Cari di Blog Ini

Jumat, 19 Oktober 2012

Taxi Udara, Alternatif Sistem Transportasi Masa Depan

Taxi Udara SATS
Dalam dunia bisnis, waktu adalah uang. Sepertinya kita makin dipaksa untuk melakukan segala sesuatunya dengan waktu yang makin cepat. Lebih cepat dari sebelumnya. Bahkan para wisatawan pun ingin sampai tujuan mereka secepat mungkin. Kini tekanan itu menjadi begitu terasa jika sudah menyangkut pada masalah transportasi. Dan dikarenakan bidang penerbangan adalah pemain utama dalam transportasi modern, maka orang makin mencari cara untuk memperbaiki kinerja pesawat terbang dan bandara agar bisa memberikan layanan yang makin optimal dan prima.

Satu konsep telah ditawarkan untuk memenuhi permintaan transportasi manusia yang bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Konsep ini dikenal sebagai Taxi Udara yaitu penggunaan pesawat terbang berukuran kecil yang dapat membawa penumpang antar bandara lokal sesuai permintaan pengguna jasa untuk mengatasi kemacetan lalu-lintas di jalan raya atau penundaan jadwal penerbangan di bandara. Konsep Taxi Udara ini secara resmi disebut dengan nama Small Aircraft Transportation System (SATS). Pesawat terbang yang digunakan bisa landing dan take-off di kawasan pantai atau di jalan tol dengan cepat, tanpa harus repot menuju bandara.

Pada artikel ini, kita akan mengetahui bagaimana sistem taxi udara ini akan dioperasikan.

Dewasa ini ada sekitar lebih dari 40 bandara utama yang dioperasikan di AS yang melayani ratusan juta orang penumpang pesawat terbang setiap tahunnya. Dengan begitu banyak orang memilih untuk memilih penerbangan sebagai cara untuk berpergian membuat banyak bandara yang menjadi kewalahan karena harus beroperasi melebihi kapasitas operasional. Kondisi ini menyebabkan sering terjadinya keterlambatan, penundaan, bahkan pembatalan jadwal penerbangan.

Disamping itu biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikan bandara utama dan maskapai penerbangan besar memang sangat mahal. Untuk membantu memastikan perolehan keuntungan, semua maskapai selalu berusaha agar kursi penumpang pesawat terbang selalu terisi semua pada setiap jadwal penerbangan. Hal ini membatasi pilihan bagi para penumpang dan akhirnya memaksa mereka untuk menyesuaikan diri dengan jadwal dan tujuan ini. Akibatnya banyak calon penumpang pesawat terbang terpaksa memilih moda transportasi yang lain yaitu perjalanan darat atau pelayaran laut.

Konsep yang mendasari Small Aircraft Transportation System (SATS) adalah dari pada hanya mengandalkan pelayanan dari bandara besar SATS akan menggunakan 5.000 bandara kecil yang tersebar di seluruh wilayah AS. SATS juga akan dikembangkan agar menjadi lebih aman, lebih terjangkau untuk melayani pesawat kecil yang cukup canggih untuk beroperasi di wilayah udara yang sama seperti pesawat besar. Semua bandara dan pesawat yang lebih kecil akan menjadi jauh lebih murah untuk dioperasikan daripada bandara dan pesawat terbang berukuran super besar. Jadi, maskapai SATS bisa memberikan tawaran yang lebih beragam kepada para pelanggan untuk memilih jadwal dan rute penerbangan, dan tentu juga biaya penerbangan yang dikenakan.

Karena ada begitu banyak bandara kecil tersebar di seluruh kawasan akan makin memudahkan bagi calon penumpang mengaksesnya dari tempat tinggal mereka selain bisa mencapai tujuan dengan mudah karena fleksibiltas operasional penerbangannya. Konsep SATS akan memotong waktu perjalanan menjadi jauh lebih singkat.

Kemajuan teknologi

Beberapa kemajuan teknologi dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kemungkinan kelayakan pengoperasian SATS.

Pada tahun 1996, NASA telah memulai program Propulsion Penerbangan Umum (GAP: General Aviation Propulsion) untuk mendorong dan memajukan industri pesawat terbang ringan AS. Tujuan utama program GAP adalah untuk lebih mengembangkan sistem propulsi yang terjangkau, terutama pada mesin pesawat terbang. Williams International telah bekerjasama dengan NASA untuk mengembangkan mesin turbofan FJX-2 untuk menyediakan mesin turbofan komersial dengan ukuran kecil saat itu. Beratnya kurang dari 45,4 kg, dengan daya dorong yang memungkinkan untuk pembangunan kelas baru pesawat ringan. Terobosan teknologi ini merupakan langkah besar ke depan dalam upaya untuk pembuatan pesawat terbang dengan ukuran yang cukup kecil untuk digunakan pada bandara lokal, tetapi cukup canggih untuk memenuhi kecepatan, jangkauan, kenyamanan dan persyaratan keselamatan pesawat komersial.

Pada tahun 1998, selama pengembangan mesin FJX-2, pendiri dan sekaligus presiden Williams International, Dr Sam Williams, bergabung dengan pengusaha Vern Raburn untuk membentuk Eclipse Aviation Corporation. Awalnya mereka menggunakan versi komersial dari mesin FJX-2 yang disebut EJ22, dan kemudian memilih turbin PW610F mesin dari Pratt & Whitney, Eclipse Aviation Corporation pun mulai membangun 500 unit pesawat jet. Dan pada tahun 2005, 500 unit pesawat terbang ringan bermesin jet tersebut mengawali debutnya sebagai jenis terbaru dari versi pesawat jet yang sangat ringan (VLJ : Very Light Jet).

Latar Belakang SATS

Pada tahun 2001 NASA bekerja sama dengan Administrasi Penerbangan Federal (FAA: Federal Aviation Administration) dan Konsorsium Nasional untuk Mobilitas Penerbangan (NCAM: National Consortium for Aviation Mobility) mendirikan program Advanced General Aviation Transport Experiment (AGATE). Tujuan program AGATE adalah untuk membantu dalam penelitian dan pengembangan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung konsep SATS, yaitu agar menjadi lebih aman dan terjangkau untuk memungkinkan akses ke hampir semua landasan pesawat terbang di AS.

Selama lima tahun program SATS melalui proses uji coba konsep. Hingga akhirnya dilakukan sebuah demonstrasi pada tanggal 5 – 7 Juni 2005 di Danville - Virginia, untuk menunjukkan viabilitas konsep SATS dan empat kemampuan operasi yang akan memungkinkan konsep ini menjadi kenyataan, yaitu :
  1. Kemampuan operasional dengan volume tinggi di bandara yang tidak mempunyai menara pengendali penerbangan atau terminal radar.
  2. Pilot dapat mendaratkan pesawatnya dengan aman dalam kondisi visibilitas rendah di bandara yang minim perlengkapan penerbangannya.
  3. Peningkatan kinerja pilot tunggal.
  4. Pesawat SATS dapat berintegrasi dengan mudah ke dalam wilayah udara nasional.
Keuntungan SATS

Beberapa keuntungan yang paling nyata dari SATS adalah :
  1. Mengurangi kemacetan di bandara utama
  2. Mengurangi kemacetan di jalan raya
  3. Sangat fleksibel dalam jadwal penerbangan
  4. Memiliki lebih banyak lokasi keberangkatan dan kedatangan
  5. Biaya operasi yang lebih rendah untuk penerbangan yang lebih kecil
Selain itu SATS memiliki keberuntungan yang lain. SATS dapat memberikan dorongan peningkatan ekonomi dengan meningkatkan jumlah orang yang mengunjungi tujuan rekreasi dan pariwisata yang letaknya berjauhan dengan lokasi bandara utama. Disamping itu, daerah yang mungkin sebelumnya dianggap tidak cocok untuk pengembangan ekonomi dan bisnis bisa memiliki lebih banyak potensi karena operasional bandara setempat kembali dioptimalkan.

SATS bisa juga membantu menanggulangi permasalahan perumahan yang berlokasi di sekitar kota-kota besar. Karyawan atau pekerja dapat melakukan aktifitas dalam lingkar yang lebih luas di sekitar kantor dengan menggunakan pesawat ringan sebagai moda transportasi. Selain itu, perusahaan tidak harus berada di pusat kota besar. Jika karyawan mereka memiliki akses mudah ke bandara setempat, perusahaan dapat memiliki cabang yang jauh lebih besar di berbagai lokasi. Fleksibilitas dalam perumahan dan lokasi usaha secara signifikan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang sering kali ditemukan pada hampir semua kota besar di Amerika Serikat.

Kendala yang Masih Harus Dihadapi SATS

Walaupun banyak yang telah dicapai, masih banyak kendala yang harus dituntaskan untuk merealisasikan konsep SATS. Meskipun biaya penggunaan jasa taxi udara akan cenderung turun sebagai konsekwensi sistem yang makin maju dan berkembang, meskipun pada awalnya secara signifikan biayanya mungkin lebih mahal daripada perjalanan udara konvensional. Diluar semua itu taxi udara cenderung berperan penting terutama untuk kalangan bisnis atau orang-orang yang mebutuhkan layanan jasa transportasi yang cepat, fleksibel, dan mudah meskipun harus mengeluarkan biaya ekstra. Meskipun demikian pada gilirannya saat SATS makin sering digunakan dan semakin banyak yang tersedia, maka semakin turun biaya pemakaiannya.

Masalah besar lainnya adalah masalah keselamatan. Apakah pesawat versi baru yang akan digunakan pada konsep transportasi ini sudah benar-benar aman? Akankah bandara lokal mampu menangani peningkatan frekwensi penerbangan dengan aman? Kalangan industri dan lembaga pemerintah telah menangani masalah ini. Ketika pesawat versi baru dikembangkan, produsen telah memanfaatkan komputer dan teknologi elektronik terbaru untuk meningkatkan keamanan dan keandalan pesawat buatannya. Kemajuan dalam navigasi dan kontrol lalu lintas udara juga akan diperlukan.

Pada demonstrasi di Danville, Virginia, NASA memperkenalkan unit robot pengendali lalu lintas udara yang dapat mengolah dan mengirimkan data informasi jadwal penerbangan dan memasukkan data-data yang urut dan memungkinkan untuk setiap pesawat terbang yang akan mendarat maupun tinggal landas. Sistem yang lain akan mengidentifikasi ketinggian terbang setiap pesawat terbang, lokasi, arah, dan berbagi informasi ini dengan pesawat lain di sekitarnya. Hal ini bermanfaat untuk pendaratan saat cuaca buruk, masalah yang signifikan untuk bandara kecil.