Cari di Blog Ini

Jumat, 08 Maret 2013

Backpacker Berbeda Dengan Wisatawan Atau Traveler Biasa

Istilah backpaker biasa digunakan untuk menyebut para traveler (pelancong) yang melakukan perjalanannya secara mandiri, dalam arti tidak ikut paket wisata atau agensi perjalanan. Seorang backpacker melakukan pencarian dan pembelian tiket perjalanan sendiri, menentukan rute perjalanannya sendiri, mencari penginapan sendiri, dan sebagainya. Berbeda jika kita mengikuti paket wisata yang biasa diselenggarakan oleh travel agen. Semua kegiatan wisata atau acara jalan-jallan kita sudah diatur oleh pengelola paket wisata, kita hanya tinggal mengikuti saja tanpa harus report mengatur semua kegiatan wisata kita.
Backpacker. ZonaAero
Backpacker
Apa Makna Backpacker Sebenarnya?

Dewasa ini makin banyak orang yang suka bepergian untuk keperluan berwisata, biasanya kita menyebut mereka sebagai wisatawan. Lalu, belakangan ini banyak juga wisatawan yang mengklaim dirinya sebagai seorang backpacker. Apa beda seorang backpacker dengan wisatawan biasa? Dan, apa makna backpacker sebenarnya?

Perjalanan ala backpacker memang terus berkembang di Indonesia, namun banyak juga yang tak mengetahui makna backpacker sebenarnya. Pendiri Komunitas Backpacker Dunia (KBD), Elok Dyah Messwati, mencoba menelaahnya.

Perjalanan seorang backpacker dapat diartikan sebagai perjalanan mandiri. Tak ada trip organizer yang mengatur perjalanan, dari berangkat hingga pulang sehingga wisatawan hanya tinggal menyetorkan sejumlah uang dan menikmati perjalanan. "Backpacker itu pejalan mandiri. Tidak selalu harus sendiri, berdua hingga berempat masih boleh, namun semuanya ikut mengurusi perjalanan mereka. Misalnya, si A cari tiket, B cari penginapan, dan seterusnya," katanya.

Mengatur semuanya sendiri, maka diperlukan manajemen yang baik dalam mengatur diri sendiri, kegiatan perjalanan, hingga uang. Oleh karena itu, backpacker dikenal pula sebagai smart traveler. Backpacker, ditegaskan Elok, dituntut harus hemat selama perjalanan, caranya bukan berarti dengan mempersulit diri sendiri, tapi cerdik mencari celah. "Dapat dikatakan, backpacker itu seorang smart traveler dan tidak identik dengan yang kumuh atau menyiksa diri, bahkan banyak juga anggota KBD yang mantan pramugari," imbuh penulis buku Backpacking Hemat ke Australia ini.

Misalnya saja, mereka harus menabung untuk dapat berkeliling ke luar negeri. Mereka pun harus pintar mencari tiket penerbangan dan tempat penginapan murah. Bahkan, bukan tidak mungkin bila mereka berhasil mendapatkan tiket penerbangan dan penginapan gratis. "Inginnya, mereka yang backpacker jadi mandiri kayak bule-bule. Tidak seperti turis kebanyakan, yang segerombolan pakai bendera sama tour guide. Kalau ada trip organizer, itu sih bukan backpacker, karena semuanya diurusin," tutupnya..

travel.okezone.com