Cari di Blog Ini

Kamis, 01 November 2012

Pesawat Terbang Raksasa Pada Awal Era Penerbangan

Sketsa Pesawat Terbang
Gambar di samping ini dibuat pada tahun 1900, tiga tahun sebelum Wilbur Wright dan Orville Wright menerbangkan pesawat terbang bermesin dan berkendali yang pertama kali di dunia pada tanggal 17 Desember 1903. Setelah berhasil menyempurnakan pesawat terbang buatan mereka, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama pesawat terbang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Baik dari kecepatannya hingga ukurannya yang makin besar. Itu karena imajinasi manusia yang memang tidak pernah ada batasnya. Contohnya pada gambar di samping itu. Sebuah gambar yang sudah dibuat sebelum pesawat terbang yang sebenarnya diluncurkan oleh Wilbur bersaudara.

K7 Rusia
Salah satu usaha yang cukup ambisius untuk membuat pesawat terbang berukuran besar adalah Proyek K-7. Sebuah proyek milik Rusia dan dikomando oleh Kalinin. Proyek ini konon telah dimulai pada tahun 1925. Setelah mengalami perdebatan panjang, pesawat terbang yang dirancang untuk penerbangan antar benua ini pertama kali diuji coba untuk peluncuran pada 19 Agustus 1933. Tapi pada peluncuran perdananya tersebut terjadi getaran yang sangat serius pada mesin K-7. Uji coba dinyatakan gagal. Tiga hari kemudian pesawat kembali diuji coba untuk terbang. Tetapi setelah kemudian mengalami beberapa kali kegagalan bahkan kematian beberapa awak pesawat dalam uji coba penerbangan, proyek ini dianggap gagal dan tidak dilanjutkan lagi.

Handley Page HP42
Kisah berikutnya adalah keberhasilan dari pesawat terbang yang pertama kali digerakkan 4 mesin, HP42 atau punya nama lengkap Handley Page HP42. Dan tentu saja merupakan pesawat terbang terbesar pada jamannya. Pertama kali diterbangkan pada tanggal 17 November 1930. Ada delapan HP42 yang telah dibuat untuk perusahaan penerbangan Imperial Airways, sebuah perusahaan yang dibentuk pada tahun 1924 dan merupakan gabungan dari empat perusahaan (British-Instone, Handley Page, Daimler, dan British Airways). Hangar pembuatan HP42 berada di sebuah lapangan terbang yang berada di luar Croydon – London, Inggris. Pada akhir tahun 1920an dan 1930an Imperial Airways telah melayani jalur penerbangan ke Paris, Brussels, Basle, Koln, Zurich, Mesir, Teluk Arab, India, Afrika Selatan, Singapura, dan Afrika Barat. Bekerjasama dengan sebuah maskapai penerbangan Australia (Qantas), Imperial Airways juga membuka rute penerbangan ke Australia melalui Singapura pada tahun 1935.

H-4 Hercules Spruce Goose
Pesawat terbang yang berikut ini, H-4 Hercules, merupakan salah satu kisah dari kegagalan dalam pembuatan pesawat terbang. Awalnya, H-4 dirancang untuk memenuhi kebutuhan militer AS guna transportasi udara dalam skala besar. Ini untuk mensiasati transportasi laut yang rentan terhadap gempuran torpedo Jerman yang merajalela pada perang dunia kedua. Dirancang dan dikembangkan oleh Henry J. Kaiser yang bekerja sama dengan Howard Hughes.

Kalangan media pers mengolok pesawat terbang amfibi ini dengan sebutan Spruce Goose karena memang hampir keseluruhan badan pesawat terbuat dari kayu. Setelah menghabiskan biaya kurang lebih US.$ 40 juta, akhirnya H-4 diuji coba terbang pada tanggal 2 November 1947 di pantai California. Tapi hasil uji coba sangat jauh dari yang diharapkan. Kekuatan mesin pesawat seolah-olah tidak mampu mengangkat badan pesawat yang memang sangat besar. H-4 Hercules hanya mampu terbang sejauh 1 mil dengan ketinggian 20 meter. Dan itulah pengalaman terbang satu-satunya yang diperoleh H-4 Hercules karena untuk selanjutnya proyek ini tidak pernah dilanjutkan lagi. Meskipun demikian, konon kabarnya hingga saat ini H-4 Hercules masih memegang rekor sebagai pesawat terbang dengan bentang sayap terpanjang, 97,5 meter. Dan tentu saja sebagai pesawat terbang berbadan kayu terbesar yang pernah dibuat orang.

Convair B-36 Peacemaker
Setelah Inggris jatuh ke tangan Jerman pada perang dunia kedua, menyebabkan usaha AS untuk melakukan serang ke jantung Jerman menjadi mustahil. Diperlukan moda tempur yang mampu menempuh jarak yang sangat jauh dan kemampuan angkut bom dalam jumlah besar untuk keperluan penyerangan itu. Maka lahirlah konsep Convair B-36. Sebuah bomber udara yang sangat strategis pada masa itu. Pesawat ini dibuat oleh Convair, pabrikan pesawat terbang yang di kemudian hari diakuisisi oleh General Dynamics. Pembom ini sepenuhnya dioperasikan oleh Angkatan Udara AS. Terus dikembangkan dalam banyak varian. Julukan terkenal yang diperolehnya adalah Peacemaker.