Cari di Blog Ini

Rabu, 06 Maret 2013

Mandala Airlines Dan Lion Air Bersaing Dengan Maskapai Asing Perebutkan Pasar Penerbangan Thailand

Maskapai Mandala Airlines dan Lion Air bersaing dengan setidaknya 22 maskapai dari negara lain untuk melayani penerbangan di negara Thailand. Perkembangan pesat di sektor pariwisata dan posisi geografisnya yang strategis menyebabkan pasar penerbangan di Thailand diincar banyak maskapai penerbangan dari negara lain, termasuk Indonesia yang diwakili oleh Mandala Airlines dan Lion Air.
Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. ZonaAero
Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand
Maskapai Penerbangan Murah Indonesia Bersaing di Thailand

Dua maskapai penerbangan berbiaya murah asal Indonesia, Mandala Airlines dan Lion Air, bersaing dengan tidak kurang dari 22 maskapai penerbangan berbiaya murah dari negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam mengincar pasar penerbangan di Thailand. Kompetisi memperebutkan pasar penerbangan di negara gajah putih ini terbuka setelah dua tahun penerapan Komunitas Ekonomi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (AEC-ASEAN). Hal ini diungkap oleh laporan The Nation edisi online pada Senin (4/3/2013).

Beberapa maskapai dari negara lain yang menjadi rival bagi Lion Air dan Mandala Airlines diantaranya adalah Thai AirAsia, Nok Air, Orient Thai, Solar Air, Tiger Airways, Jetstar Asia Airways, South East Asia Airlines (SEAir) dan Cebu Pacific Air. "Ketika Komunitas Ekonomi ASEAN itu terbuka, tidak hanya maskapai penerbangan murah yang terbang ke Thailand tetapi juga maskapai-maskapai penerbangan komersial biasa," kata Udom Tantiprasongchai yang menjabat sebagai ketua Dewan Penasehat Orient Thai.

Dikarenakan posisi geografisnya yang strategis, Thailand menjadi pusat bisnis penerbangan di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu penerbangan dari dan menuju Thailand diincar oleh banyak maskapai penerbangan dari negara lain. Hal ini menyebabkan maskapai penerbangan dari negeri Thailand sendiri harus menghadapi persaingan ketat dengan maskapai asing. "Pasar Thailand mulai sekarang "akan lebih dinamis" dan "para operator akan semakin sulit bertahan di bisnis penerbangan ini terutama mereka yang tidak memiliki dana yang cukup dan pemikiran strategis guna mengimbangi lingkungan bisnis yang berubah cepat", kata Udom.

Komunitas Ekonomi ASEAN merupakan bagian dari keputusan penting para pemimpin ASEAN pada 7 Oktober 2003 dengan lahirnya Bali Concord II. Dokumen tersebut mendasari komitmen kolektif ASEAN membangun komunitas yang didasarkan pada tiga pilar kerja sama, yakni pilar politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. ASEAN beranggotakan Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura,Thailand, Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam.

www.analisadaily.com