Bandara Nusawiru, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat |
Bandara Nusawiru di Pangandaran, Jawa Barat, akan ditata ulang. Sesuai masterplan bandara ke Kementerian Perhubungan tahun lalu, Bandara Nusawiru akan dikembangkan sebagai area penerbangan pesawat komersil dan sekolah penerbang. "Masterplan sudah diserahkan awal 2012 lalu, namun belum disetujui Kementerian Perhubungan," kata Koordinator Bandara Nusawiru, Hendra Gunawansaat, Minggu, 24 Maret 2013.
Landasan bandara akan diperpanjang dan diperlebar agar bisa dipakai pesawat berbadan besar seperti jenis Boeing. Menurut Hendra, landasan akan diperpanjang menjadi 2.100 meter dari 1.400 meter sekarang. Pelebarannya menjadi 45 meter dari kondisi saat ini 30 meter. Selain itu, area bandara dirancang untuk penerbangan komersil dan tempat latihan sekolah penerbang. Kini, bandara kelas IV atau setingkat di atas bandara perintis itu baru bisa menampung pesawat-pesawat berbadan kecil, seperti jenis CN 235 dan Foker 27 yang berpenumpang hingga 40 orang.
Saat ini, Nusawiru dipakai pesawat-pesawat milik Susi Air yang melayani rute penerbangan Jakarta-Nusawiru dengan lama terbang selama 1 jam. Penerbangan pengumpan rutin setiap hari itu masing-masing hanya sekali. "Berangkat dari Nusawiru pukul 6 pagi, yang dari Jakarta dari Bandara Halim Perdanakusumah pukul 8 pagi," kata Hendra.
Bandara Nusawiru dibangun dan diresmikan pemerintah provinsi Jawa Barat pada 1996. Pengelolanya berasal dari Dinas Perhubungan Jawa Barat. Tujuan pembangunan Nusawiru, kata Hendra, untuk menunjang pariwisata. "Selain Pantai Pangandaran, di sini juga ada Pantai Batu Hiu dan Green Canyon," ujarnya.
Sempat tutup saat reformasi, bandara seluas 50 hektare itu kembali dibuka pada 2004. Setelah itu, sebuah maskapai penerbangan, yaitu Merpati Nusantara Airlines pernah membuka rute Bandung-Nusawiru dengan jarak tempuh 30 menit. Namun pelayanan angkutan udara itu hanya bertahan sebentar. Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan, pemerintah daerah harus menata ulang pengelolaan obyek-obyek wisata pantai dan air di Pangandaran agar Bandara Nusawiru tak sepi. "Lokasi wisata harus dibenahi dulu, kalau barangnya jelek siapa yang mau beli. Bandara bisa percuma," ujarnya.
www.tempo.co