Cari di Blog Ini

Kamis, 04 Juli 2013

ARINC Kembangkan Bisnis Teknologi Informasi Penerbangan Di Indonesia

Informasi Penerbangan: Melihat pesatnya pertumbuhan industri pnerbangan di Indonesia, ARINC (Aeronautical Radio Incorporated), perusahaan penyedia paket teknologi informasi penerbangan asal Amerika Serikat, bersiap untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
ARINC (Aeronautical Radio Incorporated). ZonaAero
Pasar Penerbangan Menjanjikan, ARINC Perbesar Bisnis di Indonesia

Gencarnya pertumbuhan pasar penerbangan di Indonesia mendorong perusahaan penyedia layanan informasi di industri aviasi asal Amerika Serikat, Aeronautical Radio Incorporated (ARINC), mengembangkan sayap bisnisnya ke Indonesia. Nabil Rohman, Principal Account Manager ARINC, menjelaskan bahwa pihaknya cukup terkejut saat melihat statistik pertumbuhan yang cukup besar pada penumpang udara di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa makin banyak masyarakat kelas menengah yang bepergian menggunakan transportasi udara. "Pada sisi lain, ada kekhawatiran terhadap kualitas manajemen pengelolaan bandara untuk memberikan pelayanan, terutama dalam hal kecepatan layanan," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (1/7/2013).

Menurutnya, layanan yang ditawarkan perseroan antara lain paket data teknologi informasi yang memungkinkan petugas pengendali penerbangan di darat bisa memantau jumlah bahan bakar, berat di atas roda, sistem manajemen penerbangan (FMS), dan sebagainya, saat sebuah pesawat melakukan penerbangan. Selain itu, ARINC juga menyediakan layanan yang memungkinkan penumpang dilayani dengan cepat melalui self-service saat check in. Sejauh ini, perusahaan yang telah menggunakan jasa tersebut adalah Garuda Indonesia dan AirAsia.

Terkait dengan layanan check-in, hingga saat ini telah ada sekitar 300 maskapai penerbangan dan 150 bandara di seluruh dunia yang menggunakan layanan dari perseroan. Beberapa di antaranya adalah Air France, All Nippon Airways, Asiana Airlines, Air China, China Airlines, British Airways, Cathay Pacific Airways, hingga Singapore Airlines.

Nabil Rohman mengklaim, hingga saat ini perseroan menjadi pemimpin pasar untuk penggunaan kios self-service, dengan jumlah mencapai 1.500 unit di lebih dari 40 bandara. Jumlah tersebut mencerminkan 60 persen dari total pangsa pasar kios self-service. "Untuk Indonesia, sejauh ini kami baru berusaha memperkenalkan efektivitas produk kami ke Indonesia, untuk mendukung industri penerbangan domestik," ungkapnya.

bisniskeuangan.kompas.com