Cari di Blog Ini

Selasa, 02 April 2013

Danau Tarusan Kamang, Antara Daya Tarik Pariwisata Dan Penelitian Ilmiah

Selain memiliki pemandangan yang indah, Danau Tarusan Kamang yang berlokasi di kaki bukit barisan, Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, juga memiliki keunikan fenomena alam yang menarik perhatian banyak orang, termasuk para ilmuwan geologi. Danau Tarusan Kamang kadang kala berubah menjadi hamparan padang rumput yang luas, di waktu lain, kembali berubah menjadi sebuah danau atau telaga. Perubahan dari danau menjadi padang rumput ini tidak terpengaruh oleh musim hujan maupun musim kemarau. Jika memang sudah waktunya, di musim kemarau pun air Danau Tarusan Kamang ini tidak akan surut, demmikian juga sebaliknya pada musim hujan.
Danau Tarusan Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. ZonaAero
Danau Tarusan Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (Foto: Erison, J. Kambari, November 2012)
Menikmati Danau Bermuka Dua

Danau di Sumatera Barat ini terbilang unik. Namanya, Danau Tarusan Kamang. Letaknya berada di kaki bukit barisan, Kamang Mudiak, Kabupaten Agam atau sekitar 20 kilometer dari Bukittinggi. Keunikan danau seluas 38 hektare terletak pada prilaku airnya. Suatu waktu danau itu terlihat begitu luas. Namun tiba-tiba airnya menjadi surut, dan dalam sepekan bisa menjadi hamparan padang rumput nan hijau. Karena itu, warga sekitar biasa menyebutnya sebagai danau dua muka. Kondisi ini bisa terjadi karena sungai bawah tanah. Sebagai danau karst, ketika air tanah naik, maka lorong-lorong di bawah bukit batu gamping akan menyebulkan air dan menutupi padang rumput. Tampaklah danau yang luas. Dan Danau Tarusan Kamang bisa terlihat indah. Sebaliknya, ketika air sungai bawah tanah turun, air tersedot hingga hanya tampak padang rumput.

Tidak ada waktu pasti, kapan danau surut dan berapa lama danau kering. Pada tahun 2012 lalu, Danau Tarusan Kamang kering selama satu tahun. Air baru muncul lagi lima bulan lalu. Saat ini (Maret 2013) kawasan itu masih menjadi danau, tempat anak-anak berenang dan warga mencari ikan. "Kadang danau ini bisa kering dan menjadi padang rumput sampai lima bulan dan hingga dua tahun," kata Sukri, tukang perahu dan ketua pemuda di Kamang Mudiak. "Begitu juga saat terisi kadang waktunya lima bulan hingga dua tahun juga,tak pasti waktunya."

Menurut Sukri, saat air danau keluar, biasa terdengar letusan di kaki bukit. Terkadang suara terdengar dari beberapa tempat seperti suara ketel air panas, bunyi gluk-gluk suara air dan tiga hari kemudian air mengalir dari balik lubang-lubang batu kapur di kaki bukit sekitar danau dan mengubah padang rumput itu menjadi danau.

Danau Tarusan Kamang, ketika air surut dan danau berubah menjadi padang rumput. ZonaAero
Danau Tarusan Kamang, ketika air surut dan danau berubah menjadi padang rumput.
(Foto: Erison, J. Kambari, Juli 2012)
Danau bermuka dua ini diperkirakan sudah ada sejak 70 ribu tahun lalu. Karena itu tak satupun warga yang membangun rumah di batas air yang akan berubah menjadi danau. Danau Tarusan Kamang mulai menjadi objek wisata. "Banyak danau karst di daerah lain, tetapi hanya Danau Tarusan Kamang ini yang punya hubungan langsung dengan sungai di bawah tanah sehingga muncul fenomena unik,” kata Andang Bachtiar, ahli geologi di Indonesia yang juga mantan ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Dia penah meneliti Danau Tarusan Kamang pada 23 Februari lalu.

Pebukitan karst di Danau Tarusan Kamang usianya jauh lebih tua dari pada karst di Jawa. Karst di Kamang diperkirakan sudah berusia 400-300 juta tahun lalu karenanya pepohonan di atasnya tumbuh subur. Selain danau Danau Tarusan Kamang, banyak gua aktif di bawah bukit karst atau batu gamping, sungai bawah tanah, dan danau bawah tanah. Namun keberadaannya hingga kini belum pernah diteliti. Untuk penyuka wisata penelusuran gua, tempat ini amat menarik karena guanya masih aktif. Selain itu belum ada pemetaan gua dan pemetaan sungai bawah tanah di Danau Tarusan Kamang.

Keunikan lain danau mini Tarusan Kamang adalah di danau itu terdapat sebuah pulau yang ditumbuhi pohon beringin yang mengapung di permukaan. Pulau itu seperti memiliki "per" di dasarnya yang membuat pulau dapat turun naik. Pada saat air naik, pulau ikut naik dengan sendirinya. Sedangkan ketika air menyusut, pulau turun pula. Pulau itu disebut-sebut sebagai pulau ajaib.

Pemandangan di sekeliling tarusan yang diapit Bukit Barisan dan didinding sebuah bukit memanjang sebagai pembatas nagari Kamang Hilia dan Kamang Mudiak tidak kalah menarik dibanding pemandangan alam di tempat lain. Begitupun bukit-bukit sekitarnya berpotensi dan akan dikembangkan sebagai lokasi olahraga paralayang. Kuliner khas Kamang yang dapat dibeli di warung atau rumah warga tempat pembuatannya ada­lah "karupuak kamang". Lalu tidak jauh dari tarusan dan masih di Nagari Kamang Mudiak ada lagi sebuah objek wisata Ngalau Ka­mang, berupa lobang panjang pada bukit karang yang di dalamnya terdapat batuan stalaktik dan stalakmit yang indah.

Bila ingin berkunjung ke danau bermuka dua ini, dari Bukittinggi sewa ojek atau rental mobil agar leluasa melihat berbagai objek wisata menarik di Kamang Mudiak. Bisa juga dengan angkutan pedesaan dari terminal Aur Kuning di Bukittinggi dengan kode K 01 atau K 03.

www.tempo.co