Cari di Blog Ini

Rabu, 21 April 2010

Garuda Indonesia Hibahkan 3 Pesawat Terbang Untuk Citilink

Garuda Indonesia akan menghibahkan 3 pesawat terbang jenis Boeing 737-300 kepada Citilink. Penghibahan pesawat terbang tersebut bertujuan untuk mendukung rencana ekspansi rute penerbangan berbiaya murah (low cost) domestic.
Citilink Indonesia. ZonaAero
Citilink Indonesia
Citilink Dapat Hibah 3 Pesawat Boeing 737-300

Maskapai penerbangan Citilink segera mendapatkan hibah tiga pesawat Boeing 737 seri 300 dari PT Garuda Indonesia guna mendukung rencana ekspansi rute penerbangan berbiaya murah (low cost) domestik. Joseph A. Saul, Vice President PT Citilink Indonesia, mengatakan hibah ketiga unit pesawat tersebut dilakukan dalam waktu dekat seiring dengan rencana perseroan penambah rute penerbangan ke berbagai kota di Indonesia.

Dia menjelaskan saat ini perseroannya mengoperasikan lima pesawat dengan dua di antaranya merupakan hibah dari PT Garuda Indonesia dan tiga lainnya sewa. “Ya, ada hibah tiga pesawat lagi yang sekarang dalam proses,” katanya kepada Bisnis.com, pagi ini. Menurut dia, penambahan tiga armada tersebut menjadikan armada Citilink milik sendiri mencapai lima unit sehingga ketentuan UU No.1 tahun 2009 tentang Penerbangan sudah terpenuhi.

Garuda telah menetapkan Surabaya sebagai markas pertama Citilink dan Jakarta sebagai markas kedua. Sedangkan kota yang dilayani a.l. Surabaya—Jakarta, Surabaya—Balikpapan, Surabaya—Banjarmasin, Surabaya—Batam, Surabaya—Kupang, dan Jakarta—Medan.

Sejak awal, Garuda memfokuskan Citilink untuk menggarap pasar penerbangan low cost karena potensinya mencapai 70% dari total pangsa penerbangan domestik pada tahun lalu yang sebesar 43,7 juta orang.

Maskapai Citilink tahun ini ditargetkan mampu mengambil 5% ceruk pangsa pasar low cost dari total 30,7 juta penumpang selama 2009 setelah tahun ini berhasil mengoperasikan sedikitnya delapan unit pesawat Boeing 737 seri 300.

Menurut catatan Bisnis.com, setiap tahun pangsa penerbangan kelas ekonomi tumbuh paling ekspansif dibandingkan kelas bisnis, yakni 17% hingga 20%, padahal pangsa penerbangan bisnis hanya tumbuh di kisaran 3%-5% per tahun.

Joseph menjelaskan potensi penerbangan low cost di Indonesia menjanjikan sehingga segmen ini menjadi bidikan utama Citilink. “Segmen ini menjadi pangsa utama Citilink meskipun ada pesaing di segmen yang sama,” ujarnya.

bisnis.com