Boven Digoel |
Sejumlah maskapai penerbangan akan segera beroperasi di Bandara Mindipta, Kabupaten Boven Digoel, Papua, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Bupati Boven Digoel, Yusak Yaluwo di Boven Digoel, Minggu (11/4), mengatakan, dengan akan masuknya sejumlah maskapai itu maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar perbatasan. Sejumlah maskapai yang telah mengajukan izin masuk ke Bandara Mindiptana yakni Sempati Air dan Susi Air.
Bandara yang baru diaspal tahun 2009 lalu dan sebelumnya berupa lapangan rumput itu, kini baru melayani maskapai Merpati dengan rute Merauke - Mindiptana seminggu sekali. Merpati mengoperasikan pesawat jenis twin otter dengan kapasitas 20 tempat duduk. Namun, Merpati bisa saja melayani dua penerbangan seminggu jika minat penumpang naik. Rute itu kini masih disubsidi pemerintah, penumpang hanya membayar Rp235 ribu padahal harga tarif reguler satu juta rupiah.
Menurut Bupati Yusak, kehadiran bandara ini akan memacu ekonomi tidak saja di perbatasan tapi juga untuk warga yang tinggal di kabupaten lain seperti Pegunungan Bintang dan Asmat. Ia mengatakan, bandara itu juga akan mendorong investor untuk datang ke daerah perbatasan karena lalu lintas barang dan jasa bisa langsung masuk ke pedalaman langsung dari Jayapura atau Merauke dan tidak perlu ke ibu kota Boven Digoel, Tanah Merah.
Selain Bandara Mindiptana, Pemkab Kabupaten Boven Digoel juga sedang mengaspal Bandara Bomakia di Distrik Bomakia, yang juga daerah perbatasan dengan dana Rp5 miliar. Bandara Bomakia sangat penting dikembangkan karena jumlah penduduk lebih banyak dibandingkan dengan distrik lain. Selain itu, Bomakia masih terisolasi karena banyak sungai dan belum ada jalan darat yang telah diaspal.
www.gatra.com