Cari di Blog Ini

Sabtu, 22 Juni 2013

1.200 Pesawat Jet Pribadi CEO Dunia Menuju Ke Bali Untuk Ikuti KTT APEC 2013

Informasi Penerbangan: 1.200 Pesawat Jet Pribadi CEO Dunia Menuju Ke Bali Untuk Ikuti KTT APEC 2013. Guna menyediakan lahan parkir untuk 1.200 pesawat terbang jet pribadi tersebut, PT Angkasa Pura I telah melakukan perluasan Bandara Ngurah Rai di Bali selain menyiapkan juga Bandara Juanda dan Bandara Lombok untuk keperluan yang sama.
Pesawat Jet Pribadi. ZonaAero
1.200 Jet Pribadi CEO Dunia ke Bali, Bandara Lombok dan Juanda Disiapkan

Sebanyak 1.200 CEO dunia berencana akan membawa pesawat jet pribadi terkait KTT APEC 2013 di Bali, Oktober nanti. Pemerintah bingung mencari lahan parkir untuk pesawat jet yang diboyong para CEO ini. Beberapa bandara akan dipergunakan untuk parkir pesawat para delegasi antaralain Bandara Juanda Surabaya dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

PT Angkasa Pura I selaku operator Bandara Ngurah Rai telah melakukan perluasan bandara Ngurah Rai meski tidak akan cukup untuk menampung ribuan pesawat. "Dalam rangka itu kita sedang membangun general operation terminal yang sudah dimulai beberapa bulan yang lalu, yaitu sebelah selatan. Itu akan menampung beberapa pesawat jet pribadi. Itupun belum maksimal," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha, Jumat (21/6/2013).

Farid mengungkapkan, saat ini bandara Ngurah Rai mampu memiliki lahan parkir yang mampu menampung 7 pesawat berbadan besar (wide body) dan 20 pesawat berbadan kecil (narrow body). Ia juga mengatakan, untuk mengatasi banyaknya delegasi dan CEO yang menggunakan pesawat pribadi, Bandara Lombok dan Juanda, Surabaya pun akan dijadikan alternatif meski kapasitas lahan parkirnya tidak lebih besar. "Selain itu, Bandara Lombok dan Juanda juga untuk menampung limpahan dari Ngurah Rai," katanya.

Selain itu, pada gelaran akbar dunia tersebut, beberapa maskapai penerbangan yang beroperasi akan mengatur ulang jadwal keberangkatan dan kedatangan di Bandara Ngurah Rai. Hal tersebut bertujuan untuk memperlancar acara agar tidak terjadi bentrok dengan pesawat kenegaraan atau pesawat pribadi para delegasi. "Nanti itu akan diatur oleh regulator. Ada beberap pesawat domestik yang akan ditutup. Sehingga domestik itu harus me-reschedule. Karena nanti itu akan diatur oleh pemerintah," ujar Farid.

Farid mengatakan, tidak menutup kemungkinan bandara-bandara lain pun bisa digunakan sebagai alternatif untuk menampung pesawat-pesawat ini. "Saya kira sebagian bisa ditampung di Halim atau di mana, Asal diatur pengaturannya kita tahu. Kan mereka nanti confirm, nanti kita akan atur show time mereka," katanya.

finance.detik.com