Penerbangan perintis di Maluku belum beroperasi sejak kontrak antara pemerintah dan maskapai penerbangan yang melayani rute perintis berakhir akhir tahun lalu.
Kepala Bandar Udara Dumatubun, Maluku Tenggara, Amran Hamid, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Subsidi untuk Penerbangan Perintis di Maluku, Kamis (25/4/2013), mengatakan, kontrak baru dengan maskapai penerbangan pemenang tender penerbangan perintis di Maluku tahun 2013 belum dibuat. "Dana subsidi penerbangan perintis dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan terlambat dicairkan," ujar Amran menjelaskan alasan kontrak baru itu belum dibuat.
Dana subsidi yang biasanya sudah cair setiap awal tahun baru diterima Amran awal pekan ini. Dengan cairnya dana itu, dia merencanakan kontrak penerbangan perintis baru ditandatangani, Senin (29/4/2013). Baru setelah itu, penerbangan perintis akan beroperasi lagi.
Penerbangan perintis di Maluku ada sembilan rute, yaitu Ambon-Kisar (Maluku Barat Daya), Kisar-Saumlaki (Maluku Tenggara Barat), Saumlaki-Larat (Maluku Tenggara Barat), dan Larat-Tual. Kemudian, Ambon-Banda (Maluku Tengah), Ambon-Wahai (Maluku Tengah), Ambon-Namlea (Buru), Ambon-Namrole (Buru Selatan), dan Kisar-Atambua (Nusa Tenggara Timur ).
regional.kompas.com