Cari di Blog Ini

Selasa, 03 Juni 2014

Kapabilitas Perawatan Mesin Jet Boeing Tingkatkan Daya Saing GMF AeroAsia

PT GMF AeroAsia baru-baru ini kembali berhasil menyelesaikan proyek perawatan mesin jet type CFM56-7B. Mesin jet dengan serial number 876406 tersebut adalah mesin yang digunakan pesawat Boeing 737-NG milik maskapai Sriwijaya Air. Kapabilitas dalam kemampuan perawatan mesin jet CFM56-7B ini makin meningkatkan daya saing PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia dalam kancah industri penerbangan di Indonesia maupun dunia internasional.

GMF AeroAsia. ZonaAero
GMF AeroAsia.
GMF Selesaikan Proyek Perawatan Pertama Mesin Boeing 737-NG.

PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia berhasil menyelesaikan proyek perawatan mesin pesawat jenis CFM56-7B yang pertama pada Mei 2014. Mesin dengan serial number 876406 ini merupakan mesin yang digunakan di pesawat B737-NG Sriwijaya Air. Juliandra Nurtjahjo SVP GMF Engine Maintenance mengatakan perawatan mesin ini dilakukan oleh GMF Engine Maintenance, unit bisnis strategis yang menangani perawatan mesin pesawat dari berbagai tipe. "Kemampuan merawat Engine CFM56-7B ini meningkatkan daya saing GMF dalam industri penerbangan nasional maupun internasional," katanya, Senin (2/62014).

Selama ini, lanjutnya, GMF AeroAsia sudah memiliki kapabilitas untuk perawatan engine CFM56-3, Spey, APU GTCT 85 Series, dan TSCP 700 yang digunakan di berbagai tipe pesawat, baik pesawat buatan Boeing maupun Airbus. Kapabilitas merawat mesin CFM56-7B yang dipakai di pesawat Boeing Next Generation (B737-600/700/800/900) dikembangkan hingga tahap perawatan besar atau overhaul. "Kemampuan GMF saat ini dalam merawat Engine CM56-7B ini telah mendapat pengakuan dari berbagai badan otoritas penerbangan internasional maupun nasional, mulai perawatan ringan sampai overhaul. Selain itu, GMF menargetkan mampu merawat 150 mesin CFM56-7B pada 2016 dengan kapasitas penuh," paparnya.

Dwi Prasmono Adji,VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia, memaparkan untuk pengembangan kapabilitas Engine CFM56-7B, GMF AeroAsia telah menjalin kerja sama dengan GE Aviation dalam pelaksanaan pelatihan. Hingga saat ini, katanya, GMF merupakan satu-satunya organisasi perawatan pesawat (MRO) di Indonesia yang memiliki passion dalam pengembangan capability engine CFM56-7B. Dengan memiliki kemampuan engine CFM56-7B, peluang pasar yang dapat dikerjakan sangat besar. Tambahnya, salah satu peluang pasar yang dapat dikerjakan GMF adalah mesin CFM56-7B yang digunakan di pesawat B737-NG Garuda Indonesia. Sesuai dengan Quantum Leap Garuda, maskapai milik negara ini akan mengoperasikan 194 pesawat hingga 2015.

Sebagian besar armada yang dioperasikan Garuda menggunakan mesin CFM56-7B. Selain Garuda, operator pesawat yang memakai mesin CFM56-7B terus meningkat, baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satu maskapai domestik itu adalah Sriwijaya Air dan Lion Air. "Pengembangan kapabilitas mesin CFM56-7B ini juga untuk mendukung industri penerbangan nasional," katanya.

Menurutnya potensi pasar perawatan engine CFM56-7B cukup menjanjikan. Hal ini bisa dilihat dari populasi pesawat B737-NG yang semakin meningkat di dalam maupun di luar negeri. Pasar domestik ini, menurutnya, menjadi target pertama GMF, Meski demikian, GMF juga membidik pasar perawatan engine CFM56-7B di level regional dan global karena populasinya yang tinggi. "Populasi engine CFM56-7B dapat dihitung dari jumlah pesawat B737-NG yang dioperasikan secara global potensi pasarnya sangat besar," katanya.

Dengan kapabilitas CFM56-7B yang dimiliki GMF, diharapkan maskapai domestik bisa mengalihkan perawatan mesin CFM56-7B ke dalam negeri. Pengembangan kapabilitas mesin CFM56-7B tidak hanya menguntungkan bisnis GMF, namun juga bagi industri penerbangan nasional, terutama dalam peningkatan efisiensi. Semakin banyak maskapai yang menyerahkan perawatan mesin CFM56-7B kepada GMF, semakin kecil devisa yang lari ke luar negeri.

industri.bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar