Maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC), PT AirAsia Indonesia menargetkan dana perolehan umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar US$200 juta. Rencananya, perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2014.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dharmadi mengatakan pihaknya akan menawarkan saham sekitar 25% dari modal ditempatkan. Proses IPO AirAsia Indonesia dalam tahap akhir. "Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (Amerika Serikat) menjadi pertimbangan sebelum listing," ujarnya saat peresmian kantor pusat baru di Tangerang, Jumat (27/12).
Dana hasil penawaran umum saham perdana akan dialokasikan untuk mengembangkan bisnis AirAsia Indonesia. "Supaya punya kekuatan kas di keuangan (finance)," ungkapnya.
Proses IPO, tambah Dharmadi, juga meningkatkan proses transpransi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/gcg). "Bisa memonitor dengan jelas," pungkasnya.
www.metrotvnews.com