Cari di Blog Ini

Rabu, 31 Juli 2013

Garuda Indonesia Dan Timor Leste Jajaki Kerjasama Penerbangan Ke Dili

Informasi Penerbangan: Pemerintah negara Timor Leste meminta maskapai Garuda Indonesia untuk membuka dan melayani penerbangan dari Indonesia ke kota Dili, Timor Leste. Menanggapi permintaan tersebut, Garuda Indonesia dan pemerintah Timor Leste telah membentuk tim untuk menjajaki rencana kerjasama penerbangan ini. Penjajakan perlu dilakukan mengingat Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, yang berlokasi di kota Dilli, Timor Leste, saat ini hanya memiliki landasan pacu dengan panjang 1.850 meter saja.
Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dilli, Timor Leste. ZonaAero
Garuda Indonesia Jajaki Buka Penerbangan ke Dili

Maskapai pelat merah Garuda Indonesia menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Timor Leste untuk membuka rute penerbangan ke Dili pada tahun ini guna mengakomodasi permintaan dari negara bekas provinsi Indonesia itu. Dalam hal kerja sama bilateral antara kedua negara, Indonesia sudah manfaatkan 14 slot penerbangan dengan hadirnya Sriwijaya Air dan Merpati Nusantara Airlines, sebaliknya Timor Leste belum memanfaatkan 14 slot dari Indonesia. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar mengatakan kerja sama itu sebetulnya bermula dari permintaan Pemerintah Timor Leste untuk menghubungkan kota-kota di Indonesia dengan Dili. "Mereka yang minta karena mereka ingin connect Dili dengan kota di Indonesia, jadi mereka yang minta kerja sama," katanya.

Meski demikian Emirsyah belum memberikan informasi ditel terkait dengan potensi pasar dan armada yang akan digunakan mengingat landasan pacu Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili, baru memiliki panjang 1.850 meter. Akan tetapi pihaknya sudah membentuk tim pengkajian kerja sama itu bersama dengan Timor Leste tetapi bukan dalam hal membentuk perusahaan patungan atau maskapai penerbangan baru yang akan beroperasi ke negara di ujung Timur Indonesia itu. "Tahun ini rencananya, jadi kami nanti kerja sama dengan Pemerintah Timor Leste, karena ada slot mereka ke kita yang belum digunakan. Nanti ada tim mereka dengan tim kami, dikaji, dan Insya Allah tahun ini, bentuknya, kami kerja sama, pesawat kami ke sana," katanya.

Slot penerbangan ke Indonesia sudah penuh karena berdasarkan perjanjian bilateral kedua baik Indonesia maupun Timor Leste kebagian masing-masing 14 kali sepekan. Merpati sudah mengambil jatah tujuh, sedangkan tujuh lain diambil oleh Sriwijaya Air. Direktur Perhubungan Udara Timor Leste Sinyor Romualdo Antonio Suarez da Silva sebelumnya mengatakan meski slot ke Indonesia sudah penuh, masih ada peluang maskapai penerbangan lain tergantung dengan skema kerja sama dengan Indonesia. "Merpati sudah ambil tujuh, sedangkan tujuh lain diambil Sriwijaya. Sebetulnya masih ada peluang untuk maskapai lain, bergantung pada kerja sama kami dengan Indonesia," katanya.

Primanto Hendrasmoro, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, pada Mei lalu mengatakan Pemerintah Timor Leste kabarnya mendekati Garuda Indonesia untuk bekerja sama membangun maskapai penerbangan ke Dili. "Saya belum tahu progress-nya sejauh mana, tapi tentu Garuda juga berfikir nilai investasi dan keuntungan bagaimana," kata Pri.

Sinyor Romualdo mengatakan pihaknya berencana membangun terminal baru dan memperbesar landasan pacu di Bandara Nicolau Lobato pada tahun depan dari saat ini 1.850 meter menjadi 2.000 meter dengan lebar 30 meter menjadi 45 meter. Tahap kedua panjang landasan menjadi 2.500 meter.

Kementerian Transportasi dan Komunikasi Timor Leste memperkirakan jumlah penumpang mencapai 800.000-900.000 per tahun dengan tujuan ke Indonesia sekitar 500.000. Tahun depan, mereka juga akan memisahkan operator bandara dan regulator. "Ke depan kami akan bahas soal pemisahan antara pengelola atau operator dan regulator. Saat ini bandara masih di bawah Kementerian Transportasi," katanya.

Maskapai asing lain yang beroperasi di Dili yakni Airnorth dari Australia, Air Timor (hasil patungan pengusaha lokal, menyewa pesawat SilkAir), dan SilkAir milik Singapore Airlines. Sriwijaya Air resmi memulai rute perdana Jakarta-Dili via Denpasar pada 10 Mei 2013 lalu.

www.solopos.com