Pesawat Airbus A330 Maskapai Air China |
China dikabarkan kembali menghentikan pembelian 10 unit pesawat penumpang Airbus A330 oleh maskapai-maskapainya sebagai bentuk protes terhadap ketetapan Uni Eropa (UE) menerapkan pajak emisi karbon di sektor penerbangan. Demikian diungkapkan dua sumber yang dekat dengan Airbus, Kamis (15/3/2012). Dengan penundaan ini, jumlah total rencana pembelian pesawat Airbus yang distop Pemerintah China sudah mencapai 55 unit pesawat senilai total 14 miliar dollar AS (Rp 128,31 triliun).
UE sejak 1 Januari lalu menetapkan secara sepihak Skema Perdagangan Emisi (ETS) di sektor penerbangan, yang mengharuskan semua pesawat komersial yang menggunakan bandar udara di 27 negara anggota UE membayar pajak emisi karbon. Keputusan UE itu ditentang oleh lebih dari 24 negara, termasuk AS, Rusia, dan China.
Pemerintah China telah memerintahkan seluruh maskapai asal negara itu tak mematuhi aturan UE itu. Langkah itu disusul dengan blokade pembelian pesawat-pesawat buatan Airbus, produsen pesawat komersial utama dunia yang berbasis di Eropa.
Awal pekan ini, Airbus mengatakan, China telah menghentikan rencana pembelian 10 unit pesawat superjumbo Airbus A380 dan 35 unit pesawat jarak jauh Airbus A330. Menurut rencana awal, 10 unit A380 itu dipesan oleh Hong Kong Airlines. Airbus dan maskapai-maskapai penerbangan utama di Eropa telah mengirim surat kepada para kepala pemerintahan Inggris, Perancis, Jerman, dan Spanyol, untuk membatalkan ETS. Airbus memiliki pabrik perakitan pesawat di Tianjin, China.
internasional.kompas.com