Cari di Blog Ini

Minggu, 10 Maret 2013

Boeing- Kementerian Perhubungan AS Tingkatkan Pelatihan SDM Penerbangan Sipil Indonesia

Perusahaan pembuat pesawat dari AS, Boeing, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan Amerika Serikat untuk makin meningkatkan pelatihan sumber daya manusia (SDM) bidang penerbangan sipil di Indonesia. Pelatihan tersebut melibatkan seluruh sekolah penerbangan di Indonesia. Lebih jauh, Indonesia dan Boeing telah melakukan kerja sama untuk pengadaan lokakarya di bidang standar manual untuk sekolah-sekolah penerbang, sistem skrining dan seleksi pilot, kurikulum pendidikan, dan pelatihan.
Pabrik pesawat terbang Boeing. ZonaAero
Pabrik pesawat terbang Boeing
Indonesia-Boeing tingkatkan pelatihan penerbangan sipil

Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan Amerika Serikat, Boeing Company, bekerja sama meningkatkan pelatihan sumber daya manusia di bidang penerbangan sipil di Indonesia. Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (9/3/2013), kerja sama itu akan melibatkan seluruh sekolah penerbang, pelatihan instruktur, silabus, atau kurikulum pendidikan. Melalui kegiatan pelatihan atau lokakarya tersebut diharapkan akan dapat memajukan sisi SDM penerbangan sipil, navigasi penerbangan dan kelaikan udara.

Sejumlah langkah yang telah dilakukan Boeing Company dan Indonesia, dalam melaksanakan kerja sama adalah mengadakan lokakarya yang membahas standar manual untuk sekolah-sekolah penerbang, sistem skrining dan seleksi pilot, kurikulum pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, kerjasama tersebut juga meliputi rencana pengembangan rute di Irian dan Maluku untuk jangka pendek dan rute-rute di seluruh Indonesia untuk jangka panjang.

Sebelumnya, Republik Indonesia dan Australia menandatangani persetujuan pelayanan angkutan udara (Air Service Agreement) yang mengatur secara rinci kapasitas hak angkut, frekuensi, dan tipe pesawat maskapai masing-masing negara. "Telah banyak perkembangan di angkutan udara antara Indonesia dan Australia, jumlah penumpang terus semakin meningkat. Oleh karena itu Persetujuan Pelayanan Udara sangat perlu direvisi oleh kedua negara," kata Menteri Perhubungan, EE Mangindaan.

Mangindaan mengutarakan harapannya agar maskapai penerbangan nasional Indonesia memanfaatkan pertumbuhan angkutan udara Indonesia-Australia sebaik-baiknya karena masih banyak permintaan dari beberapa kota di Australia.

www.antaranews.com