Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menolak permintaan Garuda Indonesia (Garuda) dan AirAsia yang ingin menambah rute penerbangan. Pasalnya hal tersebut harus dievaluasi terlebih dahulu. "Garuda dan AirAsia mengajukan rute baru dan kita tunda dulu," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Selasa (21/1/2014) malam.
Herry menjelaskan hampir semua airlines juga berencana ingin menambah rute baru. Jika satu maskapai diberikan rute baru oleh pemerintah, maka harus dirombak kembali jadwal penerbangan. "Kalau satu kita setujui rotasi pesawat akan berubah," jelas Herry.
Herry mengatakan dengan adanya Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara komersial, hal tersebut tidak menambah jadwal penerbangan atau rute baru. Dalam hal ini, penerbangan yang di Soekarno Hatta hanya dipindahkan saja ke Halim, jika mengalami kepenuhan jadwal. "Adanya Halim bukan rute baru ya," tegas Herry.
Rencananya Garuda akan menawarkan 10 rute penerbangan dari Halim, sedangkan Air Asia berencana mendapat penerbangan dari Halim Perdanakusuma mulai Maret 2014 mendatang. Saat ini hanya Citilink saja yang mendapat jatah penerbangan di Halim Perdanakusuma. Pemerintah pun menargetkan penerbangan di Soekarno Hatta berkurang 10 persen dari kepadatan, sejak Bandara Halim Perdanakusuma menjadi bandara komersial.
jogja.tribunnews.com