatan Cina yang kini digunakan Merpati itu awalnya pesawat militer.
www.tempo.co