Dari 15 unit pesawat yang telah dipersiapkan untuk melayani penerbangan jamaah haji, akhirnya Garuda Indonesia mengurangi dua unit, menyusul pengurangan kuota haji nasional. "Musim haji tahun ini kita hanya akan mengerahkan tiga belas pesawat. Dari 13 unit itu, 12 unit kita sewa dari berbagai negara seperti Kanada, Spanyol, Inggris, dan Prancis," kata Vice President Haji, VVIP and Charter PT Garuda Indonesia Tbk, Hadi Syahrean, di sela kegiatan CSR di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (6/7/2013).
Pengurangan jamaah haji hingga 20 persen dari total 210.000 orang dan pengurangan jumlah pesawat tersebut tentu saja berpengaruh pada kloter, baik yang berangkat maupun datang. Menurut Hadi, dari 259 kloter haji yang sudah disiapkan secara nasional di berbagai wilayah terpaksa dipangkas menjadi 199 kloter. Di Solo yang sedianya 89 kloter dipangkas menjadi 73 kloter. "Kita sudah menerima kepastian dari pemerintah mengenai pengurangan kuota haji mulai tahun ini. Nah, kepastian itulah yang menjadi dasar kebijakan yang kami ambil," kata dia.
Lebih lanjut Hadi mengatakan, pengurangan kuota haji nantinya juga diikuti pengurangan kuota umroh. Pengurangan itu, kata dia, tentu saja akan berpengaruh pada rencana bisnis Garuda Indonesia, khususnya terkait rencana pembukaan penerbangan langsung dari Indonesia ke Jeddah. "Memang kami belum dapat kepastian dari pemerintah, apakah kuota umroh akan dikurangi 30 persen atau malah 50 persen. Kalau sampai 50 persen, paling tidak kita akan mempertimbangkan lagi rencana pembukaan rute ke Jeddah hingga 2015 mendatang."
Hal senada dikatakan General Manager (GM) Garuda Indonesia Solo, Flora Izza. Dia yang semula bersemangat dalam rencana pembukaan rute Solo-Medan-Jeddah, akhirnya harus berpikir ulang. "Kita lihat dulu situasinya. Kalau pasar memang menjanjikan, pasti akan kita buka secepatnya," kata Izza.
www.suaramerdeka.com