Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu akan segera membangun bandar udara (Bandara) perintis di Aek Nabara. "Pembangunan Bandara perintis di Labuhan Batu sudah sangat diperlukan karena perjalanan menggunakan kereta api ataupun angkutan umum menuju Medan membutuhkan waktu enam sampai tujuh jam," kata Kepala Bagian Humas Setda Labuhan Batu, Abdurrahman Ali Usman Harahap, Senin (19/3/2012).
Kendalanya saat ini, menurut Ali, lahan dia Aek Nabara seluas 150 hektar adalah milik PTPN III. Sampai sekarang lahan tersebut belum mau dilepaskan sehingga pembangunan belum bisa dilaksanakan. "Permohonan pembebasan lahannya sudah kita sampaikan ke Kemeneg BUMN dan Menteri Keuangan, jadi kita tunggu hasilnya," katanya.
Menurut Ali, pembangunan bandara dikonsultasikan dengan para ahli, diawali dengan studi kelayakan. "Berdasarkan uji kelayakan, sudah sangat bagus jika dibangun bandara di sana," jelas Ali.
Ali mengatakan, pembangunan bandara perintis sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2008, sewaktu Bupati Labuhan Batu masih dijabat T Milwan. Saat itu, pemerintah sudah mengeluarkan dana miliaran rupiah untuk membayar konsultan terkait rencana pembangunan bandara. Namun karena lahan belum dilepas, pembangunan terhambat. Ali berharap lahan seluas 150 hektar segera dilepaskan PTPN III agar pembangunan bandara bisa segera dilakukan.
www.tribunnews.com