Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia, Kamis (10/1/2013) memperpanjang kerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk meneruskan program immigration on board atau layanan Imigrasi di pesawat. Penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Direktur Jenderal Imigrasi Bambang Irawan dan Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. "Selain meneruskan program kami akan menambahkan rute yang dilayani immigration on board. Terutama rute-rute yang akan dilayani oleh pesawat Boeing B777-300 kami yaitu ke Eropa dan AS," ujar Emirsyah Satar.
Immigration on Board adalah layanan pengurusan dokumen keimigrasian berupa pemberian visa on arrival di atas pesawat Garuda Indonesia yang terbang menuju Indonesia. Layanan ini dilaksanakan oleh petugas Imigrasi yang dipersiapkan secara khusus dalam setiap penerbangan. Layanan ini mulai dilaksanakan pada 1 Februari 2010. Pada awalnya rute yang dilayani adalah Tokyo – Jakarta dan Tokyo – Denpasar. Dengan adanya layanan ini, penumpang yang menuju Indonesia tidak akan melalui antrean di loket Imigrasi di bandara. Antrean pelayanan Imigrasi ini bisa memakan waktu lebih dari 30 menit jika terjadi pada jam-jam sibuk. Namun dengan adanya layanan di pesawat, penumpang bisa melakukan proses imigrasi sambil santai menikmati layanan lain di pesawat tersebut.
Untuk mendapatkan layanan "Immigration on Board", para penumpang asing terlebih dahulu membeli voucher pembayaran "visa on arrival" di counter check-in Garuda Indonesia di bandara (negara tertentu di luar Indonesia). Pemeriksaan, cap passport dan pemberian visa on arrival akan diproses di atas pesawat (dalam penerbangan) oleh dua petugas Imigrasi khusus yang turut terbang bersama penumpang. Setelah penumpang mendapatkan visa on arrival, petugas juga akan memberikan kartu khusus bagi penumpang untuk kemudian diserahkan kepada petugas Imigrasi di bandara kedatangan (Bali atau Jakarta) dan dapat segera keluar bandara.
Layanan imigrasi di pesawat yang dilakukan Garuda Indonesia ternyata berhasil menaikkan jumlah penumpang sekitar 20 persen. Menurut Direktur Servis Garuda, Faik Fahmi, peningkatan tersebut terjadi di rute yang ada layanan tersebut. Rute-rute tersebut adalah dari Tokyo (Narita) – Jakarta, Tokyo (Narita) – Denpasar, Seoul- Jakarta, Sydney – Jakarta, Sydney - Denpasar dan Osaka – Denpasar.
Layanan imigrasi di dalam pesawat ini sangat unik dan merupakan satu-satunya di dunia. Selain Garuda, tidak ada maskapai lain yang melaksanakannya. Karena keberhasilan Garuda, banyak maskapai asing yang berkeinginan untuk meniru layanan ini.
bisniskeuangan.kompas.com