Sriwijaya Air akan membangun sekolah penerbangan di Provinsi Maluku Utara. Rencana Sriwijaya Air itu diutarakan saat peresmian penerbangan langsung rute Ternate-Jakarta di Ternate pekan lalu. Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Maluku Utara, Taufin Madjid, mengatakan di Ternate, Jumat (19/4/2013), "Lokasi pembangunan sekolah penerbangan tersebut belum ditentukan."
Namun ada beberapa lokasi yang cukup layak untuk pembangunan sekolah penerbangan, di antaranya di Sofifi, ibukota Maluku Utara, Kota Ternate, dan Morotai. Morotai sangat melegenda di dunia penerbangan karena memiliki tujuh landas pacu fungsional pada dari pangkalan udara. Dioperasikan Sekutu pada Perang Dunia II karena diketahui sangat strategis dan penting, kini diabaikan menjadi semak-semak begitu saja oleh pemerintah. "Kami berharap sekolah penerbangan tersebut bisa segera direalisasikan Sriwijaya Air agar putra-putri kami tidak perlu lagi harus keluar Maluku Utara supaya bisa mewujudkan cita-citanya di dunia penerbangan," katanya.
Dengan pertumbuhan 15 persen setahun, Indonesia memerlukan tambahan sekitar 4.000 pilot dan kopilot, belum lagi profesional lain di penerbangan, hingga 2020 nanti. Kemampuan sekolah penerbangan nasional (milik pemerintah dan swasta), hanya mampu mencetak kurang dari 300 penerbang baru pertahun.
www.antaranews.com