Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menargetkan pada awal 2014 penerbangan komersial masuk ke Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Kadishubkominfo Jateng Urip Sihabudin optimistis perpanjangan landasan bandara menjadi 1.200 meter (dari 900 meter) dan lebar 23 meter selesai akhir 2013. "Saat ini pengerjaan fisik baru 10 persen, tapi kan hanya mengecor saja. Kontrak perusahaan yang mengerjakan berakhir pada 14 Desember mendatang," kata Urip sembari menunjukkan jadwal akhir kontrak pengerjaan runway di kantornya, Jumat (11/10/2013).
Ia menyatakan, saat ini Pemprov Jateng masih dalam proses pembebasan 3,5 hektare lahan untuk jalur keselamatan bandara. Sedangkan Pemkab Jepara kebagian membebaskan lahan seluas 0,7 hektare. Dari 15,5 hektare yang ditargetkan, jumlah lahan yang sudah dibebaskan adalah 9,5 hektare. Jika pembebasan 4,2 hektare lahan itu tercapai tahun ini, maka sisanya tinggal 1,8 hektare. Anggaran untuk pembebasan 3,5 hektare dialokasikan Rp 2,5 miliar pada tahun ini. Nilai per meter persegi Rp 70 ribu. Untuk nominal dari Pemkab Karimunjawa, Urip mengaku tidak tahu.
Urip menyatakan, jika sudah selesai maka bandara bisa menampung tiga pesawat jenis cassa atau cukup untuk pesawat AtR yang memuat 40-an orang. Hingga saat ini baru AirAsia saja yang menyatakan tertarik. "Kalau soal demand sih nggak masalah. Banyak lho yang ke sana," tuturnya.
Ia berharap Januari 2014 penerbangan sudah mulai masuk karena faktor cuaca. Pada bulan Januari dan Februari, gelombang laut cenderung tinggi karena puncak musim hujan. Hal itu bisa diantisipasi dengan pesawat komersil.
Terpisah, camat Karimunjawa Nuryanto mengaku mendukung sepenuhnya rencana itu. Ia juga berharap awal 2014 sudah ada penerbangan reguler. Dengan begitu jumlah kunjungan ke Karimunjawa akan meningkat. "Saya kira dampaknya luar biasa, kalau hitung-hitungan. Setiap hari Jumat pasti tiket habis," tuturnya.
www.tribunnews.com