Jutaan orang naik pesawat terbang setiap hari, mengeluhkan ruang kaki dan kabin yang sempit. Banyak penumpang menyepelekan kenyataan bahwa mereka dapat bepergian ribuan kilometer hanya dalam beberapa jam.
Hari Rabu, 1 Januari 2014, menandai 100 tahun penerbangan komersial pertama: Penerbangan selama 23 menit menyeberangi Teluk Tampa di Florida. Penerbangan tersebut disubsidi pemerintah kota untuk mendorong jumlah turis pada musim dingin. Alternatifnya: Perjalanan kereta selama 11 jam dari Tampa ke St. Petersburg, Florida.
Sejumlah pemain papan atas memberi prediksi mereka terkait masa depan dunia penerbangan. CEO Delta Air Lines Richard Anderson, CEO Southwest Airlines Gary Kelly, dan CEO Allegiant Travel Co. Maurice J. Gallagher, Jr. memberikan perkiraan mereka untuk 5 tahun ke depan. "Kita akan mempunyai lebih sedikit maskapai penerbangan, tapi mereka akan lebih besar, lebih kuat dan lebih sehat," kata Kelly.
Gallagher, Jr. menilai, "Lima tahun mendatang akan lebih kepada meningkatkan otomatisasi dan mengurangi biaya tenaga kerja. Industri ini sudah memberlakukan mobile boarding pass, pengedropan bagasi, dan bahkan boarding sendiri. Proses-proses semacam ini akan semakin lazim dan mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang berinteraksi dengan konsumen."
"Mulai dari lebih seabad yang lalu, maskapai sibuk membeli setiap pesawat berkapasitas 50 penumpang yang tersedia," ujar Anderson. "Tapi penggunaan pesawat-pesawat jet kecil tersebut hingga kini pasang surut. Dalam 5 tahun ke depan, jumlahnya akan terus menyusut di Amerika Serikat."
Seperempat abad mendatang
Presiden Virgin Atlantic Airways Sir Richard Branson, CEO Hawaiian Airlines Mark Dunkerley, dan CEO Etihad Airways James Hogan berbagi pendapat mereka mengenai apa yang mungkin terjadi pada dunia aviasi dalam 25 tahun mendatang.
Hogan memprediksi, "Sebuah generasi baru maskapai penerbangan yang memiliki visi dan keinginan untuk menjadi berbeda, akan berhasil dalam memotong biaya, meningkatkan produktivitas dan menemukan cara-cara terjangkau untuk mengakses pasar-pasar baru. Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara akan menjadi pasar yang matang."
"Saya yakin saya akan sempat merasakan terbang dari London ke Sydney hanya di bawah 2 jam, dengan dampak lingkungan sekecil mungkin," ungkap Branson.
Pandangan Dunkerley tidak begitu menggembirakan: "Banyak penumpang yang sekarang bisa terbang, nantinya tidak akan mampu lagi terbang. Warisan yang menyedihkan dari 30 tahun kemajuan besar dalam demokratisasi perjalanan udara. Kegagalan untuk berinvestasi pada infrastruktur aviasi dan nafsu yang tak pernah terpuaskan akan regulasi tidak akan diimbangi oleh kemajuan yang relatif sederhana dalam efisiensi pesawat terbang."
Prediksi satu abad ke depan
CEO Frontier Airlines David Siegel, CEO American Airlines Doug Parker, dan CEO Spirit Airlines Ben Baldanza mengutarakan pendapat mereka mengenai prediksi dunia penerbangan komersial untuk 100 tahun ke depan.
"Teknologi 'put me there' keluarga Google yang dimasukkan ke dalam peranti lunak peta mereka akan membuat semua maskapai penerbangan gulung tikar," papar Baldanza.
"Penerbangan komersial pertama hanya 29 kilometer jauhnya, lihat sudah sejauh apa kita sekarang. Mungkin di masa depan akan muncul desain sistem propulsi tercanggih," ramal Siegel. "Kita dapat melihat inovasi desain pesawat terbang, transportasi udara di tingkat komunitas dengan pesawat yang lebih kecil dan jauh lebih efisien, dan mungkin pesawat komersial tanpa pilot."
Parker mengatakan, "Saya cukup yakin bahwa pilot penerbangan komersial pertama, Tony Jannus, tidak dapat membayangkan skala dan betapa pentingnya penerbangan komersial pada zaman sekarang, atau dampaknya dalam mengubah dunia. Seperti halnya saya tidak dapat membayangkan penerbangan komersial pada tahun 2114. Tapi bagaimana pun itu keadaannya, yang pasti, perkembangan yang terus terjadi akan menjadi kunci penting dalam kisah yang membangun dunia penerbangan nanti."
www.dw.de