Maskapai Singapore Airlines memesan lima pesawat Airbus A 380 dan 20 unit pesawat A350 tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan kapasitas dan revitalisasi armada. Pesawat bernilai 7,5 miliar dollar Amerika (Rp 71 triliun) tersebut akan berdatangan mulai tahun 2017.
Singapore Airlines kini mengoperasikan 19 unit A 380-800 superjumbo dan telah memesan 20 unit A350, yang pengirimannya akan dimulai pada tahun 2015. Dua puluh pesawat A350-900 yang dipesan SQ itu digerakkan mesin Rolls-Royce Trent XWB. Sementara itu mesin RollsRoyce Trent 900 menggerakkan pesawat A380 tambahan. "Pemesanan besar ini akan memberikan kesempatan bagi kami untuk meningkatkan pertumbuhan dan tetap konsisten mengoperasikan armada muda dan modern. Pemesanan ini menunjukkan komitmen kami terhadap hub kami di Singapura, dan kepercayaan diri kami pada kuatnya permintaan pasar terhadap penerbangan layanan penuh premium (premium full-service). Armada ini akan memungkinkan kami untuk meningkatkan jaringan, serta memberikan pilihan perjalanan yang lebih beragam bagi para pelanggan. Armada tersebut akan dilengkapi dengan produk kabin mutakhir yang akan mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin dalam inovasi produk maskapai penerbangan," kata Goh Choon Phong, Chief Executive Officer Singapore Airlines, Jumat (26/10/2012) dalam surat elektroniknya.
Sembilan belas unit A380 Singapore Airlines, kini terbang ke sepuluh tujuan penerbangan di dunia yaitu Frankfurt, Hong Kong, London, Los Angeles, Melbourne, New York, Paris, Sydney, Tokyo dan Zurich. Armada tersebut telah menerbangkan sembilan juta penumpang sejak pengoperasian pertamanya pada tanggal 25 Oktober 2007. Armada A350 akan dioperasikan pada rute jarak menengah dan jarak jauh.
Sebagai bagian dari perjanjian, Airbus sepakat mengambil alih lima armada A340-500 yang akan diberhentikan pengoperasiannya pada kuartal keempat tahun 2013, seiring kebijakan perusahaan mengoperasikan armada lebih muda. Keputusan tersebut mengakibatkan penutupan rute penerbangan langsung Singapura-Los Angeles dan Singapura-Newark, karena ketiadaan tipe pesawat pengganti dalam armada Singapore Airlines yang memiliki kemampuan operasional dan nilai ekonomis serupa dengan armada tersebut. "Meski kami kecewa dengan penghentian layanan ini, namun kami akan tetap berkomitmen untuk pasar Amerika Serikat. Selama dua tahun terakhir, kami telah meningkatkan kapasitas pada kedua destinasi yaitu Los Angeles dan New York dengan mengoperasikan pesawat superjumbo A380 pada penerbangan yang melalui Tokyo dan Frankfurt. Kami juga akan terus mengeksplorasi opsi tambahan untuk meningkatkan layanan kami pada pasar Amerika Serikat," ujar Goh.
Dengan komitmen baru yang diumumkan pada tanggal 24 Oktober 2012, Singapore Airlines akan memiliki pembelian dan penyewaan pasti dengan Airbus dan Boeing sebanyak 68 armada pesawat baru berbadan lebar, termasuk tambahan 15 armada pesawat A330-300 dan 8 tambahan armada pesawat B777-300ER yang sudah dipesan sejak tahun lalu. Selain itu terdapat pula pesanan dua puluh armada B787 yang akan digunakan oleh Scoot, anak perusahaan penerbangan berbiaya rendah (low cost) untuk mendukung rencana pertumbuhan, serta sebanyak 54 armada Boeing B737 yang telah dipesan oleh anak perusahaan penerbangan regional, SilkAir.
bisniskeuangan.kompas.com